• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN HUSNUL KHOTIMAH

N/A
N/A
Putri Antika

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN HUSNUL KHOTIMAH"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN HUSNUL KHOTIMAH DESA MANISKIDUL KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN 3.1 Letak Geografis

Pondok Pesantren Husnul Khotimah terletak di Desa Maniskidul Jalaksana Kuningan, tepatnya secara geografis terletak di bawah kaki bukit gunung ciremai. Secara teritorial Pondok Pesantren Husnul Khotimah termasuk dalam wilayah Kabupaten Kuningan, Propinsi Jawa Barat.

Disekeliling pondok pesantren atau asrama di bangun pagar tembok setinggi kurang lebih 3 sampai 4 meter. Adapun batas-batasnya wilayahnya adalah :

1. Sebelah Barat : Kebun bambu dan rumah milik warga desa Sembawa 2. Sebelah Utara : Kebun bambu semak belukar milik warga Maniskidul 3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Pondok Pesantren Al-Multazam 4. Sebelah Selatan : Kebun pertanian milik warga dan Kampus SETIA HK.

Desa Maniskidul merupakan sebuah kawasan yang startegis, karena dekat dengan berbagai obyek wisata seperti Cibulan Indah, Curug Sidomba, Linggar Jati, Sangkan Hurip dan berbagai obyek wisata lainnya. Lingkungan Maniskidul merupakan daerah yang strategis dan potensial bagi para pelajar (santri), wisatawan, dan pendatang lainnya. Dan dengan keberadaan dua lembaga pendidikan pondok pesantren (Husnul Khotimah dan Al-Multazam), menjadikan arus ekonomi masyarakat desa Maniskidul hidup. Bisa kita lihat dari banyaknya mini market dan warung-warung kecil serta tersebarnya warnet-warnet di pemukiman milik warga di sepanjang jalan menuju ke arah pondok pesantren Husnul Khotimah Kuningan.

3.2 Sejarah Pondok Pesantren Husnul Khotimah

Pondok Pesantren Husnul Khotimah berstatus wakaf di bawah Yayasan Husnul Khotimah yang didirikan pada tanggal 2 Mei 1994 dengan ketua umum Bapak H. Sahal Suhana, SH. Yang kegiatannya di mulai sejak tahun ajaran 1994 dengan jumlah santri saat ini mencapai 2.589 orang dari berbagai penjuru Nusantara dan Luar Negeri. H. Sahal Suhana bercita-cita ingin menjadikan Desa Maniskidul sebagai kota Santri dengan mendirikan sebuah Pondok Pesantren. Otak dan pikiran H. Sahal Suhana pun jauh menerawang akan terhadi

(2)

sebuah perubahan besar beberapa tahun kedepan dengan disulapnya hutan bambu (yang terletak di blok kliwon dusun I, RT. 05 RW. 01 Desa Maniskidul Jalaksana Kunigan Jawa Barat) menjadi kota santri alias Pondok Pesantren. (Muzakki, 2011: 29)

Cita-cita tersebut diungkapkan dalam musyawarah keluarga besar H. Ibrahim Sukanta, yang merupakan mertua beliau. Respon keluarga sangat mendukung cita-cita tersebut, bahkan H. Ibrahim Sukanta mewakafkan 4.200 M² sebagai modal awal pendirian pesantren.Cita-cita tersebut juga diungkapkan kepada Ir. Udin Abimanyu, atasan H. Sahal Suhana di DKI Jakarta yang mendukung cita-cita tersebut. Dengan dukungan mereka, H. Sahal mulai pada bulan Januari 1991, secara berangsur-angsur membebaskan tanah dan lahan di dusun kliwon Desa Maniskidul sebagai lokasi Pondok Pesantren. (Muzakki, 2011: 29-30)

Ide mendirikan pondok pesantren, dilanjutkan dengan penelitian pada tahun 1991 di 11 desa di kecamatan Garawangi. Pada dasarnya, beliau ingin mengetahui image atau pandangan masyarakat terhadap pesantren. Ternyata hasil penelitian H. Sahal Suhana mengungkapkan bahwa pandangan masyarakat terhadap masyarakat sangat minim sekali, tidak mencapai 1% pun. Bahkan ada salah satu desa yang sama sekali tidak ada satu orang pun yang belajar di pesantren. Dari penelitian tersebut terungkap alasan masyarakat tidak mau memasukkan anaknya ke pesantren yang menurut mereka pondok pesantren merupakan tempat yang kumuh, ortodok, budugan, sarungan, air yang kotor, kobongan, dan lain sebagainya. (Muzakki, 2011: 31-32)

Silaturrahim pun giat dilakukan H. Sahal dengan pondok pesantren Buntet Cirebon.

Beliau sowan ke KH. Fuad Hasyim (alm), KH. Abbas (alm), dan KH. Fahim (alm) dan KH.

Amin dari pesantren Tahfidz Gedongan-Cirebon. Wawasan dan pengetahuan H. Sahal pun berkembang. Beliau juga mengikuti saran para kyai untuk melaksanakan haji ke tanah suci pada tahun 1993. Di salah satu acara di Aziziah Mekkah, beliau mengungkapkan cita-cita pendirian pondok pesantren tersebut, Alhamdulillah mendapatkan respon, dukungan dan doa dari para jamaah yang hadir, diantaranya-pengundang- Ustadz Jamaluddin, cucu karismatik Banten (Kyai Armen (alm), pembicara DR. KH. Manarul Hidayat dan cucu KH. Abah Anom Pesantren Suryalaya-Tasikmalaya. DR KH. Manarul Hidayat memberikan saran untuk mendirikan TK (Taman Kanak-Kanak) sebagai langkah awal pendirian pesantren dan memberinama TK tersebut dengan TK Al-Multazam, sebagai bukti bahwa kita selalu berdoa di Multazam. (Muzakki, 2011: 34-37)

(3)

Sepulang haji, Ahad tanggal 24 Juni 1993, mulailah peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren. Dengan mengikuti saran dari para kyai dari pesantren Buntet, maka bangunan pertama yang akan di bangun adalah Masjid. Peletakan batu pertama dilakukan oleh KH. Fuad Hasyim Buntet-Cirebon dan KH. Rohani Al-Amin dari Waled- Cirebon. Pembangunan berjalan lancar di bantu oleh masyarakat dan karang taruna Desa Maniskidul. Juga di bantu oleh masyarakat Desa Garawangi, Desa Kramatwangi, Desa Sukaimut, Desa Sukamulya, dan Desa Parakan Kecamatan Lebak Wangi Kuningan yang bergabung dalam keluarga besar H. Sahal Suhana. (Muzakki, 2011: 38-39).

Pemberian nama “Husnul Khotimah” di dapat berawal dari usulan Ir. H. Udin Abimanyu yang dikonsultasikan kepada Drs. Syarifudin Mahfudz (Wakil Ketua Bapinroh DKI Jakarta, asal Desa Kasturi Kuningan). Drs. Syarifudin menjelaskan makna dari “Husnul Khotimah” yang akhirnya menjadi pilihan nama pondok pesantren. Upaya memperkenalkan pondok pesantren “Husnul Khotimah” dilakukan dengan mengadakan pesantren kilat yang melibatkan para remaja se-Wilayah III Cirebon. Diikuti kurang lebih 900 remaja, acara pesantren kilat diisi oleh DR. KH. Manarul Hidayat, KH. Fuad Hasyi, Drs. Nazmuddin Ali Khoer serta para pejabat di lingkungan Kabupaten Kuningan, pejabat Kecamatan Jalaksana, Pesantren Kilat ini mendapat respon yang baik sehingga para peserta turut mempromosikan keberadaan pondok pesantren Husnul Khotimah ke masyarakat se-Wilayah III Cirebon.

(Muzakki, 2011: 43-44).

Pencarian sosok kyai yang mampu membuatkan konsep yang lebih mantap tentang pondok pesantren modern dan sosok pemimpin pesantren yang bisa 24 jam tinggal di pesantren mulai tergambar manakala H. Sahal Suhana mengunjungi Palembang. Di Palembang beliau bertemu dengan KH. Abdul Malik Musir, Lc (Alumni Gontor dan Saudi Arabia, Pimpinan Pondok Pesantren As-Salam Sungai Lilin Palembang. KH. Abdul Malik menyarankan H. Sahal untuk bertemu dengan KH. Ade Syabul Huda, Lc (alm) yang kemudian lebih konsen dan fokus membantu pendirian Pesantren Husnul Khotimah.

(Muzakki, 2011: 45-47).

Selanjutnya, KH. Ade Syabul Huda, Lc mengajak KH. Achidin Noor, MA untuk membantu H. Sahal Suhana dan mengusulkan nama-nama badan pendiri Yayasan Husnul Khotimah, yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu: (a) Kelompok Umaro (Ir. H. Udin Abimanyu dari Jakarta (alm), H. Sahal Suhana, Hj. Tati dari Cirebon), (b) Kelompok Ulama

(4)

(KH. Abdul Malik Musir, Lc, KH. Ade Syabul Huda, Lc (alm) dan KH. Achidin Noor, MA), dan (c) Kelompok Tokoh Masyarakat (H. Ibrahim Sukanta dari Desa Maniskidul Kuningan (alm), H.M. Djunaedi, Ketua MUI Desa Maniskidul Kuningan (alm), H. Sobari dari Jatiwangi-Majalengka (alm). (Muzakki, 2011: 50).

