• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III METODELOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

25 3.1 Metode dan Studi Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci dari penelitian, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi atau gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dibandingkan generalisasi. Obyek dalam penelitian ini adalah obyek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut dengan metode naturalistik. Obyek yang alamiah merupakan obyek penelitian yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti, sehingga kondisi saat peneliti memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek, relatif tidak berubah. (Sugiyono, 2014:1-2)

Berdasarkan kedua penjeleasan yang diuraikan di atas mengenai metode penelitian kualitatif dapat peneliti simpulkan bahwa, dalam penelitian ini peneliti menggunaka metode kualitatif untuk menjelaskan menggunakan kalimat berdasarkan potongan-potongan gambar yang telah diambil dari beberapa scene dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 1. Gambar-gambar tersebut kemudian peneliti coba untuk teliti kembali secara mendalam berdasarkan permasalahan yang ditampilkan, yaitu mengenai poligami. Objek alamiah yang terjadi dalam film mengenai tanda-tanda poligami direpresentasikan dan kemudian peneliti

(2)

mengkaji lagi permasalahan tersebut untuk mengetahui makna dari tanda yang disampaikan.

Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivisme adalah dapat ditelusuri dari pemikiran Weber yang menjadi ciri khas bahwa prilaku manusia secara fundamental berbeda dengan prilaku alam. Manusia bertindak sebagai agen dalam bertindak mengkunstuksi realias sosial. Cara konstruksi yang dilakukan kepada cara memahami atau memberikan makna terhadap prilaku mereka sendiri. Weber melihat bahwa individu yang memberikan pengaruh pada masyarakat tetapi dengan beberapa catatan, bahwa tindakan sosial individu berhubungan dengan rasionalitas. Tindakan sosial yang dimaksudkan oleh Weber berupa tindakan yang nyata-nyata diarahkan kepada orang lain. Juga dapat berupa tindakan yang bersifat

“membatin”, atau bersifat subjektif yang mengklaim terjadi karena pengaruh positif dari situasi tertentu.

Penelitian ini menggunakan studi semitoka karena dalam bahasan analisis yang diteliti, peneliti melihat dan menjelaskan tentang tanda-tanda dari film Surga Yang Tak Dirindukan 1 yang merepresentasikan makna adil berpoligami. Dimana dari gambar-gambar yang tersedia akan menjelaskan mengani benda, ide, keadaan, situasi, perasaan, dan kondisi di luar dari makna tanda-tanda itu sendiri, dan juga untuk mengetahui bagaimana tanda menyampaikan komunikasi kepada khalayak dan juga memberikan pengaruh.

Ketika seseorang memaknai kode-kode visual dalam kajian semiotika, makna dari sebuah gambar yang tampak tidak dapat dikatakan benar-benar

(3)

individualis, tentunya makna-makna visual dapat dipengaruhi oleh pembelajaran, budaya, dan bentuk-bentuk interaksi sosial lainnya. (Littlejhon, 2014:56)

Peneliti akan membahas kode-kode visual yang ditampilkan menggunakan teori atau konsep semiotika dari Roland Barthes, jadi penulis akan memberikan pemaknaan sesuai dengan teori tersebut dan juga makna-makna visual tersebut peneliti jabarkan berdasarkan pengetahuan, budaya dan juga bentuk-bentuk dari interasksi sosial yang peneliti lakukan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori semiotika Roland Barthes untuk melakukan analisis terhadap objek penelitian. Salah satu konsep yang digagas oleh Roland Barthes dikenal dengan isitilah “two order of signification

yang memiliki arti dua tahapan penandaan. Gagasan tersebut mencakup, yaitu denotasi (makna sebenarnya), konotasi (makna ganda dari pemikiran kultural dan personal). Dalam aspek lain Barthes juga melihat “mitos” sebagai sebuah penandaan dalam kehidupan masyarakat. Pada studi semiologi Barthes, proses representasi tersebut berpusat kepada makna denotasi, konotasi, dan mitos. Ia memberikan contoh saat mempertimbangkan sebuah berita atau laporan, akan menjadi jelas apabila tanda linguistic, visual, dan jenis tanda yang lain mengenai bagaimana berita tersebut direpresentasikan tidak semudah mendenotasikan suatu hal, tetap juga menciptakan tingkat konotasi yang dilampirkan pada tanda.

(Danesi, 2010:28) berikut ini adalah gambar dari konsep pemikiran Roland Barthes tentang signifikasi dari tahapan penandaan denotasi, konotasi, dan mitos, yaitu sebagai berikut:

(4)

Gambar 3.1 Two Order of Signification Roland Barthes (Sumber: Fiske, J 1996 Introduction to communication

studies, 2nd edition dalam Prasetya, 2019:15)

Gambar di atas adalah konsep semiotika Barthes yaitu Two Order of Signification. Dalam konsep tersebut makna dinarasikan lebih jelas dan lugas.

