38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metodelogi Penelitian
Metodologi merupakan pendekatan dengan cara sistematis digunakan untuk keseluruhan kegiatan penelitian. Pada permasalahan dan pertanyaan penelitian (research question) yaitu diselesaikan dengan pendekatan metodologis tertentu. Metodologi penelitian mempelajari bagaimana proses dan tahapan suatu kegiatan penelitian. Hasil penelitian digunakan untuk menjelaskan, menguraikan, dan memprediksi suatu fenomena. Metode penelitian bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan baru.
John Creswell (2008) mendefinisikan penelitian sebagai suatu proses bertahap bersiklus yang dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah masalah teridentifikasi kemudian diikuti dengan mereview bahan bacaan atau kepustakaan. Sesudah itu menentukan dan memperjelas tujuan penelitian. Dilanjutkan dengan pengumpulan dan analisa data.
Kemudian menafsirkan (interpretation) data yang diperoleh. Penelitian ini berpuncak pada pelaporan hasil penelitian. Pembaca atau audience akan mengevaluasi dan selanjutnya menggunakannya. Dari identifikasi masalah hingga pelaporan, semuanya berlangsung dalam suatu proses yang bertahap yang beruntun secara teratur dan sistematis.
3.1.1. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan pendekatan dengan menekankan analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan antar fenomena yang diamati, dan menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif menekankan berpikir secara formal dari permasalahan-permaslahan yang diteliti. Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang di hadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah (grounded theory) dengan mengembangkan pemahaman satu atau lebih fenomena yang dihadapi. Penelitian kualitatif digunakan untuk mengungkapkan permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, sehingga dijadikan kebijakan untuk dilaksanakan kesejahtraan bersama.
Menurut Sugiyono (2005) masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentatif, dan berkembang atau berganti setelah penelitian berada di lapangan. Dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu (1) masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga judul proposal dengan judul laporan penelitian yang sama; (2) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang, yaitu diperluas/diperdalam masalah yang telah disiapkan dan tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan; dan (3) masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus mengganti masalah, sebab judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan sehingga judulnya diganti.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tujuan mengembangkan konsep dengan menekankan kedalaman berpikir formal untuk mengungkapkan masalah yang dihadapi pada penelitian, dengan mengetahui langsung pada lokasi penelitian. Penelitian ini mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terjadi pada Sanggar Simpay.
3.1.2. Paradigma Konstruktivis
Konstruktivisme menurut Guba (2016) ialah: finally, it depicts knowledge as the out come or consequence of human activity; knowledge is a human construction, never ceriviable as ultimately true but pronlematic and ever changing. (Pengetahuan dapat digambarkan sebagai hasil atau konsekuensi dari aktivitas manusia, pengetahuan merupakan konstruksi manusia, tidak pernah dipertanggung jawabkan sebagai kebenaran yang tetap tetapi merupakan permasalahan dan selalu berubah). Artinya bahwa aktivitas manusia itu merupakan aktivitas mengkonstruksi realitas, dan hasilnya tidak merupakan kebenaran yang tetap tetapi selalu berkembang terus. Berdsarkan penjelasan Guba dapat disimpulkan bahwa realitas itu merupakan hasil konstruksi manusia. Realitas itu selalu terkait dengan nilai jadi tidak mungkin bebas nilai dan pengetahuan hasil konstruksi manusia itu tidak bersifat tetap tetapi berkembang terus.(Yusuf, 2014)
Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis karna pada penelitian paradigma konstruktivis bertujuan untuk menggali dan menemukan pola komunikasi yang digunakan ketua dengan anggota dalam melestarikan seni tradisional Sunda.
