• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian yang peneliti lakukan ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan demikian peneliti dapat menggali permasalahan yang lebih mendalam. Permasalahan yang di kaji oleh peneliti merupakan permasalahan sosial , dimana permasalahan sosial lebih cocok di kaji dengan penelitian kualitatif, karena gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang, setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Selain itu, data sosial sulit dipastikan kebenarannya, dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara triangulasi atau gabungan, maka kepastian data akan terjamin.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi atau gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang almiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut dengan metode naturalistik. Obyek yang alamiah adalah obyek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti, sehingga kondisi saat peneliti memasuki obyek, setelah berada di obyek dan setelah keluar dari obyek, relatif tidak berubah. (Sugiyono, 2014:1-2)

(2)

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Secara umum, terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan atau triangulasi.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kodisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi.Catherine Marshall, Gretchen B.

Rossman, menyatakan bahwa “the fundemental methods relied on by qualitative researches for gethering information are, participation in the setting, direct observation, in-depth interviewing, document review”. (Sugiyono, 2014:63) 1. Wawancara

Esterberg (2002) mendefinisikan wawancara atau interview “a meeting of two persons to wxchange information and idea joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide, melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. (Sugiyono, 2014:72)

Selanjutnya Esterberg (2002) menyatakan bahwa “interviewing is at the heart of social reasearch. If you look through almost any sociological journal, you will find shat much social research is based on interview, either standardised or more in-depth”. Interview merupakan hatinya penelitian sosial. Bila anda lihat

(3)

jurnal dalam ilmu sosial, maka akan anda temui semua penelitian sosial didasarkan pada interview, baik yang standar maupun yang dalam. (Sugiyono, 2014:72)

Kemudian stainback (1988) mengemukakan bahwa, interviewing provide the researcher a means to gain a deeper understanding of how the participant interpret a situation or phenomenon than be gained though observation alone.

Jadi dengan wawancara , maka peneliti akan menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa di temukan melalui observasi.

(Sugiyono, 2014:72) 2. Observasi

Dalam melakukan penelitian kualitatif maka terlebih dahulu melakukan observasi, kegunaan observasi untuk menelaah terlebih dahulu apa saja fakta dilapangan yang menarik untuk dijadikan penelitian dan untuk membuka wawasan mengenai masalah yang akan diteliti.

Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehigga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat di observasi dengan jelas. (Sugiyono, 2014:64)

Dalam penelitian ini, peneliti mengobservasi komunitas ketimbang ngemis Bandung untuk mendapatkan informasi mengenai peranan instagram sebagai media interaksi simbolik dalam menggugah kepekaan sosial masyarakat di kota

(4)

Bandung. Analisis Deskriptif Kepekaan Sosial Masyarakat Terhadap Konten Instagram @ketimbang.ngemis.bandung.

3. Dokumentasi

Sugiyono menyatakan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, dokumen, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. (Sugiyono, 2009 : 240)

Setelah peneliti melakukan dua teknik penelitian diatas, maka peneliti pun melakukan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi, yang bertujuan untuk mencari berbagai informasi yang bertujuan untuk menemukan informasi tambahan yang berhubungan dengan konten instagram @ketimbang.ngemis.

bandung. Dalam teknik dokumentasi ini peneliti melakukan pengambilan data melalui bahan-bahan presentasi komunitas “ketimbang ngemis Bandung.

3.1.3 Uji Keabsahan Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzim (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai tekniik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan Sumber, metode, penyidik, dan teori.

(5)

Trianguasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan sumber data, artinya peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan informasi yang memperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

Metode triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. (Moleong, 2017:331)

Triangulasi sumber data dipilih oleh peneliti untuk menguji keabsahan data pada penelitian ini, karena pada metode ini memberikan peneliti kesempatan untuk mengoreksi kekeliruan oleh sumber data. Selain itu pada metode triangulasi sumber data ini peneliti bisa menguji data yang diperoleh dari satu sumber dengan sumber lain. Adanya metode keabsahan data dengan triangulasi sumber data juga mampu memberikan peneliti gambaran yang lebih memadai atau beragam perspektif dalam mengungkap gejala yang diteliti.

(6)

3.1.4 Interpretasi dan Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan beberapa tehnik analisis data yang menurut Miles dan Huberman (Dalam Soeprapto, 2011 : 7.3-7.12) terdiri dari tiga komponen yaitu :

1. Reduksi data

Reduksi berasal dari kata reduce yang berarti mengurangi, atau berasal dari kata reduction yang berarti pengurangan. Dalam artian bahwa tahap ini dimaksudkan sebagai tahap pengurangan atau tahap seleksi terhadap data yang telah diperoleh peneliti. Pada tahap ini proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis selama di lapangan. Data yang direduksi tersebut sudah barang tentu data yang tidak berguna, tidak relevan, atau data yang tidak secara langsung memberikan jawaban terhadap permasalahan yang dirumuskan oleh para peneliti. Hal ini dirasa perlu dilakukan oleh peneliti karena dalam penelitian kualitatif sering kali terjadi informan atau responden yang tidak selamanya dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan peneliti.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan tahap yang dilakukan setelah proses pengumpulan data dinyatakan selesai atau setidak-tidaknya mendekati selesai.

