• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

31

METODE PENELITIAN

3.1 Metodelogi Penelitian

3.1.1 Metodelogi Penelitian Kualitatif

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitan adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Untuk dapat menjadi instrument, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. (Sugiyono, 2012: 8)

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang diteliti, maka teknik pengumpulan data bersifat bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan/simultan. Analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.

Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. (Sugiyono, 2012: 9)

(2)

Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan and Biklen (1982) adalah dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrument kunci, penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka, penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses produk atau outcome, melakukan analisis data secara induktif, lebih menekankan pada makna (Sugiyono, 2012: 13)

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena peneliti bertujuan untuk mengkonstruksi makna, melaporkan fakta di lapangan secara jujur dan mengandalkan suara dan penafsiran informan yang terlibat dalam penelitian strategi membangun citra dalam meningkatkan kepercayaan viewers pada channel Youtube ‘jurnalrisa’.

3.2 Pendekatan Studi Kasus

Metode pendekatan studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang menelaah satu kasus secara intensif, mendalam, dan komprehensif.

Studi kasus bisa dilakukan terhadap individu, seperti yang lazim dilakukan para ahli psikologis analisis, juga terhadap kelompok, seperti yang dilakukan beberapa ahli antropologi, sosiologi, dan psikologi sosial. Metode studi kasus yang sesuai disampaikan oleh Robert K. Yin (2008). Studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagai aspek seseorang, suatu kelompok, organisasi, program atau suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan, dan ditelaah sedalam mungkin. Studi kasus juga memiliki pengertian

(3)

berkaitan dengan penelitian yang terperinci tentang seseorang atau suatu unit sosial dalam kurung waktu tertentu.

Beberapa alasan mengapa menggunakan metode studi kasus, sebagai berikut:

1. Menyediakan secara mendalam pemeriksaan longitudinal sebuah kasus.

2. Menyediakan cara sistematis untuk melihat kejadian, pengumpulan data, dan menganalisa.

3. Memberikan pemahaman yang tajam tentang mengapa suatu kejadian terjadi, dan apa yang mungkin menjadi penting untuk melihat lebih intensif di masa mendatang.

Studi kasus dilihat dari dimensi tertentu dapat pula disebut studi longitudinal yang dikontraskan dengan cross sectional. Robert K. Yin mengintrodusir studi kasus itu lebih banyak berkutat pada atau berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan.

“How” (bagaimana) dan “Why” (mengapa) serta pada tingkat tertentu juga menjawab pertanyaan “What” (apa/apakah) dalam kegiatan penelitian. Pertanyaan

“How” (bagaimana) atau “Why” (mengapa) akan diarahkan ke serangkaian peristiwa kontemporer, Berikut penjelasannya :

“Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena yang kontemporer (masa kini) di dalam kehidupan nyata.”

Metode yang digunakan untuk menjawab tujuan dari penelitian dengan menjabarkan secara terperinci mengenai Citra. Studi kasus menurut Robert K. Yin

(4)

menganjurkan kasus yang diangkat signifikan mengisyaratkan sebuah keunikan dan betul-betul khas. Selain itu studi kasus harus lengkap dengan ciri-ciri memiliki batas yang jelas, tersedia bukti yang relevan dan mempermasalahkan ketiadaan kondisi buatan mempertimbangkan alternatif perspektif (anomaly), menampilkan bukti yang memadai dan laporan harus ditulis dengan cara menarik dan menggugah.

Keunikan kasus mencakup:

1. Ciri khas atau hakekat kasus 2. Latar belakang historis 3. Konteks/setting fisik

4. Konteks lain, mencangkup ekonomi, politik, hokum, dan estetiska 5. Kasus-kasus lain yang dengannya suatu kasus dapat dikenali 6. Para informan yang menjadi sumber dikenalinya kasus 3.2.1 Paradigma Konstruktivisme

Paradigma yang digunakan pada penelitian ini adalah konstruktivisme.

Konstruktivisme merupakan sebuah teori sosiologi kontemporer yang dicetuskan oleh Petter L Berger & Thomas Luckman. Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan, tetapi sebaliknya, ia dibentuk dan dikonstruksi. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda- beda atas suatu realitas.

Realitas sosial tergantung pada bagaimana seseorang memahami dunia, bagaimana seseorang menafsirkannya. Penafsiran dan pemahaman itulah yang kemudian disebut sebagai realitas. Karena itu, peristiwa dan realitas yang sama bisa jadi menghasilkan konstruksi realitas yang berbeda-beda dari orang yang berbeda.

(5)

Pengalaman yang kita miliki adalah hasil pemikiran yang kita buat (bukan reproduksi kenyataan) untuk dijadikan sebuah pengetahuan. Dengan demikian dunia muncul dalam pengalaman manusia secara terorganisir dan bermakna.

Tujuan dari penelitian konstruktivisme menurut Lawrence Newman, adalah untuk memperlajari bagaimana individu hidup dalam lingkungan sosial, atau bagaimana seseorang memahami realitas sosial.

Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme karena peneliti ingin mengetahui bagaimana channel Youtube ‘jurnalrisa’ memahami realitas (penafsiran dan pemahaman), bagaimana ia hidup dalam pengalaman kesehariannya dalam melakukan komunikasi.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian 3.3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah talent tim channel Youtube

‘jurnalrisa’ yaitu Abimanyu Bhakti Pratama, Ranggana Purwana dan editor tim channel Youtube ‘jurnalrisa’ yaitu Christian Stevanus. Untuk mendapatkan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik pemilihan informan. Teknik pemilihan informan adalah menemukan orang atau masyrakat atau tempat yang hendak dipelakari, memperoleh akses dan membangun relasi dengan para partisipan sehingga mereka dapat memberikan data yang bagus. (Creswell, 2014: 207)

(6)

3.3.2 Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah channel Youtube

‘jurnalrisa’.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4.1 Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dalam pelaksanaannya mengadakan tanya jawab terhadap orang-orang yang erat kaitannya dengan permasalahan, baik secara tertulis maupun lisan guna memperoleh keterangan atau masalah yang diteliti. Wawancara adalah percakapan dengan maksud terterntu, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai orang yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai orang yang memberikan atas pertanyaan itu. (Koentjaraningrat, 1996: 78)

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara berulang-ulang. Yaitu Abimanyu Bhakti Pratama, Ranggana Purwana dan Christian Stevanus sebagai bagian dari tim channel Youtube ‘jurnalrisa’. Wawancara dianggap selesai apabila sudah menemukan hasil yang baik, wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam serta strategi channel Youtube ‘jurnalrisa’ dalam meningkatkan kepercayaan viewers channel Youtube ‘jurnalrisa’.

(7)

3.4.2 Observasi atau Pengamatan

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. (Riduwan, 2004: 104)

Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati perubahan fenomena-fenomena social yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat dilakukan perubahan atas penelitian tersebut, bagi pelaksana observaser untuk melihat obyek moment tertentu, sehingga mampu memisahkan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan. (Margono, 2007: 159)

Tipe pengamatan yang dilakukan peneliti adalah partisipasi pasif. Dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

3.4.3 Studi Pustaka

Peneliti juga melakukan pencarian data melalui sumber-sumber tertulis untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian ini, sebaga data sekunder.

Diantaranya, studi literatur untuk mendapatkan kerangka teoritis dan memperkaya latar penelitian melalui jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan proses analisis melibatkan pengoraganisasian data, pembacaan pendahuluan pada database, pengodean dan pengorganisasian tema, penyajian data dan penyusunan penafsiran data. Langkah-

(8)

langkah ini saling terkait dan membentuk spiral aktivitas yang semuanya terkait dengan analisis dan penyajian data. (Creswell, 2014: 250)

Terdapat tiga komponen atau sub-proses yang saling terkait dalam melakukan analisis data, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan/verifikasi.

3.5.1 Reduksi Data

Reduksi data (data reduction). Di sini, peneliti mengumpulkan informasi- informasi yang penting yang terkait dengan masalah penelitian, dan selanjutnya mengelompokkan data tersebut sesuai dengan topik masalah.

3.5.2 Penyajian Data

Penyajian data (data display). Data yang terkumpul dan telah dikelompokkan itu kemudian disusun secara sistematis, sehingga peneliti dapat melihat dan menelaah komponen-komponen penting dari sajian data.

3.5.3 Penarikan dan Pengujian Kesimpulan

Penarikan dan pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclusions).

Pada tahap ini, peneliti melakukan interpretasi data sesuai dengan konteks permasalahan dan tujuan penelitian. Dari interpretasi yang dilakukan akan diperoleh kesimpulan dalam menjawab masalah penelitian.

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa pengujian peneliti menggunakan uji credibility (validitas interbal) atau uji kepercayaan terhadap hasil penelitian. Uji keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan

(9)

valid, atau tidaknya suatu temuan atau data yang dilaporkan peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

3.6.1 Pengamatan Terus Menerus

Dengan pengamatan terus menerus dan continue, peneliti akan dapat memperlihatkan sesuatu dengan lebih cermat, terinci, dan mendalam. Pengamatan yang terus menerus, akhirnya akan dapat menemukan mana yang perlu diamati dan mana yang tidak perlu diamati sejalan dengan usaha pemerolehan data. Pengamatan secara terus menerus dilakukan untuk dapat menjawab pertanyaan penelitian tentang fokus yang diajukan.

3.6.2 Triangulasi Data

Peneliti menggunakan teknik penelitian traingulasi sumber data dalam penelitian ini. Teknik triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant observation), dokumen tertulis, arsip, sejarah, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Tentu masing-masing cara itu akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan melahirkan keluasan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran handal (Mudjia Rahardjo, 2010: 23). Triangulasi data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah dengan mewawancarai 3 orang viewers channel Youtube ‘jurnalrisa’ dengan satu pertanyaan mengenai alasan atau motivasi mereka yang lebih memilih menonton channel Youtube ‘jurnalrisa’ disbandingkan dengan competitor lain.

(10)

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kota Bandung karena peneliti berdomisili dan berkegiatan di Kota Bandung, sehingga dapat dengan leluasa melakukan penelitian.

Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat karena informan-informan yang memiliki kesibukan masing-masing, yang tidak memungkinkan untuk bisa ditemui di rumah yang menjadi tempat berkumpulnya tim ‘jurnalrisa’di Jalan Tanjung Sari Asri Timur I No.1. Wawancara pada Abimanyu Bhakti Pratama dilakukan di Ardan Radio Bandung Jalan Cipaganti No. 159 Bandung. Wawancara pada Ranggana Purwana dilakukan di Dreezel Coffee Jalan Pajajaran No. 6 Bandung. Sedangkan wawancara pada Christian Stevanus dilakukan di Work Coffee Jalan Sumbawa No.

28 Bandung. Adapun waktu penelitian dimulai pada bulan Mei-Juli 2019.

(11)

Tabel 3.1 Schedule Penelitian

JENIS KEGIATAN

BULAN

4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

Pengesahan

Judul

Pengesahan

BAB I

Pengesahan

BAB II-III Pengurusan

izin penelitian

Pengumpulan data di

lapangan

Pengolahan dan analisis data

Sidang

Referensi

Dokumen terkait