• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1.1.1 Tempat Penelitian

Pokok bahasan (variabel) yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel yang mempengaruhi (exogenous variable) dan variabel yang dipengaruhi (Endogenous variable) dan variabel perantara (Intermediet Variable). Variabel exogenous dalam penelitian ini adalah digital marketing, Variabel Endogenous dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian, serta variabel perantara adalah brand awareness. Penelitian ini dilaksanakan pada Bank Syariah Mandiri cabang Bandung Buahbatu yang beralamat di Jalan Buahbatu no 249A Bandung.

Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai pengaruh digital marketing terhadap brand awareness yang berdampak pada keputusan pembelian produk emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandung Buahbatu.

1.1.2 Waktu Penelitian

Dalam proses penyusunan penelitian ini, waktu yang di butuhkan peneliti adalah kurang lebih selama 4 bulan . dimana dalam proses 4 bulan tersebut yakni bulan April 2017 – Agustus 2017, peneliti melakukan bimbingan pembuatan tesis dan penelitian langsung terhadap nasabah emas Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandung Buahbatu.

1.2 Metode Penelitian

Penggunaan metode dilakukan agar memperoleh gambaran permasalahan sehingga tujuan penelitian tercapai dengan baik. Menurut Sugiyono (2013:25)

”Metode penelitian kuantitatif digunakan dalam penelitian yang masalahnya sudah jelas sedangkan berdasarkan tujuan penelitian dan metode yang akan digunakan, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

(2)

Menurut Sugiyono (2008:11) menyatakan bahwa penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.

Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai Pengaruh digital marketing terhadap brand awareness dan dampaknya pada keputusan pembelian nasabah pada program produk emas pada Bank Mandiri Syariah

Suharsimi Arikunto (2005:7) mengemukakan bahwa, “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan.” Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey. Menurut Kerlinger yang dikutip oleh Sugiyono (2008:7), yang dimaksud dengan metode survey yaitu “Metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.

Metode deskriptif survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan- hubungan antar variabel,. Dalam penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2 1 Desain Penelitian

Melakukan suatu penelitia diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.

Desain penelitian menurut cooper and schindler (2006:89), “the research design is the blueprint for fulfilling objectives and answering question” yakni design

(3)

penelitian merupakan rancangan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti guna mendapatkan jawaban serta bukti empiris mengenai penelitian. Tahapan atau langkah-langkah desain penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena peneltian, selanjutnya dapat ditetapkan judul yang akan diteliti. Judul dalam penelitian ini yaitu: pengaruh digital marketing terhadap brand awareness yang berdampak pada keputusan pembelian produk emas di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Bandung Buahbatu.

2. Mengidentifikasi masalah yang terjadi, dalam penelitian ini permasalahan yang berhasil diidentifikasi antara lain adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang produk emas dalam perbankan sehingga kurangnya keputusan pembelian masyarakat.

3. Menetapkan rumusan masalah. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran promosi melalui Digital Marketing produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu?

b. Bagaimana gambaran brand awareness produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu?

c. Bagaimana gambaran keputusan pembelian produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu?

d. Bagaimana pengaruh digital marketing terhadap brand awareness produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu?

e. Bagaimana pengaruh brand awareness terhadap keputusan pembelian produk emas pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu?

f. Bagaimana pengaruh digital marketing terhadap brand awareness yang berdampak pada keputusan pembelian produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu?

4. Menetapkan tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui gambaran promosi melalui Digital Marketing produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu

(4)

b. Untuk mengetahui gambaran brand awareness produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu

c. Untuk mengetahui gambaran keputusan pembelian produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu

d. Untuk mengetahui pengaruh digital marketing terhadap brand awareness produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu e. Untuk mengetahui pengaruh brand awareness terhadap keputusan

pembelian produk emas pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu?

f. Untuk mengetahui pengaruh digital marketing terhadap brand awareness yang berdampak pada keputusan pembelian produk emas pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandung Buah Batu

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori, penulis menetapkan hipotesis dalam penelitian ini:

a. Terdapat pengaruh signifikan digital marketing terhadap brand awareness pada produk emas Bank Syariah Mandiri cabang Bandung Buahbatu b. Terdapat pengaruh sigifikan brand awareness terhadap keputusan

pembelian produk emas pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu?

c. Terdapat pengaruh signifikan digital marketing terhadap brand awareness yang berdampak pada keputusan pembelian produk emas di Bank Syariah Mandiri cabang Bandung Buahbatu

6. Menetapkan sumber data, tekhnik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder.

Teknik sampling yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu degan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumen, wawancara, dan kuesioner.

