LAPORAN PRAKARYA SIRUP
Disusun Oleh:
1. Ahmad Fahrurrofi’i (K3317004) 2. Annisa Shafira Fuady B. M. (K3317010)
3. Evi Mia Safitri (K3317028)
4. Melati Muliatul Hikmah (K3317050) 5. Retno Kusuma Astuti (K3317060)
Kelas B
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN KIMIA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Sirup
Menurut Farmakope Indonesia III, Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa. Kadar sakarosa (C12H22O11) tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66%.
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dalam kadar tinggi (Anonim, 1995). Secara umum sirup merupakan larutan pekat dari gula yang ditambah obat atau zat pewangi dan merupakan larutan jernih berasa manis. Sirup adalah sediaan cair kental yang minimal mengandung 50% sakarosa (Ansel et al., 2005).
Dalam perkembangannya, banyak sekali pengertian mengenai sirup. Sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa (Anonim, 1979). Sirup adalah sediaan cairan kental untuk pemakaian dalam, yang minimal mengandung 90% sakarosa (Voigt, 1984).
B. Komponen Yang Terdapat Pada Sirup a. Pemanis
Pemanis berungsi untuk memperbaiki rasa dari sediaan. Dilihat dari kalori yang dihasilkan dibagi menjadi pemanis berkalori tinggi dan pemanis berkalori rendah.
Adapun pemanis berkalori tinggi misalnya sorbitol, sakarin dan sukrosa sdangkan yang berkalori rendah seperti laktosa.
b. Pengawet antimikroba
Digunakan untuk menjaga kestabilan obat dalam penyimpanan agar dapat bertahan lebih lama dan tidak ditumbuhi oleh mikroba atau jamur.
c. Perasa dan Pengaroma
Hampir semua sirup disedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan-bahan yang berasal dari alam untuk membuat sirup mempunyai rasa yang enak. Karena sirup adalah sediaan cair, pemberi rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup. Pengaroma ditambahkan ke dalam sirup untuk memberikan aroma yang enak dan wangi. Pemberian pengaroma ini harus sesuai dengan rasa sediaan sirup, misalkan sirup dengan rasa jeruk diberi aroma citrus.
d. Pewarna
Pewarna yang digunakan umumnya larut dalam air dan tidak bereaksi dengan komponen lain dalam sirup dan warnanya stabil dalam kisaran pH selama penyimpanan. Penampilan keseluruhan dari sediaan cair terutama tergantung pada warna dan kejernihan. Pemilihan warna biasanya dibuat konsisen dengan rasa.
Juga banyak sediaan sirup, terutama yang dibuat dalam perdagangan mengandung pelarut-pelarut khusus, pembantu kelarutan, pengental dan stabilisator.
C. Kandungan Kimia Dari Sirup 1. Gula
Pemanis, memiliki peranan yang besar pada penampakan dan cita rasa sirup apel yangdihasilkan. Disamping itu, pemanis juga bertindak sebagai pengikat komponen flavour.
2. Natrium Siklamat
Siklamat atau asam siklamat atau cyclohexylsulfamic acid sebagai pemanis buatan digunakan dalam bentuk garam kalsium, kalium, dan natrium siklamat.
Siklamat biasanya tersedia dalam bentuk garam natrium dari asam siklamat dengan rumus molekul C6H11NHSO3Na.
Secara umum, garam siklamat berbentuk kristal putih, tidak berbau, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air dan etanol, serta berasa manis. Siklamat merupakan pemanis berkalori rendah atau tanpa energi sama sekaliyang penggunaannya luas terutama dalam minuman yang tidak beralkohol.siklamat memiliki tingkat kemanisan relatif sebesar 30 kali tingkat kemanisan sukrosa.
Kombinasi penggunaannya dengan sakarin dan atau asesulfam-k bersifat sinergis, dan kompatibel dengan pencita rasa dan bahan pengawet.
Dalam perdagangan siklamat memiliki nama dagang yang dikenal sebagai assugrin, sucaryl, dan sugar twin dan weight watchers. Fungsinya sebagai penegas cita rasa (flavor enhancer) terutama citarasa buah. Siklamat lebih banyak digunakan oleh produsen tingkat industri besar, disebabkan sifatnya yang tidak menimbulkan after taste pahit serta sifatnya yang mudah larut dan tahan panas, sehingga banyak digunakan terutama dalam produk-produk minuman ringan.
3. Natrium Benzoat
Natrium Benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat.
Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda. Natrium benzoat berfungsi sebagai bahan pengawet yang
dipergunakanuntuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Benzoat efektif pada pH 2,5-4,0. Sodium Benzoat adalah bahan pengawet yang digunakan untuk makanan dan minuman serta sangat cocok untuk jus buah maupun minuman ringan. Sodium Benzoat banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, minuman ringan, mustard,sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirop buah, dan lainnya. Sodium Benzoat secara alami terdapat pada apel, cengkeh, cranberry (sejenis buah berry yang digunakan untuk membuat agar- agar dan saus), kayu manis, prem (yang dikeringkan) dan lain-lain.
