• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada sebuah penelitian dibutuhkan metode agar penelitian dapat dilakukan secara sistematis, sehingga menghasilkan penjelasan yang akurat atas masalah yang diteliti. Metode merupakan keseluruhan cara berpikir yang digunakan peneliti untuk menemukan jawaban dan penjelasan dari masalah yang diteliti. Metode penelitian meliputi cara dan prinsip berpikir mengenai masalah yang diteliti, pendekatan yang digunakan, dan prosedur ilmiah yang ditempuh untuk mengumpulkan dan menganalisis data, serta menarik kesimpulan (Pawito, 2008:83). Berikut ini adalah pemaparan metodologi penelitian yang akan digunakan oleh peneliti.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini peneliti mengamati apa yang dikerjakan narasumber, mendengar apa yang mereka ucapkan bahkan berpartisipasi dalam aktivitas yang mereka lakukan.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan analisis deskriptif karena peneliti hanya ingin menggambarkan fakta-fakta yang ada secara sistematis dan akurat berkenaan dengan pemanfaatan media sosial intagram sebagai media branding bisnis clothing line @chronic_rock berdasarkan dengan fakta yang ada di lapangan.

Penelitian kualitatif berangkat dari ilmu-ilmu perilaku dan ilmu-ilmu sosial.

Esensinya adalah sebagai sebuah metode pemahaman atas keunikan, dinamika, dan

(2)

hakikat holistik dari kehadiran manusia dan interaksinya dengan lingkungan (Ardianto, 2010:59)

Seperti yang diungkapkan Sugiyono (2017:9) menyatakan :

“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat pospotivisme atau enterpretif, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan observasi, wawancara, dokumentasi), data yang diperoleh cenderung data kualitatif, analasis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan, mengkontruksi fenomena, dan menemukan hipotesis”.

Menurut Creswell (2012), metode kualitatif dibagi menjadi enam macam yaitu fenomenologis, teori grounded, etnografi, studi kasus dan penelitian naratif dan deskriptif. (Sugiyono, 2017:5)

1. Fenomenologis, merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif dimana peneliti melakukan pengumpulan data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.

2. Teori Grounded, merupakan salah satu jenis metode kualitatif, di mana peneliti dapat menarik generalisasi (apa yang diamanti secara induktif), teori yang abstrak tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari partisipan yang diteliti.

3. Etnografi, merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi yang alamiah melalui observasi dan wawancara.

4. Stud kasus, merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktifitas, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktifitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan

(3)

menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan.

5. Penelitian naratif, merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan studi terhadap satu orang individu atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan yang naratif dan kronologis.

6. Penelitian deskriptif, merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan studi terhadap status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi atau suatu peristiwa yang bertujuan hanya untuk menggambarkan subjek atau objek yang diteliti pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. (Rochmah, 2018:29)

Karakteristik penelitian kualitatif menurut Bogdan and Biklen (2006) (Sugiyono, 2017:6-8) adalah seperti berikut :

1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), peneliti langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci. Kondisi alamiah adalah kondisi sebagaimana adanya, peneliti tidak melakukan perlakuan-perlakuan yang dapat mempengaruhi keilmiahan obyek yang diteliti.

Pada penelitian ini peneliti hanya menggambarkan fakta-fakta yang ada mengenai pemanfaatan instagram sebagai media branding Chronic Rock Merch sehingga butuh kepiawaian peneliti untuk memaknai suatu pembicaraan, sikap dan perilaku objek penelitian.

2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. Data yang terkumpul setelah dianalisis selanjutnya dideskripsikan sehingga mudah

(4)

dipahami oleh orang lain. Pada penelitian ini peneliti bertugas untuk menggambarkan bagaimana media sosial instagram bisa dimanfaatkan sebagai media branding Chronic Rock Merch.

3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome. Peneliti kualitatif lebih memfokuskan pada penelitian yang bersifat proses, seperti interaksi antar manusia dalam suatu komunitas, proses pelaksanaan kerja, perkembangan suatu gejala atau peradaban. Pada penelitian ini peneliti lebih berfokus untuk mencari informasi kepada narasumber yang terkait dengan pemanfaatan instagram sebagai media branding Chronic Rock Merch melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif. Peneliti kualitatif menganalisis data berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan secara berulang-ulang, dianalasisis sehingga akan menghasilkan temuan yang dapat disusun dalam tema tertentu.

