• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II tinjauan pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Bab II tinjauan pustaka"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Bab II tinjauan pustaka 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum 2.1.1 Distribusi

2.1.1.1 Konsep Distribusi

Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).

Menurut Winardi (2017), distribusi merupakan sekumpulan perantara yang terhubung erat antara satu dengan yang lainnya dalam kegiatan penyaluran produk-produk kepada konsumen (pembeli). Sedangkan menurut Philip Kotler (2018), distribusi merupakan sekumpulan organisasi yang membuat sebuah proses kegiatan penyaluran suatu barang atau jasa untuk dipakai atau dikonsumsi oleh para konsumen (pembeli).

Oleh karena itu untuk menyampaikan barang-barang dari produsen ke konsumen kegiatan distribusi sangant penting. Tanpa adanya distribusi, barang- barang yang dihasilkan tidak akan sampai ke onsumen. Dengan demikian fungsi distribusi adalah:

1. Menyalurkan barang-barang dari produsen ke konsumen.

2. Membantu memperlancar pemasaran, sehingga barang-barang yang dihasilkan produsen dapat segera terjual kepada konsumen.

Faktor waktu memegang peranan yang penting. Kegunaan barang akan maksimal jika barang yang dibutuhkan itu dapat diperoleh pada saat diperlukan.

Sebaliknya distribusi yang tidak tepat waktunya akan menimbulkan kerugian bagi produsen atau konsumen, yaitu produsen kehilangan keuntungan dan konsumen kepuasannya berkurang. Menurut Vernon dan Jackson (1994) jenis saluran distribusi berdasarkan intensitasnya dibagi menjadi tiga, yaitu:

(2)

Bab II tinjauan pustaka 1. Bentuk intensif, yaitu jenis saluran yang memanfaatkan banyak pedagang

besar dan kecil.

2. Bentuk selektif, yaitu jenis distribusi yang hanya memanfaatkan beberapa grosir dan sejumlah kecil pengecer.

3. Bentuk eksklusif, yaitu saluran distribusi yang hanya melibatkan satu perantara dalam lingkungan masyarakat tertentu untuk menangani produk.

Saluran yang saat ini kita jumpai dapat dibagi menjadi dua, yaitu saluran langsung dan saluran tidak lansung. Saluran langsung dari produsen ke konsumen. Biasanya hanya sedikit barang yang dipasarkan secara langsung.

Saluran tidak langsung, yang dibagi menjadi dua yaitu dari produsen ke pengecer ke konsumen dan dari produsen ke grosir ke pengecer ke konsumen.

Saluran menurut Kotler (2018) mengemukakan bahwa saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.

Saluran distribusi pada dasarnya merupakan perantara yang menjembatani antara produsen dan konsumen.

2.1.1.2 Tujuan Distribusi

Tujuan penyaluran produk dari produsen ke konsumen yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yaitu :

1. Menyalurkan produk dari produsen ke konsumen

Pendistribusian memiliki tujuan utama yaitu mengantarkan barang maupun jasa dari produsen ke konsumen.

2. Mempertahankan dan mengembangkan kualitas produksi

Proses pendistribusian memberikan produsen waktu untuk lebih fokus pada kegiatan produksi. Kegiatan pendistribusi yang dilakukan oleh distributor memberikan produsen kesempatan untuk mengembangkan kualitas produksinya.

3. Menjaga stabilitas perusahaan

Selain membuat fokus produsen atau perusahaan, aktivitas pendistribusian juga mampu mengembangkan saluran baru dan kesempatan bagi banyak orang.

Sehingga perusahaan akan lebih banyak yang menopang dan lebih stabil.

(3)

Bab II tinjauan pustaka 4. Sebagai pemerataan perolehan produk di setiap wilayah

Semakin banyak distirbutor dari berbagai daerah maka akan semakin banyak pula konsumen yang memperoleh produk. Produk yang diperoleh juga dapat lebih mudah untuk tersebar di berbagai wilayah.

5. Peningkatan nilai barang dan jasa

Melalui kegiatan distibusi maka akan ada peningkatan nilai suatu produk.

Sebagai contoh yang dilakukan pada komoditas cabai. Cabai yang dijual oleh petani di Kulonprogo Yogyakarta akan meningkat harganya saat dibawa pedagang ke Jakarta.

