• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II : Tinjauan Pustaka - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Bab II : Tinjauan Pustaka - Repository UNISBA"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Agar masyarakat (karyawan) dapat memberikan kontribusi yang optimal kepada perusahaan, diperlukan penerapan manajemen sumber daya manusia yang baik. Perencanaan pada fungsi manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan yang akan dilakukan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Dessler (2000:87) menegaskan: Kinerja pegawai (job performance) adalah kinerja aktual pegawai dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan pegawai. Upaya kerja yang diharapkan merupakan suatu standar kinerja yang disusun sebagai acuan, sehingga dapat dilihat kinerja pegawai dalam kaitannya dengan jabatannya dalam kaitannya dengan standar yang dibuat.

Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Faktor sistem, meliputi sistem kerja, sarana atau prasarana kerja yang disediakan organisasi, proses organisasi dan budaya kinerja dalam organisasi. Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, baik yang berkaitan dengan dunia kerja maupun yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Unsur-Unsur Dalam Penilaian Kinerja

Teknik-Teknik Penilaian Kinerja

Proses penilaian dilakukan oleh ahli psikologi guna mengetahui potensi-potensi seseorang yang berkaitan dengan kinerja pekerjaannya, seperti kemampuan intelektual, motivasi, dan lain-lain. bersifat psikologis. Penilaian dilakukan dengan menggunakan serangkaian teknik penilaian dan dilakukan oleh beberapa asesor untuk mengetahui potensi seseorang dalam mengemban tanggung jawab yang lebih besar.

Kriteria Mengukur Kinerja Karyawan

Penilaian karyawan untuk dirinya sendiri dengan harapan karyawan dapat mengidentifikasi aspek-aspek perilaku kerja yang perlu diperbaiki di kemudian hari. Kinerja tugas adalah sejauh mana karyawan mampu melakukan pekerjaannya secara akurat atau tanpa kesalahan. Tanggung jawab kerja adalah kesadaran akan kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan.

Insentif

  • Pengertian Insentif
  • Jenis Insentif
  • Tujuan Pemberian Insentif
  • Sifat dan Teori Pemberian Insentif
  • Kesulitan Dalam Pengupahan Insentif
  • Kriteria Pengukuran Pemberian Insentif

Dalam pemberian insentif terdapat perbedaan, hal ini disebabkan adanya perbedaan tingkat atau kelompok setiap karyawan dalam suatu perusahaan, berupa. Sedangkan tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan kinerja pegawai baik secara individu maupun kelompok. Pemberian insentif hendaknya menjadi perhatian khusus bagi manajemen perusahaan yang akan diberikan kepada karyawannya, baik insentif yang bersifat material maupun insentif non material.

Dalam memberikan insentif, berbagai cara atau metode pemberian insentif juga harus dipertimbangkan, antara lain. Sistem insentif ini menghubungkan langsung besaran insentif dengan kinerja yang ditunjukkan oleh pegawai yang bersangkutan. Selain itu juga sangat menguntungkan bagi karyawan yang dapat bekerja dengan cepat dan berketerampilan tinggi.

Di sisi lain, hal ini sangat tidak menguntungkan bagi karyawan yang pekerjaannya lamban atau karyawan yang sudah cukup tua. Sistem insentif ini didasarkan pada masa kerja atau senioritas pegawai yang bersangkutan dalam suatu organisasi. Ide dasarnya adalah pegawai senior menunjukkan loyalitas yang tinggi dari pegawai yang bersangkutan terhadap organisasi tempatnya bekerja.

Output tersebut terlihat dari insentif yang diterima oleh pegawai yang terkena dampak, mengandung rasa keadilan yang sangat diperhatikan oleh setiap pegawai yang menerima insentif tersebut. Apabila insentif yang diberikan pada perusahaan yang bersangkutan lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain, maka perusahaan/instansi tersebut akan mengalami permasalahan yaitu berupa menurunnya kinerja pegawai yang dapat dikenali dari.