Namun masih membutuhkan pemahaman lebih mendalam, khususnya dalam tahapan konotasi. Konsep inilah yang paling sering digunakan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan semiotik. Melalui penjabaran tersebut kita bisa melihat bahwa perjalanan makna mulai dari arti yang mendasar hingga tataran yang tekonstruk oleh sebuah budaya terlihat dengan jelas pada konsep di atas.

(Prasetya, 2019:15)

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep semiotika two order of signification yang dibuat oleh Roland Barthes. Peneliti akan menggunakan hal tersebut untuk menganalisa data yang ada dalam penelitian, yaitu memaknai makna denotasi, konotasi, dan juga mitos atau ideologi dari gambar yang ditampilkan dalam film Surga Yang Tak dirindukan 1.

REALITY SIGNS CULTURE

FIRST ORDER SECOND ORDER

DENOTATION

SIGNIFIER

SIGNIFIED

CONNOTATION

MYTH FORM

CONTENT

(5)

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumen. Dokumen merupakan setiap bahan tertulis ataupun sebuah film yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyelidik. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data, karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, dan menafsirkan. (Moleong, 2017:216-217)

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dokumen merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dapat digunakan dalam sebuah penelitian untuk menafsirkannya, dalam penelitian ini data yang diperoleh yaitu berupa video dengan format .mkv yang ditayangkan dalam bentuk sebuah film dengan judul Surga Yang Tak Dirindukan 1 karya sutradara Kuntz Agus, dan diproduksi oleh MD Pitcures. Selain itu untuk menambah data-data dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan studi pustaka dengan mencari data dari literatur seperti buku, jurnal, penelitian-penelitian terdahulu yang relevan, dan juga melalui media internet.

3.3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah film Surga Yang Tak Dirindukan 1 dan yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu beberapa scene atau potongan gambar yang memiliki makna poligami yang di tayangkan dalam film tersebut.

Setiap potongan gambar yang dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini memiliki keterkaitan dengan rumusan masalah penelitian.

(6)

3.4. Teknis Analisis Data

Teknik analisis data menurut Bogdan & Biklen merupakan sebuah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dapat dipelajari, dan juga memutuskan apa yang dapat diceriterakan nantinya kepada orang lain. (Moleong, 2012:248)

Dalam sebuah penelitian teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data, yaitu sebagai berikut: (Sugiyono, 2011:91)

1. Reduksi data, memiliki arti yaitu merangkum, memilih hal-hal pokok, serta memfokuskan pada sesuatu yang penting, lalu dicari tema dan juga polanya. Data yang di reduksi akan memberikan gambaran jelas serta mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan.

2. Penyajian data, memiliki arti yaitu menyajikan sebuah data dalam bentuk uraian singkat, bagan atau hubungan antar kategori. Setelah melakukan reduksi data, maka selanjutnya adalah membuat display data, berupa bentuk tabel, grafik, phie chart, pictigram, dan sejenisnya.

3. Verifikasi dan penarikan kesimpulan, memilki arti yaitu dalam menyusun semua data-data tersebut maka adanya kesimpulan dalam melakukan analisis data, kesimpulan yang didapatkan didukung

(7)

dengan bukti yang valid dan konsisten, maka telah terbentuk kesimpulan yang kredibel.

Secara lebih rinci, maka uraian dalam sebuah penelitian studi semiotika memiliki langkah-langkah yang dapat diolah dalam melakukan analisis yaitu sebagai berikut: (Kriyantono, 2014:56-57)

1. Investarisasi data, dalam sebuah penelitian studi semiotika, peneliti harus mengumpulkan data sebanyak-banyaknya, dimana data tersebut dapat berbentuk dokumentasi maupun studi pustaka

2. Kategorisasi model semiotik, dalam penelitian ini menggunakan model semiotika dari Roland Barthes

3. Klasifikasi data, Identifikasi tanda, alasan-alasan tanda tersebut dipilih, menentukan pola semiotic dari model semiotika yang dipilih, dan mempertimbangkan elemen dari beberpa potongan gambar yang dianggap mewakili makna adil berpoligami

4. Penentuan potongan gambar dari beberapa scene tersebut menentukan tanda yang akan diamati, dan tanda tersebut memiliki makna yang terdiri dari denotasi, konotasi, dan mitos

5. Analisis data untuk membahas makna representasi adil berpoligami dalam film tersebut

6. Penarikan kesimpulan setelah melakukan tahapan analisis data yang telah dilakukan tersebut dengan dipadukan dari sumber-sumber yang relevan selama penelitian.