3.1.3. Etnografik Komunikasi
Etnografi menyadari tingkah laku manusia berlangsung dalam konteks sosial budayanya. Hal ini menunjukan bahwa kurang akurat dalam memberi arti sesuatu kalau terlepas dari konteksnya. Ethnography merupakan gabungan dari dua kata, yaitu etno dan graphic. Etno berarti orang atau anggota kelompok sosial atau budaya, sedangkan graphic tulisan atau mencatat. Jadi secara literer ethnography berarti menulis atau mencatat tentang orang atau anggota kelompok sosial dan budaya. Dalam arti luas merupakan suatu study tentang sekelompok orang untuk menggambarkan kegiatan dan pola sosiobudaya mereka. Etnografi bukan deskripsi tentang kehidupan masyarakat dalam keberagaman situasinya, melainkan menyajikan pandangan hidup subjek, cara mereka memandang kehidupannya, cara mereka memandang perilakunya dalam keseharian, cara mereka berinteraksi dan sebagainya.(Yusuf, 2014).
Etnografi bukan deskripsi tentang kehidupan masyarakat dalam keberagaman situasinya, melainkan menyajikan pandangan hidup subjek, cara mereka memandang kehidupannya, cara mereka memandang perilakunya dalam keseharian, cara mereka berinteraksi dan sebagainya. (Yusuf, 2014)
Etnography is art and science on describing a group or cultur. The describtion maybe small tribal group in an exotic land or a classroom in muddle-class suburbia. David M. Feterman, 2017.(Yusuf, 2014)
Penelitian ini mengambil studi etnografi karna studi mengajarkan tentang bagaimana cara memandang kehidupan dan memandang perilaku dalam keseharian dengan cara berinteraksi dan sebagainya. Pembahasan itu tergambarakan anatara ketua dan anggota dengan kebiasaan yang dilakukan seperti selalu membiasakan sikap silaturohim cara ini dilakukan karna latar belakangnya sendiri yang memang berasal dari daerah jawa barat, sehingga mereka membentuk kegiatan ini sebagai kebiasaan dengan tujuan yaitu agar dapat membentuk adanya kedekatan dan membentuk rasa saling melindungi dan menyayangi. Kegiatan silaturohim sebagai visi misi yang dibentuk oleh sanggar simpay dan terus dipertahankan pada setiap generasi.
3.2 Subjek dan Objek
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan pertanyaan penelitian secara mendalam, sehingga informasi yang didapat dapat mengungkapkan semua pertanyaan penelitian. Penentuan subjek penelitian dan respon dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling.
Pengemabilan sumber informasi (informan) ditentukan berdasarkan orang yang dianggap berpotensi dalam menjawab pertanyaan penelitian, sehingga memudahkan peneliti dalam menelusuri situasi yang diteliti. Purposive sampling merupakan penentuan tujuan atau pertimbangan tertentu terlebih dahulu.(Yusuf, 2014)
Peneliti menemukan subjek penelitian berdasarkan permasalan dalam penelitian tentang pola komunikasi ketua sanggar simpay dengan anggota
dalam melestarikan seni tradisional sunda di Yogyakarta. Peneliti menemukan informan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan sebagai berikut:
1. Informan (ketua sanggar)
Informan yang dapat memberikan gambaran, penjelasan secara mendalam.
2. Informan (anggota sanggar, penanggung jawab asrama/sanggar)
Informan yang ditentukan dari lingkungan Sanggar Simpay yang diduga dapat memberi informasi masalah penelitian.
Pemilihan subjek penelitian dipilih berdasarkan orang yang berpotensi dapat menjawab pertanyaan penelitian dan atas pertimbangan terlebih dahulu yang memiliki informasi yang dibutuhkan peneliti.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan permasalahan yang dibahas melalui observasi langsung dilokasi penelitian dengan cara dikaji dan diteliti. Objek penelitian ini adalah semua aspek kegiatan anggota sanggar dalam lingkup kegiatan yang membentuk nilai budaya yang ditanamkan. Alasan memilih objek adalah sebagai sumber sekaligus gambaran secara mendalam pada Sanggar Simpay dan pola komunikasi ketua Sanggar dalam melestarikan seni tradisional Sunda. Sumber penelitian ini diperoleh dari anggota sanggar yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, sumber data tersebut dimanfaatkan unuk mendapatkan objek yang dapat mempertahankan sanggar simpay, sanggar seni tradisional Sunda.
1.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti dalam penelitian kualitatif dalam penelitian ini data yang diperoleh haruslah mendalam akurat dan spesifik, sehingga masalah penelitian dapat diperoleh secara mendalam. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian yaitu:
3.3.1 Observasi
Menurut Kartono (2017) pengertian observasi ialah studi yang di sengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan. (Timotius, 2017).
Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung pada lokasi penelitian, observasi dilakukan dengan mengamati mulai dari bagaimana cara mereka menyambut atau menerima peneliti pada saat penelitian dengan baik dan mengamati pada saat wawancara dengan mengamati mulai dari bahasa dan cara mereka borkomunikasi. Observasi selanjutnya dilakukan dengan mengamati pola komunikasi yang terjadi ketika mereka berkomunikasi dan menjalin keakraban dengan para anggota. Peneliti menjadi observer yaitu seorang yang mengamati objek dan anggota Sanggar Simpay sebagai observe yaitu sebagai objek yang diamati peneliti. Observasi dilakukan juga dengan mencatat pada saat penelitian untuk bahan pendukung sekaligus bukti telah melakukan penelitian.
Peneliti melakukan observasi pada penelitian guna mendapatkan kebenaran terkait informasi yang akan diteliti, dengan pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati kemudian mencatat perilaku dan
kejadian sebagaimana yang sebenarnya. Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek, bukan apa yang dirasakan dan dihayati oleh peneliti. Jadi, interpretasi peneliti harus berdasarkan interpertasi subjek yang diteliti.
3.3.2 Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik (Kartono,2017). Terdapat dua pihak dengan kedudukan yang berbeda dalam proses wawancara. Pihak Pertama berfungsi sebagai penanya, sedangkan pihak kedua sebagai pemberi informasi.
(Timotius, 2017).
Wawancara dilakukan dengan sumber terpercaya guna mendapatkan informasi yang jelas, dalam wawancara menggunakan bahan pertanyaan penelitian, dan dilakukan dengan cara langsung untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan untuk dapat mendapat kejelasan masalah penelitian.
Peneliti melakukan wawancara langsung dengan tujuan untuk mendapatkan kejelasan informasi yang di dapat dari informan, sehingga informasi jelas kebenarannya dan dapat membantu peneliti dalam melakukan penelitian. Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa Sunda dengan maksud untuk menjalin kedekatan dan memudahkan dalam proses penelitian.
3.3.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang (Sugiyono,
2017). Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian akan lebih dipercaya jika didukung oleh dokumen. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber noninsani. Sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman.Lincoln &
Guba (2017) mengartikan rekaman sebagai setiap tulisan atau pertanyaan yang dipersiapkan oleh dan untuk individual atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa. Sedangkan kata dokumen digunakan untuk mengacu setiap tulisan selain rekaman, yaitu tidak dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti surat-surat, buku harian, naskah pidato, dan sebagainya.
Peneliti melakukan dokumentasi untuk menjadi bahan pendukung pada saat penelitian, dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan hasil dari penelitian mulai dari observasi dan wawancara, hasil dari dokumentasi ini berupa rekaman, video, catatan yang nanti nya dapat menjadi bukti penelitian.
Teknik dokumentasi dilakukan dengan pengusaan dan pemahaman mengenai teknik pengkajian isi dari dokumen yang akan dijadikan sumber data, sehingga hasil penelitian dapat menjadi laporan penelitian kredibel.
1.3.4 Buku Catatan
Buku catatan digunakan sebagai bahan pelengkap pada saat penelitian dalam proses wawancara berlangsung. Ketika peneliti menemukan kata kunci dari informan saat melakukan wawancara, peneliti mencatat dan mencari kebenarannya kata kunci tersebut melalui observasi.
1.4 Teknik Analisis
Analisis data adalah pencarian atau pelackaan pola-pola. Analisis data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu untuk menetapkan bagian- bagiannya, hubungan antar kajian, dan hubungannya terhadap keseluruhannya (Spradley,2017). Artinya, semua analisis data kualitatif akan mencakup penelusuran data, melalui catatan-catatan (pengamatan lapangan) untuk menemukan pola-pola budaya yang dikaji oleh peneliti (Mantja, 2017).
Sementara itu, Bogdan dan Biklen (2017) menyatakan bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara sistematis hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.