Kesembilan orang Dewan Pendiri ini menggambarkan perjuangan Wali Songo yang penuh semangat dan tak kenal lelah dalam menegakkan Dakwah Islamiyah.Setelah merumuskan Dewan Pendiri.Selanjutnya disusun dan dirumuskan Badan Pengurus Yayasan Husnul Khotimah sebagai persiapan kepengurusan Yayasan Husnul Khotimah untuk disahkan oleh Notaris. Dari hasil musyawarah Dewan Pendiri, disepakati struktur pengurus Yayasan Husnul Khotimah untuk pertama kalinya, yaitu: H. Sahal Suhana, SH selaku Ketua Umum Yayasan, KH. Achidin Noor, MA sebagai Sekertaris Umum Yayasan, KH. Ade Syabul Huda, Lc, sebagai Pimpinan Pesantren, KH. Ibrahim Sukanta, sebagai Bendahara Umum Yayasan dan KH. Abdul Malik Musir, Lc sebagai Kepala Biro Hubungan Luar Negeri. (Muzakki, 2011: 51).

Keberadaan Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang baru berdiri harus mendapat pengakuan resmi dari pemerintah dan juga dari masyarakat. Untuk itu, pada tanggal 2 Mei 1994, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, para pengurus Yayasan Husnul Khotimah mengahadap notaris (Suharmani) di Kuningan untuk mendatangani Akte Yayasan Husnul Khotimah. Tanggal 2 Mei inilah ditetapkan sebagai tanggal lahirnya Pondok Pesantren dan Yayasan Husnul Khotimah. (Muazakki, 2011: 59).

Sebelum penerimaan santri di mulai, para pengurus Yayasan bermusyawarah dan menyepakati pendidikan yang akan di langsungkan Pondok Pesantren Husnul Khotimah adalah pendidikan formal (menggunakan kurikulum Departemen Agama) yang diakui pemerintah. Para lulusannya mendapatkan ijazah yang biasa di gunakan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi. Maka di sepakati oleh para pengurus Yayasan Husnul Khotimah bahwa pendidikan formal tersebut berbentuk Madrasah Tsanawiyah Husnul Khotimah dan Madrasah Aliyah Husnul Khotimah yang berada di bawah naungan Kementrian Agama (dulu Departemen Agama). (Muzakki, 2011: 59-60).

Santri perdana berjumlah 80 orang santri, di antaranya 33 orang yatim yang di bebaskan dari semua biaya. Sejak Juli 1994 itulah mulai berjalan kegiatan belajar mengajar di

(5)

Pondok Pesantren Husnul Khotimah mulai jenjang Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah. (Muzakki, 2011: 60).

Untuk lebih mengokohkan pengakuan masyarakat dan supaya lebih di kenal oleh masyarakat luas, maka pada tanggal 7 Januari 1995 setelah kegiatan pembelajaran berjalan satu semester, Pondok Pesantren Husnul Khotimah diresmikan oleh Bupati Kuningan H.

Yeng DS Partawinata, SH. Peresmian yang menjanjikan harapan ini di hadiri unsur Muspida dan Tokoh Masyarakat se-Kabupaten Kuningan dan undangan dari Jakarta, Keluarga Besar Tata Kota DKI Jakarta. Dalam peresmian ini diadakan tablig akbar dengan penceramah KH.

Zaenuddin MZ dan DR. Manarul Hidayat. (Muzakki, 2011: 60-61).

Berikut ini deskripsi tabel, data perkembangan santri sejak awal berdirinya Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan :

Tabel. 3.1 Data Santri Husnul Khotimah1

1Dokumentasi, (TU MTs/MA) dan Sistem Informasi Teknologi, (SIT)

TAHUN PEMBELAJARAN JUMLAH SANTRI

1994/ 1995 24

1995/ 1996 169

1996/ 1997 348

1997/ 1998 986

1998/ 1999 798

1999/ 2000 761

2000/ 2001 1077

2001/ 2002 906

2003/ 2004 1027

2004/ 2005 933

2005/ 2006 1044

2006/ 2007 1185

2007/ 2008 1158

2008/ 2009 1283

(6)

3.2.1 Komponen Pendidikan Pesantren

a. Peserta : Peserta tarbiyah pesantren adalah santri yang mengikuti proses tarbiyah sesuai dengan marhalahnya, tahmidi, dan muayyid.

b. Pelaksana : Pelaksana tarbiyah pesantren adalah orang yang bertugas melaksanakan proses tarbiyah dengan menggunakan sarana-sarana tarbiyah dengan jenjang tahmidi dan muayyid.

c. Pengelola : Pengelola tarbiyah adalah institusi yang berwenang dalam perencanaan, pengorganisasian, mutabaah (pengontrolan), dan evaluasi penyelenggaraan tarbiyah pesantren.

d. Proses : Proses tarbiyah pesantren adalah langkah-langkah bertahap dengan menggunakan sarana-sarana tarbiyah untuk membantu santri mencapai muwashafat sesuai dengan marhalahnya.

e. Kurikulum : Kurikulum tarbiyah adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan bidang studi serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan tarbiyah yang berkaitan dengan waktu dan tingkatan tarbiyah. Pada akhir program tarbiyah, kurikulum digunakan sebagai alat untuk melihat tingkat keberhasilan proses tarbiyah.

f. Metode Tarbiyah Pesantren : Metode tarbiyah pesantren atau disebut model pembelajaran (kegiatan belajar) di pesantren adalah cara untuk menyampaikan materi dan mengkondisikan santri dalam mencapai tujuan tarbiyah.

g. Sarana Tarbiyah Pesantren : Sarana Tarbiyah Pesantren adalah wadah pelaksanaan kegiatan tarbiyah dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Ada dua jenis sarana tarbiyah di pesantren yaitu sarana utama dan sarana pendukung.

2009/ 2010 1306

2010/ 2011 1338

2011/ 2012 1590

2012/ 2013 1522

2013/ 2014 1629

2014/ 2015 1701

2015/ 2016 2.677

(7)

h. Media Tarbiyah Pesantren : Media tarbiyah pesantren adalah alat bantu atau alat peraga yang digunakan dalam proses tarbiyah untuk memudahkan pencapaian tujuan pemberian materi.

i. Prasarana Tarbiyah Pesantren : Prasarana tarbiyah pesantren adalah segala sesuatu yang tidak berhubungan langsung dengan proses tarbiyah, akan tetapi dapat mempengaruhi hasil tarbiyah. Prasarana ada yang bersifat materi dan non materi.

j. Administrasi Tarbiyah Pesantren : Administrasi tarbiyah pesantren adalah kegiatan untuk melancarkan proses tarbiyah yang berkenaan dengan ketertiban, keteraturan, dan pemanfaatan sumber daya secara efektif, seperti tulis-menulis, pendokumentasian (pengarsipan), serta penataan lainnya.

k. Lingkungan Sosial Tarbiyah Pesantren : Lingkungan sosial tarbiyah pesantren adalah kondisi yang mempengaruhi proses tarbiyah, positif atau negatif, dalam skala keluarga, masyarakat, negara, dan internasional. (Barkah, Samin, dkk. 2009: 35-37) 3.2.2 Visi dan Misi

Visi : “Menjadi lembaga pendidikan Islam yang berkualitas sebagai kontributor terdepan dalam mencetak kader Da’i”.

Misi :

- Trasformasi ilmu pengetahuan dan bahasa.

- Menanamkan nilai-nilai Islam dan akhlaqul karimah.

- Da’wah dan mengarahkan masyarakat menuju kehidupan yang Islami.

3.2.3 Tujuan Pendidikan a. Tujuan Khusus

Pondok Pesantren memiliki tujuan khusus, yaitu lulusan pondok pesantren Husnul Khotimah diharapkan :

- Memiliki bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar (itqon).

- Hafal 5 Juz Al-Qur’an (asal MTs Husnul Khotimah) dan 4 Juz (asal I’dad) dengan lancer.

- Mahir berbahasa Arab, Inggris dan Indonesia dengan baik dan benar.

(8)

- Memiliki semangat keIslaman (ghiroh Islamiyah) yang tinggi.

b. Program Unggulan

Tahsin & Tahfidz Al-Qur’an, Bahasa Arab & Inggris, Halaqah Tarbawiyah dan Prestasi Akademik.2

3.2.4 Motto Santri Husnul Khotimah - Rajin Beribadah

- Gemar Membaca - Sederhana - Disiplin

- Berakhlaq Mulia.3 3.2.5 Profil Lulusan

Lulusan Pondok Pesantren Husnul Khotimah di harapkan menjadi sosok generasi Muslim yang :

- Berakidah lurus

- Beribadah dengan benar - Berakhlaq mulia

- Berilmu dan wawasan luas - Berbadan sehat dan kuat

- Sanggup berusaha, terampil dan mandiri - Sanggup mengendalikan hawa nafsunya - Mampu mengatur waktu dengan efisien - Teratur dan rapi dalam segala urusannya

- Bermanfaat bagi masyarakat (menjadi da’i) yang produktif.4

2 Brosur PSB

3 Buku Panduan Santri

4 Brosur PSB

(9)

3.2.6 Jenjang Pendidikan

Untuk menunjang sistem pendidikan formal dan pembelajaran Islam, pondok pesantren ini juga memiliki beberapa lembaga pendidikan Islam lainnya, yaitu :

- Madrasah Tsanawiyah (MTs).

- Madrasah Aliyah (MA) Program Keagamaan (MAK), IPA, IPS.

- Program Persiapan Madrasah Aliyah (I’dad). Untuk mengakomodir lulusan SLTP Umum yang ingin melanjutkan di Madrasah Aliyah (MA) Husnul Khotimah. Jangka waktu I tahun, kurikulum memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan Islam dan bahasa Arab.

