• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

23

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan penelitian kualitatif, dengan demikian peneliti dapat meneliti permasalahan secara mendalam dan mencari informasi sebanyak mungkin dengan metode pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian kualitatif. Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat dukungan. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan prosedur mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis Pemanfaatan game e-sports sebagai media interaksi simbolik lebih mendalam.

Metode penelitian menggunakan metode kualitatif, Metode penelitian yang dilakukan untuk menggali kualitas dari sebuah fenomena secara mendalam dan rinci. Menurut (Sugiarto dalam Sidiq, 2018) penelitian Kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistic atau bentuk hitungan lainnya dan bertujuan mengungkapkan gejala secara holistic – kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci.

Penelitian kualitatif digunakan untuk menemukan konsep – konsep baru dan pengembangan dari teori yang sudah ada. Pendekatan kualitatif berusaha menjelaskan realitas dengan menggunakan penjelasan dari hasil pengolahan data yang ditemukan dilapangan. Dengan observasi lapangan, wawancara, dan dokumen penunjang.

(2)

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma ini hanya mengkonstruksikan segala fenomena dilapangan dengan mengamati yang sedang terjadi dan dikumpulkan menjadi konstruk guna dianalisa lebih mendalam. Menurut (Suryani dalam Sidiq, 2018) peneliti konstruktivis yang paling mungkin untuk mengandalkan metode pengumpulan data dan analisis kualitatif atau kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif (metode campuran).

Menggunakan paradigma konstruktivis akan memudahkan peneliti untuk meneliti lebih mendalam mengenai fokus penelitian untuk mememukan permasalahan dari fokus penelitian maka terdapat pertanyaan penelitian seperti mengenai Bagaimana atlet esport Cosa Nostra memaknai dunia esport sebagai profesionalitas karir, Bagaimana gaya hidup para atlet esport Cosa Nostra, Bagaimana atlet esport memaknai stigma masyarakat. dengan mengkonstruk fakta dilapangan. Paradigma konstruktivis ini sangat berguna dalam proses penelitian sehingga apapun data yang ditemukan dilapangan akan dikumpulkan untuk dianalisis lebih dalam dan rinci.

3.2 Fenomenologi

Menurut (Brouwer dalam Hasbiansyah, 2008) seorang fenomenolog senang melihat gejala (fenomena). Melihat gejala merupakan dasar dan syarat mutlak untuk semua aktivitas ilmiah. Fenomenologi tidak bisa hilang dan menjadi syarat mutlak bagi seseorang yang mau memikirkan dasar dari usaha ilmiah atau dasar hidupnya sendiri.

(3)

Peneliti menggunakan studi fenomenologi karena peneliti menemukan hal yang unik pemaknaan para atlet esports dalam memilih esport sebagai profesional karir.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Analisisnya menjadikan teori sebagai rujukan kerangka pemaknaan subjek penelitian. Berbagai pertanyaan yang diajukan kepada objek penelitian ditujukan untuk menggali data yang bersifat arbitrer, cair, bisa berubah – rubah, tergantung kepada temuan dilapangan saat observasi dan wawancara. Objek penelitian, yang hendak dicari berbagai datanya, dipilih secara purposive. ( Santana K, 2007 : 48).

Pemilihan subjek dalam penelitian ini dengan tehnik purposive, peneliti memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk menjawab masalah penelitian.

Subjek informan ahli (1) Ketua tim Cosa Nostra Naufal Sidiq Informan Utama (2) Anggota tim Cosa Nostra Oky Chandra Ariawan Informan Utama (3) Anggota Tim Cosa Nostra Muhammad Taufiq Immadudin Informan Utama (4) J.

Mahesa Informan Utama.

Objek penelitiannya adalah Pemaknaan para atlet e-sports dalam memilih e-sports sebagai profesional karir, Studi Fenomenologi Proses Pemaknaan Para Atlet E- sports Dalam Memilih E-sports Sebagai Profesional Karir Di Jakarta. Tim Cosa Nostra berdiri sejak 6 bulan yang lalu.

(4)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari penelitian kualitatif dengan wawancara, observasi langsung, data yang ditemukan dilapangan. Pada pengumpulan data kualitatif tidak mengharuskan jumalah data yang sebanyak mungkin untuk sebuah analisa penelitian, tetapi diukur dari kualitas data yang telah dikumpulkan.

Reaksi khas ketika memikirkan pengumpulan data kualitatif adalah berfokus pada jenis data actual dan prosedur pengumpulannya. Akan tetapi, pengumpulan data melibatkan lebih banyak dari itu. Pengumpulan data mencakup pencarian izin, pelaksanaan strategi sampling kualitatif yang baik, mengembangkan cara – cara untuk merekam informasi, baik secara digital maupun kertas, menyimpan data, mengantisipasi persoalan etika yang muncul.

(Creswell, 2014 : 205).