Data pada penelitian ini bersifat kualitatif, maka peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif. Teknik analisis kualitatif pada penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran secara spesifik dalam penelitian dilapangan.
A. Reduksi Data
Reduksi Data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal spokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan mencari tema dan polanya (Sugiono, 2007: 92). Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan memudahkan untuk melakukan pengumpulan data.
Reduksi data adalah proses analisis untuk memfokuskan dan merangkum dan memfokuskan terkait dengan penelitian, sehingga peneliti
mendapatkan gambaran lebih jelas dalam memudahkan penelitian, sehingga hasil dari penelitian dapat tersusun dengan baik dan dapat dibuat kesimpulkan. Penelitian ini diperloheh dari observasi dan wawancara.
B. Penyajian Data
Penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles & Huberman). Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman dan analisis sajian data.
Penyajian data dilakukan untuk membentuk uraian dari hasil penelitian, uraian tersebut disusun berdasarkan informasi dari hasil penelitian. Melalui penyajian data maka data akan tersusun dan mudah dipahami.
C. Penarikan Kesimpulan
Penarikan simpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian. Berdasarkan analisis interactive model, kegiatan pengumpulan data, reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan /verifikasi merupakan proses siklus dan interaktif. Analisis data merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling menyusul.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan mengumpulkan semua data dan dari hasil tersebut, hasil penelitian penulis mamahami makna yang
diperoleh di lapangan yang tergambar dari hasil kegiatan analisis dan disusun secara berurutan, sehingga dapat disimpulkan sesuai dengan hasil penelitian.
1.5 Uji Kredibilitas
Kegiatan uji kredibilitas dilakukan melalui: (1) tringulasi, yaitu mengecek kembali kebenaran data dengan cara membandingkan dengan data dari sumber lain dengan cara pengecekan secara vertikal dan horizontal. Dalam tringulasi ini ditempuh; (a) membandingkan hasil wawancara dengan hasil pengamatan peneliti, dan (b) memperbanyak subjek sumber data untuk setiap fokus penelitian tertentu; (2) diskusi dengan kolega atau teman sejawat (peer debrieving).
Peneliti membahas catatan lapangan dengan kolega atau teman sejawat atau dengan pejabat atau pakar yang kompetesi akademisnya memadai tidak diragukan lagi untuk didapatkan saran sumbang pemikiran atau kritik konstruktif terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian dan catatan lapangan;
(3) penguatan kajian dengan memanfaatkan bahan referensi atau media audio sebagai tambahan informasi yang didapatkan dilapangan. Dengan cara ini peneliti dapat memperoleh gambaran atau informasi penting yang diberikan oleh sumber data guna meminimalisir kekeliruan dalam wawancara dengan informan; dan (4) mengadakan member check yang dilakukan pada setiap akhir wawancara atau pembahasan bersama dengan informan untuk menghindari kekeliruan dalam menyimpulkan hasil penelitian dan perbedaan pendapat.
Menurut Sugiyono (2010:270).
1.6 Tringulasi data
Menurut Sugiono (2013), tringulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dari ketiga bentuk tringulasi tersebut, penelitian ini menerapkan bentuk tringulasi teknik pengumpulan data. Tringulasi teknik pengumpulan data ini untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu melalui observasi dan wawancara.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.7.1 Lokasi
Peneliti menentukan lokasi penelitian barada di Yogyakarta. Waktu penelitian pada bulan Mei sampai Juli 2019. Lokasi merupakan komponen yang juga sama penting dengan data, karena lokasi dapat membantu menemukan data penelitian, dan data dianalisi menjadi sebuah temuan.
3.7.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan April sampai bualn Agustus 2019.
Berikut adalah kegiatan penelitian:
Tabel III. 1 Schedule Penelitian
No Kegiatan
Bulan
April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
Pra
penelitian
Pengajuan Tema
2 Pelaksanaan
Penelitian
Pelaksanaan bab 1
Pelaksanaan bab 2
3 Pelaksanaan bab 3 dan 4
Penyelesaian
Penulisan bab 4
Pembuatan
karya
4 Penulisan
bab 5 dan 6
Acc Bab 1-6
Pendaftaran Sidang
Sidang