4. Asam Sitrat
Asam sitrat merupakan salah satu contoh asidulan yaitu senyawa kimia yang bersifat asam yang ditambahkan pada proses pengolahan makanan dengan berbagai tujuan. Asam sitrat dan garam-garam jika dikombinasikan akan menjadi buffer yang baik dan berperandalam menstabilkan pH selama tahap-tahap pengolahan dan menstabilkan pH produk akhir yang dihasilkan. Asam-asam seperti asam sitrat ditambahkan pada bebuahan dan sesayuran dengan keasaman sedang untuk menurunkan pH dibawah 4,5. Penurunan pH akan mempengaruhi suhu dan waktu pemasakan sehingga menjadi lebih rendah.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
No Bahan Kegunaan Gambar
1 Botol bertutup rapat Untuk wadah sirup yang sudah jadi.
2 Panci berlapis email Untuk tempat larutan gula.
3 Kompor listrik Untuk memasak larutan gula.
4 Sendok Untuk membantu proses
pemberian gula, asam siklamat, essence mangga, asam sitrat, dan natrium benzoat.
5 Pengaduk kayu Untuk mengaduk larutan gula.
6 Saringan Menyaring larutan sirup saat memasukkannya dalam botol
B. BAHAN
No Bahan Keterangan Gambar
1 Asam siklamat Biasa digunakan sebagai pemanis buatan.
2 Gula pasir Gula pasir digunakan sebagai pemanis dan bertindak sebagai pengikat komponen flavor.
3 Essence Mangga Digunakan sebagai perisa rasa mangga.
4 Asam sitrat Sebagai bahan pemicu rasa
5 Natrium Benzoat Sebagai bahan pengawet
6 CMC Biasa digunakan untuk
mencegah terjadinya retrogradasi pada bahan
makanan dan minuman
7 Air Penggunaan air
dimaksudkan untuk melarutkan gula, asam siklamat, essence mangga, asam sitrat, dan natrium benzoat.
BAB III
CARA MEMBUAT SIRUP
A. BAGAN KERJA
Menyaring larutan sirup dan Melarutakan gula dengan air
di dalam panci berlapis email diatas kompor listrik
Setelah mendidih, menambahkan natrium
Pada saat hangat, memasukkan asam sitrat
dan CMC (bahan cmc terlebih dahulu di larutkan
Setelah dingin kemudian menambahkan essence
mangga secukupnya.
Menyiapkan alat dan bahan
B. LANGKAH-LANGKAH
Cara Kerja Gambar Hasil Pengamatan
1. Menyiapkan alat dan bahan.
Alat sudah dicuci bersih
2. Bahan-bahan seperti: air bersih, gula pasir, natrium benzoate, dan natrium siklamat dicampur menjadi satu, lalu dipanaskan sampai semuanya larut dan pemanasan diteruskan
sampai mencapai
kekentalan tertentu.
- Gula melarut - Natrium benzoat
larut
- Asam sitrat larut
3. Setelah hangat-hangat kuku, ditambahkan asam sitrat dan pengental, lalu diaduk sampai merata.
Larutan mengental
4. Selanjutnya setelah agak dingin ditambah essence, kemudian bila perlu disaring.
Warna larutan merah, dengan aroma
cocopandan
5. Menyaring larutan sirup dan memasukkan pada botol yang sudah sterilisasi.
Larutan bersih dari pengotor, berwarna merah. Sirup siap disajikan.
BAB IV
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
A. ALAT
No Bahan Harga satuan Total
1. Panci berlapis email 35.000 35.000
2. Kompor listrik 120.000 120.000
3. Sendok 10.000 10.000
4. Pengaduk kayu 4.800 4.800
5. Saringan 3.500 3.500
Total 173.300
N o
Nama Bahan Rincian Harga per satuan Harga Total
1 Air 1 liter Rp 1.500/liter Rp 1.500
2 Gula 1/2 kg Rp 13.000/kg Rp 6.500
3 Asam Sitrat 1 bungkus Rp 500/bungkus Rp 500
4 Natrium Benzoat 1 bungkus Rp 500/bungkus Rp 500
6 CMC 1 bungkus Rp 500/bungkus Rp 500
5 Essence 1 botol Rp 1500/botol Rp 1.500
7 Kemasan botol kaca 1 buah Rp 500/botol Rp 500
TOTAL Rp. 11.500
Pengeluaran per bulan:
Karyawan : 1 org (@1.000.000/bln) Total produksi :50 btl/hari
Biaya produksi : Rp 11.500 x 50 x 26 = Rp 14.950.000 Penyusutan alat per bulan : Rp 173.300 : 12 = Rp 14.400
Total Pengeluaran : Rp 15.964.400
Pemasukan per bulan:
Sirup yang dihasilkan : 1 botol @630 ml Harga sirup per botol : Rp 17.000
Pendapatan per bulan : Rp 17.000 x 50 x 26 = 22.100.000
Keuntungan : Rp 22.100.000 – Rp 15.964.400 = Rp 6.135.600
Presentase (%) : Rp6.135 .600
Rp22.100 .000x100 % = 27.76%
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha,S. (2000). Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan:Pangan Dan Gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Santoso, H. B,. (2010). Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bogor: Alfabeta CV.
Syamsuni. (2007).Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Jakarta EGC Standar Nasional Indonesia 01-3144-1994. Sirup. Departemen Perindustrian, Jakarta.
Winarno, F.G, dan Fardiaz., (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.