7. Pelaporkan hasil penelitian

8. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma pengaruh digital marketing terhadap brand awareness dan minat beli produk emas pada Bank

(5)

Syariah Mandiri cabang Bandung Buahbatu. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

3.2.2 Bentuk Penelitian Kuantitatif

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

menurut Sugiyono (2008:23), “Metode kuantitatif merupakan data penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan penyimpangan antara yang seharusnya dengan keadaan yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktik, antara rencana dengan pelaksanaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, untuk menganalisis pengaruh digital marketing terhadap brand awareness dan keputusan pembelian produk emas pada Bank Syariah Mandiri cabang Bandung Buahbatu.

1.3 Populasi dan Sample 1.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2013:49) mengemukakan pengertian populasi sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah program produk emas pada Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu. Dimana dalam penelitian ini baik Digital Marketing

( X )

Keputusan Pembelian ( Z )

Brand Awareness

( Y )

(6)

variabel digital marketing, brand awareness dan keputusan pembelian nasabah pada program produk emas pada Bank Mandiri Syariah diukur dengan penilaian diri sendiri secara objektif melalui angket yang disebar untuk nasabah dengan alasan agar didapatkan gambaran objektif yang mendekati nilai yang sebenarnya.

Adapun jumlah populasi diambil dari rata-rata nasabah produk emas selamat tahun 2017, sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jumlah Nasabah Gadai Emas KCP Bandung Buah Batu

Tahun 2017

Bulan Jumlah Nasabah Gadai

Februari 32

Maret 81

April 110

Mei 125

Juni 77

Total Rata-rata 85

Sumber : BSM KCP Buah Batu, 2017 (data diolah) .

1.3.2 Sample dan Tekhnik Pengambilan Sample

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling. Non Probability Sampling merupakan setiap unsur-unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan anggota probabilitas anggota populasi tertentu untuk terpilih tidak diketahui dengan teknik purposive sampling yaitu memilih orang yang terseleksi oleh peneliti berpengalaman berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel.

Sample menurut Sugiyono (2013:49) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sedangkan jumlah populasi hanya 85 dengan demikian teknik pengambilan sample merupakan sample jenuh (sensus) dengan jumlah sample 85 orang.

(7)

1.4 Proses Pengumpulan Data

Sumber pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adala sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder adalah sumber tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen atau orang lain (Sugiyono 2008:30), berdasarkan teori tersebut, maka penulis membedakan sumber data sebagai berikut:

1. Data primer

1) Wawancara (interview), digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui responden yang lebih mendalam dan jumlah responden yang lebih kecil.

2) Metode pengamatan (observasi), menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2008:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

3) Kuesioner, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008:199)

2. Data sekunder

Data sekunder mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada. Misalnya catatan sejarah perusahaan, buku-buku (Text book), peraturan perundang-undangan, majalah, surat kabar, artikel, situs web dan penelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.

1.4.1 Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner tentang promosi investasi emas melalui program cicil emas Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu melalui media internet dalam meningkatkan keputusan pembelian nasabah Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu.

(8)

Penelitian ini menggunakan variabel yang mempengaruhi (exogenous variable) adalah digital marketing, variabel yang dipengaruhi (Endogenous variable) adalah keputusan pembelian, dan variabel perantara (Intermediet Variable) adalah brand awareness, yakni sebagai berikut

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep

variable Indikator Pengukuran Skala

Digital Marketing

(X)

Digital marketing is one type of marketing being widely used to promote products or services and to reach

consumers using digital channels.

Afrina Yasmin, Sadia Tasneem, Kaniz Fatema (2015)

Website 1. Tingkat kemampuan nasabah dalam melihat informasi melalui website

Likert

Optimasi Mesin Pencari (SEO)

1. Tingkat kemampuan nasabah dalam mencari konten mudah ditemukan oleh mesin-mesin pencari

2. Tingkat kemampuan nasabah dalam memudahkan pada oleh mesin-mesin pencari internet

Likert

Periklanan berbasis klik pencarian berbayar (PPC advertising)

1. Tingkat kemampuan nasabah dalam melihat iklan melalui internet

Likert

Pemasaran afiliasi dan kemitraan strategis (affiliate marketing and strategic partnership)

1. Tingkat kemampuan nasabah dalam melihat tanyangan produk emas pada website lain

Likert

(9)

Hubungan masyarakat online (Online PR)

1. Tingkat kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui press release

2. Tingkat kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui artikel 3. Tingkat

kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui blog

Likert

Jejaring sosial (social network)