6. Supaya proses produksi merata

Kegiatan produksi dapat dilakukan secara merata bila proses pendistribusian berjalan baik. Distributor di setiap wilayah dapat mendorong kegiatan produksi di wilayah yang terdapat distributor.

7. Mempertahankan kontinuitas proses produksi

Adanya distributor aktif menandakan adanya permintaan dari produk.

Berdasarkan hal ini maka kegiatan produksi akan terus berjalan selagi pasar masih ada.

8. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa

Melalui proses pendistribusian melalui distributor maka harga produk di pasaran akan stabil. Kestabilan harga mengikuti kondisi sesuai dengan permintaan pasar.

2.1.1.3 Saluran Distribusi

Kegiatan saluran distribusi menurut Suryanto (2016), secara tidak langsung telah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Produsen tidak mampu menyalurkan langsung kepada konsumen akhir. Ada beberapa faktor yang membatasi penyaluran secara langsung pada pendistribusian, yakni sebagai berikut :

a. Geo Graphical Gap.

Perbedaan jarak geografis yang disebabkan oleh perbedaan tempat produksi dengan konsumen yang tersebar luas. Semakin jauh jarak akan menimbulkan peranan mitra menjadi sangat penting dan menimbulkan nilai guna tempat.

(4)

Bab II tinjauan pustaka b. Time Gap

Perbedaan jarak waktu yang disebabkan perbedaan waktu produksi dengan kebutuhan konsumsi dalam jumlah besar dan menimbulkan nilai guna waktu.

c. Quantity Gap

Perbedaan dalam jumlah produksi yang lebih besar akan lebih efisien biaya perunitnya dibandingkan produksi yang kecil, dan dapat terjadi variety gap dimana pihak produsen memproduksi suatu variasi produk tertentu dalam jumlah besar tapi kenyataannya kebutuhan konsumen lebih kecil jumlahnya. Quality Gap dan Variety Gap ini menimbulkan fom utility.

d. Communication dan Information Gap

Perbedaan komunikasi dan informasi yang berbeda dimana produsen tidak mengetahui produk yang dibutuhkan dan siapa konsumen potensialnya. Hal ini menimbulkan nilai guna milik.

2.1.1.4 Alur Kerja Proses Distribusi pada CV. Sukses Sarana Musi Berikut proses alur kerja pada cv sukses sarana musi :

1. Kepala gudang menyiapkan barang yang akan di distribusikan 2. Supir menyiapkan mobil yang akan mendistribusikan.

3. Kepala gudang melaporkan barang yang akan di distribusikan

4. Sopir meminta kuintansi biaya perjalanan kepada pimpinan bagian distribusi pupuk

5. Sopir meminta surat jalan kepada pimpinan bagian distribusi pupuk 6. Pimpinan mengizinkan barang yang akan di distribusikan

7. Barang siap di distribusikan 2.1.2 Sistem

2.1.2.1 Karakteristik Sistem

Sesuatu dikatakan sebagai suatu sistem apabila memiliki sifat-sifat tertentu seperti dikemukakan olehJogiyanto, sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni berikut ini.

(5)

Bab II tinjauan pustaka a. Mempunyai komponen-komponen (components). Suatu sistem terdiri dari

sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas sistem (boundary). Setiap sistem memiliki batas-batas luar yang memisahkannya dari lingkungannya. Batas sistem adalah wilayah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungannya. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (enviromments). Lingkungan luar adalah lingkungan di luar batas sistem yangmempengaruhi operasi sistem. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif suatu sistem tersebut. Pengaruh yang positif dapat dipelihara dan dijaga, sedangkan pengaruh negatif harus dikendalikan karena dapat mengganggu sistem.

d. Penghubung sistem (interface). Penghubung adalah media yang menghubungkan atau mengintegrasikan antara satu subsistem ke subsistem yang lainnya menjadi satu kesatuan.

e. Masukan sistem (input). Masukan adalah serangkaian data (signal input) atau maintenance inputdari dalam atau dari luar lingkungan untuk diolah dalam sistem untuk dioperasikan. Contoh di dalam sistem komputer, program adalahmaintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran sistem (output). Keluaran adalah hasil dari proses dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Informasi adalah keluaran yang dihasilkan dari proses.

g. Pengolah sistem (pemrosesan). Pengolah merupakan suatu yang merubah masukan menjadi keluaran. Contoh Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan yang diperlukan oleh manajemen.

h. Sasaran sistem. Sistem yang baik tentu memiliki sasaran yang ingin dicapai.