- Sekolah Tinggi Agama Islam (SETIA HK). (Brosur PSB) 3.2.7 Kegiatan Pembelajaran Yang Bersifat Formal : - Kegiatan Akademik

- Halaqah Tarbawiyah (Mentoring) - Tahsin & Tahfidz Al-Qur’an - Pembinaan Bahasa

3.2.8 Kegiatan Pembelajaran Yang Bersifat Non Formal : - Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)

- Pramuka (Kepanduan) - Bela Diri

- Seni Islami - Olah Raga - Keputrian

- Jurnalistik. (Brosur PSB)

3.2.9 Manajemen Yayasan Husnul Khotimah Kuningan a. Dewan Pembina

Ketua : KH. Sahal Suhana, S.H

(10)

Ketua Pengawas : KH. Abdul Malik Musir, Lc

Ketua Umum Yayasan : KH. Mu’tamad, Lc, M.Pd. Al-Hafidz

Ketua I : H. Maman Kurman, S.H

Sekertaris : H. Asep Saputra

Bendahara : Wawan Setiawan, S.Sos b. Struktur PPHK I

Pimpinan Pondok : KH. Mohammad Sabiqin, Lc Sekertaris Pondok : Karya Ahdi Nalhadi, Lc, M. Pd.

Kepala Sekolah MA : KH. Supeno, Lc, M.A.

Kepala Sekolah MTs : Soelaiman, S.H.I.

Rektor Perguruan Tinggi : Alfan Syafi’I, Lc, M.Pd.I.

c. Struktur PPHK 2

Pimpinan Pondok : KH. Amam Badruttamam, Lc.

Sekertaris Pondok : Ifa Ainurrozi, Lc.

Kepala Sekolah MTs : Danni Abdurrahman, M.Pd. (Dokumentasi PPHK) 3.2.10 Fasilitas Penunjang

Sarana adalah unsur penting bagi suatu lembaga pendidikan pesantren yang tidak terpisahkan dari suatu lembaga pesantren, karena tercapainya keberhasilan belajar bagi suatu lembaga pendidikan salah satunya adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.

Sarana dan fasilitas yang memadai akan memberikan pengaruh positif secara langsung kepada kegiatan pembelajaran, sehingga usaha sarana belajar mutlak diperlukan pada sebuah lembaga

(11)

pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal, termasuk didalamnya lembaga pesantren. (Dosen IAIN SNJ, 2014: 5).

Pondok Pesantren ini memiliki fasilitas untuk kegiatan pendidikan dan pembelajaran, antara lain: Ruang Sekolah 82 kelas dan 90 kamar (Asrama) yang representative, Masjid putra dan putri, Laboratorium IPA putra dan putri, Laboratorium bahasa putra dan putri, Internet, Perpustakaan putra dan putri, Klinik Pratama Husnul Khotimah, Gedung pertemuan, Sarana Olah raga, Waserda putra dan putri, Kantin putra dan putri, Ruang makan putra dan putri.

3.2.11 Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik atau pengajar di pondok pesantren ini adalah sebagai berikut, alumni Universitas di Timur Tengah, LIPIA, ITB, UI, UGM, UNPAD, ITS, UPI, IAIN dan Universitas-universitas terkemuka lainnya.

3.2.12 Prestasi Santri

- Juara 6 Internasional Tahfidz Al-Quran di Saudi Arabia Th 2013 - Juara 2 Lomba Sains Meteorologi MA Tk Nasional di IPB Th. 2014 - Juara 1 KSM Biologi MTs Tk Nasional di Makassar Th. 2014

- Juara 1 Olimpiade Bahasa Arab MA di Univ. Negeri Malang Tk Se Jawa Th 2014 - Juara 3 Cerdas Cermat Bahasa Arab Tk Se Jawa di UGM Th. 2014

- Juara 2 KSM Geografi MA Tk Nasional di Makassar Th 2014 - Juara 1 Khithobah Bahasa Arab MA Se Jawa di UGM Th 2014

- Juara 1 Bahasa Arab Taqdimul Qishoh (Story Telling) MA Se Jawa UGM Th 2014 - Juara 2 Bahasa Arab Taqdimul Qishoh (Story Telling) MA Se Jawa UGM Th. 2014 - Juara 3 Lomba Cerdas Cermat Islam MA Se Jawa di Univ. Negeri Malang Th. 2014 - Juara 1 Debat Bahasa Indonesia Tk Jabar Th 2014

- Juara Utama 3 LKBB MTs Tk Jabar Th 2014

- Juara Favorit Seragam LKBB MTs Tk Jabar Th 2014

- Juara 2 KSM (Kompetisi Sains Madrasah) Fisika Tk Jabar Th 2014 - Juara Favorit Utusan Super Camp ITB Tk Jabar Th 2014

- Juara Umum KSM MA Se Kabupaten Th 2014

- Medali Emas OSN Goegrafi Tk. Nasional di Jogjakarta Th. 2015 - Medali Emas KSM Geografi Tk. Nasional di Palembang Th. 2015

(12)

- Medali Perak KSM Matematika Tk. Nasional di Palembang Th. 2015.

- Juara 3 Olimpiade Sosiologi Tk. Nasional di UNES Th. 2015 - Juara Umum KSM Tk. Jawa Barat di Bekasi Th. 2015

- Juara 2 KSM Ekonomi Tk. Jawa Barat di Bekasi Th. 2015 - 74 Santri lolos PTN melalui SNMPTN Th 2015

- 103 Santri lolos PTN melalui Non SNMPTN 2015

- 42 Santri lolos Perguruan Tinggi Luar Negeri Th 2015. (Brosur PSB) 3.2.13 Sebaran Alumni

Sebaran alumni tersebar di berbagai perguruan tinggi diantaranya: Perguruan Tinggi Luar Negeri seperti: Universitas Islam Madinah, Universitas Ummul Quro Arab Saudi, Universitas Al-Azhar Cairo, Universitas Khartoum, International University Of Sudan dan Universitas-universitas lainnya di Yaman, Syiria, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Jerman, dan lain-lain.

Sementara itu Perguruan Tinggi Islam dalam Negeri seperti LIPIA Jakarta cabang Univ. Imam Muh Ibnu Saud Riyadh, Universitas Islam Negeri, IAIN, dll. Perguruan Tinggi Umum dalam Negeri seperti: UI, ITB, UGM, ITS, IPB, UNAIR, UPI, UNPAD, UNILA, UNSRI, UNIBRAW, UNSOED, UNJ, UNDIP, UNEJ, dll. (Brosur PSB).

3.3 Tata Tertib Santri

Berikut bentuk Tata Tertib yang ada di dalam Buku Panduan Santri, Pondok Pesantren Husnul Khotimah Kuningan :

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam peraturan tata tertib ini, yang dimaksud dengan : (1) Yayasan adalah Yayasan Husnul Khotimah Kuningan.

(2) Pondok adalah Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang berlokasi di kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

(3) Mudir adalah pimpinan tertingi di Pondok.

(4) Pihak terkait adalah unsur pimpinan setara Kanit, Kaur, dan Staf yang ditunjuk.

(13)

(5) Guru adalah pengajar di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Husnul Khotimah.

(6) Pegawai adalah anggota masyarakat yang diterima oleh Yayasan dengan prosedur tertentu untuk melaksanakan program pembelajaran dan pembinaan.

(7) Security adalah satuan pengamanan Pondok.

(8) Santri adalah anggota masyarakat yang diterima oleh Yayasan dengan prosedur tertentu untuk mengikuti proses pembelajaran dan pembinaan.

(9) Asrama adalah bangunan tempat tinggal santri untuk sementara waktu yang terdiri atas sejumlah kamar dan dipimpin oleh wali asrama.

(10) Masjid adalah masjid yang berada di pondok.

(11) Pengurus Organisasi Santri adalah santri yang di pilih oleh syuro dan disahkan oleh Pondok untuk membantu berjalannya program Pondok.

(12) Konsulat adalah organisasi kedaerahan yang dibentuk oleh santri dengan persetujuan Pondok.

(13) Pergaulan bebas adalah pergaulan santri, baik sejenis maupun lawan jenis yang tidak sesuai dengan syariat Islam.

(14) Sanksi adalah tindakan yang dikenakan kepada santri karena melanggar peraturan tata tertib pondok.

(15) Barang sitaan adalah barang yang diambil karena tidak sesuai dengan ketentuan Pondok.

(16) Wajib adalah ketentuan yang harus dilaksanakan oleh santri karena alasan syar’i dan ketentuan yang ditetapkan oleh pondok.

(17) Penghargaan adalah perbuatan dan atau hal yang diberikan kepada santri karena prestasi tertentu.

(18) KAFARAT adalah sesuatu hal yang dilakukan santri untuk menghapus poin pelanggaran sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

(19) Poin pelanggaran adalah ukuran dalam bentuk angka untuk setiap pelanggaran yang dilakukan oleh santri berdasarkan jenis pelanggaran.

(20) Poin prestasi adalah ukuran dalam bentuk angka untuk setiap prestasi yang dilakukan oleh santri.

BAB II

SALIMUL AQIDAH Pasal 2

KEWAJIBAN

(1) Santri beraqidah ahlu sunnah wal jama’ah sesuai pemahaman salafush shalih.

(2) Santri menerima dan tunduk secara penuh kepada Allah dengan mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah.

(3) Santri mengikhlaskan amal karena Allah.

(4) Santri mensyukuri karunia Allah.

(5) Santri menjadikan syaitan sebagai musuh.

(14)

Pasal 3 LARANGAN (1) Santri menyekutukan Allah.

(2) Santri meminta pertolongan kepada selain Allah.

(3) Santri bersumpah dengan selain Allah.

(4) Santri membawa, tidak memiliki dan atau mempercayai zodiac, jimat, mantra-mantra dan meramal nasib.

(5) Santri mengikuti dan tidak menyebarkan aliran sesat.

BAB III

SHAHIHUL IBADAH Pasal 4

ADAB DI MASJID (1) Santri berada di masjid sebelum adzan dikumandangkan.

(2) Santri berjalan ke masjid dengan tenang.

(3) Santri membaca doa sebelum masuk masjid.

(4) Santri menyimak dan menjawab adzan.

(5) Santri tidak gaduh di masjid.

(6) Santri mengisi shaf terdepan terlebih dahulu.

(7) Santri menunggu waktu shalat dengan zikir, do’a atau dan tilawah.

