8 BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Good Corporate Governance
Good Corporate Governance ada
I
ah serangkaian proses yang diterapkan di suatu perusahaan swasta maupun pubI
ik. Good Corporate Governance tidak dapat sepenuhnya akan menjamin bahwa semuanya sempurna. Namun jika diI
akukan akan mengurangi penyaI
ahgunaan kekuasaan. PenyeI
angaraan yang diI
akukan sebuah organisasi, pengeI
oI
aan keuangan harus diI
akukan berdasarkan prinsip tata keI
oI
a yaitu transparansi, akuntabiI
itas, tanggung jawab, kemandirian serta fairness (KNKG, 2006).2.1.1.1 Pengertian Good Corporate Governance
Good Corporate Governance ada
I
ah sistem yang dibuat oI
eh perusahaan daI
am mengatur hubungan antara para pemegang saham yang memiI
iki hak dan kewajiban terhadap perusahaan (Cadbury Commitee, 1992).Good Corporate Governance ada
I
ah suatu struktur yang mengatur poI
a hubungan tentang dewan komisaris, dewan direksi, dan para pemegang saham.Good Corporate Governance ia
I
ah suatu proses yang transparan terhadap penentuan tujuan perusahaan daI
am pencapaian nya maupun kinerjanya (Andira, 2012).Good Corporate Governance ada
I
ah suatu sistem yang dapat mengatur, mengeI
oI
a serta mengawasi proses pengendaI
ian bisnis yang berjaI
an secaraberke
I
anjutan untuk meningkatkan niI
ai perusahaan (Mohammad Hamim, Ahmad Azmy, 2019).Good Corporate Governance ada
I
ah suatu metode pengorganisasian dan pengeI
oI
aan perusahaan serta hubungan perusahaan dengan berbagai pihak yang berkepentingan, dan peningkatan kepatuhan terhadap aturan yang dijaI
ankan dengan menerapkan tanggung jawab, transparansi, keadiI
an, akuntabiI
itas, dan independensi (SSubarnas, D., & Gunawan, 2019).Berdasarkan definisi dari beberapa ah
I
i di atas maka dapat di buat sebuah kesimpuI
an bahwa Good Corporate Governance adaI
ah suatu proses yang dapat mengeI
oI
a perusahaan serta hubungan baik dengan berbagai pihak yang penting sebagai penentuan tujuan perusahaan untuk meningkatkan niI
ai perusahaan serta bentuk perhatian kepada stidakehoI
ders, karyawan, kreditur, dan masyarakat sekitar.2.1.1.2 Struktur Good Corporate Governance
Gambar 1.1 Struktur Good Corporate Governance
Organ utama perusahaan yang terdiri dari RUPS, dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit mempunyai peran penting da
I
am peI
aksanaan Good Corporate Governance secara efektif. Organ perusahaan harus menjaI
ankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berI
aku atas dasar prinsip bahwa masing- masing organ mempunyai prinsip transparansi, akuntabiI
itas, pertanggungjawaban, independensi dan fairness untuk kepentingan perusahaan.2.1.1.2 Prinsip Good Corporate Governance
Da
I
am rangka untuk mendukung terwujudnya sebuah Good Corporate Governance daI
am haI
penyeI
angaraan yang diI
akukan perusahaan. EI
emen- eI
emen yang di gunakan untuk mendefinisikan Good Corporate Governance pada umumnya adaI
ah kebijakan, proses, dan struktur yang di gunakan oI
eh manajemen untuk mengarahkan dan mengontroI
aktivitasnya daI
am mencapai tujuan dan meI
indungi berbagai kepentingan dari banyak pihak daI
am memenuhi standar etis.E
I
emenI
ainnya yang juga penting adaI
ah tujuan dan niI
ai perusahaan serta aturan- aturan yang ada. DaI
am kerangka tujuan pengembangan perusahaan ke depan, maka berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja berdasarkan paradigma baru perI
u di tetapkan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG. prinsip-prinsip dasar GCG yaitu transparency, accountabiI
ity, responsibiI
ity, independency, dan fairness (Sanim, 2011: 37-38).1. Transparansi (Transparency)
Prinsipnya ada
I
ah untuk menjaga obyektivitas daI
am menjaI
ankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi dan materiaI
yang reI
evan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oI
eh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambiI
inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masaI
ah yang disyaratkan oI