Sasaran adalah sesuatu yang menjadi target yang ingin dicapai dari suatu sistem. Sasaran yang dicapai dari suatu sistem menentukan masukan yang

(6)

Bab II tinjauan pustaka dibutuhkan. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila sasaran yang telah ditentukan dapat dicapai dengan baik.

2.1.2.2 Klasifikasi Sistem

Berdasarkan Klasifikasi sistem dapat ditinjau dari berbagai segi, seperti yang dikemukakan oleh Jogiyanto, di antaranya berikut ini.

a. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, seperti sistem teologia. Sistem fisik adalah sistem yang nyata secara fisik, seperti sistem komputer, sistem akuntansi, sistem informasi.

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alami, tidak dibuat oleh manusia, misal sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia, misal sistem informasi akuntansi, sistem pendidikan. Apabila sistem dirancang dan dibuat manusia berinteraksi dengan mesin maka disebut human-machine system.

c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan perilaku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi antarbagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem sudah dapat diramalkan, misal sistem komputer.

Sistem tak tentu adalah sistem di mana kondisi ke depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung teori kemungkinan.

d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luar.

Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Namun, sebenarnya tidak ada sistem yang tertutup, yang ada adalah relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.

(7)

Bab II tinjauan pustaka 2.2 Teori Khusus

2.2.1 DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:69) DFD (Data Flow Diagram) adalah Diagram Alir Data (DAD), representasi grafik untuk perancangan pemrograman terstruktur yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output).

Tabel 2.1 Notasi-notasi pada DFD (Edward Yourdon dan Tom DeMarco)

No Notasi Keterangan

1 Proses atau fungsi atau prosedur ;

pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam kode program.

2 File basisdata atau penyimpanan

(strorage); pada pemodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya dibuat menjadi tabel-tabel ini juga harus sesuai dengan perancangan tabel-tabel pada basis data (Entity Relationship Diagram (ERD), Conceptual Data Model (CMD), Physical Data Model (PMD))

(8)

Bab II tinjauan pustaka Lanjutan Tabel 2.1 Notasi-notasi pada DFD (Edward Yourdon dan Tom

DeMarco)

No Notasi Keterangan

3 Entitas luar (external entity atau

masukan (input) atau keluaran (output) atau orang yang memakai/berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan .

4 Aliran data; merupakan data yang

dikirim antar proses, dari penyimpanan ke proses, atau dari proses ke masukan (input) atau keluaran (output).

(Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2018:71-72)) 2.2.2 Pengertian Blockchart

Menurut Kristanto (2018:75) Blockchart berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Pembuatan Blockchart harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi.

Kristanto (2018:75) juga menjelaskan simbol-simbol yang sering digunakan dalam blockchart dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(9)

Bab II tinjauan pustaka Tabel 2.2 Simbol-simbol Block Chart

No Simbol Keterangan

1. Menandakan dokumen, bisa dalam

bentuk surat, formulir, buku / bendel / berkas atau cetakan.

2.

Multi dokumen

3.

Proses Manual

4. Proses dilakukan oleh komputer.

5. Menandakan dokumen yang

diarsipkan (arsip manual)

6. Data penyimpanan (Storage)

7. Proses apa saja yang tidak

terdefinisi termasuk aktivitas fisik.

8. Terminasi yang mewakili simbol

tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain.

(10)

Bab II tinjauan pustaka Lanjutan Tabel 2.2 Simbol-simbol Block Chart

(Sumber : Kristanto (2018:75)) 2.2.3 Pengertian Flowchart

Menurut Yuniansyah (2020:14) flowchart atau diagram alur adalah kumpulan simbol-simbol yang menggambarkan urutan proses dalam menyelesaikan suatu masalah.

Santoso dan Numalina (2017:86) menjelaskan tentang simbol-simbol yang sering digunakan dalam flowchart dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No Simbol Keterangan

9. Terminal yang mewakili simbol

tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang sama.

