• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank syariah adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip hukum Islam. Tujuan perbankan syariah adalah mendukung terselenggaranya pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, keterhubungan, dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.” “Dalam mencapai tujuan mendukung terselenggaranya pembangunan nasional, perbankan syariah senantiasa berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah. secara keseluruhan (kaffah) dan konsisten.”

Sedangkan menurut Darmawi, dana pihak ketiga atau dana masyarakat atau simpanan masyarakat (deposito) merupakan dana terbesar yang paling diandalkan oleh perbankan. Sedangkan menurut Antonio, SM Financing merupakan salah satu tugas utama bank, yaitu memberikan fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang defisit. Sedangkan menurut Antonio, jual beli M.S. Barang Al-Murabahah dengan harga asli ditambah keuntungan yang disepakati.

Manfaat Al-Murabahah, menurut Antonio, sesuai dengan hakikat usaha (tijarah), yaitu keuntungan yang timbul dari selisih harga beli kepada penjual dan harga jual kepada pemesan. Salam merupakan suatu transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara titipan sedangkan pembayarannya dilakukan secara tunai. Sedangkan menurut Antonio Al-Salam, hal ini menyangkut pembelian barang yang akan ditransfer di kemudian hari, dengan pembayaran dilakukan di muka.

Di antara syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam fiihi al-muslam atau barang yang diperdagangkan dalam bai as-salam adalah sebagai berikut. Apabila barang tersebut diganti dengan barang yang sama spesifikasi dan mutunya, meskipun sumbernya berbeda, maka ulama membolehkannya. Ini tidak dianggap sebagai jual beli, melainkan penyerahan unit lain untuk barang yang sama.

Menurut Antonio, keunggulan as-salam adalah selisih harga yang didapat dari pelanggan dan harga jual ke pelanggan. Sedangkan menurut Antonio Al-ijarah adalah akad pengalihan hak pakai suatu barang atau jasa, melalui pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan perpindahan kepemilikan (kepemilikan/milkiyyah) atas barang itu sendiri. Sedangkan menurut Antonio (2014:90), Al-musyarakah adalah suatu perjanjian kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak menyumbangkan dana (atau amal/keahlian) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dari dana usaha itu dibagi-bagi. bersama-sama sesuai kesepakatan..

Menurut Antonio, risiko yang terkandung dalam musyarakah khususnya dalam penggunaannya dalam pembiayaan relatif tinggi, yaitu sebagai berikut. Sedangkan menurut Antonio (2014:95), Al-mudharabah adalah perjanjian kemitraan usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal sedangkan pihak kedua sebagai pengelola. Menurut Antonio, risiko yang melekat pada muudharabah khususnya dalam penerapannya di bidang keuangan relatif tinggi, yaitu sebagai berikut.

Menurut Antonio (2014:97), al-mudharabah secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah, sebagai berikut.

Unsur-unsur Pembiayaan

Terdapat unsur resiko (derajat bahaya) baik pada sisi shahibul mal maupun sisi mudharib. Risiko di pihak shahibul maal adalah risiko gagal bayar, baik karena kegagalan usaha (kredit komersial) atau ketidakmampuan membayar (kredit konsumen) atau keengganan membayar.

Prinsip-prinsip Pemberian Pembiayaan

32 orang penerima dana terdahulu didukung dengan observasi lapangan terhadap fasilitas usahanya seperti toko, karyawan, peralatan, pabrik dan cara kegiatan. Penilaian terhadap kemampuan permodalan calon penerima pembiayaan, diukur dari posisi perusahaan secara keseluruhan, yang tercermin dalam rasio keuangan dan penekanan pada komposisi modal. Penilaian ini bertujuan untuk memastikan apabila terjadi risiko kegagalan pembayaran, agunan dapat digunakan sebagai pengganti kewajiban.

Bank syariah harus melihat kondisi perekonomian yang ada di masyarakat, terutama hubungannya dengan jenis usaha yang dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Penilaian ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan yang akan dibiayai memang merupakan perusahaan yang tidak melanggar hukum syariah sesuai dengan fatwa DSN. Pengelola tidak boleh melanggar syariat Islam dalam tindakannya terkait mudharabah.

Profitabilitas Bank

Tujuan dan Manfaat Profitabilitas

Manfaat rasio profitabilitas tidak hanya terbatas pada pemilik atau pengurus usaha saja, namun juga pihak-pihak di luar perusahaan, khususnya pihak-pihak yang mempunyai hubungan atau kepentingan terhadap perusahaan. Analisis ROA dalam analisis laporan keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai suatu teknik analisis keuangan yang komprehensif, sehingga biasa digunakan oleh para manajer perusahaan dan investor untuk mengukur efektivitas operasional perusahaan secara keseluruhan. Menurut (Kasmir 2008:201) Return on Assets (ROA) adalah laporan yang menunjukkan hasil jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan.

Sedangkan menurut (Darsono 2005:54), Return On Assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk menghitung perbandingan antara laba bersih dengan total aset suatu perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ROA menjadi dasar penilaian analitis ketika menganalisis perkembangan harga saham yang dapat mempengaruhi tingkat keuntungan perusahaan.

Pengukuran Return On Asset (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang dapat mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Secara umum laba bersih dibedakan menjadi laba bersih sebelum pajak (Earning Before Tax) dan laba bersih setelah pajak (Earning After Tax). Laba bersih sebelum pajak (EBIT) merupakan selisih antara pendapatan dan laba atas biaya-biaya yang dikeluarkan sebelum dikurangi pajak.

Sedangkan laba bersih setelah pajak merupakan selisih lebih penghasilan atas biaya-biaya yang dibebankan setelah dikurangi pajak. 37 selisih seluruh pendapatan yang dicapai dari kelebihan selisih antara seluruh pendapatan yang dicapai dengan seluruh biaya operasional dan non operasional. Aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh kegiatan usaha yang dijalankan dan dinyatakan dalam satuan moneter.

Penelitian Terdahulu

Dengan demikian, sumber pendanaan pihak ketiga memberikan dampak positif terhadap profitabilitas, meskipun sangat rendah. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara penyediaan pembiayaan dengan profitabilitas yaitu sebesar 0,464, sedangkan pengaruh pembiayaan terhadap tingkat profitabilitas sebesar 21,622% yang berarti terdapat faktor lain yang mempengaruhi. tingkat profitabilitas. Pengaruh Pembiayaan Pembelian dan Penjualan, Pembiayaan Bagi Hasil, Financing to Deposit Ratio, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas (ROA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan pembelian dan penjualan dan variabel NPF berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Kerangka Pemikiran

Gambar

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

270 Table 8 Most Active Source Title Source Title Total Publications TP Percentage % Renewable And Sustainable Energy Reviews 86 9.52 Renewable Energy 38 4.21 Iop