BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bermaksut untuk mendapatkan kebenaran. Penelitian ada dua macam yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksut untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong,2007:6).Alasan penelitian menggunakan penelitian kualitatif adalah karena dalam penelitian ini peneliti tidak menguji teori atau konsep, tetapi lebih memaparkan kondisi nyata berkaitan dengan aktivitas sosial yang berada di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur. dengan cara pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian dilakukan dengan ditetapkan lokasi, akan dapat lebih mudah untuk mengetahui dimana tempat
30
suatu penelitian akan dilakukan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur.
C. Informan Penelitian
Informan adalah seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Informan yaitu yang berkaitan dengan sekelompok orang, kejadian atau semua yang mempunyai karakteristik tertentu. Mengenai teknik pengambilan sampling, penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sampling). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling yaitu, teknik mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kritesria- kriteria tertentu yang dibuat peneliti, berdasarkan tujuan penelitian Informan adalah seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Informan yaitu yang berkaitan dengan sekelompok orang, kejadian atau semua yang mempunyai karakteristik tertentu.
Untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan pekerja seks komersial (PSK) di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur, merupakan sumber kredibel dan kompeten dalam menjawab pertanyaan mengenai stanggapan masyarakat terhadapprilaku sosial beragama pekerja seks komersial.
Subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian (Idrus, 2009:91). Subjek dalam penelitian ini adalah PSK. Melihat keterbatasan peneliti serta pendekatan penelitian yang digunakan peneliti, maka subjek yang digunakan
tidak keseluruhan pekerja seks komersial, tetapi menentukan subjek penelitian berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria yang digunakansebagai berikut:
1.PSK yang berusia 20-40 tahun.
2.PSK yang berstatus menikah, janda, ataupun belum menikah.
3. PSK yang beroperasi di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur.
4.PSK yang bertempat tinggal di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya yang menjadi informan kunci (key informan) dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa informan kunci mengetahui secara mendalam tentang kondisi PSK di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur.
D. Fokus Penelitian
Guna membatasi luasnya penelitian ini maka digunaka fokus penelitian. Setiap penelitian pasti memiliki orientasi teorinya sendiri yang berhubungan dengan pengetahuan sebelumnya ataupun berdasarkan pengalaman (Moleong,2007:78). Fokus dalam penelitian ini tentang tanggapan masyarakat terhadap pekerja seks komersial.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data.Yang menjadi instrument utama (key instrument) atau key instrument yang dimaksud adalah peneliti sendiri.Sebagai instrument utama dalam penelitian ini, maka peneliti mulai dari tahap awal penelitian sampai pada hasil peneliti.
Seluruhnya dilakukan oleh peneliti. Selain itu, untuk mendukung tercapainya hasil
penelitian maka peneliti menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara, dokumentasi (kamera) personal computer (PC).
F. JenisdanSumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder. Dimana data primer adalah data yang didapatkan dari hasil observasi atau wawancara. Sedangkan sekunder adalah data yang didapatkan dari hasil telaah buku refrensi atau dokumentasi.Sumber data terdiri dari sumber informan kunci, informan utama dan informan tambahan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam penelitian ini, akan dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
Observasi adalah “pengamatan” yaitu pengenalan terhadap sesuatu di luar dari
kita dengan menggunakan panca indera. Dalam hai ini peneliti mengobservasi pelaku pekerja seks komersial (PSK) di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur.
2. Teknik wawancara
Wawancara digunakan sebagai metode pengumpulan data secara langsung dari informan, dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada informan. Wawancara adalah percakapan dengan maksut tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (moleong,2007:186). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur,
karena dengan teknik wawancara ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data dengan lebih cepat. Teknik wawancara juga memudahkan peneliti, karena dengan wawancara kebenaran jawaban dapat diperiksa secara langsung. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus wawancara kepada pelaku pekerja seks komersial di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap perilaku sosial beragama pekerja seks komersial di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur, serta dampak yang ditimbulkan oleh adanya PSK di Kecamatan Reo Nusa Tenggara Timur.
3. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, parasasti, notulen rapat, lengger, anggenda dsb (Arikunto, 2006:231).
Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat data-data yang diperoleh dari hasil wawancara. Teknik dokumentasi yang dilakukan yaitu dengan mencari, menemukan dan mengumpulkan catatan-catatan yang berkaitan dengan permasalahan penulis.
H. Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penilitian ini dilakukan dengan analisis kualitatif dengan melaksanakan interaksi data. Menurut Miles dan Huberman data yang diperoleh dari laporan berupa data kualitatif dan data tersebut di
olah dengan model interaktif. Langkah-langkah model interaktif meliputi empat aktifitas, antara lain adalah:
1. Pengumpulan data, dalam hal ini peneliti mencatat semua dari data secara obyektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan. Pencatatan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan berbagai bentuk data yang ada di lapangan serta melakukan pencatatan di lapangan.
2. Reduksi Data (data Reduction), yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data-data kasar yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan data sekunder sedemikian rupa sehinggah dapat ditarik dan diverivikasi.
3. Penyajian Data (data display), yaitu sekumpulan informasi yang tersusun memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data merupakan analisis merancang deretan dan kolom-kolom dalam sebuah matriks untuk data kulitatif dan menentukan jenis dan bentuk data yang dimaksutkan dalam kotak-kotak matriks.
4. Verifikasi/kesimpulan, adalah suatu tindakan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagaimana yang timbul dari data yang harus di uji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yang merupakan validitasnya (Miles dan Huberman, 1994:15-19)
I. TeknikKeabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengabsahan data merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena tanpa pengabsahan data yang diperoleh dari lapangan maka akan sulit seorang peneliti untuk mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya. Dalam hal pengabsahan data, peneliti menggunakan metode triangulasi yaitu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
1. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, angket dan partisifatif.
2. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang sahih melalui observasi, peneliti perlu mengadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja.
3. Triangulasi Sumber Data
Triangulasi sumber data dilakukan untuk menguji keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.
J. Etika Penelitian
Peneliti menjamin hak-hak informan dengan terlebih dahulu melakukan informed consent (izin informan) sebelum melakukan wawancara. Informan
berhak menolak atau atau tidak sediah menjadi subjek penelitian. Dalam meminta persetujuan dari informan menjelaskan terlebih dahulu topik, tujuan penelitian, teknik pelaksanaan penelitian, dan hak-hak informan.
Peneliti menjaga kerahasiaan identitas informan dengan cara menggunakan nama samaran dalam bentuk inisial, tidak menyebut identitas informan dalam laporan penelitian. Hasil penelitian hanya digunakan untuk prkembangan dunia pendidikkan dan tidak dipublikasikan.