• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Makna muncul dari hubungan khusus antara kata (sebagai simbol verbal) dan orang. Makna tidak melekat pada kata-kata, tetapi kata-kata membangkitkan makna dalam pikiran orang. Jadi tidak ada hubungan langsung antara subjek dan simbol yang digunakan untuk mewakili sesuatu. Misalnya, “Kamu sakit perut. Pengalaman itu nyata, tetapi tidak ada yang bisa merasakan sakitnya, bahkan dokter pun tidak mencoba mengobati sakit kita. Jadi hubungan itu tercipta di benak pembicara. Upaya untuk memahami makna adalah sebenarnya salah satu masalah filosofis tertua dalam kehidupan manusia.Konsep makna telah menarik disiplin ilmu komunikasi, psikologi, sosiologi, antropologi dan linguistik.Oleh karena itu, beberapa ahli komunikasi sering menyebutkan kata makna ketika merumuskan definisi komunikasi.Tempat dan waktu upacara ini dilakukan di tempat bahan-bahan diolah oleh panre (tukang kayu) karena bahan-bahan tersebut juga diminta untuk memohon ridha Tuhan, selain itu bahan-bahan tersebut akan ditanam pada posisi bola (tengah atau tengah rumah) dan pakka aliri yang akan dibangun terdiri dari: awali (tanah atau tembikar), sung appe (tikar sudut terbuat dari daun lontar), balu mabbulu (keranjang anyaman yang baru), penno-penno (sejenis tanaman umbi seperti bawang), kaluku (kelapa), Golla Cella (gula merah), Aju cenning (kayu manis) dan pala.

Setelah tiang terpasang sempurna, sejumlah bahan juga akan disediakan untuk disimpan di posibola seperti kain kaci sepanjang 1 meter yang diikatkan di posibola, dua ikat beras, golla cella (gula merah), kaluku (kelapa), sasa . pattapi (nyiru), sanru (kaca pembesar), piso (pisau), pakkerri (tasbih kelapa). Bahan-bahan tersebut disimpan di atas dan disimpan di sebuah balai di dekat posisi bola.Semua bahan tersebut mengandung nilai harapan agar kehidupan di rumah lengkap dan berkecukupan.yang bekerja mengangkat tiang rumah.

Pengertian perkawinan

Makna Perkawinan

Perkawinan Adat Bugis Bone

Mammanu' manu merupakan langkah awal yang dilakukan oleh orang tua laki-laki yang berniat mencari jodoh (jodoh) bagi anaknya yang akan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Setelah wanita mendengar bahwa pria itu benar-benar ingin melamar, dia akan berkata dengan segala kerendahan hati. narekkomakkoitu adatta- soroni tanggaka-nakubali tangngga toi. jika . itu maksudmu, kembali mempelajari keluarga kita dan aku mempelajari keluargamu juga)”. Doi menre: setelah menetapkan hari pernikahan (tanra esso), yang terpenting adalah jumlah yang diberikan pria kepada wanita.

Telah dibahas dan disepakati dalam acara mappetu ada bahwa jika timbul masalah setelah menikah, misalnya suami tidak mampu menafkahi istri secara rohani, maka uang toko tidak akan dikembalikan sehingga terjadi perceraian. Acara mappasierekeng adalah untuk mempertegas apa yang telah dibicarakan dan mappaenre balanceanca adalah membawa sejumlah uang belanja sesuai dengan kesepakatan antara pihak laki-laki dan pihak perempuan saat mappetu hadir. e) Mappada atau mattampa (mengundang), yang dilakukan baik oleh pihak laki-laki maupun pihak perempuan untuk memberikan informasi kepada seluruh keluarga, sahabat dan kerabat tentang akad nikah. Cemme passili dilakukan oleh pengantin pria dan wanita untuk memasuki acara - mappacci di malam hari.