1. Tingkat kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui facebook 2. Tingkat

kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui whats app

3. Tingkat kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui path 4. Tingkat

kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui BBM

Likert

(10)

5. Tingkat kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui Instragram 6. Tingkat

kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui sms E-mail

pemasaran (e- mail marketing)

1. Tingkat kemampuan nasabah dalam mengetahui produk emas melalui email

Likert

Manajemen hubungan konsumen (Customer Relationship Management)

1. Tingkat kemampuan perusahaan untuk menjaga hubungan dengan konsumen

Likert

Brand Awareness (Kesadaran Merek)

Ukuran kekuatan eksistensi merek kita dibenak konsumen Hermawan Kartajaya (2005)

Top of mind 1. Tingkat kemampuan nasabah untuk menempatkan pemilihan produk emas

2. Tingkat kemampuan nasabah untuk memilih produk emas sebagai pilihan utama

Likert

Brand recall 1. Tingkat kemampuan nasabah untuk mengingat kembali produk emas sebagai produk bank

Likert

(11)

2. Tingkat kemampuan nasabah untuk selalu mengingat kembali produk emas sebagai produk bank Brand

recognition

1. Tingkat kemampuan nasabah untuk mengenal produk emas

2. Tingkat kemampuan nasabah untuk mengetahui produk emas

Likert

Unware of brand

1. Tingkat ketidak tahuan nasabah terhadap produk emas

Likert

Keputusan Pembelian

Semua perilaku sengaja

dilandaskan pada keinginan yang dihasilkan ketika

konsumen secara sadar memilih salah satu di antara tindakan alternatif yang ada. Sangadji dan Sopiah (2013)

Pilihan jenis produk.

1. Tingkat ketersedian varian produk dalam produk emas

Likert

Kesesuaian bentuk produk.

1. Tingklat Kesesuaian kebutuhan nasabah dalam memilih produk.

Likert

Keyakinan dalam memilih merek

1. Tingkat keyakinan merek yang memiliki kualitas lebih baik

dibandingkan competitor

Likert

Keyakinan tempat membeli produk

1. Tingkat memilih produk emas sesuai tempat yang

diingkan

Likert

(12)

2. Tingkat pengaruh lingkungan dalam memilih tempat membeli.

Keyakinan mengenai jumlah produk yang akan dibeli

1. Tingkat Keyakinan membeli produk emas

2. Tingkat Keyakinan membeli produk emas dalam jumlah yang banyak 3. Tingkat Keyakinan

membeli produk emas dengan nilai bunga yang lebih rendah dari competitor

Likert

Kesesuaian waktu pembelian

1. Tingkat Penentuan waktu pembelian

Likert

Kemudahan dalam melakukan pembayaran

1. Tingkat

Kemudahan dalam melakukan

pembelian produk emas

2. Tingkat

Kemudahan dalam melakukan

pembayaran cicilan produk emas

Likert

1.4.2 Uji Coba Instrumen

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (sugiono, 2013:136). Dengan skala likert variabel akan dijabarkan menjadi indicator variabel, kemudian

(13)

indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative dengan alternatif jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Uji coba instrument dapat dilakukan sebelum elakukan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar instrument yang akan digunakan dalam megukur variabel memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan. Instrument dikataan valid apabila instrument tersebu t telah melalui uji reliabilitas. Untuk melaksanakan uji instrument dalam penelitian ini akan mengambil responden diluar sample.

1.4.2.1 Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2013:151) pengujian validitas instrumen yaitu

“mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yangmerupakan jumlah tiap skor butir”, Ardianto (2014:187) mengungkapkan bahwa validitas merupakan keabsahan atau akurasi alat ukur. Validitas menunjukan sejauhmana alat ukur tersebut mengukur sesuatu, alat ukur harus memiliki akurasi yang baik terutama apabila alat ukur tersebut digunakan sehingga validitas akan meningkatkan bobot kebenaran data yang diinginkan peneliti.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sejauhmana ketepatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya, guna memperoleh data yang sesuai dan relevan. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

(14)

bahwa validitas merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel agar mendapatkan hasil yang akurat. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan software Lisrel, dalam uji ini setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang dimaksud.

Menurut Masrun dalam Sugiyono (2013:152) menyatakan bahwa:

Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3, maka bila korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui pertanyaan-pertanyaan mana yang dinyatakan valid dan mana yang dinyatakan tidak valid, mengacu pada tingkat signifikan r kritis= 0,3 apabila alat ukur < 0,3 maka dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2013:141). Di bawah ini terdapat kriteria pengujian statistik, yaitu:

a. r hitung > r kritis maka dinyatakan valid.

b. r hitung < r kritis maka dinyatakan tidak valid.