5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik tang teramati).

Penelitian kualitatif lebih menekankan untuk memahami makna secara mendalam dari suatu gejala. Makna adalah data yang sesungguhnya dibalik data yang tidak tampak.

Pendekatan dalam penelitian kualitatif dipergunakan untuk menemukan atau mengembangkan teori yang sudah ada. Pendekatan kualitatif berusaha menjelaskan realitas dengan menggunakan penjelasan deskriptif dalam bentuk kalimat. Penelitian kualitatif lebih menekankan bahwa realitas itu berdimensi interaktif, jamak dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu. Djam’an Satori & Aan Komariah mengemukakan bahwa

(5)

“penelitian kualitatif adalah suatu proses inquiry tentang pemahaman berdasar pada tradisi-tradisi metodologis terpisah;jelas pemeriksaan bahwa menjelajah suatu masalah sosial atau manusia. (Nurfitriani & Suhartini, 2018:68)

3.2 Paradigma dan Pendekatan

Paradigma penelitian kualitatif dilakukan melalui proses induktif, yaitu berangkat dari konsep khusus ke umum, konseptualisasi, kategorisasi, dan deskripsi yang dikembangkan beradasarkan masalah yang terjadi di lokasi penelitian (Ghony

& Almashur, 2012). Pengertian paradigma adalah suatu asumsi psikologis mengenai pembentukan tuntutan pengetahuan atau klaim pengetahuan, prosedur umum penyelidikan atau strategi penyidikan dan analisis data dan pelaporan atau metode penelitian dan prosedur jaringan (Emzir, 2010:9)

Kuhn meyebutkan paradigma adalah cara mengetahui relaitas sosial yang dikontruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu, yang kemudian menghasilkan made of knowing yang spesifik (Riva’I, 2016:124). Definisi tersebut dipertegas oleh Friederichs sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.

Dalam uraian yang lebih sederhana, paradigm penelitian merupakan sudut pandang peneliti dalam memandang realitas yang diteliti. Sudut pandang penelitian dapat berimplikasi pada pendekatan, prosedur, asumsi dan teori yang dpilih.

Ahimsa mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memahami, menafsirkan, dan menjelaskan kenyataan dan atau masalah yang dihadapi kata “seperangkat” menunjukan bahwa paradigma memiliki beragam unsur dan tidak hanya tunggal dimana unsur-unsur tersebut terdiri dari konsep-konsep. Konsep adalah istilah atau kata yang diberi makna tertentu. (Susanto, 2014:100)

(6)

3.2.1 Paradigma Kontruktivis

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kontuktrivis karena peneliti hanya akan menggambarkan atau mengkontruksikan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, tanpa adanya ketidakpuasan, perbedaan nilai-nilai atau keinginan untuk terus berdialog atau judgement terhadap objek penelitian.

Kontruktivisme merupakan sebuah teori yang dikemukakan Petter L.

Berger dan Thomas Luckmann. Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya, ia dibentuk dan dikonstruksi. Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda- beda atas suatu realitas. Realitas sosial tergantung pada bagaimana seseorang memahami dunia, bagaimana seseorang menafsirkannya. Penafsiran dan pemahaman itulah yang kemudian disebut sebagai realitas. Karena itu, peristiwa dan realitas yang sama bisa saja menghasilkan konstruksi realitas yang berbeda- beda dari orang yang berbeda. (Rachmawati, 2018:36)

Paradigma kontruktivis adalah paradigma yang hampir merupakan anitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma konstruktifis secara konstruksi makna memberikan cara pandang peneliti terhadap subjek penelitian. Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka (Nuari, 2018:36). Paradigma ini menyatakan bahwa : (Rachmawati, 2018:37)

(7)

1. Dasar untuk menjelaskan kehidupan, peristiwa social dan manusia bukan ilmu dalam kerangka positivistic, tetapi justru dalam arti common sense. Menurut mereka, pengetahuan dan pemikiran awam berisikan arti atau makna yang diberikan individu terhadap pengalaman dan kehidupan sehari-hari, dan hal tersebutlah yang menjadi awal penelitian ilmu-ilmu social

2. Pendekatan yang digunakan adalah induktif, berjalan dari yang spesifik menuju yang umum, dari yang konkrit menuju yang abstrak.

3. Ilmu bersifat idiografis bukan nomotesis, karena ilmu mengungkap bahwa realitas tertampilkan dalam symbol-simbol melalui bentuk-bentuk deskriptif.