Disiplin Kerja

  • Pengertian Disiplin Kerja
  • Jenis-Jenis Disiplin Kerja
  • Tujuan Disiplin Kerja
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
  • Kriteria Pengukuran Disiplin Kerja
  • Pelaksanaan Sanksi Pelanggaran Disiplin Kerja

Menurut Veithzal Rivai beliau menyatakan: “Disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar bersedia mengubah perilakunya dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kemauan orang tersebut untuk mematuhi semua peraturan perusahaan dan berlaku. norma sosial." Gary Dessler (2005:53) menjelaskan bahwa “disiplin kerja adalah suatu prosedur yang diterapkan oleh suatu perusahaan untuk mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar aturan prosedural”. Disiplin kerja hendaknya digunakan untuk memastikan karyawan perusahaan melakukan pekerjaannya dengan efisien dan mengikuti semua peraturan yang diterapkan oleh perusahaan, sehingga diharapkan kinerja karyawan akan meningkat.

Menurut Bejo Siswanto maksud dan tujuan disiplin kerja adalah terpenuhinya berbagai tujuan, karena secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan utama disiplin kerja adalah kelancaran dan kelangsungan perusahaan, sesuai dengan motif perusahaan. perusahaan yang bersangkutan, hari ini dan besok. Dalam rangka disiplin kerja diharapkan karyawan perusahaan mengetahui peraturan yang telah diterapkan dan bersedia mematuhinya untuk membantu meningkatkan produktivitas karyawan dan mencapai tujuan perusahaan. Keadilan yang dijadikan landasan kebijakan dalam pemberian reward (pengakuan) maupun hukuman akan mendorong terciptanya disiplin yang baik di kalangan pegawai.

Manajer harus berani dan tegas dalam bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang tidak disiplin sesuai dengan sanksi yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan indikator dasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya pegawai yang memiliki disiplin kerja rendah sudah terbiasa terlambat masuk kerja. Hal ini merupakan salah satu bentuk tindakan disiplin, sehingga bekerja secara etis merupakan salah satu bentuk disiplin kerja pegawai.

Disiplin kerja sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan, dimana disiplin kerja merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan oleh seorang manajer untuk berkomunikasi. Pemberhentian sementara merupakan tindakan disipliner terhadap pegawai yang berulang kali melakukan pelanggaran.

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Disiplin Kerja

Apabila pegawai mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi, maka setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dalam arti sempit, jika pegawai dapat melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan, maka tujuan organisasi juga dapat tercapai. Pada penelitian terdahulu terkait variabel yang akan diteliti antara lain jurnal berjudul Variabel yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Pegawai Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur yang diteliti oleh Achmad Rasyidi, DB.

Hal ini menunjukkan bahwa disiplin yang baik mencerminkan sejauh mana tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Insentif yang kami berikan kepada karyawan dapat menumbuhkan semangat kerja, semangat kerja, dan pencapaian tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Ferisca Nurwidyanti dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja dan Insentif Terhadap Kinerja Pegawai UPT Pelayanan Perpustakaan Provinsi Riau menemukan bahwa disiplin kerja dan insentif secara bersama-sama dapat memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja pegawai di UPT Dinas Perpustakaan Provinsi. .

Variabel disiplin kerja dan insentif dapat mempengaruhi kinerja sebesar 98,4%, dan sisanya sebesar 1,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diperhatikan dalam penelitian ini. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan adanya program insentif ini dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan disiplin kerja ke arah yang lebih baik. Apabila disiplin kerja ini dikembangkan dengan baik maka setiap tugas yang diberikan akan dapat dilaksanakan secara maksimal untuk mencapai tujuan individu dan organisasi.

Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan

Dengan memberikan program insentif yang tepat dapat menciptakan gairah kerja, sehingga karyawan termotivasi untuk bersaing secara sehat untuk meningkatkan kreativitas diri, dan karyawan menerapkan inovasi baru untuk memajukan perusahaan. Banyak perusahaan yang sangat yakin bahwa sistem penghargaan yang baik dan khususnya sistem penghargaan yang sesuai secara umum akan mempengaruhi kinerja karyawan. Pada penelitian-penelitian terdahulu terkait variabel-variabel yang diteliti, terdapat beberapa jurnal pengaruh insentif terhadap kinerja pegawai yang telah diteliti oleh berbagai peneliti, antara lain: Theresa Libby Wilfrid Laurier University (2009) yang meneliti gedung pemerintahan militer dan kota. layanan transportasi kantor, ditemukan. Hasil penelitian dengan pemberian insentif kepada karyawan mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan kinerja karyawan. Insentif yang diberikan pada dinas militer ini tidak hanya diberikan kepada staf saja, namun juga kepada tim kerja, baik di bidang administrasi maupun di lapangan. dimana kita ketahui bersama bahwa militer mempunyai tugas pekerjaan yang sangat berat sehingga usaha kerjanya ingin diapresiasi, jika pekerjaannya melebihi standar perusahaan maka akan diberi imbalan berupa insentif.

Condly University of Florida (2003) menyatakan bahwa pemberian insentif kepada pegawai di universitas atau kampus meningkatkan semangat kerja pegawai, diharapkan juga insentif yang diberikan sesuai dengan keinginan pegawai. Dimana sebelum insentif diberikan, hasil kerja pegawai sangat rendah dan tidak memenuhi harapan pihak universitas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini, universitas di California dengan program insentif yang diterapkan ini berhasil meningkatkan dan meningkatkan kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Richard M. Tubbs dari University of Iowa (2008) mengemukakan bahwa pada perusahaan swasta (organisasi nirlaba), pemberian insentif kepada karyawan baik kelompok maupun individu dalam perusahaan akan meningkatkan kinerja karyawan. menerapkan insentif kontrak, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada karyawan kontrak untuk menerima janji dan hadiah dari perusahaan. Jika pegawai kontrak bisa bekerja lebih baik, maka mereka akan mendapatkan insentif yang lebih besar dibandingkan pegawai tetap. Dengan demikian, program insentif pada perusahaan nirlaba ini berhasil meningkatkan kinerja karyawan. kinerjanya baik secara kelompok maupun individu. Berdasarkan pembahasan dan penelitian terdahulu diatas dapat dikatakan bahwa pemberian insentif kepada karyawan sangat berpengaruh dalam membawa peningkatan kinerja karyawan menjadi lebih baik dan juga pada tim kerja di perusahaan agar karyawan merasa pekerjaannya membuahkan hasil. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka peneliti memberikan hipotesis bahwa “pemberian insentif mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT Hyundai Mobil Indonesia Cabang Bandung”.

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Hal ini didukung dalam penelitian menurut Suprayitno, Sukir (2007) dalam jurnal berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai”. Menyatakan bahwa cara meningkatkan kinerja pegawai memerlukan sikap disiplin dari pegawai, apabila pegawai sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah dilaksanakan maka akan berdampak besar pada pegawai tersebut, sehingga menjadikan disiplin kerja. memberikan kontribusi positif terhadap kinerja karyawan. Menurut Nandha Meta K,d (2012) dalam jurnal berjudul “Dampak Disiplin Kerja dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai”.

Menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan pada diri setiap pegawai karena akan menyangkut tanggung jawab moral pegawai mengenai tugas dan kewajibannya. Disiplin kerja pegawai yang baik akan mempengaruhi kinerja dan mempercepat pencapaian organisasi, sedangkan disiplin kerja yang menurun akan menjadi penghambat dan memperlambat pencapaian organisasi. Menurut Henni Indriyani, Muhammadinah (2010) dalam jurnal berjudul “Pengaruh Kemampuan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan salah satu bentuk pengendalian diri pegawai, pelaksanaannya secara berkala dan menunjukkan tingkat keseriusan tim kerja dalam suatu organisasi tempat diambilnya tindakan.

Gambar

Gambar 2.1. keterkaitan insentif dan disiplin kerja terhadap kinerja Insentif

Referensi

Dokumen terkait

1 Fish sale statistics of different stakeholders Mean±SD before lockdown, during lockdown and after lockdown 20-22 2 Income statistics of different stakeholders Mean±SD before