(8) Santri tidak melewati di depan orang yang sedang sholat.

Pasal 5 SHALAT

(1) Santri bersuci dengan benar sebelum mendirikan shalat.

(2) Santri melaksanakan shalat lima waktu dengan berjama’ah di masjid tepat pada waktunya.

(3) Santri berzikir setiap selesai shalat fardhu.

(4) Santri melaksanakan shalat sunnah rawatib.

(5) Santri melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan dengan berjama’ah di masjid.

(6) Santri mengikuti qiyamul lail berjamaah di masjid.

(7) Santri melaksanakan qiyamul lail minimal dua kali sepekan.

(8) Santri melaksanakan shalat dhuha minimal dua kali sepekan.

(9) Santri membaca dzikir ma’tsurat berjamaah di masjid.

Pasal 6 SHAUM

(15)

(1) Santri melaksanakan shaum Ramadhan.

(2) Santri melaksanakan Shaum Sunnah yang ditentukan Pondok.5 (3) Santri menghormati orang yang sedang melaksanakan shaum.

Pasal 7

TAHSIN & TAHFIDZ

(1) Santri memahami dan mengamalkan adab-adab terhadap Al-Qur’an.

(2) Santri memiliki, memelihara dan menyimpan mushaf Al-Qur’an dengan baik.

(3) Santri wajib memelihara mushaf wakaf yang ada di Masjid Husnul Khotimah.

(4) Santri menggunakan mushaf wakaf hanya di area masjid.

(5) Santri mampu membaca Al Qur’an dengan benar sesuai kaidah ilmu tajwid.

(6) Santri pada saat liburan tetap berkomitmen untuk tilawah, menghafal dan memuroja’ah hapalan Al-Qur’an.

BAB IV MATINUL KHULU

Pasal 8

ADAB MUAMALAH (1) Santri berakhlaq mulia

(2) Santri membudayakan 5S ( senyum, salam, sapa, sopan dan santun) (3) Santri memelihara dan meningkatkan ukhuwah islamiyah.

(4) Santri menghormati dan berlaku sopan kepada kepada orang lain.

(5) Santri menghargai dan tolong-menolong dalam kebaikan.

(6) Santri tidak melakukan segala bentuk kerja sama dalam kemungkaran.

(7) Santri meringankan penderitaan sesama santri yang sakit/terkena musibah.

(8) Santri tidak mengadakan perayaan ulang tahun.

(9) Santri tidak memasuki tempat-tempat,yang dilarang pondok seperti : gedung bioskop, night club, bilyard, video game, play station, dan sejenisnya.

(10) Santri tidak berunjuk rasa dalam bentuk apapun terhadap pondok.

(11) Santri tidak mengganggu ketertiban umum di masjid, kelas, asrama dan majelis yang lain.

(12) Santri tidak memberikan keterangan palsu dan atau berbohong.

(13) Santri tidak mencuri, menipu dan menggelapkan uang.

(14) Santri tidak merusak barang milik pondok dan orang lain.

(15) Santri menjaga nama baik Pondok.

(16) Santri tidak berjualan di dalam Pondok.

5 Shoum hari Kamis,Tasu’a, ’Asyuro, Ayyamul bidh, 6 hari bulan syawal .

(16)

Pasal 9

KEWARGANEGARAAN (1) Santri berjiwa patriot

(2) Santri memahami dan menghormati 4 (empat pilar) bangsa.

(3) Santri memahami dan menghormati simbol Negara.

Pasal 10

MUAMALAH SANTRI PUTRA & PUTRI

(1) Santri tidak melakukan pergaulan bebas, berhubungan dengan lawan jenis yang tidak dibenarkan syar’i.

(2) Santri yang mempunyai mahrom tidak mengadakan pertemuan tanpa identitas kartu mahrom sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.6

(3) Santri tidak mengadakan pertemuan atau rapat gabungan putra dan putri tanpa pembimbing.

(4) Santri tidak membuat agenda album kenangan dan sejenisnya antara putra dan putri.

(5) Santri putra tidak memasuki asrama santri putri dan sebaliknya.

Pasal 11 PAKAIAN

(1) Santri berpakaian sopan, rapi, sederhana dan menutup aurat.

(2) Santriwan memakai kopiah, sarung/gamis dalam shalat maghrib, isya, shubuh dan jum’at.

(3) Santriwati berpakaian muslimah setiap keluar kamar.

(4) Santriwati memakai mukena dalam setiap shalat.

(5) Santriwan tidak berpakaian yang bergambar dan atau bertulisan ketika shalat berjamaah.

(6) Santri memberi label nama pada semua jenis pakaian yang dimiliki.

(7) Santri tidak memakai perhiasan yang berlebihan.

(8) Santri tidak memakai jeans dan sejenisnya.

(9) Santri tidak membuat pakaian seragam OSHK, kelas, konsul dan sejenisnya tanpa seijin mudir.

(10) Santri tidak memakai pakaian ketat.

(11) Santriwati memakai kaos kaki yang panjang waktu keluar area putri.

(12) Santriwan tidak berpakaian menyerupai pakaian perempuan dan sebaliknya.

(13) Santri merawat pakaian milik masing-masing.

Pasal 12 RAMBUT (1) Santriwan berambut pendek, rapi dan sopan.

(2) Santriwati tidak berambut cepak dan menyerupai laki-laki.

(17)

(3) Santri tidak menggunduli kepala tanpa sebab yang dibenarkan oleh syar’i.

(4) Santri tidak mewarnai rambut.

BAB V

MUTSAQQAFUL FIKRI Pasal 13

KEGIATAN PEMBELAJARAN

(1) Santri berpakaian seragam lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Santri hadir di kelas lima menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

(3) Santri melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

(4) Santri mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh konsentrasi.

(5) Santri mengikuti upacara yang diadakan oleh pondok.

(6) Santri yang tidak masuk atau meninggalkan kelas harus mendapatkan surat izin kepala sekolah.

(7) Santri yang tidak masuk kelas karena sakit harus mendapatkan surat keterangan sakit dari urusan kesehatan.

(8) Santri tidak keluar kelas saat belajar dan pergantian jam pelajaran.

(9) Santri tidak meninggalkan kelas tanpa seizin guru mata pelajaran.

(10) Santri tidak berlaku curang/menyontek pada waktu tes/ujian.

(11) Santri melaksanakan piket harian sesuai dengan jadwal.

(12) Santri mewujudkan dan memelihara K3 di kelas.

(13) Santri tidak menemui orang tua pada jam pelajaran.

(14) Santri tidak membawa/menggunakan buku yang tidak berkaitan dengan KBM.

Pasal 14

TARBIYAH TAKWINIYAH

(1) Santri mengikuti kegiatan halaqah tarbawiyah, mabit, rihlah dan wasail tarbiyah lainnya.

(2) Santri mematuhi dan melaksanakan tugas yang diberikan murabbi/murabbiyah.

(3) Santri membawa perlengkapan yang dibutuhkan dalam halaqah.

(4) Santri menjalankan aturan perizinan.

Pasal 15

(1) Santri Menghafal Al-Qur’an hafalan wajib sesuai dengan kurikulum yang sudah ditetapkan.

(2) Santri menghafal Al-Qur’an minimal 3 baris perhari.

(3) Santri membaca Al-Qur’an minimal ½ juz setiap hari (menghatamkan tilawah Al- Qur’an minimal dua bulan sekali).

(4) Santri memuroja’ah hafalan Al-Qur’an minimal ¼ juz (5 halaman) perhari.

(18)

(5) Santri yang tilawahnya belum standar mengikuti bimbel tahsin.

(6) Santri hadir tepat waktu pada jam KBM TTQ.

(7) Santri hadir tepat waktu pada kegiatan Halaqah Qur’an ba’da maghrib.

(8) Pada jam KBM TTQ santri menggunakan waktu tersebut sepenuhnya untuk TTQ, dilarang menggunakannya untuk belajar pelajaran yang lain.

(9) Santri tidak keluar kelas pada jam TTQ.

(10) Santri yang mengikuti program takhosus wajib mencapai target hafalan minimal 2 juz per semester.

(11) Santri takhosus yang tidak mencapai target minimal dikembalikan ke program reguler.

(12) Santri program super takhosus menghatamkan hafalan Al-Qur’an 30 juz maksimal dalam waktu 3 tahun.

(13) Santri program super takhosus diberi dispensasi untuk tidak mengikuti kegiatan- kegiatan yang kurang menunjang untuk kegiatan tahfidz.

(14) Santri program super takhosus menempati asrama khusus.

(15) Santri memiliki buku mutaba’ah tilawah dan tahfidz dan muroja’ah.

(16) Santri mengisi kegiatan tilawah, tahfidz dan muroja’ah di buku mutaba’ah setiap hari.

(17) Santri kelas 9 wajib mentasmi’kan juz 30 dan 29 saat Ujian Akhir Al-Qur’an.

(18) Santri kelas 12 wajib mentasmi’kan juz 30, 29, 28, 27 dan 26 saat Ujian Akhir Al- Qur’an.

(19) Santri mengikuti taujih, daurah atau kegiatan-kegiatan tentang Al-Qur’an.

Pasal 16

PROGRAM BAHASA (1) Santri berbahasa Arab dan atau Inggris.

(2) Santri mengikuti seluruh kegiatan bahasa.

(3) Santri tidak melecehkan pengguna bahasa.

(4) Santri memenuhi panggilan Mahkamah Bahasa.

(5) Santri melaksanakan tugas dan sanksi dari UnitBahasa.

(6) Santri memiliki buku panduan bahasa.

(7) Santri mampu berpidato bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.

Pasal 16 PRAMUKA (1) Santri menjadi anggota pramuka.

(2) Santri melengkapi atribut dan perlengkapan pramuka.

(3) Santri mengikuti semua kegiatan pramuka.

(4) Santri mentaati segala ketentuan pramuka.