Penyajian data ini merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan oleh peneliti.

(7)

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan langkah dari peneliti untuk menangkap makna dari serangkaian sajian data yang dituangkan dalam bentuk kalimat yang ringkas, singkat dan padat, sehingga para pembaca menjadi mudah untuk menangkap benang merah dari uraian panjang sebuah laporan penelitian. Pada penelitian ini selain menarik kesimpulan dari data yang tersaji, peneliti juga akan melakukan verifikasi data untuk melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan, khususnya dengan melihat keterkaitannya dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan, dan perumusan masalah yang ada.

3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma ini hanya mengkonstruksikan segala fenomena dilapangan dengan mengamati yang sedang terjadi dan dikumpulkan menjadi konstruk guna dianalisa lebih mendalam. Peneliti konstruktivis yang paling mungkin untuk mengandalkan metode pengumpulan data dan analisis kualitatif atau kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif (metode campuran). (Suryani 2016:49)

Menggunakan paradigm konstruktivis akan memudahkan peneliti untuk meneliti lebih mendalam mengenai fokus penelitian untuk mememukan permasalahan dari fokus penelitian, maka terdapat pertanyaan penelitian seperti mengenai bagaimana pengelolaan konten dalam akun instagram

@ketimbang.ngemis.bandung, bagaimana tanggapan Komunitas ketimbang

(8)

ngemis mengenai respon masyarakat khususnya followers, dan bagaimana Komunitas “Ketimbang Ngemis” menciptakan kepedulian sosial followers.

Paradigma konstruktivis ini sangat berguna dalam proses penelitian sehingga apapun data yang ditemukan dilapangan akan dikumpulkan untuk dianalisis lebih dalam dan rinci.

3.3 Studi Penelitian Deskriptif

Metode penelitian deskriptif adalah merupakan suatu metode yang banyak dipergunakan dan di kembangkan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Karena memang banyak penelitian sosial adalah bersifat deskriptif. (Nasution dalam Soejono, 2005:19)

Pengertian lebih jauh mengenai apa dan bagaimana yang disebut metode penelitian deskriptif ini akan menjadi lebih jelas bila mana melihat pandangan para pakar mengenai metode tersebut. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif ialah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Selanjutnya Moh, Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari satu fenomena (Soejono, 2005:21)

Menurut Hadari Nawawi, metode penelitian deskriptif ini memiliki dua ciri pokok, yaitu: (1) Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah-masalah yang bersifat aktual. (2)

(9)

Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional. (Soejono, 2005:22-23)

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, bahwa ada dua hal penting yang sangat menonjol dalam menggunakan metode penelitian deskriptif ini yaitu

“deskripsi” dan “analisis”. Menurut Winarno Surakhmat, pada hakikatnya, setiap penyelidikan mempunyai sifat deskriptif, dan setiap penyelidikan mengadakan proses analistis, akan tetapi terutama pada metode deskriptif, deskripsi dan analisis mendapatkan tempat yang penting sekali. (Soejono, 2005:23)

3.4 Subjek dan Objek Penelitian

Peneliti memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan.

Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk menjawab masalah penelitian.

Subjek informan utama, divisi humas komunitas “ketimbang ngemis Bandung” Ardhea Maya Sari, dan admin instagram @ketimbang.ngemis.bandung Ilham Akbar Ramadhan, serta Informan Pendukung (4) followers akun instagram

@Ketimbang.ngemis.bandung, Desti Maya Rizka, Susilawati, Mia Aldhila, serta Ratu Marsya.

Objek penelitiannya adalah peran instagram sebagai media interaksi antara Komunitas “Ketimbang Ngemis Bandung” dengan followers, Analisis Deskriptif terhadap pengelolaan informasi dalam konten instagram

@ketimbang.ngemis.bandung.

(10)

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi merupakan komponen yang juga sama penting dengan data, karena lokasi adalah tempat dimana peneliti dapat menemukan data penelitian yang dicari dan akan dianalisis menjadi sebuah temuan penelitian. Lokasi Penelitian jalan Telekomunikasi Jl. Terusan buah batu No. 01, Sukapura, kecamatan Deyeuhkolot, kota Bandung Jawa Barat. Waktu penelitian, penelitian ini berlangsung dari 3 Mei sampai 15 Juli 2019.

Tabel 3.1.

Time Schedule Penelitian

Jenis Kegiatan

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pengesahan

Judul Pengesahan BAB I Pengesahan BAB II – III Pengumpulan data di lapangan Pengolaan dan analis data Pengesahan Bab IV – VI

(11)

Sidang

Referensi

Dokumen terkait

Those are (1) planning various program for the school; (2) developing the school organization as necessary; (3) leading the school in empowering the resources;

Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti