• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Ela Puji Astuti, “Penerapan Manajemen Risiko Pada Pembiayaan Warung Mikro di Bank Syariah Mandiri KCP Temanggung”. Manajemen risiko yang diterapkan di BSM KCP Temanggung mempunyai manfaat, antara lain meningkatkan pemahaman yang melekat yang merupakan fungsi penting dalam setiap aktivitas perbankan. Sedangkan kekurangan dalam manajemen risiko pembiayaan pada BSM KCP Warung Mikro Temguang adalah kurangnya arahan atau sosialisasi mengenai pemahaman akan pentingnya manajemen risiko, akibatnya sebagian nasabah menganggap remeh pembayaran angsuran pembiayaan yang diajukan sehingga dapat timbul risiko.2 .

2Ela Puji Astuti, Penerapan manajemen risiko pada pembiayaan toko mikro di Bank Syariah Mandiri KCP Temanggung, (Skripsi Sarjana: Manajemen Perbankan Syariah, IAIN Purwakerto, 2017), hal. Kemudian penelitian kali ini fokus pada penerapan manajemen risiko pada pembiayaan CPR (Home Ownership Credit), sedangkan peneliti sebelumnya meneliti penerapan manajemen risiko pada pembiayaan Warung Mikro. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan manajemen risiko pembiayaan modal kerja pada BPRS Jabal Nur Surabaya dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh pihak bank, yaitu pertama debitur datang ke kantor untuk mengajukan pembiayaan, kedua bank melakukan pengecekan. Pengecekan Inasabah BI, ketiga, melakukan survey ke lokasi nasabah, keempat, melakukan analisis pembiayaan dengan menggunakan analisis 5C yaitu karakter, kapasitas, permodalan, agunan dan kondisi keekonomian nasabah pembiayaan.

Sedangkan penerapan manajemen risiko pembiayaan modal kerja pada BPRS Jabal Nur Surabaya didasarkan pada analisis pembiayaan yang terdiri dari prinsip 5C+1S, namun penerapannya kurang berjalan dengan baik karena jumlah pembiayaan macet atau pembiayaan bermasalah terus meningkat dari hari ke hari. di siang hari. tahun. 3Melisa A Andini, Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Modal Kerja pada BPRS Jabal Nur Surabaya, (Skripsi: Ekonomi Syariah, UIN Sunan Ampel Surabaya, 2018), hal. Dari ketiga penelitian yang telah diuraikan di atas, yang menghubungkan penelitian ini adalah fokus penelitian yaitu penerapan manajemen risiko oleh bank tempat penelitian tersebut dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Persamaan penelitian ini adalah membahas mengenai penerapan atau penerapan manajemen risiko pada pembiayaan yang diterapkan pada masing-masing bank oleh para peneliti terdahulu dan juga terletak pada metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Menurut PBI No.13/23/PBI/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum Syariah dan Badan Usaha Syariah, manajemen risiko adalah seperangkat metode dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh aktivitas perbankan. . kegiatan. 17. Sedangkan penerapan manajemen risiko pada UUS dilakukan pada seluruh kegiatan usaha UUS yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari penerapan manajemen risiko pada bank umum konvensional (BUK).

Sedangkan manajemen risiko pada lembaga keuangan syariah merupakan proses berkelanjutan bagaimana bank mengelola risiko yang dihadapinya. Definisi lainnya, manajemen risiko adalah tentang bagaimana bank secara aktif memilih jenis dan tingkat risiko yang sesuai dengan kegiatan usaha bank. Tujuan utama manajemen risiko adalah untuk memastikan bahwa seluruh risiko dan kebijakan bisnis dapat diterapkan secara konsisten.

Proses manajemen risiko pendanaan harus mencakup seluruh departemen atau divisi kerja di dalam lembaga agar tercipta budaya manajemen risiko. Identifikasi ini dilakukan dengan melihat potensi risiko yang telah terlihat dan yang akan terlihat. Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menganalisis seluruh sumber risiko, termasuk setidaknya risiko dari produk dan aktivitas bank serta memastikan bahwa risiko dari produk dan aktivitas baru telah melalui proses manajemen risiko yang tepat sebelum diperkenalkan atau diimplementasikan.

Tahapan ini dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap pengukuran risiko yang terdapat pada keinginan bisnis bank dan kondisi efektivitas proses manajemen risiko.

Teori Pembiayaan

Artinya prestasi yang diberikan harus benar-benar diyakini dapat dibayar kembali oleh penerima dana sesuai dengan waktu dan ketentuan yang disepakati bersama. Kepercayaan, yaitu keyakinan pemberi pinjaman bahwa peminjam akan mengembalikan pinjamannya sesuai dengan jangka waktu dan kondisi yang disepakati kedua belah pihak. Risiko yaitu adanya tidak terbayarnya jangka waktu pelunasan yang akan mengakibatkan risiko tertagihnya kredit bermasalah. 32.

Digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya berakhir pada suatu siklus usaha.Pembiayaan modal kerja ini ditawarkan dalam jangka pendek yaitu maksimal satu tahun. Kebutuhan yang dapat dibiayai dengan menggunakan modal kerja antara lain kebutuhan bahan baku, biaya gaji, pembelian barang dan kebutuhan pembiayaan lainnya yang digunakan hanya untuk satu tahun, serta kebutuhan pembiayaan yang diperlukan untuk menutupi piutang perusahaan. Pembiayaan ini diberikan bank syariah kepada nasabah untuk membeli barang modal (aset tetap) yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun.

Pembiayaan ini diberikan kepada nasabah untuk membeli barang untuk keperluan pribadi dan bukan untuk keperluan bisnis. Pembiayaan jangka pendek umumnya diberikan oleh bank syariah untuk membiayai modal kerja perusahaan dengan siklus usaha satu tahun, dengan imbal hasil disesuaikan dengan kemampuan nasabah. Pembiayaan ini biasanya diberikan dalam bentuk pembiayaan investasi, misalnya untuk pembelian gedung, pembangunan proyek, pembelian mesin dan peralatan yang nilai nominalnya besar, namun juga pembiayaan konsumsi yang nilainya besar, misalnya pembiayaan untuk keperluan rumah tangga. pembelian rumah 34.

Pembiayaan mudharabah merupakan transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul mal) kepada pengelola dana (mudhanib) untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Pembiayaan Musyarakah adalah suatu transaksi yang melibatkan penanaman dana oleh dua orang atau lebih pemilik dana atau barang untuk menjalankan suatu usaha sesuai syariah dengan pembagian keuntungan usaha antara kedua belah pihak menurut nisbah yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian didasarkan pada atas bagian modal masing-masing 35. Bai' aI Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati.

Sederhananya, bai'ass salam berarti membeli barang yang diantar belakangan dan pembayarannya dilakukan terlebih dahulu. Produsen barang tersebut kemudian melalui orang lain berusaha membuat atau membeli barang tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada konsumen akhir. Ijarah Muntaiya bittamlik adalah perjanjian sewa menyewa suatu benda yang diakhiri dengan peralihan hak milik atas benda tersebut dari pihak yang menyewakan kepada pihak yang menyewakan.

Pembiayaan KPR Syariah (Kredit Kepemilikan Rumah)

KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau kebutuhan konsumen lainnya dengan jaminan atau keselamatan berupa rumah. Jaminan yang diperlukan untuk pinjaman hipotek adalah rumah sebenarnya yang akan dibeli untuk pembelian hipotek. KPR Syariah atau biasa disebut KPR iB (Perbankan Islam) merupakan pinjaman KPR yang diberikan sesuai dengan prinsip syariah.

Murabahah atau pembelian secara angsuran adalah suatu transaksi jual beli yang mekanisme pembayarannya dapat ditunda, baik dengan menunda pembayaran secara angsuran sampai dengan pelunasan, atau dengan menunda pembayaran secara penuh pada akhir jangka waktu. Istisnhaatau adalah pesanan jual beli dimana pembeli memesan pembuatan suatu barang, dan pembayarannya dapat dilakukan sekaligus, bertahap tergantung kemajuan pekerjaan, atau bahkan dicicil dalam jangka panjang tergantung kesepakatan. Ijarah Muntahiya bittamlik (IMBT) atau Pembelian Angsuran (Sewa Syariah) adalah akad sewa suatu suatu benda yang diakhiri dengan peralihan hak milik atas benda tersebut dari yang menyewakan kepada yang menyewakan.39.

KPR Subsidi adalah KPR yang diberikan oleh perbankan sebagai bagian dari program pemerintah untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat berpenghasilan rendah, tergantung pada kelompok sasarannya, untuk memiliki atau membeli rumah sederhana dan sehat. KPR Non Subsidi merupakan produk KR yang didistribusikan oleh bank dan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat, dimana besaran kredit dan tingkat suku bunga dilakukan sesuai dengan kebijakan bank yang bersangkutan, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Contoh risiko yang terkait dengan pembiayaan, seperti pembiayaan hipotek pada umumnya, seringkali melibatkan risiko gagal bayar.

Tinjauan Konseptul

Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Bank Syariah, yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan penerapan manajemen risiko pada pembiayaan KPR BTN Syariah KCP Parepare adalah penerapan manajemen risiko pada pembiayaan KPR yang meliputi proses manajemen risiko dalam menghadapi risiko yang ada atau telah terjadi atau belum terjadi. Namun hal tersebut terjadi pada bank syariah tanpa mengabaikan prinsip-prinsip syariah dalam perbankan, serta tahapan asuransi pembiayaan hipotek.

Kerangka Pikir

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir  Penerapan Manajemen Risiko

Referensi

Dokumen terkait

rancangan bangunan multi massa Sub-CPMK : Mahasiswa dapat menjelaskan Pengaturan sirkulasi dan akses massa bangunan dalam site perencanaan perancangan Materi Ajar :  Sirkulasi Ruang