1. Pengumpulan data Primer

Wawancara, untuk menggali mengenai permasalahan penelitian dengan lebih mendalam dan intents. Dilakukan dengan tatap muka dan berbicara langsung. Ada wawancara yang terstruktur ada juga wawancara yang bebas (tidak terstruktur). Peneliti mewawancarai informan ahli (1) Ketua tim Cosa Nostra Naufal Sidiq Informan Utama (2) Anggota tim Cosa Nostra Oky Chandra Ariawan Informan Utama (3) Anggota Tim Cosa Nostra Muhammad Taufiq Immadudin Informan Utama (4) J.

Mahesa

Wawancara adalah salah satu perangkat metodologi favorit bagi peneliti kualitatif. Wawancara adalah bentuk perbincangan, seni bertanya

(5)

mendengar. Wawancara bukanlah sebuah perangkat netral dalam memproduksi realitas. Dalam konteks ini, berbagi jawaban diutarakan.

Jadi, wawancara merupakan perangkat untuk memproduksi pemahaman situasional (situated understandings). Yang bersumber dari episode – episode interaksional khusus. Metode ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik personel seorang peneliti, termasuk ras, kelas social, kesukuan dan gender. (Denzin, 2009 : 495)

2. Observasi Lapangan

Dalam melakukan penelitian kualitatif maka terlebih dahulu melakukan observasi, kegunaan observasi untuk menelaah terlebih dahulu apa saja fakta dilapangan yang menarik untuk dijadikan penelitian dan untuk membuka wawasan mengenai masalah yang akan diteliti.

Pengamatan adalah salah satu alat penting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Mengamati berarti meperhatikan fenomena dilapangan melalui kelima indra peneliti, sering kali dengan instrument atau perangkat, dan merekamnya untuk tujuan ilmiah.

Pengamatan tersebut didasarkan pada tujuan riset dan pertanyaan riset.

(Creswell, 2014 : 231).

Dalam penelitian ini, peneliti mengobservasi atlet e-sports dalam memilih e-sports sebagai profesional karir untuk mendapatkan informasi mengenai Pemaknaan para atlet e-sports dalam memilih e-sports sebagai profesional karir. Studi fenomenologi proses pemaknaan atlet e-sports dalam memilih e-sports sebagai profesional karir.

(6)

3.5 Teknik Analisis Data dan Sumber Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menyiapkan dan mengorganisasikan data ( yaitu, data teks seperti transkrip, atau gambar seperti foto) untuk analisis, kemudian mereduksi data tersebut menjadi tema melalui proses pengodean dan peringkasan kode dan terakhir menyajikan data dalam bentuk bagan, table, atau pembahasan. (Creswell, 2014 : 251)

a. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, penyederhanaan data yang didapatkan dilapangan. Prosesnya berlangsung terus menerus selama masih dilakukan penelitian. Seperti wawancara dengan Tim Cosa Nostra yang lebih terarah dengan pertanyaan penelitian dan juga data primer sekunder.

b. Display data

Bentuk penyajian data kualitatif dengan teks naratif berbentuk catatan di lapangan atau dengan bentuk grafik, bagan dan jaringan yang menghimpun dari data yang ada dengan penyederhanaan agar mudah dilihat dan dipahami. Menyederhanakan hasil wawancara dengan Tim Cosa Nostra dengan menyajikan dalam bentuk tabel.

c. Verifikasi data

Tahap pengambilan kesimpulan dan verivikasi melibatkan peneliti dalam proses interpretasi penetapan makna yang tersaji. Cara yang bias digunakan akan semakin banyak metode komparasi, merumuskan pola dan tema, pengelompokan (clustering), dan penggunaan metafora tentang metode konfirmasi seperti triagulasi, mencari kasus – kasus

(7)

negative, menindak lanjuti temuan – temuan, dan cek – silang hasilnya dengan responden. Membandingkan antara pertanyaan penelitian yang satu dengan yang lain dengan menentukan bentuk penyerdehanaannya dalam bentuk tabel.

d. Intepretasi Data

Uapaya melakukan penarikan kesimpulan dari data yang telah dihimpun selama penelitian, memahami penjelasan – penjelasan dan menganalisa dengan data yang ditemukan, interpretasi data dari hasil wawancara dengan Tim Cosa Nostra.

3.6 Uji Keabsaahan data

Triagulasi data, proses yang memiliki tujuan untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain. Pada berbagai fase penelitian di lapangan. Triangguasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan sumber dan metode, artinya peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan informasi yang memperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

3.7 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian

Lokasi merupakan komponen yang juga sama penting dengan data, karena lokasi adalah tempat dimana peneliti dapat menemukan data penelitian yang dicari dan akan dianalisis menjadi sebuah temuan penelitian. Lokasi Penelitian Game House Cosa Nostra Team, Jl. Moh. Kahfi II, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Indonesia.

Waktu penelitian, penelitian ini berlangsung selama 12 Juni sampai 20 Juli 2019.

Referensi

Dokumen terkait

iii Proceeding of International Seminar on Science Education Yogyakarta State University, October 31st 2015 Science Process Skill Approach for Acquiring Science And Technology