Tata cara pelaksanaannya berpedoman pada indo' botting (tata rias pengantin) dengan menempatkan kedua mempelai di dalam kelapa yang masih utuh, yang diletakkan di atas loyang besar. g) Mappacci berasal dari kata pacci (daun pacar), yaitu sejenis tanaman yang daunnya digunakan oleh orang Bugis sebagai belo kanuku (hiasan atau cat kuku), terutama saat memasuki bulan Ramadhan. Acara mappacci disebut juga tudampenni (duduk malam) diadakan di rumah masing-masing calon mempelai pada malam hari sebelum diadakan resepsi pernikahan yang disebut tudabbotting (duduk di atas mempelai) pada malam berikutnya. h) Mappaenre botting Sebagai klimaks dari prosesi pernikahan adalah saat mappaenre botting yaitu pengantin pria diantar ke rumah pengantin wanita. Pada hari itu orang Bugis menyebutnya mata gau' (acara puncak), atau biasa dikenal dengan esso appabbottingeng (hari pernikahan). i) Mapparola, yaitu acara dimana mempelai wanita diantar oleh keluarga dan kerabatnya ke rumah mempelai pria.

Pementasan biasanya setelah akad nikah, biasanya dua atau tiga jam setelah kedatangan mempelai pria atau keesokan harinya, berpakaian seperti hari pernikahan. j) Resepsi, jika resepsi diadakan pada malam yang sama, dan dilakukan oleh kedua mempelai di ruang resepsi atau keduanya.

Jenis-jenis Perkawinan Bugis

Sesuai dengan adat yang berlaku pada masyarakat Bugis Bone, tuntutan lebih banyak ditempatkan pada pihak laki-laki. Bisa dikatakan hampir semua biaya pernikahan ditanggung oleh suami, karena selain harus mengumpulkan doi'menre (mengeluarkan uang), ia juga harus membawa sesajen yang sekarang dikenal dengan istilah leko' (sirih pinang). ). nilainya tidak kecil. Selain itu, jika calon mempelai pria berasal dari luar daerah, maka dia harus membayar pallawa tana. Besarnya pallawa tana ditentukan oleh penghulu adat setempat atau pangeran tempat tinggal mempelai wanita. Pallawa tana merupakan tanda atau pengakuan kepada mempelai pria bahwa ia telah siap untuk mengikuti segala aturan adat dan aturan agama yang berlaku di daerah tersebut.

Laki-laki dilarang menikah dengan wanita dari garis keturunan ayah atau ibunya (saudara laki-laki dan perempuan atau anak dari saudara laki-laki dan perempuan). Seorang laki-laki dilarang menikah dengan wanita yang masih kerabatnya (saudara ayah atau ibu, saudara kakek atau nenek). Menurut hukum adat yang terutama berlaku pada masyarakat Bugis Bone, keduanya akan ditenggelamkan di laut sebagai makanan ikan karena merupakan pelanggaran berat terhadap hukum adat.

Kedua mempelai akan saling mengenal setelah duduk di pelaminan atau setelah masing-masing membuka baju kedua mempelai, yang ditandai dengan acara yang disebut ripasiewa, yaitu adat yang dimaksudkan untuk saling bertegur sapa. Dalam masyarakat Bugis Bone dikenal adanya stratifikasi sosial yang sampai saat ini masih sering terjadi ketidakseimbangan dalam kaitannya dengan perjodohan. Seseorang dari kelas bangsawan selalu berpikir untuk memilih pasangan dari orang biasa, kelas pelayan atau yang dikenal pada zaman dahulu.

Artinya, boleh saja laki-laki dari golongan biasa menikah dengan perempuan dari golongan bangsawan, harus memiliki kelebihan seperti warani (pemberani), sugi (orang kaya), cendekiawan atau pemuka agama.

Teori Yang Berhubungan Dengan Penelitian

Dahulu faktor ini lahir setelah perkawinan dilangsungkan, karena umumnya kedua mempelai dijodohkan oleh orang tuanya dan tidak saling mengenal. Dahulu hubungan antara anak bangsawan dengan anak rakyat jelata, khususnya anak pembantu, dianggap sebagai pelanggaran yang disebut nasoppa'i tekkenna, artinya tertusuk tombak sendiri. Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh simbol-simbol yang diberikan oleh orang lain, begitu juga dengan tingkah laku orang tersebut.

