39 3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah pedoman dalam melakukan proses penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian (Setiadi, 2013). Studi kasus dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal dan di analisis secara mendalam (Notoatmodjo, 2010).
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu melakukan penelitian suatu permasalahan dalam bentuk tunggal dan dianalisis secara mendalam. Studi kasus dilaksanakan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit yang menjadi masalah tersebut secara mendalam dianalisa baik dari segi yang berhubungan dengan kasusnya sendiri, faktor resiko, yag mempengaruhi, kejadian yang berhubungan dengan kasus maupun tindakan dan reaksi dari kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu (Setiadi, 2013). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena yang berkaitan dengan konsep diri pada penyandang tunarungu remaja.
3.2.Subyek Penelitian
Subyek studi kasus adalah suatu pengamatan yang harus dilihat dan diamati mengenai kenyataan atau gejala-gejala sosial yang diperlukan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010).
Subyek penelitian kasus ini adalah individu berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan pendengaran atau tunarungu yang berjumlah 2 orang dengan kriteria sebagai berikut :
3.2.1. Kriteria Inklusi
a. Klien tunarungu yang mengalami gangguan pendengaran sedang (moderate)
b. Merupakan anggota FKD (Forum Keluarga Disabilitas) Cahaya Kasih Kecamatan Sukun Kota Malang
c. Memiliki anggota keluarga yang bersedia menjadi pendamping serta mampu membantu peneliti berinteraksi dengan responden selama penelitian
d. Sanggup membaca dan menulis e. Berusia antara 10-17 tahun f. Kooperatif dengan keadaannya
g. Bersedia menjadi responden dan telah menandatangani lembar informed consent
3.2.2. Kriteria Eksklusi
a. Klien yang tidak pernah menduduki bangku sekolah b. Klien yang berstatus menikah
c. Klien yang mengalami sakit kronis 3.3.Fokus Studi
Fokus studi adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatannya(Setiadi, 2013).
Fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah mengenai gambaran konsep diri pada penyandang tunarungu remaja.
3.4.Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti dalam melakukan penelitian : a. Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di FKD (Forum Keluarga Disabilitas) Cahaya Kasih di Kecamatan Sukun Kota Malang dan kunjungan rumah 2 subyek peneliti.
b. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada 20 – 21 Februari 2020 3.5.Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2014).
Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan yaitu lembar pedoman angket isian dan lembar angket check-list yang didesain sesuai topik penelitian.
3.6.Definisi operasional
Definisi operasional adalah penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akhirnya mempermudah pembaca dalam mengartikan makna penelitian. Pada definisi operasional akan dijelaskan secara padat mengenai unsur penelitian yang meliputi bagaimana cara menentukan dan mengukur suatu variabel (Setiadi,2013). Definisi operasional suatu variabel tidak selalu sama antara satu penelitian dengan penelitian yang lain. definisi operasional sangat bergantung
pada tujuan penelitian dan lingkup penelitian yang direncanakan (Hermawanto, 2010).
Tabel 3.1 Definisi Operasional NO FOKUS
STUDI
DEFINISI OPERASIONAL
PARAMETER ALAT
UKUR
HASIL UKUR
Positif Negatif
1. Konsep Diri penyandang tunarungu remaja
Gambaran pandangan penyandang
tunarungu terhadap keterbatasan fisiknya sehingga berdampak terjadinya gangguan hubungan dengan orang lain, yang meliputi :
1. Gambaran Citra diri, yaitu
pandangan subyek secara verbal maupun non-verbal yang ditunjukkan secara sadar maupun tidak sadar terhadap
keterbatasan fisik yang dimiliki
1. Gambaran diri
a. Penerimaan terhadap keterbatasan fisik yang dimiliki
b. Pandangan realistik terhadap dirinya c. Menilai diri secara
positif
Lembar angket isian dan check- list
Dapat menilai diri secara positif dengan
mengutarakan secara verbal penerimaan dirinya serta memiliki
kepercayaan diri yang baik.
1. Gambaran diri
a. Menerima diri secara utuh dan tidak menyesal karena terlahir tidak sempurna b. Semangat dalam
menjalani hidupnya sekarang
c. Menyadari kekurangan yang dimiliki
d. Tidak malu akan kekurangan yang dimiliki
Kurang menerima diri secara positif dengan menunujukkan
kepercayaan diri yang kurang, perasaan harga diri rendah dan malu akan keadaan yang dialaminya saat ini.