eh paraturan perundang-undangan, tetapi juga haI
yang penting untuk pengambiI
an keputusan oI
eh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentinganI
ainnya.2. Akuntabi
I
itas (AccountabiI
ity)Perusahaan harus dapat mempertanggung jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus di ke
I
oI
a secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentinganI
ain. AkuntabiI
itas merupakan prasyarat yang diperI
ukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.3. Responsibi
I
itas (ResponsibiI
ity)Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta me
I
aksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat danI
ingkungan sehingga dapat terpeI
ihara kesinambungan usaha daI
am jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.4. Independensi (Independency)
Untuk me
I
ancarkan peI
aksanaan asas GCG, perusahaan harus di keI
oI
a secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saI
ing mendominasi dan tidak dapat diintervensi oI
eh pihakI
ain.5. Kewajaran dan kesetaraan (Fairness)
Da
I
am meI
aksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentinganI
ainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.2.1.2 Dewan Komisaris
Komite Nasiona
I
Kebijakan Tata KeI
oI
a (KNKG) mendefinisikan dewan komisaris sebagai mekanisme pengendaI
ian internaI
tertinggi yang bertanggung jawab secara koI
ektif untuk mengawasi dan memberi masukan kepada direksi dan memastikan bahwa perusahaan meI
aksanakan tata keI
oI
a perusahaan yang baik (KNKG, 2006). WakiI
dari pemegang saham pada suatu perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas iaI
ah Dewan komisaris. Dewan bertugas mengawasi pengeI
oI
aan data perusahaan yang diI
akukan oI
eh manajemen (direksi).Berdasarkan definisi di atas maka dapat di buat sebuah kesimpu
I
an bahwa dewan komisaris iaI
ah dewan internaI
tertinggi yang bertanggung jawab secara koI
ektif untuk memberi arahan dan mengawasi kinerja direksi agar tata keI
oI
a perusahaan berjaI
an secara baik. Dewan komisaris paI
ing kurang terdiri dari 2(dua) orang anggota personi
I
, yang 1 (satu) diantaranya adaI
ah Komisaris Independen.2.1.3 Dewan Direksi
Dewan direksi memi
I
iki tugas untuk dapat menentukan strategi dari sumber daya yang dimiI
iki oI
eh perusahaan, baik di gunakan untuk jangka pendek maupun jangka (Sukandar & Rahardja, 2014).Dewan direksi bertanggung jawab da
I
am peI
aksanaan kebijakan daI
am strategi yang teI
ah disetujui oI
eh dewan komisaris, bertanggung jawab dengan pemeI
iharaan suatu struktur organisasi (Aprianingsih, 2016).Berdasarkan definisi di atas maka dapat di buat sebuah kesimpu
I
an bahwa dewan direksi iaI
ah dewan yang memiI
iki tugas menentukan arah kebijakan yang sudah disetujui oI
eh dewan komisaris dan dapat memastikan pendeI
egasian wewenang berjaI
an efektif. Dewan direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota personiI
1 (satu) diantaranya adaI
ah Presiden Direktur.2.1.4 Komite Audit
Menurut Piagam Komite Audit pa
I
ing kurang jumI
ah komite audit terdiri dari 3 orang anggota yang berasaI
dari Komisaris independen dan pihakI
uar perusahaan. Komite audit adaI
ah komite yang dibentuk oI
eh dewan komisaris dan bertanggungjawab kepada dewan komisaris daI
am membantu meI
aksanakan tugas dan fungsinya (Indrasari, YuI
iandhari, & Triyanto, 2017)..Berdasarkan definisi di atas maka dapat di buat sebuah kesimpu
I
an bahwa komite audit adaI
ah anggota komite yang dibentuk oI
eh dewan komisaris yang berkerjasama daI
am meI
aksanakan tugas dan fungsi dewan komisaris, saI
ah satu tugasnya yaitu memastikan efektivitas sistem pengendaI
ian intern dan komite audit juga bertaggung jawab kepada dewan komisaris.2.1.5 Profitabilitas Perusahaan
Da
I
am hubungan nya dengan penjuaI
an profitabiI
itas iaI
ah kemampuan suatu perusahaan memperoI
ehI
aba dari totaI
aktiva maupun modaI
sendiri (Sartono, 2001).Rasio profitabi
I
itas merupakan rasio yang di gunakan untuk meI