(5) Santri tidak mengikuti kegiatan di luar pondok kecuali dengan seizin pihak terkait.

(19)

Pasal 17

EKSTRA KURIKULER

(1) Santri mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang telah ditetapkan oleh pihak terkait.

(2) Santri mengikuti club-club sesuai bakat dan minatnya di pondok.

(3) Santri menjaga, merawat dan memelihara perlengkapan kegiatan ekstra kurikuler.

(4) Santri tidak mengadakan/mengikuti kegiatandi luar kecuali dengan seizin pihak terkait.

(5) Santri tidak menampilkan segala bentuk kegiatan yang tidak sopan dan tidak Islami.

(6) Santri berolahraga dengan berpakaian olah raga yang ditentukan oleh pihak terkait.

(7) Santri mengikuti kegiatan ekskul sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.

Pasal 18

PERALATAN SEKOLAH

(1) Santri memiliki dan bertanggungjawab atas buku pelajaran, catatan dan peralatan sekolah .

(2) Santri tidak menggunakan peralatan sekolah yang tidak sesuai penggunaanya (pulpen, spidol, korektor dan sejenisnya).

(3) Santri menyimpan buku pelajaran dan atau alat sekolah pada tempatnya.

(4) Santri membawa semua buku pelajaran pada hari pelajaran itu berlangsung.

(5) Santri tidak menggunakan buku catatan yang bergambar dan bertuliskan tidak Islami.

(6) Santri membawa pulang buku pelajaran yang tidak digunakan setiap akhir Tahun Pembelajaran.

Pasal 19 BUKU BACAAN

(1) Santri membaca buku, majalah, koran, atau bacaan lain yang disediakan.

(2) Santri memiliki buku-buku yang menunjang pendidikan.

(3) Santri tidak berlangganan bacaan kecuali dengan seizin pimpinanpondok.

(4) Santri tidak memiliki dan menyimpan buku-buku yang tidak penunjang pendidikan.

(5) Santri tidak membuat buku bacaan dan atau gambar tidak Islami.

(6) Santri tidak melakukan jual beli buku, majalah dan sejenisnya tanpa seizin pimpinan pondok.

BAB VI QAWIYYUL JISMI

Pasal 20 OLAH RAGA

(20)

(1) Santri membiasakan diri berolah raga.

(2) Santri berolah raga di tempat yang telah ditentukan oleh pihak terkait.

(3) Santri berolah raga dengan pakaian olah raga yang ditentukan oleh pimpinan pondok.

(4) Santri melaksanakan olahraga setiap hari selasa dan jumat.

Pasal 21 KESEHATAN

(1) Santri membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) (2) Santri menjaga kesehatan diri dan lingkungannya.

(3) Santri wajib memeriksakan diri secara berkala sesuai waktu yang telah ditentukan.

(4) Santri wajib mengikuti chek up kesehatan yang telah disediakan oleh Pondok.

(5) Santri mengkonsumsi obat sesuai petunjuk medis.

(6) Santri mematuhi ketentuan berobat.

(7) Santri melaporkan santri yang sakit kepada wali asrama atau petugas kesehatan.

Pasal 22 ADAB MAKAN (1) Santri memulai dan mengakhiri makan dengan doa.

(2) Santri makan dalam keadaan duduk.

(3) Santri makan dengan tangan kanan.

(4) Santri tidak mencaci makanan dan tidak memubazirkan makanan.

(5) Santri makan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan oleh pimpinan pondok.

(6) Santri melengkapi alat makan yang dibutuhkannya.

(7) Santri memelihara kebersihan ruangan dan peralatan makan.

(8) Santri menyimpan peralatan makan pada tempatnya.

(9) Santri menkonsumsi makanan yang halal dan sehat.

Pasal 23 ADAB TIDUR (1) Santri berdo'a sebelum dan sesudah tidur.

(2) Santri melaksanakan adab-adab tidur

(3) Santri masuk kamar dan tidur maksimal jam 22.00 WIB.

(4) Santri tidur di tempat tidurnya masing-masing.

(5) Santri tidak tidur bersama dalam satu kasur dan atau satu selimut.

(6) Santri tidur dengan memakai pakaian yang aman dari kemungkinan terbukanya aurat.

(7) Santri bangun paling lambat 30 menit sebelum adzan shubuh.

(8) Santri tidak tidur setelah shalat shubuh.

(9) Santri tidak mengganggu orang lain yang sedang tidur.

(10) Santri memiliki peralatan tidur berupa kasur, bantal dan sprei.

(21)

Pasal 24

ADAB DI KAMAR MANDI (1) Santri membaca do’a ketika masuk dan keluar kamar mandi (2) Santri mandi dua kali dalam sehari

(3) Santri menghemat penggunaan air.

(4) Santri wajib memiliki dan membawa peralatan mandi masing-masing.

(5) Santri tidak berdua atau lebih dalam satu kamar mandi.

(6) Santri tidak berbicara saat berada di kamar mandi kecuali udzur syar’i.

(7) Santri berangkat dan pulang dari kamar mandi dengan pakaian lengkap penutup aurat.

(8) Santri menggunakan kamar mandi sesuai dengan ketentuan.

(9) Santri tidak membuang sampah dikamar mandi.

BAB VII

MUNAZHAMUN FI-SYUUNIHI Pasal 25

KEDISIPLINAN

(1) Santri mengikuti semua kegiatan yang diadakan pondok .

(2) Santri tidak mengadakan kegiatan lain pada waktu kegiatan pondok yang sudah terjadwal.

(3) Santri selalu menggunakan papan nama (tanda pengenal).

Pasal 26

ORGANISASI SANTRI HUSNUL KHOTIMAH (OSHK) (1) Santri menjadi anggota Organisasi Santri Husnul Khotimah (OSHK).

(2) Santri bersedia menjadi pengurus jika terpilih.

(3) Santri mentaati segala ketentuan pengurus OSHK.

(4) Santri mengikuti kegiatan OSHK.

(5) Santri tidak membuat organisasi lain kecuali dengan seizin pondok.

Pasal 27 KONSULAT (1) Santri menjadi anggota organisasi konsulat.

(2) Setiap konsulat mempunyai pembimbing yang ditentukan oleh Mudir.

(3) Pendirian konsulat atas izin Mudir.

(4) Konsulat melaksanakan kegiatan sesuai aturan yang berlaku.

(22)

(5) Kegiatan konsulat terpisah antara putra dan putrid baik di dalam maupun di luar pondok.

Pasal 28 KEUANGAN

(1) Santri membayarkan kewajiban keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Santri tidak menyalahgunakan uang SPP dan keuangan lainnya.

(3) Santri menitipkan uangnya di simpanan titipan santri (SIMTITIS).

(4) Santri tidak menyimpan/membawa uang tunai melebihi Rp 50.000,-

BAB VIII

KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KEAMANAN DAN KETERTIBAN Pasal 29

KEBERSIHAN

(1) Santri melaksanakan kebersihan umum setiap hari Jum’at pagi.

(2) Santri menjaga kebersihan diri, kamar, kelas dan lingkungan.

(3) Santri menjemur pakaian di tempat yang telah disediakan.

(4) Santri membuang sampah pada tempatnya.

(5) Santri tidak meludah sembarangan.

(6) Santri menyimpan pakaian kotor dengan rapi.

(7) Santri menyimpan barang-barang miliknya dengan rapi.

(8) Santri tidak berkuku panjang, tidak memakai cutex dan tidak bertato.

Pasal 30 KEINDAHAN

(1) Santri memelihara keindahan diri, kamar dan lingkungan sekitarnya.

(2) Santri tidak mencoret-coret sarana dan prasarana Pondok.

(3) Santri tidak menggantungkan pakaian dan sejenisnya tidak pada tempatnya.

(4) Santri tidak memelihara binatang di lingkungan pondok.

(5) Santri tidak menempel hiasan yang tidak islami.

Pasal 31

KEAMANAN DAN KETERTIBAN

(1) Santri melaksanakan arahan dan bimbingan dari pegawai pondok dan pengurus OSHK.

(2) Santri bertanggung jawab atas keamanan pondok.

(23)

(3) Santri melaporkan hal yang dapat menimbulkan gangguan keamanan.

(4) Santri melapor kehilangan atau menemukan barang milik orang lain kepada pihak terkait.

(5) Santri tidak melakukan kegiatan yang merugikan pondok.

(6) Santri tidak melakukan tindak asusila di dalam maupun di luar lingkungan pondok.

(7) Santri tidak membawa, memiliki, dan menyimpan senjata tajam, minuman keras dan narkoba.

(8) Santri tidak membawa, menyimpan dan menghisap rokok.

(9) Santri tidak membawa, memiliki dan atau menggunakan HP, kamera digital, radio/walkman, tape recorder,TV, Laptop, Flashdisk (lebih dari empat GB)/MP3/MP4/MP5/iPad, Game watch, PS dan barang elektronik tanpa seizin pondok.

(10) Santri tidak mengedarkan daftar sumbangan dan menyebarkan poster/pamflet yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar kecuali dengan izin Pondok.

(11) Santri tidak membuat dan atau mengikuti kelompok-kelompok gank, perkelahian dan perbuatan sewenang-wenang.

(12) Santri tidak melakukan perbuatan yang mengarah pada perjudian dalam bentuk apapun.

(13) Santri tidak melakukan penyidangan di luar ketentuan yang berlaku.

(14) Santri tidak berkelahi dengan alasan apapun dan dalam bentuk apapun.

(15) Santri tidak mengintip dan mengganggu kenyamanan orang lain.

(16) Santri mengadukan permasalahan pribadi atau kelompok kepada pegawai yang telah ditentukan dalam struktur pondok pesantren.

BAB IX

ASRAMA & PERIZINAN Pasal 32

KEASRAMAAN (1) Santri menaati peraturan yang berlaku di asrama.