1. Gambaran diri a. Merasa malu
akan
keadaannya saat ini
b. Sering
menundukkan kepalanya c. Kurang
kooperatif saat ditanya peneliti d. Merasa malu
dengan keadaan saat ini
NO FOKUS STUDI
DEFINISI OPERASIONAL
PARAMETER ALAT
UKUR
HASIL UKUR
Positif Negatif
Konsep Diri penyandang tunarungu remaja
2. Gambaran ideal diri, yaitu harapan atau cita-cita yang diinginkan subyek sesuai keterbatasan yang dimiliki
3. Harga diri, yaitu perasann tentang nilai, manfaat dan harga diri yang dirasakan oleh subyek
2. Ideal diri
a) Memiliki penetapan ideal sesuai batas kemampuan
b) Memiliki ambisi dan keinginan sesuai batas kemampuan
c) Memiliki harapan untuk menghindari kegagalan d) Ada usaha untuk
menggapai cita-cita yang diharapkan e) Pendapat diri sendiri
sesuai tanggapan orang lain kepada subyek
3. Harga diri
a) Memiliki rasa
kepercayaan diri yang kuat
b) Mudah berbaur bersama kawan-kawannya c) Memiliki banyak teman d) Mampu menerima
kekalahan, kegagalan, dan kesalahan
Lembar angket isian dan check- list
2. Gambaran Ideal diri Subyek mengatakan : a. Memiliki cita-cita
yang ingin dicapai dan tidak menyerah untuk menggapainya b. Cita-cita sesuai
dengan realita dan kondisi responden c. Memiliki semangat
tinggi untuk
mewujudkan cita-cita d. Mau menerima saran
dan pendapat orang lain
3. Gambaran Harga diri a. Memiliki
kepercayaan diri yang baik b. Memiliki banyak
kawan
dilingkungannya c. Merasa diterima dan
tidak ada gangguan dalam berhubungan sosial.
2. Gambaran Ideal diri a. Tidak memiliki
harapan dan cita-cita kedepan b. Memiliki
khayalan akan harapan dan cita-cita yang tidak sesuai dengan realita c. Pesimis dan
putus asa d. Sensitif dengan
pendapat orang lain
3. Gambaran harga diri a. Pesimis dan
merasa dirinya orang terburuk yang pernah ada b. Tidak memiliki
teman untuk berkeluh kesah c. Merasa tidak
dihargai sekitarnya.
NO FOKUS STUDI
DEFINISI OPERASIONAL
PARAMETER ALAT
UKUR
HASIL UKUR
Positif Negatif
Konsep Diri penyandang tunarungu remaja
4. Peran diri, yaitu perilaku subyek sesuai dengan fungsinya yang diharapkan oleh lingkungannya sesuai keterbatasan yang dimiliki
5. Identitas diri, yaitu kesadaran subyek atas keterbatasan yang dimiliki selama ini berupa gangguan
pendengaran
e) Dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain
4. Peran diri
a) Mampu menjalankan performa baik sesuai perannya dilingkungan bermasyarakat
b) Memiliki tanggung jawab
c) Melakukan peran sesuai harapan
5. Identitas diri
a. Memiliki perasaan unik karena berbeda dengan orang lain
b. Mampu mengenal diri sendiri secara baik c. Kesadaran penuh akan
Lembar angket isian dan check-
list 4. Gambaran peran diri a. Mampu melakukan
tugas sesuai peran b. Tidak bergantung
kepada orang lain c. Tidak memiliki
hambatan dalam menjalani peran
5. Gambaran Identitas diri a. Memiliki perasaan
unik dan tidak merasa tidak malu berbeda dengan orang sekitar b. Mampu mengenali
4. Gambaran peran diri a. Kurang mampu
melakukan tugas sesuai dengan perannya Sangat bergantung kepada orang lain dan lingkungan sekitar
b. Tidak memiliki semangat dan mengalami hambatan dalam menjalani peran 5. Gambaran identitas
diri
a. Merasa asing dengan diri sendiri b. Merasa tidak
peduli dengan
NO FOKUS STUDI
DEFINISI OPERASIONAL
PARAMETER ALAT
UKUR
HASIL UKUR
Positif Negatif
Konsep Diri penyandang tunarungu remaja
keterbatasan yang dimiliki Lembar angket isian dan check- list
c. dirinya secara utuh dan apa adanya d. Mengetahui potensi
yang dimiliki pada dirinya
e. Menerima dan mampu
menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.
diri sendiri c. Tidak memiliki
arah yang jelas untuk masa depan d. Kurang
berinteraksi dengan sekitar dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
3.7.Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2017). Tujuan pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu untuk mengungkapkan gambaran perilaku tunarungu dalam mempersepsikan konsep dirinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti berupa kuisioner.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendapatkan informasi melalui 2 model angket untuk mendapatkan jawaban responden secara terbuka dan tertutup.
Model angket pertama yaitu jenis check-list, dimana responden hanya perlu membubuhkan check (ˇ) pada kolom kuisioner yang sesuai dengan
dirinya. Angket check-list digunakan untuk mengetahui jawaban responden secara tertutup. Aspek yang dibahas dalam lembar check-list yaitu berupa pernyataan sesuai poin-poin dari komponen konsep diri yang didesain sedemikian rupa sesuai dengan parameter yang terdapat pada lembar definisi operasional.