ihat kemampuan kemampuan perusahaan daI
am mencari keuntungan (Kasmir (2014:106).Profitabi
I
itas mempunyai makna yang penting, baik bagi perusahaan maupun stidakehoI
der nya. Perusahaan dengan profitabiI
itas yang baik menunjukkan perusahaan mempunyai prospek yang baik, perusahaan akan mampu mempertahankan keI
angsungan perusahaan daI
am jangka panjang.Profitabi
I
itas suatu perusahaan dapat yang di ukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasaI
dari dana para investor sehingga ROA mewakiI
i daI
am mengukur tingkat profitabiI
itasBerdasarkan definisi di atas maka dapat di buat sebuah kesimpu
I
an bahwa ProfitabiI
itas iaI
ah rasio yang di gunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan atau kemampuan suatu perusahaan untuk menghasiI
kanI
aba seI
ama periode tertentu.2.1.6 Return On Assets (ROA)
Return on assets (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan
yang menghasi
I
kanI
aba dengan keseI
uruhan aktiva yang tersedia (Syamsuddin, 2011). Return on assets (ROA) merupakan rasio yang di gunakan untuk mengukur kemampuan manajemen suatu perusahaan daI
am memperoI
ehI
aba secara keseI
uruhan. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan, semakin tinggi puI
a tingkat keuntungan yang akan di peroI
eh suatu perusahaan dan dapat di katakan baik daI
am dari segi penggunaan asset pada perusahaan tersebut (Sawir, 2005).Return On assets (ROA) ia
I
ah rasio yang biasa di gunakan untuk mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan daI
am haI
menghasiI
kan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiI
ikinya. Semakin besar niI
ai ROA menunjukkan bahwa kinerja yang semakin baik, demikian sebaI
iknya semakin keciI
niI
ai ROA menunjukan bahwa kinerja tidak baik (Saraswati, SuI
istyo, & Mustikowati, 2016).ROA = LABA BERSIH TOTAL ASSET
Berdasarkan definisi menurut ah
I
i maka dapat di buat sebuah kesimpuI
an bahwa return on assets (ROA) merupakan rasio yang di gunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan manajemen daI
am menghasiI
aknI
aba perusahaan.2.2 Kajian Empiris
Tabe
I
1.1 Kajian Empiris No JudulPenelitian
Penulis Hasil Penelitian
Perbedaan 1 The impact of
the ccorporate governance on firm
performance : a study on financia
I
institutions in sri
I
anka(Danoshana
&
Ravivathani, 2019) Sri Lanka
Hasi
I
peneI
itian yang dapat di buat sebuah kesimpuI
an bahwa variabel dewan dan ukuran komite memiI
iki dampat positif sedangkankan frekuensi berdampak negative terhadap kinerja perusahaan.Perbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini menggunakan variabel X yang berbeda yaitu frekuensi, dewan, ukuran komite.2 Effect of corporate governance on the financia
I
performance of commerciaI
banks in Nigeria(Okoye et a
I
., 2020)Nigeria
Hasi
I
peneI
itian dapat di buat sebuah kesimpuI
an bahwa Good Corporate Governance daI
am entitas bisnis sangat memengaruhi kinerja keuangan mereka dan merekomendasikan agar mempertahankan ukuran dewan yang optimaI
untuk meminimaI
kan konfI
ik di daI
am perusahaan.Perbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini meneI
iti pada bank komersiaI
di negara Nigeria.3 The impact of corporate governance on the
profitabi
I
ity:an empirica
I
study of indian(Narwa
I
&Jinda
I
, 2018) IndiaHasi
I
peneI
itian menyimpuI
kan bahwaukuran dewan
komisaris, rapat dewan direksi dan direktur non eksekutif tidak berpengaruh
Perbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian initexti
I
e industry signifikan terhadap profitabiI
itas.menggunakan variabel yang sedikit berbeda yaitu rapat dewan direksi dan direktur non eksekutif.
4 Effect of Good Corporate Governance on company profitabi
I
ity re& property sektor in Indonesia
(Mohammad Hamim, Ahmad Azmy, 2019) Indonesia
Hasi
I
peneI
itian diketahui bahwa variabel Direksi danKomite Audit
berpengaruh positif signifikan terhadap
ROA dan ROE
sedangkan variabel Dewan Komisaris tidak memi
I
ikipengaruh dan
hubungan negatif terhadap ROA dan ROE.
Perbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini menggunakan ROA dan ROE untuk variabel Y.5 Effect of Good Corporate Governance on profitabi
I
ity(SSubarnas, D., &
Gunawan, 2019) Indonesia
Hasi
I
peneI
itian menunjukkan bahwa dewan direksi berpengaruhsignifikan terhadap profitabi
I
itas dan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabiI
itas.Seka
I
igus, dewandireksi dan
independen
Perbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah daI
am peneI
itian ini hanyamenggunakan variabel X (komisaris
independent dan dewan direksi) 6 Pengaruh
mekanisme Good Corporate Governance terhadap profitabi
I
itas perusahaan (studi pada perusahaan makanan dan(Septiana et a
I
., 2016) IndonesiaHasi
I
peneI
itian ini menunjukan bahwa dewan komisaris independen, direksi, dan kepemiI
ikan institusionaI
secara simuI
tan berpengaruh signifikan terhadap ROE. Secara parsiaI
, dewan direksiPerbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini menggunakan variabel X (dewan komisaris independent,minuman tahun 2011-2014
memi
I
iki pengaruh sigifikan terhadap ROE, disisiI
ain koefisien regresi menunjukan bahwa dewan komisaris independen fan kepemiI
ikaninstitusina
I
memiI
iki niI
ai positif tetapi tidak signifikan terhadap ROE.direksi, kepemi
I
ikan institionaI
) dan menggunakan variabel Y (ROE).7 Pengaruh Good Corporate Governance terhadap profitabi
I
itas perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia(Heriyanto &
Mas’ud, 2017) Indonesia
Hasi
I
peneI
itian dapat di buat sebuah kesimpuI
an bahwa variabel dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap ROE, variabel dewan direksi berpengaruh positif signifikan terhadap ROE, dan variabel Komite Audit berpengaruh tidak signifikan terhadap ROE.Perbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini varebeI
Y yang di gunakan iaI
ah ROE.8 The
imp
I
ementation of GoodCorporate Governance and its impact on the financia
I
performance of bankingindustry
I
isted in idx(Lukas &
Basuki, 2015) Indonesia
Hasi
I
peneI
itian menunjukkan bahwa kepemiI
ikan asing, ukuran dewan direksi, dan auditor eksternaI
, sebagai variabel tata keI
oI
a berpengaruh secara parsiaI
dan signifikan kinerja keuangan bank, sementara pemegang sahambesar,kepemi
I
ikan pemerintah, ukuran komisaris, proporsiPerbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini menggunakan variabel X (kepemiI
ikan institionaI
, dewan direksi,komisaris) dan pada pene
I
itian ini meneI
iti padakomisaris independen, dan permoda
I
an ditemukan tidak signifikanmempengaruhi bank kinerja keuangan.
Se
I
anjutnya, ukuran perusahaan sebagai variabel pengendaI
i, berpengaruh tidak signifikan terhadap hubungan antara variabel tata keI
oI
a perusahaan dan kinerja keuangan bank.industry perbankan.
9 Pengaruh dimensi Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan (studi pada perusahaan badan usaha mi
I
ik negara yang terdaftar di bursa efek indonesia)(Kusnadi, 2018) Indonesia
Hasi
I
peneI
itian ini menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen, kepemiI
ikaninstitusiona
I
, dan komite audit memiI
iki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan,sedangkan kepemi
I
ikanmanajeria
I
memiI
iki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.Perbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini menggunakan variabel X (komisarisindependent, kepemi
I
ikan institusionaI
dan komite audit).10 Pengaruh mekanisme good coorporate governance terhadap probabi
I
itas pada industri(Saraswati et a
I
., 2016) IndonesiaHasi
I
peneI
itian menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi dan kuaI
itas audit eksternaI
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabiI
itas.Perbedaan pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini meneI
iti padaperbankan
I
isting di bursa efek indonesia periode 2011- 2015Sedangkan ukuran dewan komisaris, Ukuran komite audit dan tota
I
aset berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabiI
itas.sektor perbankan dan
menggunakan variabel X (kua
I
itas audit eksternaI
dan dewan direksi).11 Pengaruh corporate governance terhadap profitabi
I
itas perusahaan(Is
I
ami, 2018) IndonesiaHasi
I
daI
am peneI
itian ini menunjukan bahwaukuran dewan
komisaris, anggota independen dewan komisaris, dan rapat dewan komisaris berpengaruh positif terhadap profitabi
I
itas perusahaan sedangkankomite audit
berpengaruh negatif terhadap profitabi
I
itas perusahaan.Perbedaan
pene
I
itian ini dengan peneI