4. Pengetahuan tidak hanya diperoleh melalu indra karena pemahan mengenai makna dan interpretasi adalah jauh lebih penting.

5. lmu tidak bebas nilai. Kondisi bebas nilai tidak menjadi sesuatu yang dianggap penting dan tidak pula mungkin dicapai.

Menurut patton dalam buku metode penelitian kualitatif Lexy Moleong, para peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita yang terkontruksi oleh individu dan implikasi dari kontruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain dalam konstruktivis, setiap individu memiliki pengalaman yang unik. Dengan demikian, penelitian dengan strategi seperti ini menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang dunia adalah valid, dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut. (Rachmawati, 2018:38)

3.2.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian

(8)

dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. (Rochmah, 2018:29)

M Nazir memaparkan dalam bukunya Metode Penelitian, bahwa metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Nazir, 2011:

37)

Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeksripsikan suatu gejala atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang. (Rubianto, 2018:41) Ada beberapa ciri pokok pada metode deskriptif yaitu :

a. Memusatkan perhatian pada permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan atau permasalahan yang berisfat aktual.

b. Menggambarkan fakta tentang permasalahan yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi interpretasi rasional yang seimbang.

c. Pekerjaan peneliti bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena yang ada tetapi juga menrangkan hubungan serta mendapatkan makna dan impikasi dari suatu masalah.

Alasan peneliti mengambil pendekatan analisis deskriptif karena peneliti ingin menggambarkan atau menjelaskan upaya yang dilakukan seorang staff promotion dalam memanfaatkan media sosial instagram sebagai media branding

(9)

yang dapat menarik perhatian followers sehingga meningkatkan angka penjualan produk.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian 3.3.1 Subjek Penelitian

Subjek sekaligus informan dari penelitian ini adalah staff promotion

@chronic_rock yang terdiri dari content creator dan admin Instagram

@chronic_rock dan followers instagram @chronic_rock yang juga seorang begundal. Kemudian ada informan pendukung yaitu supervisor Chronic Rock yang berfungsi menambah informasi pada saat proses wawancara.

3.3.2 Objek Penelitian

Objek penelitian dari penelitian ini adalah bagaimana upaya yang dilakukan staff promotion Chronic Rock dalam memanfaatkan instagram sebagai media branding untuk meningkatkan angka penjualan produk.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan penelitian ini peneliti akan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi serta literasi dan sumber lainnya. Jenis data yang akan di eksplorasi oleh peneliti di lapangan meliputi :

3.4.1 Data Primer

Data ini merupakan data yang dikumpulkan dari lapangan dengan melakukan wawancara kepada beberapa informan kunci dan pihak-pihak yang terkait dengan pemanfaatan media sosial instagram sebagai media branding pada akun @chronic_rock. Pengumpulan data primer dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

1. Observasi

Dalam Penelitian ini observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah observasi

(10)

parsitipatif, dimana peneliti ikut terlibat dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang merupakan informan dan sumber data penelitian.

(Sugiyono, 2017:108) Observasi partisipatif dapat dibagi menjadi empat tipe, yaitu:

a. Partisipasi pasif

Dalam hal ini peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

b. Partisipasi moderat

Dalam partisipasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.

c. Partisipasi aktif

Dalam observasi ini, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.

d. Partisipasi lengkap

Dalam pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi, suasananya sudah natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Hal ini merupakan keterlibatan peneliti yang tertinggi terhadap aktifitas kehidupan yang diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian observasi partisipatif pasif karena peneliti tidak ikut terlibat dengan kegiatan yang dilakukan oleh narasumber.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara tatap

(11)

muka langsung dengan informan atau sumber data untuk mendapatkan informasi, sehingga dapat dikontruksi makna dalam suatu topic tertentu. (Sugiyono, 2017:114) Susan Stainback (1988) mengemukakan bahwa “Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bias ditemukan melalui observasi. (Sugiyono, 2017:114)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan melakukan wawancara mendalam dengan beberapa informan kunci dan pihak- pihak yang terkait dengan pemanfaatan media sosial instagram sebagai media branding pada bisnis clothing line @chronic_rock.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan penelitian dengan mengamati berbagai dokumen yang berkaitan dengan topik dan tujuan penelitian, dengan teknik ini sering juga disebut observasi historis. (Suhartini & Prianto, 2015:53)

Dokumentasi dapat diartikan sebagai suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.

K Yin mengatakan, penggunaan dokumen yang paling penting adalah mendukung dan menambah bukti dari sumber-sumber lain. Pertama, dokumen membantu memverifikasikan ejaan dan judul atau nama yang benar dari organisasi- organisasi yang telah disinggung dalam wawancara. Kedua, dokumen dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung informasi dari sumber-sumber

(12)

lainnya. Ketiga, inferensi dapat dibuat dari dokumen-dokumen dengan mengobservasi dokumen-dokumen perusahaan. (Suhartini & Prianto, 2015:57)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan dokumentasi berupa foto dan video yang berisi tentang kegiatan content creator saat sedang membuat konten untuk diunggah melalui instagram Chronic Rock Merch. Selain itu, peneliti juga mendokumentasikan kegiatan admin

@chronic_rock saat ber interaksi dengan folloIwers @chronic_rock.

3.4.2 Data Sekunder

Data ini merupakan data yang diperoleh dari studi kepustakaan atau buku literatur, publikasi nasional atau internasional, majalah, internet, dokumen perusahaan dan lain-lain berkaitan informasi-informasi yang terkait dengan penelitian. Pencarian data dilakukan dengan pertimbangan bahwa data-data tersebut dapat menjadi jembatan dari fakta dan realitas yang terjadi di lapangan sehingga diperoleh validitas dan pengetahuan yang lebih mengenai objek penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Tujuan analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dan menyajikannya dalam susunan yang sistematis kemudian mengolah dan menafsirkannya. Peneliti akan mengumpulkan data berupa informasi tersebut secara bertahap, mereduksi, dan seterusnya sampai akhir.

Dalam hal analisis data kualitatif, Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinormasikan kepada orang lain. (Sugiyono, 2017:130)

(13)

Dalam analisis data kualitatif yang dilakukan peneliti dilapangan , analisis terdiri dari empat jalur kegiatan yaitu:

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Pada tahap awal peneliti melakukan penjelajahan terhadap objek yang diteliti, semua yang dilihat dan didengar direkam sehingga peneliti memperoleh data yang sangat banyak dan bervariasi.

2. Reduksi Data

Peneliti memfokuskan pada data sesuai kebutuhan penelitian, menarik kesimpulan-kesimpulan dan memilih hal-hal pokok dari data yang didapat pada saat observasi di lapangan.

3. Penyajian Data

Peneliti menyajikan data menggunakan pedoman wawancara, observasi serta dokumentasi sebagai sekumpulan informasi penelitian selama dilapangan.

Kemudian peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara teori untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan tahap selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.

4. Verifikasi Data

Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang belum ada.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

(14)

3.6 Uji Kredibilitas Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan triangulasi data.

Triangulasi data dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

Beberapa teknik triangulasi data yang peneliti lakukan dalam penelitian untuk mengetahui pemanfaatan media sosial instagram sebagai media branding pada bisnis clothing line @chronic_rock yaitu: (Sugiyono, 2017:191)

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara peneliti mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara peneliti mengecek data kepada narasumber yang sama dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.

Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditermukan kepastian datanya.

(15)

Triangulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data.

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian 3.7.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan informasi yang lebih jelas, lengkap serta memungkinkan dan mudah bagi peneliti untuk melakukan observasi mengenai pemanfaatan media sosial insatgram sebagai media branding bisnis clothing line pada akun @chronic_rock. Oleh karena itu peneliti menetapkan lokasi penelitian di Store Chronic Rock Merch, Jl Sawah Kurung IV, Ciateul, Kec.

Regol, Kota Bandung, Jawa Barat.

3.7.2 Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian untuk mengetahui pemanfaatan media sosial insatgram sebagai media branding bisnis clothing line pada akun @chronic_rock dilakukan sejak 8 Mei 2019 sampai dengan bulan Agustus 2019.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Sumber : Olahan Peneliti

Kegiatan April Mei Juni Juli Agustus

Pengesahan Judul

Pengurusan Izin Penelitian Pengesahan Bab I

Pengesahan Bab II-III Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data Sidang Skrispi

(16)

Referensi

Dokumen terkait

iii Proceeding of International Seminar on Science Education Yogyakarta State University, October 31st 2015 Science Process Skill Approach for Acquiring Science And Technology