Sedangkan model angket kedua yaitu kuisioner jenis isian, yaitu dengan memberikan pertanyaan secara tertulis dan meminta responden untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peneliti secara tertulis.
Pada angket ini, penulis ingin mendapatkan jawaban responden secara terbuka melalui tulisannya. Aspek yang dibahas dalam lembar angket isian yaitu berupa pertanyaan mengenai alasan mengapa responden mengalami konsep diri negatif sesuai dari jawaban pada angket check-list.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data sebagai berikut :
1. Peneliti meminta surat ijin penelitian kepada Ketua Program Studi Keperawatan Malang yang selanjutnya diserahkan kepada pihak FKD Cahaya Kasih dan menyerahkan surat tembusan kepada pihak Dinas Sosial Kota Malang
2. Menjalin hubungan saling percaya (BHSP) serta melakukan kontrak waktu
3. Menentukan 2 subyek penelitian dengan memberikan lembar kuisioner untuk mengukur konsep diri responden
4. Meminta persetujuan subyek setelah diberikan penejelasan dengan menandatangani lembar informed consent
5. Menjalin hubungan saling percaya (BHSP) serta melakukan kontrak waktu
6. Memberikan pedoman lembar kuisioner isian kepada responden dengan pendampingan anggota keluarga dengan kontrak waktu yang sudah ditentukan dan disepakati oleh responden dan peneliti 7. Membuat kesimpulan jenis konsep diri yang dialami oleh subyek
penelitian
8. Melakukan penyajian data.
3.8.Pengolahan Data dan Analisis Data
Dari penelitian studi kasus ini, peneliti mengambil pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan kualitatif diperoleh secara naratif yang bersumber dari fokus studi. Sedangkan pengolahan kuantitaif
diperoleh dari skala pengukuran konsep diri.. Analisa kualitatif dilaksanakan melalui cara induktif, yaitu pengambilan kesimpulan secara umum. (Notoatmodjo, 2010).
Dalam angket isian akan dinilai berdasarkan kesimpulan dari setiap point pertanyaan yang telah disesuaikan menurut komponen konsep diri.
Setelah data terkumpul, dilakukan pengecekan ulang yang selanjutnya akan difokuskan sesuai dengan komponen-komponen yang sudah ditentukan. Selanjutnya, dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara subyek dikategorikan konsep diri positif jika memiliki 3 aspek positif atau lebih dan dikategorikan konsep diri negatif apabila memiliki 3 aspek negatif atau lebih sesuai dengan keterangan pada hasil ukur yang telah dicantumkan pada tabel definisi operasional.
Angket check-list terdiri dari 25 pernyataan yang memiliki 5 unsur pembentuk komponen konsep diri, yaitu citra diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri. Poin yang mengandung komponen citra diri yaitu pada item 1, 2, 11, 22, dan 23. Poin yang mengandung komponen ideal diri yaitu pada item 3, 4, 16, 17, dan 24. Poin yang mengandung komponen harga diri yaitu pada item 5, 8, 12, 16, dan 19. Poin yang mengandung komponen peran diri yaitu pada item 6, 7, 13, 17, dan 18.
Sedangkan, poin yang mengandung komponen identitas diri yaitu pada item 9, 10, 20, 21, dan 25. Dalam angket check-list akan dinilai berdasarkan jawaban “ya” dan “tidak”. Untuk item 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, skornya 1 bila jawaban “ya” dan skor 0 bila jawaban
“tidak”. Sedangkan untuk item 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25,
skornya 0 bila jawaban “ya” dan skor 1 bila jawaban “tidak”. Setelah skoring, peneliti akan menghitung jumlah setiap skor ke-lima komponen pembentuk konsep diri, yaitu citra diri, ideal diri, harga diri, peran diri, dan identitas diri dengan menggunakan skala guttman dalam Notoatmojo (2010). Bila hasil presentase menunjukkan >50 % maka subyek dikategorikan konsep
diri positif. Bila hasil presentase menunjukkan <50%, maka subyek dikategorikan konsep diri negatif. Berikut rumus skala guttman :
N = Np x 100%
Nm
Keterangan :
N : Besaran presentase Np : Nilai presentase Nm : Nilai maksimal
3.9.Etika Penelitian
Masalah etika merupakan hal yang penting dalam penelitian mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan etika penelitian yang meliputi: (Hidayat, 2009) a. Informed consent (lembar persetujuan menjadi responden)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan. Tujuan informed
consent yaitu agar subyek penelitian mengerti tentang maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampak yang akan terjadi.
b. Anonimity (tanpa nama)
Tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpilan data atau hasil penelitian yang akan disajikan merupakan suatu etika keperawatan dengan memberikan jaminan dalam menggunakan subjek penelitian.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi dijamin oleh peneliti dengan cara menyajikan atau melaporkan kelompok data tertentu yang diperlukan pada fokus studi.