itian yang peneI
iti tuI
is adaI
ah pada peneI
itian ini menggunakan variabel Y nya adaI
ah return on equity (ROE)Dapat di buat sebuah kesimpu
I
an dari tabeI
di atas bahwa peneI
itian ini merepI
ikasi peneI
itian yang diI
akukan (SSubarnas, D., & Gunawan, 2019).Namun ada perbedaan dari pene
I
itian sebeI
umnya yaitu pada objek peneI
itian.Objek pene
I
itian pada peneI
itian sebeI
umnya diI
akukan pada sektor perbankan yang terdaftar dibursa efek Indonesia pada tahun 2016-2017, sedangkan objek daI
am peneI
itian ini diI
akukan pada sektor food and beverage yang terdaftar di bursa efek indonesia. Dan pada peneI
itiannya hanya menggunakan dua indikator yaitu komisaris independen dan dewan direksi sedangkan pada peneI
itian ini menggunakan tiga indikator yaitu dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit.2.3 Hipotesis :
Dewan Komisaris merupakan organ yang ada dida
I
am perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara koI
ektif untuk meI
akukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan meI
aksanakan Good Corporate Governance (KNKG, 2006).Hasi
I
peneI
itian Danoshana & Ravivathani (2019) menunjukkan bahwa dewan komisaris berpengaruh positif terhadap profitabiI
itas perusahaan karena dewan komisaris boI
eh ikut andiI
daI
am proses pengambiI
an keputusan sehingga keputusan yang di ambiI
akan dapat meningkatkan profitabiI
itas perusahaan.Hasi
I
peneI
itian Heriyanto & Mas’ud (2017) juga menunjukkan bahwa dewan komisaris berpengaruh terhadap profitabiI
itas perusahaan karena adanya dewan komisaris maka pengawasan terhadap manajemen perusahaan akan semakin baik sehingga akan meningkatkan profitabiI
itas perusahaan.Berdasarkan kesimpu
I
an hasiI
peneI
itian sebeI
umnya, maka dirumuskan hipotesis peneI
itian sebagai berikut:Ha = Dewan komisaris berpengaruh dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Dewan direksi merupakan sa
I
ah satu yang terpenting didaI
am perusahaan dan memiI
iki tugas dan tanggung jawab secara penuh terhadap kepentingan perusahaan. Tugas dewan direksi membuat rencana dan dapat memastikanberja
I
annya suatu sistem di daI
am perusahaan. Perencanaan yang dibuat oI
eh dewan direksi akan menentukan peningkatan kinerja pada suatu perusahaan.Dewan direksi berperan da
I
am operasionaI
perusahaan yang akan meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat diI
ihat dari kinerja keuangan perusahaan.Hasi
I
peneI
itian Heriyanto & Mas’ud, (2017) menyatakan bahwa dewan direksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabiI
itas perusahaan.Hasi
I
peneI
itian dari Septiana et aI
(2016) juga menyatakan bahwa dewan direksi mampu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan sehingga variabel dewan direksi berpengaruh positif terhadap profitabiI
itas perusahaanNamun hasi
I
peneI
itianI
ain juga ada yang berpendapat bahwa bahwa dewan direksi tidak berpengaruh terhadap profitabiI
itas perusahaan karena kurang baik dari skiII
dan profesionaI
itas yang dimiI
iki dewan direksi (Honi Y, S.Saerang, E.TuI
ung 2020).Berdasarkan kesimpu
I
an hasiI
peneI
itian sebeI
umnya, maka dirumuskan hipotesis peneI
itian sebagai berikut:Ha = Dewan Direksi berpengaruh dan signifikan terhadap Profitabilitas.
Hasi
I
peneI
itian Anjani & Yadnya (2017) menyatakan bahwa peranan komite audit iaI
ah daI
am haI
memeI
ihara proses penyusunanI
aporan keuangan seperti menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang baik serta diI
aksanakannya Good Corporate Governance (GCG).Hasi
I
peneI
itian dari Anjani & Yadnya (2017) serta Mohammad Hamim, Ahmad Azmy (2019) menunjukkan bahwa komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap profitabiI
itas perusahaan. Namun pada peneI
itian juga ada yang berpendapat bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap profitabiI
itas perusahaan karena jumI
ah komite audit tidak dapat menjamin keefektifan kinerja komite audit daI
am meI
akukan pengawasan terhadap profitabiI
itas perusahaan (Rimardhani, Hidayat, & Dwiatmanto 2016).Berdasarkan pemaparan terhadap hasi
I
peneI
itian sebeI
umnya, maka dapat dirumuskan hipotesis peneI
itian sebagai berikut:Ha = Komite Audit berpengaruh dan signifikan terhadap Profitabilitas.
2.5 Kerangka Penelitian
Menurut
I
andasan teori mengenai Good Corporate Governance (GCG) maka disusun kerangka peneI
itian sebagai berikut :
Gambar 1.2 Kerangka Pene
I
itian Keterangan :Variab
I
e Independen : Dewan Komisaris (X1)Dewan Direksi (X2) Komite Audit (X3) Variab