13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis eksperimental karena ingin mengetahui pengaruh merkuri dalam krim wajah terhadap terbentuknya amalgam pada sampel logam.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari – Juni di Laboratorium Kimia Poltekkes Kemenkes Malang dan rumah peneliti secara mandiri.
C. Alat dan Bahan 1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Beaker Glass 100ml, Beaker Glass 50ml, Batang Pengaduk, Gelas Ukur, Spatula, Batang pengaduk, Neraca Saku, Amplas, Logam Uji (Tembaga, Kuningan, Koin Emas 500).
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Aquades ( H2O), HgCl2 ( Merkuri / Raksa (II) Klorida) PA yang dibeli dari Toko Bahan Kimia,
Krim Pemutih BPOM dan Non-BPOM yang dibeli dari toko kosmetik yang berada di Kota Malang, Tembaga (Cu) dengan ketebalan 5 mm, Kuningan dengan ketebalan 5mm ( Cu dan Zn), Uang logam emas dengan nominal 500 rupiah. ( Al Brown)
D. Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pembantukan amalgam dalam krim pemutih, dan variabel bebas dalam penelitian ini antara lain konsentrasi merkuri dan logam yang digunakan untuk membentuk amalgam yaitu Tembaga, Kuningan, dan Logam Uang 500 Emas
14 E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Pengukuran dan Kategori
Konsebtrasi Merkuri Konsentrasi merkuri merupakan jumlah kandungan merkuri yang ada pada sediaan kosmetik krim pemutih wajah yang sengaja ditambahkan merkuri untuk menambah fungsi dan
mempercepat efek memutihkan pada kulit.
Kategori Konsentrasi Merkuri : 10%HcCl 5%HcCl 4%HcCl 3%HcCl 2%HcCl
Jenis Logam Jenis logam merupakan
alat yang digunakan sebagai alat mendeteksi adanya merkuri pada sampel yang dibedakan berdasarkan kandungan logam yang berwarna selain abu-abu atau silver.
Kategori Logam :
Logam
Tembaga (Cu) , Logam uang koin Rp 500,- (Al Brown), dan Logam
Perhiasan Kuningan (Cu dan Zn)
Amalgam Merupakan hasil dari
percampuran dari dua
Instrumen diukur melalui
15 Variabel Definisi Operasional Pengukuran dan
Kategori atau beberapa logam
dengan merkuri
percobaan reaksi pembentukan amalgam dari sampel dengan logam alloy Penilaian instrumen sebagai berikut : Tingkat
Pembentukan Lapisan dan Kestabilan
F. Prosedur Penelitian 1. Preparasi Sampel
a) Pembuatan Krim Kosmetik dengan HgCl2 1. Pembuatan Krim 10% HgCl2
Menimbang 10gr krim kosmetik dengan menggunakan neraca saku. Lalu menambahkan 1 gr HgCl2. Kemudian diaduk hingga homogen dan dibiarkan ±2 menit agar HgCl menyatu dengan krim 2. Pembuatan Krim 5% HgCl2
Menimbang 10gr krim kosmetik dengan menggunakan neraca saku. Lalu menambahkan 0,5 gr HgCl2. Kemudian diaduk hingga homogen dan dibiarkan ±2 menit agar HgCl menyatu dengan krim.
3. Pembuatan Krim 4% HgCl2
Menimbang 10gr krim kosmetik dengan menggunakan neraca saku. Lalu menambahkan 0,4 gr HgCl2. Kemudian diaduk hingga homogen dan dibiarkan ±2 menit agar HgCl menyatu dengan krim.
4. Pembuatan Krim 3% HgCl2
16 Menimbang 10gr krim kosmetik dengan menggunakan neraca saku. Lalu menambahkan 0,3 gr HgCl2. Kemudian diaduk hingga homogen dan dibiarkan ±2 menit agar HgCl menyatu dengan krim.
5. Pembuatan Krim 2% HgCl2
Menimbang 10gr krim kosmetik dengan menggunakan neraca saku. Lalu menambahkan 0,6 gr HgCl2. Kemudian diaduk hingga homogen dan dibiarkan ±2 menit agar HgCl menyatu dengan krim.
6. Sampel Krim BPOM
Menimbang 10gr krim kosmetik BPOM dengan menggunakan neraca saku. Lalu dibiarkan dan akan dilanjutkan ketahap preparasi larutan sampel.
7. Sampel Krim Non BPOM
Menimbang 10gr krim kosmetik Non BPOM dengan menggunakan neraca saku. Lalu dibiarkan dan akan dilanjutkan ketahap preparasi larutan sampel.
2. Preparasi Larutan Sampel
Semua sampel dibagi menjadi 3 bagian, masing masing 3gr, lalu di masukkan 20ml Aquadest, diaduk dan dibiarkan selama 10 menit agar HgCl2 larut dalam Aquadest. Setelah 10 menit, disaring dengan kertas saring dan didapatkan filtrat yang akan diuji. Masing-masing sampel dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.
3. Pengujian Sampel
1. Menggunakan Teknik Amalgam
Logam tembaga, uang emas Rp. 500,- , dan perhiasan kuningan di ampelas hingga permukaan nya halus dan lapisannya hilang. Kemudian masing- masing perangkat tersebut dicelupkan kedalam sampel hasil pelarutan. Jika terbentuk lapisan berwarna keabu-abuan yang melapisi permukaan logam tersebut maka sampel positif mengandung merkuri
17 G. Metode Analisis
Pengukuran variabel diawali dengan persiapan sampel yang sudah di campur dengan HgCl2 lalu di larutkan dengan cara Aquadest. Destruksi dengan air dipilih karena HgCl2 dapat larut dalam air (Hutagalung,2012) sehingga sampel yang sudah dicampur dengan HgCl2 dilarutkan dalam air lalu di siaring disaring dengan kertas saring Whattman dan filtratnya disimpan.
Setelah membuat larutan uji, beberapa macam logam alloy yang dipilih yaitu tembaga, perhiasan kuningan, dan uang koin Rp. 500,-. Masing-masing logam tersebut diampelas hingga permukaannya halus lalu dicelupkan pada larutan uji. Data yang diambil adalah hasil terbentuknya amalgam dengan adanya lapisan perak atau abu abu pada logam alloy dengan kriterian pada tingkat pembentukan lapisan dan kestabilannya
H. Pengolahan, Penyajian dan Analisis Data Tabel 3.2 Penyajian Hasil Pengamatan
Jenis Logam Hasil Amalgam
Kawat Tembaga (Cu) Terbentuk / tidak
terbentuk lapisan berwarna abu-abu / silver
Perhiasan Kuningan (Cu dan Zn) Terbentuk / tidak terbentuk lapisan berwarna abu-abu / silver
Logam uang 500 (Al brown) Terbentuk / tidak terbentuklapisan berwarna abu-abu / silver