10. Terminal yang menandakan awal

dan akhir dari suatu aliran.

11.

Pengambilan keputusan (Decision).

12.

Layar peraga (monitor).

13.

Pemasukkan data secara manual.

(11)

Bab II tinjauan pustaka Tabel 2.3 Simbol Umum Flowchart

No. Simbol Fungsi

1. Permulaan Sub program

3. Penghubung bagian-bagian flowcahart

yang berada pada satu halaman

4. Penghubung bagian-bagian flowcahart

yang berada pada halaman berbeda

5. Permulaan/akhir program

6. Arah aliran program

7. Proses inisialisasi/pemberian harga awal

8.

Proses penghitung/proses pengolahan data

9.

Proses input/output data

Sumber: Santoso dan Nurmalina (2017:86)

2.2.4 Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:50) Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk pemodelan basis data relasional. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker

(12)

Bab II tinjauan pustaka (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang paling banyak digunakan adalah notasi dari Chen.

Adapun simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan notasi Chen sebagai berikut :

Tabel 2.4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Simbol Deskripsi

Entitas / entity

nama_entitas

Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data;

benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.

Atribut

nama_atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

Atribut multinilai / multivalue

nama_atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

Atribut kunci primer

nama_kunci_primer

Field atau kolom data data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id;

kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

(13)

Bab II tinjauan pustaka Lanjutan Tabel 2.4 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Simbol Deskripsi

Atribut kunci primer

nama_kunci_primer

Field atau kolom data data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan; biasanya berupa id.

Atribut multinilai / multivalue

nama_atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu.

Relasi

nama_relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja.

Asosiasi / association

N

Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memilliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas lain yang disebut kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B maka ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas).

(Sumber: Sukamto dan Shalahuddin, 2018:50-51)

(14)

Bab II tinjauan pustaka 2.2.5 Pengertian Kamus Data

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2018:73), “Kamus Data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (out put) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan)”. Simbol-simbol yang ada dalam kamus data adalah sebagai berikut:

Tabel 2.5 Simbol-simbol dalam Kamus Data

(Sumber: Sukamto dan Shalahuddin, 2018:73)

2.2.6 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Sommerville (dalam Rahayu dkk, 2019:19-20) Metode pengembangan sistem model Waterfall adalah sebuah contoh dari proses perencanaaan, dimana semua proses kegiatan harus terlebih dahulu direncanakan dan dijadwalkan sebelum dikerjakan. Proses kegiatan sebelum mulai bekerja pada mereka ada tahapan dari model waterfall sebagai berikut :

No Simbol Keterangan

1 = Terdiri Atas

2 + Dan

3 [] Memilih salah satu alternatif

4 () data opsional

5 ** Komentar

6 @ Identifikasi atribut kunci

7 | Pemisah alternatif simbol []

(15)

Bab II tinjauan pustaka 1. Requirements Analysis and Definition

Sistem ini layanan, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh konsultasi dengan pengguna sistem. Mereka kemudian ditetapkan secra detail dan melayani sebagai spesifikasi sistem.

2. System and Software Design

Proses desain sistem mengalokasikan membutuhkan perangkat keras atau perangkat lunak sistem dengan membentuk sistem secara keseluruhan arsitektur. Desain perangkat lunak melibatkan identifikasi dan menggambarkan abstraksi sistem perangkat lunak.

3. Implementation and Unit Testing

Pada tahap ini desain perangkat lunak adalah sebagai sperangkat program atau unit program.Unit pengujian melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.

4. Intergration and System Testing

Unit program individu atau program diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa perangkat lunak persyaratkan telah terpenuhi.Setelah pengujian sistem perangkat lunak disampaikan kepada pelanggan.

5. Operation and Maintenance

Biasanya (meskipun tidak selalu), ini adalah terpanjang fase siklus hidup.Sistem terinstal dan dimasukkan ke dalam penggunaan praktis.

2.2.7 Blackbox Testing

Menurut Rizky dalam penelitian Nina Rahayu dikutip oleh Uus (2019:112), Blackbox Testing adalah tipe testing yang yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar.

Referensi

Dokumen terkait