(2) Santri melapor kepada wali asrama dan atau stafnya jika ada tamu/orang lain berada di dalam asrama.

(3) Santri melaksanakan piket sesuai jadwal yang telah ditentukan.

(4) Santri menjaga, mengatur dan memelihara sarana asrama.

(5) Santri menjaga K5 (kebersihan, keindahan, kerapihan, ketertiban dan keamanan) asrama.

(6) Santri tidak mengadakan kegiatan di kamar tanpa seizin wali asrama.

(7) Santri tidak pindah kamar tanpa seizin Wali Asrama.

(8) Santri tidak menggunakan peralatan listrik melebihi ketentuan pondok.

(9) Santri tidak menerima tamu di dalam asrama kecuali dengan seizin wali asrama.

(10) Santri tidak memasuki kamar pada saat kegiatan pondok.

(11) Santri tidak menggunakan fasilitas kamar lain tanpa seizin wali asrama.

(12) Santri tidak merubah posisi ranjang dan lemari tanpa seizin wali asrama.

(24)

Pasal 33 PERIZINAN

(1) Santri keluar masuk pondok melalui pintu gerbang pondok yang telah ditentukan.

(2) Santri keluar pondok setelah mendapat izin dari petugas yang ditentukan unit pembinaan.

(3) Santri menunjukkan surat izin keluar pondok kepada Security.

(4) Santri kembali ke pondok tepat waktu dan melapor kepada petugas yang memberikan izin.

(5) Santri memakai pakaian perizinan yang telah ditentukan oleh pondok (6) Perizinan hari jum’at diberikan maksimal satu kali dalamsebulan.

(7) Keterlambatan perizinan dikenakan sanksi dan point.

(8) Santri yang meninggalkan pondok dan atau tidak mengikuti kegiatan pondok harus menempuh perizinan kepada pihak terkait.

Pasal 34 MASA LIBUR

(1) Santri yang akan pulang harus dijemput oleh orang tua/wali/mengikuti konsul liburan yang telah ditetapkan oleh pondok.

(2) Santri putra MA diperbolehkan pulang sendiri setelah orang tua/wali meminta ijin kepada pondok.

(3) Santri tidak mengadakan kegiatan naik gunung, camping, seminar, temu akrab dan sejenisnya kecuali dengan seizin pondok.

(4) Santri yang berada di pondok pada masa liburan harus mendaftarkan diri kepada pondok dan wajib mematuhi tata tertib.

(5) Santri menunaikan tugas yang telah diberikan pondok.

(6) Santri mengamalkan ilmu dan menjaga nama baik pondok selama masa liburan.

(7) Santri melaporkan kedatangannya.

(8) Keterlambatan datang setelah libur akan dikenakan sanksi dan point.

BAB X HAK MILIK

Pasal 35 KEPEMILIKAN (1) Santri menjaga barang miliknya dengan baik.

(2) Santri memiliki baju seragam pondok sesuai ketentuan.

(25)

(3) Santri memiliki baju maksimal lima stel selain baju seragam.

(4) Santri memiliki baju tidur.

(5) Santri memiliki baju perizinan.

(6) Santri memiliki box tidak lebih dari dua.

(7) Santri memiliki dua pasang sepatu dan satu pasang sandal.

(8) Santri memiliki kasur, bantal dan guling tidak lebih dari satu.

(9) Santri tidak membawa lemari di luar ketentuan pondok.

(10) Santri memberi label nama pada barangnya.

Pasal 36

PINJAM MEMINJAM

(1) Santri bertanggung jawab atas pinjaman yang dipinjamnya/sewaannya.

(2) Santri mengembalikan barang pinjaman sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.

(3) Santri mengganti pinjaman yang sewaan yang rusak/hilang.

(4) Santri tidak memakai hak milik orang lain kecuali dengan seizin pemiliknya.

(5) Santri tidak menggunakan barang-barang pondok kecuali dengan seizin Pondok.

Pasal 37 BARANG SITAAN (1) Barang-barang yang dilarang oleh pondok akan disita.

(2) Barang sitaan digunakan untuk kemaslahatan pondok atau dimusnahkan.

BAB XI

PENGHARGAAN DAN SANKSI Pasal 38

PENGHARGAAN (1) Santri yang berprestasi berhak mendapat penghargaan.

(2) Jenis-jenis Penghargaan : a. Piagam penghargaan.

b. Beasiswa dari Yayasan.

c. Hadiah tertentu yang tidak mengikat.

d. Point prestasi.

Pasal 39

KLASIFIKASI SANKSI (1) Setiap santri yang melanggar tata tertib ini dikenakan sanksi.

(26)

(2) Jenis sanksi diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan : A. Tingkatan Ringan :

a. Beristighfar 70 kali

b. Diberikan teguran atau peringatan c. Melakukan satu hal di bawah ini:

 Menghafal mufradat

 Menghafal ayat Alquran dan atau Hadits

 Merangkum pelajaran yang ditentukan

 Membangunkan santri waktu subuh

 Menyapu dan membuang sampah

 Mengepel

 Meminta nasihat dan tanda tangan.

 Menulis Al-Qur’an atau hadits sesuai dengan pelanggaran.

 Membaca Al-Qur’an pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.

 Merapikan sandal di masjid atau di asrama.

 Shalat di shaf pertama selama 3 hari.

 Push up maksimal 20 kali dalam waktu 3 menit.

 Lari lima putaran lapangan basket.

 Menyampaikan nasihat untuk dirinya atau orang lain.

B. Tingkatan Sedang : a. Beristighfar 100 kali

b. Diberikan teguran atau peringatan

c. Mendapatkan minimal satu hal di bawah ini:

 Menghafal mufradat

 Membersihkan 3 kamar mandi/WC.

 Dicukur rambut sampai gundul bagi putra.

 Tidak keluar pondok selama 2 bulan.

 Meminta nasihat dan tanda tangan pada ustadz/ustadzah dan atau pimpinanpondok.

 Mentasmi’kan ayat Al-Qur’an atau hadits yang sesuai dengan pelanggaran.

 Menerjemahkan teks bahasa Arab atau Inggris atau ayat Al-Qur’an/Hadist.

 Memakai jilbab tertentu bagi santriwati.

 Diumumkan di depan seluruh santri di masjid.

 Memberikan tadzkiroh yang ditujukan untuk dirinya maupun orang lain di hadapan santri.

 Shalat di shaf pertama selama 5 hari.

 I’tikaf.

C. Tingkatan Berat

a. Beristighfar 200 kali.

b. Diberikan teguran atau peringatan

c. Mendapatkan minimal satu hal di bawah ini:

 Menulis makalah dan mempresentasikannya di hadapan santri.

 Diumumkan dan dijemur di lapangan.

(27)

 Skorsing.

 Tidak naik kelas atau tidak lulus.

 Dikembalikan kepada orang tua/wali.

(3) Pelanggaran terhadap tata tertib santri, dikenakan point sebagai berikut:

A. Tingkatan Ringan : 0,1 s/d 25

B. Tingkatan Sedang : 25,1 s/d 74,9 C. Tingkatan Berat : 75 s/d 100,9.

Pasal 40

PEMBERIAN SANKSI (1) Yang berhak memberi sanksi adalah :

a. Unit Pembinaan, TTQ, Bahasa, Madrasahdan Security.

b. Pengurus organisasi santri (OSHK).

(2) Pengurus OSHK hanya dibenarkan memberikan sanksi pada pelanggaran tingkat ringan dengan sepengetahuan Unit terkait.

(3) Keputusan pengembalian kepada orang tua diambil oleh Pimpinan Pondok (dengan mekanisme Syuro).

BAB XII

SURAT PERINGATAN (SP) DAN KAFARAT Pasal 41

KETENTUAN SURAT PERINGATAN

(1) Santri mendapat surat peringatan (SP-1) jika point pelanggaran mencapai 25 (2) Santri mendapat surat peringatan (SP-2) jika point pelanggaran mencapai 50 (3) Santri mendapat surat peringatan (SP-3) jika point pelanggaran mencapai 75

(4) Santri yang mendapatkan SP-3 diberikan sanksi khusus sesuai dengan ketentuan Pondok.

(5) Santri mendapat surat peringatan terakhir (SPT) jika poin pelanggaran mencapai 100 (6) Santri yang telah mendapatkan SPT dan melakukan pelanggaran kembali maksimal 20

akan dikembalikan kepada orang tuanya.

(7) Masa berlaku SPT satu tahun pembelajaran.

Pasal 42

KETENTUAN KAFARAT

(1) KAFARAT diberikan kepada santri yang mendapatkan point pelanggaran.

(2) Setiap santri mendapatkan kesempatan KAFARAT satu kali dalam setahun.

(28)

(3) Waktu pelaksanaan KAFARAT ditentukan oleh Unit Pembinaan dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

Pasal 43 JENIS KAFARAT (1) Prestasi Akademik atau Prestasi non Akademik.

(2) Penugasan.

Pasal 44

JENIS PELANGGARAN YANG TIDAK BERLAKU KAFARAT (1) Melakukan syirik besar.

(2) Membawa, menyimpan, mengkonsumsi dan menjualbelikan MIRAS dan NARKOBA.

(3) Melakukan perzinaan, homoseksual, lesbian dan pelecehan seksual.

(4) Berciuman atau menginap dengan lawan jenis dalam satu kamar.

(5) Mencuri dan atau merampas ≥ harga 1 gram emas murni/24 karat.

(6) Melakukan penganiayaan berat dan atau provokator tawuran.

(7) Mencemarkan nama baik pondok pesantren.

(8) Melakukan demonstrasi secara destruktif.

BAB XIII

ATURAN PERALIHAN DAN TAMBAHAN Pasal 45

MASA BERLAKU (1) Tata Tertib Santri dinyatakan berlaku sejak ditetapkan.

(2) Tata Tertib Santri dievaluasi minimal satu tahun sekali sejak tanggal ditetapkan.

