• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iii metodologi penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iii metodologi penelitian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses penelitian.

Dalam menyusun proposal, metode penelitian harus diuraikan secara rinci seperti variabel penelitian, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian (Hidayat, 2007)

Pada bab ini akan diuraikan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian meliputi desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, pengumpulan data, analisa data dan etika penelitian.

3.1 Rancangan Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian (Setiadi, 2013). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.

Studi kasus adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk yang terkena suatu masalah, sekelompok masyarakat di suatu daerah.

Jenis studi kasus yang dilakukan oleh peneliti adalah Observasi partisipasif yaitu pengamat (observer) ikut aktif berpartisipasi dalam aktivitas dalam kontak sosial yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Dalam hal ini, penulis ingin melakukan studi kasus tentang gambaran pengetahuan dan upaya pencegahan osteoporosis Ny.Y dan Ny.W

27

(2)

dengan premenopause sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di Kelurahan Blimbing Kota Malang

3.2 Subyek Penelitian

Subyek studi kasus adalah suatu pengamatan yang harus dilihat dan diamati mengenai kenyataan atau gejala gejala sosial yang diperlukan dalam penelitian (Notoatmodjo, 2010). Subyek studi kasus ini adalah salah satu anggota PKK Kelurahan Blimbing yang berusia antara 40-45 tahun. Pada studi kasus ini, subyek penelitian yang akan diteliti sebanyak 2 subyek dengan kriteria sebagai berikut :

1. Berjenis kelamin wanita dan kooperatif 2. Mempunyai rentan usia antara 40-45 tahun

3. Bertempat tinggal di RT.02 RW.07 Kelurahan Blimbing 4. Tidak cacat fisik

5. Bisa baca tulis

6. Bersedia menjadi responden dengan mengisi lembar informed consent

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Menjelaskan tentang lokasi penelitian lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut, misalnya ditingkat provinsi, kabupaten, kecamatan atau tingkat institusi (Notoadmodjo, 2010).

Penelitian ini dilakukan pada salah satu anggota PKK RT. 01 RW. 07 Kelurahan Blimbing Kecamatan Blimbing Kota Malang. Pengambilan data penelitian pada tanggal 10 Juni 2017 sampai 23 Juni 2017.

(3)

3.3 Fokus Studi

Fokus studi identik dengan variabel penelitian yaitu perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (Nursalam, 2008). Fokus studi kasus ini adalah pengetahuan dan upaya pencegahan osteoporosis sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat di observasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep – konsep yang berupa konstruk dengan kata kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenaranya oleh orang lain (Sibagariang dkk, 2010). Definisi Operasional pada penelitian studi kasus ini adalah:

(4)

No. Fokus Studi Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur

1. Pengetahuan tentang osteoporosis

Hasil

pengetahuan subjek penelitian penceghan osteoporosis sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

- Definisi osteoporosis - Penyebab dan tanda gejala

osteoporosis

- Jenis jenis osteoporosis dan dampaknya - Beberapa pencegahan

primer untuk mencegah osteoporosis seperti 1. Melakukan olah raga

secara teratur seperti senam

2. Mengkonsumsi susu yang mengandung kalsium

3. Tidak merokokdan Tidak alkohol

Observasi dan wawancara dalam bentuk ceck list

2.

3.

Masalah masalah yang sudah

dirasakan berkaitan dengan osteoporosis

Tindakan tentang pencegahan osteoporosis

Hasil wawancara subyek penelitian

tentang apa yang sudah dirasakan saat ini

Hasil observasi subjek

penelitian dalam melakukan tindakan pencegahan osteoporosis setelah dilakukan pendidikan kesehatan

Masalah masalah awal yang dirasakan mengenai tanda dan gejala osteoporosis meliputi, nyeri punggung, nyeri pinggang,

kekakuan otot

Upaya pencegahan osteoporosis meliputi, olah raga seperti senam osteoporosis, dan makanan yang harus banyak dikonsumsi.

Lembar wawancara

Lembar wawancara observasi

.