Melalui pensinyalan berupa simbol-simbol, kita dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, maksud dan sebaliknya dengan membaca simbol-simbol yang ditampilkan oleh orang lain. Sejalan dengan pemikiran Mead, definisi singkat dari tiga gagasan dasar interaksi simbolik adalah: Pikiran (mind) – kemampuan untuk menggunakan simbol-simbol yang memiliki makna sosial yang sama, setiap individu harus mengembangkan pemikirannya melalui interaksi dengan individu lain.

Masyarakat (masyarakat) - hubungan sosial yang diciptakan, dibangun dan dibangun oleh setiap individu dalam masyarakat, dan setiap individu terlibat dalam perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela, yang pada akhirnya membimbing orang dalam proses mengambil peran dalam masyarakat mereka . Tema ini menitikberatkan pada pentingnya pembentukan makna bagi perilaku manusia, yang dalam teori interaksi simbolik tidak dapat dipisahkan dari proses komunikasi, karena pada awalnya makna tidak memiliki makna, hingga akhirnya dikonstruksi secara interpretatif oleh individu melalui proses interaksi, untuk menciptakan makna yang disepakati dapat digabungkan di mana asumsinya adalah sebagai berikut: Orang bertindak terhadap orang lain atas dasar makna yang diberikan kepadanya oleh orang lain. Tema ini menitikberatkan pada pengembangan konsep diri oleh individu secara aktif, berdasarkan interaksi sosial dengan orang lain dengan cara sebagai berikut: Individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain, Konsep diri membentuk motif penting untuk berperilaku Mead sering menempatkannya sebagai : "Jenis tertentu dari .

Topik ini berfokus pada hubungan antara kebebasan individu dan norma sosial yang membatasi perilaku setiap individu, tetapi pada akhirnya.

KERANGKA KONSEP

Dalam penelitian mengenai tahapan proses pernikahan suku Bugis Bone secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahapan pra nikah, tahapan pernikahan dan tahapan pasca nikah. Mapessek-pessek saat ini tidak terlalu banyak karena sebagian besar calon ditentukan oleh orang tua laki-laki. Biasanya yang datang ke Mammanuk-manuk adalah orang yang datang ke Mapessek-pessek untuk memudahkan menyambungkan yang pertama dan yang terakhir.

Berdasarkan percakapan antara Pammanuk-manuk dengan orang tua pihak perempuan, pihak orang tua berjanji akan menginformasikan kepada keluarga pihak pihak laki-laki untuk datang pada waktu yang telah ditentukan. Lamaran atau lamaran pernikahan merupakan kelanjutan dari Mappese'-pese' tahap pertama dengan mengutus seorang lansia dari keluarga laki-laki ke rumah orang tua perempuan untuk menyatakan lamarannya secara resmi. Mereka biasanya mengirim 6 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan sambil membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan seperti membeli uang, mas kawin, leko, baju pengantin dan memperbaiki hari D. 5).

Disebut juga sebagai mappettu, artinya kedua belah pihak saling mengikatkan janji yang kuat terhadap perjanjian yang dibuat sebelumnya. Perawatan dan perhatian biasanya akan diberikan kepada kedua mempelai tiga malam berturut-turut sebelum hari pernikahan kedua mempelai. Mappasau (mandi uap) Kedua mempelai mengenakan bedak hitam yang terbuat dari beras ketan yang telah digoreng hingga hangus dicampur dengan asam jawa dan jeruk nipis.

Acara ini merupakan prosesi penting dalam pernikahan kaki adat Bugis, saling kunjung antara pihak perempuan dengan pihak laki-laki.

Referensi

Dokumen terkait

4 ©All rights reserved May 2023 Monthly Cement Dispatches Saudi Cement Sector | April 2023 Yamama Cement and Saudi Cement recorded the highest market share in April-23, of 11.8% and