(3) Dengan berlakunya Tata Tertib Santri ini maka tata tertib sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.7

1.4 Sanksi Pelanggaran

Berdasarkan tabel di bawah ini, jenis sanksi point pelanggaran besar dan kecilnya tergantung dari pada jenis pelanggaran yang dilakukan oleh santri pelanggar.

Tabel. 3.2 Point Pelanggaran

7Buku Panduan Santri (Tata tertib)

(29)

NO JENIS PELANGGARAN KLASIFIKASI

SANKSI POINT

MASA BERLAKU/

KETERANGAN 1. AQIDAH

a. Menyekutukan Allah Berat 121.9 Dikembalikan

b. Bersumpah dengan selain Allah Sedang 50 selama setahun c. Membawa atau memiliki zodiac, jimat,

mantra- mantra, jelangkung dan meramal nasib Sedang 50.1 selama setahun d. Membentuk, mengikuti dan atau menyebarkan

aliran sesat Berat 120.8 Dikembalikan

2. Al- Qur’an

a. Tidak melaksanakan adab-adab dengan Al-

Qur’an Ringan -

b. Merusak atau membawa Mushaf Waqaf keluar

dari masjid Ringan - Mengganti

c. Tidak khatam tilawah dalam 2 bulan Ringan

- Mengqodho d. Tidak menyelesaikan muqorror wajib

semester satu Ringan 27,1 Mengqodho

e. Tidak mengikuti KBM TTQ Ringan 1

f. Tidak mengikuti Halaqoh Qur’an

Ringan 1 Dipanggil &

dinasihati g. Menggunakan KBM TTQ untuk

kegiatan/pelajaran yang lain - Dinasihati

h. Tidak mengikuti taujih/daurah tentang Al-

Qur’an Ringan 2,9 Dipanggil &

dinasihati j. Tidak mengikuti bimbel tahsin Ringan 4 Selama setahun k. Tidak memuroja’ah hafalan Al-Qur’an Ringan - Mengqodho

(30)

minimal 5 halaman per hari 3. IBADAH

a. Terlambat sholat berjamaah/masbuk Ringan -

b. Tidak sholat fardhu berjamaah di Masjid Ringan 5.1 selama setahun c. Tidak sholat fardhu dengan sengaja Berat 75.1 selama setahun d. Tidak mengikuti sholat sunnah berjamaah

yang telah ditentukan di masjid

Ringan - -

e. Tidak mengikuti kegiatan dzikir dan shalat sunnah rawatib di masjid

Ringan - -

f. Tidak shoum ramadhan tanpa udzur syar’i Berat 75 selama setahun g. Tidak shoum sunnah yg ditetapkan pondok

tanpa udzur syar’i

Ringan 2.6 selama setahun h. Tidak menghormati orang yang sedang

melaksanakan shaum

Ringan - -

i. Tidak Memakai pakaian sholat yang sudah ditentukan

Ringan -

j. Tidak melaksanakan adab-adab di Masjid dan adab sholat

Ringan

4. AKHLAK

a. Berkata kotor/tidak sopan Ringan 12.5 selama setahun b. Berpacaran

(1) Surat-menyurat/ telp/sms/email/chatting Sedang 25.9 selama setahun

(2) Memberi hadiah Sedang 26 selama setahun

(3) Bepergian bersama Sedang 50.5 selama setahun

(4) Janjian Sedang 26.2 selama setahun

(5) Kontak fisik Berat 77.1 selama setahun

(6) Berciuman Berat 120.7 Dikembalikan

(7) Menginap dengan lawan jenis selain mahrom.

Berat 120.6 Dikembalikan (8) Menjadi perantara interaksi Sedang 25,1 selama setahun c. Membuka aurat ditempat umum di Berat 78,1 Selama setahun

(31)

dokumentasikan atau tidak

d. Mengadakan pesta ulang tahun dan pesta

sejenisnya dalam bentuk apapun. Ringan 14 selama setahun e. Membuat album kenangan dan

sejenisnya antar putra dan putri

Ringan 15.1 selama setahun f. Melakukan tindakan demonstrasi dan

provokasi destruktif di lingkungan Pondok.

Berat 120.5 Dikembalikan

g. Mengganggu ketertiban umum Ringan - -

h. Mengadakan pertemuan putra dan putri tanpa pendamping atau Pembina yang telah ditentukan oleh Pondok.

Ringan 24 selama setahun i. Tidak menggunakan seragam (perijinan,

olahraga, dan kepanduan) sesuai dengan ketentuan

Ringan

2.7 selama setahun j. Putri berambut cepak, dicat warna dan

model ngepunk

Ringan 17 selama setahun k. Membuka aurat diluar kamar lingkungan

putri

Ringan 5,9 selama setahun l. Tidak memakai pakaian sesuai ketentuan Ringan 9,5 Selama setahun m. Berambut gondrong (putra) Ringan

n. Memakai perhiasan yang berlebihan (cincin lebih dari satu, gelang, dan kalung).

Ringan - -

o. Memakai wewangian keluar kamar, bagi santri putri.

Ringan 4.5 selama setahun p. Membuat pakaian seragam organisasi,

kelas, konsulat dan sejenisnya tanpa seizin mudir.

Ringan - Disita

q. Memakai celana pendek selutut Ringan - -

r. Pelecehan seksual Berat 120.4 Dikembalikan

s. Penyimpangan seksual Berat 120.3 Dikembalikan

t. Memfitnah Sedang 44 selama setahun

u. Membawa,Membuat buku bacaan atau gambar yang tidak islami

Sedang 27 selama setahun v. Membawa,Membuat buku bacaan

gambar porno dan atau membuka situs porno

Sedang 49,9 selama setahun w. Menonton film :

(32)

(1) Di gedung bioskop Sedang 25.9 selama setahun

(2) Tidak Islami Sedang 27.9 selama setahun

Bermain dan atau mengunjungi tempat bermain tidak islami

- Play station

- Rental studio musik - Main game di warnet - Chatting (negative)

Ringan 10.3 selama setahun

y. Berbohong

z. Memberi keterangan palsu

Sedang Sedang

25,1 50

selama setahun aa. Meng upload hal-hal yang melecehkan dan

menimbulkan keresahan.

Berat

120.2 Dikembalikan ab. Melecehkan simbol Negara dengan tidak

langsung

Sedang 48.9 selama setahun ac. Membuat dokumentasi yang melecehkan

simbol Negara.

Sedang 51.9 selama setahun 5. PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

a. Tidak menggunakan seragam sekolah sesuai dg ketentuan

Ringan 1,4 Selama satu tahun b. Tidak mengikuti pelajaran selama 1 jam

pelajaran dan kelipatannya.

Ringan 1 Selama satu tahun c. Menyontek dan melakukan tindak kecurangan

ketika ujian berlangsung.

Sedang 50.3 Selama satu tahun d. Menggunakan buku catatan yang bergambar

dan bertuliskan tidak islami.

- - Disita

e. Menyalahgunakan korektor Ringan - Disita

f. Memiliki dan membawa buku-buku yang tidak menunjang pelajaran

Ringan - Disita

g. Mengubah daftar hadir kelas Sedang 26,6 selama setahun h. Menghilangkan daftar hadir dengan sengaja Sedang 30 selama setahun

i. Tidak mengikuti Bimbel Ringan 2 selama setahun

j. Tidak melengkapi persyaratan sesuai dengan

syarat dan waktu yang telah ditentukan Sedang 19,2 Melengkapi persyaratan

(33)

6. HALAQAH TARBAWIYAH

a. Santri tidak mengikuti kegiatan halaqah

tarbawiyah Ringan 6.5 selama setahun

b. Tidak mengukuti sarana-sarana Tarbiyah

(Dauroh atau taujih pekanan) Ringan 2,8 Selama satu tahun c. Santri menyalahgunakan perizinan halaqah

tarbawiyah Ringan 20 selama setahun

7. KEORGANISASIAN

a. Tidak mengikuti kegiatan yang diwajibkan(

pramuka atau ekskul atau bahasa dll.) Ringan 2,9 selama setahun b. Membuat organisasi lain tanpa seizin Mudir Ringan 25 Dibubarkan

c. Pengurus Organisasi melakukan tindakan diluar prosedur :

- Pemukulan Sedang 31,4 selama satu tahun

- Pemukulan Daerah Vital Berat 75.2 selama satu tahun - Pentahkiman diluar TATIB Sedang 26.3 selama satu tahun

- Mendenda santri Sedang 32.3 selama satu tahun

- Menyalahgunakan wewenang Sedang 26.1 selama satu tahun - Menggunakan dan menyalahgunakan

barang Sitaan

Sedang 25.7 selama setahun - Rapat gabungan putra dan putri tanpa

pembimbing

Ringan 12,6 Selama satu tahun - Mengadakan kegiatan atas nama

organisasi tanpa seizin pondok Ringan - Nasihati&Bubark an

8. EKSTRAKURIKULER

a. Mengadakan kegiatan ekskul di luar waktu ekskul tanpa seijin pembina ekskul

Ringan 3.6 selama setahun b. Mengikuti lomba tidak sesuai prosedur

Pondok

Sedang 26.7 selama setahun c. Merusak, menyalahgunakan dan

menghilangkan sarana ekskul

Sedang 25,2 selama setahun 9. BAHASA

a. Tidak berbahasa Arab atau Inggris sesuai Ringan 1.25 selama setahun

(34)

dengan ketentuan

b. Tidak memenuhi panggilan mahkamah Ringan 2.29 selama setahun c. Melecehkan bahasa dan pengguna bahasa Sedang 29.9 selama setahun d. Tidak mengikuti halaqoh bahasa Ringan 1.30 selama setahun e. Tidak melaksanakan tugas pidato sesuai

ketentuan

Ringan 10.1 selama setahun f. Tidak melaksanakan sanksi karena melanggar

bahasa

Ringan 25.9 selama setahun 10. 5 K (kebersihan, Keindahan, Keamanan, Ketertiban dan Kesehatan)

8.1 Kebersihan, Keindahan dan Kesehatan

a. Berkuku panjang Ringan - -

b. Bercutex Ringan - -

c. Membuat tato permanen Berat 75.3 selama setahun

d. Membuat tato non-permanen Ringan 7 selama setahun

e. Menulis, mencorat-coret di tempat yg tidak lazim

Ringan 8.5 selama setahun

f. Memelihara binatang Ringan - -

g. Merusak dan atau menghilangkan sarana pondok

Sedang 34.5 selama setahun 8.2 Keamanan dan Ketertiban

a. Mendzhalimi dan mengancam sesama santri Sedang 25,9 selama setahun b. Mengejek/mencemooh/ mengolok-olok/

sesama santri Ringan 20 selama setahun

c. Mengancam/melawan orang lain :

- Secara langsung Berat 77 selama setahun

- Secara tidak langsung Sedang 50.2 selama setahun

d. Melecehkan/menghina/mengancam pengurus OSHK.