(5)

3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Pengumpulan Data

pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sitematis dan dipermudah olehnya (Sujarweni, 2014)

Metode pengumpulan data dalam studi kasus ini menggunakan metode wawancara bebas terpimpin. Wawancara jenis ini merupakan kombinasi dari wawancara terpimpin dan tidak terpimpin. Meskipun terdapat unsur kebebasan, tetapi ada pengaruh pembicaraan secara tegas dan jelas. Jadi, wawancara ini mempunyai ciri fleksibilitas dan arah yang jelas (Notoatmojo, 2005)

a. Observasi

Merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Dalam penelitian studi kasus ini, peneliti melakukan observasi dengan cara melihat menggunakan panca indera senam osteoporosis yang dilakukan oleh Subyek Penelitian.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini memberikan hasil secara langsung (Hidayat, 2007)

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap subyek penelitian dengan menggunakan pedoman wawancara untuk mendata indetitas subyek yang meliputi (nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama)ataupun riwayat

(6)

kesehatan meliputi (pengetahuan dan kegiatan sehari-hari dalam upaya mencegah osteoporosis).

3.5.2 Langkah-Langkah Pengumpulan Data 1. Tahap awal

a. Mengurus surat ijin dari institusi yaitu Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Jurusan Keperawatan Malang untuk penelitian yang ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

b. Mengurus surat perijinan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan ditujukan kepada Kelurahan Blimbing Kecamatan Blimbing Kota Malang.

c. Melakukan kunjungan ke tempat penelitian yaitu Kelurahan Blimbing Kecamatan Blimbing Kota Malang untuk melakukan studi pendahuluan.

d. Mengajukan permohonan ijin untuk menentukan subyek penelitian sesuai kriteria sebanyak 2 orang pada pihak Kelurahan untuk menentukan subjek penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Mengurus surat ijin dari institusi yaitu Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Jurusan Keperawatan Malang untuk penelitian yang ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

b. Setelah mendapatkan ijin dari Badan kesatuan Bangsa dan Politik, peneliti mengajukan ijin ke pihak kelurahan Blimbing untuk melakuka pengambilan data

(7)

c. Setelah mendapatakan ijin dari Kelurahan Blimbing, peneliti melakukan kunjungan ke subyek penelitian yang telah dipilih sesuai kriteria

d. Setelah melakukan kunjungan ke rumah subyek penelitian, peneliti memberi penjelasan maksud dan tujuan penelitian

e. Setelah subjek penelitian menyetujuinya, maka diberikan informed consent f. Peneliti melakukan wawancara kepada subyek penelitian di rumah subyek

untuk mengkaji tentang pengetahuan dan upaya pencegahan osteoporosis yang telah dilakukan oleh subyek penelitian

g. Selanjutnya peneliti akan melakukan pendidikan kesehatan tentang osteoporosis dan pencegahanya yang akan dilaksanakan dengan metode penyuluhan. Pendidikan kesehatan ini dilakukan di rumah subyek penelitian

h. Setelah itu peneliti mengajarkan latihan senam osteoporosis untuk pencegahan osteoporosis kepada subyek penelitian selama satu minggu.

Peneliti datang satu minggu 3x pertemuan dalam waktu 20-30 menit untuk mengajarkan senam osteoporosis. Senam osteoporosis ini dilakukan di posyandu lansia.

i. Setelah diberikan pendidikan kesehatan dan pelatihan senam peneliti melakukan observasi dan wawancara kembali kepada responden untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.

j. Setelah selesai peneliti menyajikan data dalam bentuk narasi sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan subyek penelitian.

(8)

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi arikunto (2000), instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Sujarweni, 2014)

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrument lembar observasi dan lembar wawancara Pengetahuan dan Upaya Pencegahan Osteoporosis pada Wanita Premenopause.

3.6.1 Analisa Data dan Penyajian Data

Cara penyajian data pada penelitian ini menggunakan penyajian tekstural yaitu penyajian data hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat (Notoadmodjo, 2010).

3.7 Etika Penelitian

Sebelum peneliti mengadakan penelitian, peneliti melakukan studi pendahuluan dan mengajukan ijin permohonan kepada Lurah Kelurahan Blimbing Kecamatan Blimbing Kota Malang, melalui ijin dari Jurusan Keperawatan Malang Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, lalu mengadakan penelitian dengan mengacu pada etika penelitian. Menurut Hidayat (2007) etika penelitian meliputi

1. Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

(9)

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Untuk menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,