(8)

Berdasarkan penjelasan di atas, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dalam hal ini analisis data penelitian pada studi semiotika makna representasi poligami dalam film, yaitu sebagai berikut:

1. Terlebih dahulu yang peneliti lakukan adalah menonton film Surga Yang Tak Dirindukan 1, setelah itu dilakukanlah pengamatan dari adegan-adegan yang terjadi disetiap scene dalam film tersebut.

2. Peneliti mulai mengklasifikasikan data dengan memilih beberapa scene dalam film yang dianggap merepresentasikan makna adil berpoligami.

3. Berlanjut dengan melakukan analisis objek penelitian dengan mengambil beberapa potongan gambar atau shot dalam film yang memuat tentang simbol mengenai makna adil berpoligami. Analisis pada tahap ini merupakan analisis pemaknaan tahap denotasi, peneliti menghubungkan antara penanda (signifier) dan petanda (signified) sesuai dengan apa yang terlihat secara objektif film tersebut.

4. Setalah tahapan tersebut, peneliti menganalisis pada pemaknaan tataran kedua atau konotasi. Makna konotasi merupakan pemaknaan yang memerlukan interpretasi dari subjek penelitian. Penanda pada makna konotasi ini adalah tanda denotasi yang telah diperoleh, kemudian dikolerasikan dengan interpretasi (petanda) dari peneliti.

5. Tahapan selanjutnya juga peneliti lakukan sesuai dengan konsep Barthes, yaitu menganalisis lewat makna mitos dari setiap tampilan yang ada dari potongan-potongan gambar yang sudah dimaknai mulai dari tataran pertama (denotasi), dan tataran kedua (konotasi). Analisis

(9)

ini tidak terlepas dari pandangan peneliti atau ideologi dan juga berkesinambungan dengan budaya yang ada.

6. Setelah melakukan interpretasi pada semua tanda atau simbol yang ada dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 1 dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes, peneliti menyimpulkan secara garis besar makna adil berpoligami yang direpresentasikan oleh sang sutradara film Surga Yang Tak Dirindukan 1.

3.5. Uji Keabsahan Data

Pada penelitian ini untuk menguji keabsahan data maka peneliti menggunakan triangulasi, triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Data yang dimaksud merupakan data untuk pembanding dari data-data penelitian. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan data melalui sumber-sumber yang lain.

(Moleong, 2017:330)

Penulis dapat memahami dari penjelasan di atas bahwa, dalam uji keabsahan data maka triangulasi menjadi teknik untuk memeriksa data-data yang telah dikumpulkan dan dianalisis dari penelitian ini dengan menggunakan sumber- sumber lain yang relevan. Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dalam penelitian.

Menurut Patton triangulasi sumber memiliki arti bahwa data yang ada dibandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Ketika melakukan perbandingan terhadap data penelitian, jangan sampai mengharapkan

(10)

bahwa hasil pembanding tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran. Karena hal penting disini ialah untuk bisa mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut. (Moleong, 2017:331)

Seperti yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data untuk menguji kredibilitas data dengan cara memeriksa data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, sebagai contoh untuk menguji kredibilitas data tentang makna representasi makna poligami pada film Surga Yang Tak Dirindukan 1, maka peneliti mengumpulkan dan menguji data yang telah diperoleh dilakukan dari buku literatur, jurnal, kajian terdahulu yang relevan serta analisis dari peneliti. Beberpa sumber tersebut tidak bisa disamakan dalam melihat sudut pandang penelitian seperti penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorikan, makan yang memilki pandangan sama dan berbeda dari perspektif sumber data tersebut, seperti yang telah dijelaskan.

3.6. Jadwal Penelitian

Dalam melakukan penelitian, jadwal untuk membuat karya ilmiah ini adalah salah satu hal yang penting agar dalam mengerjakannya peneliti dapat mengatur waktu dan juga tempat penelitian sesuai dan terjadwal atau terstuktur.

Mulai dari menentukan masalah penelitian, mengolah data, dan menyimpulkannya. penelitian ini berlangsung mulai dari tanggal 3 Mei sampai 22 Juli 2018.

(11)

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan

BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pencarian Masalah dan Fokus Penelitian

2 Pengajuan Judul Penelitian

3 Pengesahan Judul Penelitian

4 Proses Pencarian Data Penelitian

5 Pengolahan Data Penelitian

6 Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

7 Pembuatan Karya

8 Sidang Skripsi

9 Revisi Skripsi

Referensi

Dokumen terkait