- Secara langsung Sedang 27.2 selama setahun

- Secara tidak langsung Ringan 14.1 selama setahun

(35)

e. Melawan secara fisik pengurus OSHK Sedang 30.3 selama setahun f. Penganiayaan

(1) Menyebabkan luka ringan Sedang 29.5 selama setahun

(2) Menyebabkan luka berat Berat 120.1 Dikembalikan

(3) Menyebabkan kematian Berat 121 Dikembalikan

g. Berkelahi

(1) Satu lawan Satu Sedang 27 selama setahun

(2) Tawuran Berat 76.5 selama setahun

h. Mengintip sesama dan atau lawan jenis

Sedang 55.8 selama setahun

i. Mengambil hak milik orang lain (yang tidak

diamankan) Sedang 45 selama setahun

j.Mengambil hak milik orang lain senilai < 1

gram emas 24 karat di tempat yang diamankan Berat 90 selama setahun k.Mengambil hak milik orang lain senilai > 1

gram emas 24 karat di tempat yang diamankan Berat 120.9 Dikembalikan l.Mengambil hak milik orang lain di luar Pondok Berat 125 Dikembalikan m. Mengambil hak milik orang lain secara paksa

< 1 gram emas 24 karat (Pemalakan) Berat 92.1 selama setahun n. Mengambil hak milik orang lain secara paksa

> 1 gram emas 24 karat (Pemalakan) Berat 121.1 Dikembalikan o. Memakai hak milik orang lain tanpa izin

(Ghoshob) Ringan 20.1 selama setahun

p. Melakukan tindakan asusila Berat 121.8 Dikembalikan

q. Membawa/memiliki senjata tajam Sedang 32 selama setahun r. Menggunakan senjata tajam untuk mengancam

dan atau melukai. Berat 121.7 Dikembalikan

(36)

s. Membawa/memiliki dan atau mengkonsumsi

Napza dan Miras Berat 121.6 Dikembalikan

t. Bermain judi Berat 77 selama setahun

u. Membawa, memiliki dan menghisap rokok Sedang 28.3 selama setahun v. Memiliki dan atau Menggunakan hand phone Sedang 25.6 selama setahun w.Memiliki dan atau menggunakan Laptop dan

Tablet,QD Tablet, iPod, Sedang 33,3

x. Membawa, memiliki Radio/walkman, tape recorder, TV, , Simcard,

CD,Flashdisk/MP3/MP4/MP5/ Game watch, PS dan barang elektronik atau permainan yang tidak islami lainnya.

Ringan 9.1 selama setahun

y. Menjual atau memperdagangkan barang- barang berupa apapun dalam pondok tanpa izin

Ringan 11 selama setahun z. Membuat gank, kelompok

dekstruktif/makar Sedang 25,9 selama setahun

aa. Memiliki dan atau memakai kendaraan motor atau mobil/Menggunakan jasa ojek tidak sesuai dengan ketentuan.

Sedang 28 selama setahun ab. Masuk asrama lawan jenis tanpa seizin

pondok Berat 121.4 Dikembalikan

Ac. Naik gunung dari ponpes tanpa seizin mudir Berat 78 Selama setahun Ad. Mencemarkan nama baik pondok Berat 130 Dikembalikan 11. KEUANGAN

a. Menyalahgunakan uang Bayaran Sedang 49.7 selama setahun 12. PERIZINAN

a. Terlambat datang perizinan tanpa pemberitahuan dalam perhari

Ringan 9.2 selama setahun b. Keterlambatan perizinan dari waktu yang

ditentukan

Ringan 8,3 selama setahun c. Menyalahgunakan perizinan Ringan 16.1 selama setahun

(37)

d. Keluar pondok tanpa izin (tidak menginap) Sedang 26.6 selama setahun e. Keluar pondok tanpa izin menginap

dirumahnya

Sedang 27.7 selama setahun f. Keluar pondok tanpa izin menginap tidak

dirumahnya (Putra)

Sedang 28.8 selama setahun g. Keluar pondok tanpa izin menginap tidak

dirumahnya (Putri)

Sedang 51 selama setahun h. Keluar Masuk lingkungan pondok melalui

jalur yang tidak resmi

Sedang 25.4 selama setahun i. Keluar pondok tidak memakai seragam

perizinan

Ringan 13. KEASRAMAAN DAN KELAS

a. Tidur berdua dalam satu tempat tidur Ringan 14,2 selama setahun b. Berada di kamar orang lain di atas jam 22.00

WIB. Ringan 5.7 selama setahun

c. Tidak melaksanakan piket Ringan 1.85 selama setahun

d. Membuang sampah tidak pada tempatnya Ringan

e. Pindah kamar tanpa seizin keasramaan Ringan 10.1 selama setahun 14. KEPEMILIKAN

a. Tidak mengembalikan/mengganti barang pinjaman sesuai kesepakatan

Sedang 29.7 selama setahun b. Menggunakan barang-barang pondok tanpa

izin

Sedang 26.9 selama setahun c. Menitipkan HP ditempat yang tidak sesuai

ketentuan

Sedang 27.25 selama setahun.8

3.5 Kafarat

Tabel. 3.3 Jenis Kafarat

No Jenis Kafarat Point Masa Berlaku

1. Akademik

Rangking I di kelasnya 25 selama setahun

8Buku Panduan Santri (Tata tertib)

(38)

Rangking II di kelasnya 20 selama setahun

Rangking III di kelasnya 15 selama setahun

Rangking I di marhalahnya 40 selama setahun

Rangking II di marhalahnya 35 selama setahun

Rangking III di marhalahnya 30 selama setahun

Juara Umum I 60 selama setahun

Juara Umum II 55 selama setahun

Juara Umum III 50 selama setahun

Juara Umum Tingkat Kabupaten 50 selama setahun

Juara I Tingkat Kabupaten 45 selama setahun

Juara II Tingkat Kabupaten 40 selama setahun

Juara III Tingkat Kabupaten 35 selama setahun

Juara Umum Tingkat Wilayah 60 selama setahun

Juara I Tingkat Wilayah 55 selama setahun

Juara II Tingkat Wilayah 40 selama setahun

Juara III Tingkat Wilayah 35 selama setahun

Juara IV /Harapan 1 dan 2 Tingkat Wilayah 30 selama setahun

Juara Umum Tingkat Propinsi 80 selama setahun

(39)

Juara I Tingkat Propinsi 75 selama setahun

Juara II Tingkat Propinsi 70 selama setahun

Juara III Tingkat Propinsi 65 selama setahun

Juara IV/Harapan 1 dan 2 Tingkat Propinsi 60 selama setahun

Juara Umum Tingkat Nasional 100 selama setahun

Juara I Tingkat Nasional 95 selama setahun

Juara II Tingkat Nasional 90 selama setahun

Juara III Tingkat Nasional 85 selama setahun

Juara IV/Harapan 1 dan 2 Tingkat Nasional 80 selama setahun Juara Tingkat Internasional 105 selama setahun TAHFIDZUL QUR’AN

Telah melebihi target yang telah ditetapkan oleh TTQ : Lebih dari 1 juz dan kelipatannya

50 selama setahun

2. Non Akademik

Kehadiran halaqah tarbawiyah 100 % 20 selama setahun Kehadiran KBM dalam satu semester 100 % 40 selama setahun

Kehadiran Bimbel 100 % 30 selama setahun

Kehadiran latihan pramuka 100 % 20 selama setahun

Mabit ruhiyah 2 kali dalam 1 semester 10 selama setahun

Kehadiran muhadarah Kelas 100 % 20 selama setahun

Menyetorkan 1 halaman naskah al Qur’an diluar muqoror 20 selama setahun

(40)

dan atau Hadits serta menterjemahkan kedalam bahasa Inggris-Indonesia

Kehadiran tutorial 100% (kls 7&i’dad) 30 selama setahun Mengkonsultasikan permasalahannya kepada BPBK

(Maksimal 3x)

3 selama setahun

Melaporkan kasus pelanggaran santri (sedang) secara bertanggungjawab

25 selama setahun

Melaporkan kasus pelanggaran santri (berat) secara bertanggungjawab

35 selama setahun

Lomba non akademik Tim (LKBB, Olahraga Dll) ( 50% dari kafarot akademik ) 3. Berprestasi Dalam Bidang

a. Pengurus OSHK terbaik 50 selama setahun

b. Pengurus OSHK terbaik perbidang 20 selama setahun a. Musyrif, Muharik, Pengajar TPA terbaik 20 selama setahun

b. Santri terbaik dalam akhlaq, ibadah dan dakwah 50 selama setahun9

9Buku Panduan Santri

Gambar

gambar porno dan atau membuka situs  porno

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

ISSN: Print 1682-3206, Online 1947-9417 © 2010 The University of Johannesburg A project-based learning approach as a method of teaching entrepreneurship to a large group of