1.4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Ardianto (2014:189) reliabilitas adalah “indeks yang menunjukan sejauhmana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan”, bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, alat ukur tersebut reliabel. Syarat dalam menyatakan suatu variabel yang reliabel, maka dapat dilihat dari syarat signifikan yaitu > 0,6.

1.4.3 Tekhnik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Observasi, Wawancara, Studi Pustakan dan Kuesioner. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan menggunakan kuesioner, skala dasar pengukuran Likert (Sugiyono, 2013:112) memakai urutan skala lima, yaitu 5,4,3,2 dan 1yang mempunyai arti Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

(15)

1.5 Hipotesis Statistik

Sekaran dan Roger (2010:87), “A hypothesis can be defined as a tentative, yet testable, statement, which predict what you expect to find in your empirical data”. Berdasarkan pendapat Sekaran dan Roger (2010:87) dapat diketahui bahwa hipotesis merupakan pendapat yang dikemukakan oleh penulis mengenai prediksi data empiris.

Hipotesis statistic merupakan pernyataan yang dapat diuji secara statistic mengenai hubungan anatar dua atau lebih variabel penelitian (Seniati, Yulianto, dan Setiadi, 2005), hipotesis statistic mempunyai dua bentuk yaitu, hipotesis slternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho). Berikut ini merupakan hipotesis parsial antara variabel digital marketing terhadap brand awareness:

Ho : β = 0 ; digital marketing tidak berpengaruh terhadap brand awareness produk emas di Bank syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu H1 : β ≠ 0 ; digital marketing berpengaruh terhadap brand awareness produk

emas di Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu

Berikut ini merupakan hipotesis parsial antara variabel brand awareness terhadap keputusan pembelian:

Ho : β = 0 ; brand awareness tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk emas di Bank syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu H1 : β ≠ 0 ; brand awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian

produk emas di Bank Syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu Berikut ini merupakan hipotesis parsial anatara variabel digital marketing terhadap brand awareness dan berdampak pada keputusan pembelian:

Ho : β = 0 ; digital marketing tidak berpengaruh terhadap brand awareness dan berdampak pada keputusan pembelian produk emas di Bank syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu

H1 : β ≠ 0 ; digital marketing berpengaruh terhadap brand awareness dan berdampak pada keputusan pembelian produk emas di Bank syariah Mandiri KC Bandung Buahbatu

(16)

1.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif adalah sudah sangat jelas yaitu digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2013:87). Adapun teknik analisis data yang akan digunakan untuk menguji hipotesis, metode analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini adalah Metode analisis verifikatif, maka dilakukan analisis regresi linier sederhana. Untuk memenuhi persyaratan digunakannya metode analisis, maka sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval.

1.6.1 Analisis Deskriptif

Menurut Ardianto (2014:48) menjelaskan bahwa: “metode deskriptif kuantitatif adalah metode yang hanya memberikan gambaran atau deskripsi tentang variabel dari sebuah fenomena yang diteliti”. Selain itu, penelitian deskriptif bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan cara mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.

Ardianto (2014:49) menyatakan bahwa penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi dan dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan, keadaan nyata yang sekarang berlangsung.

Mengacu pada teori di atas penelitian deskriptif dapat diartikan penelitian yang hanya mendeskripsikan suatu keadaan, situasi, dan hubungan yang sedang terjadi sekarang. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menjawab dan mengungkap bagaimana pengaruh digital marketing terhadap brand awareness yang berdampak pada keputusan pembelian produk emas, melalui gambaran data tanggapan responden dapat diketahui tanggapan responden terhadap setiap indicator dan variabel yang sedang diteliti. Agar lebih mudah dalam menginterpretasikan variabel yang sedang diteliti, dilakukan kategorisasi berdasarkan frekuensi melalui persentase (%).Tabel Distribusi Frekuensi Relatif

(17)

juga dinamakan Tabel Persentase. Dikatakan “frekuensi relatif” sebab frekuensi yang disajikan di sini bukanlah frekuensi yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka persenan. (Sudijono Anas.2009: 42). Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan) digunakan rumus:

Dimana :

P : Persentase

F : Jumlah Frekuensi N : Banyak Individu

1.6.2 Uji Statistik

Kegiatan analisis data yang dilakukan penulis dalam hal ini merupakan kegiatan setelah data dari seluruh resp onden yang telah diambil sampelnya tersebut terkumpul dengan menggunakan alat analisis yang telah ditetapkan sesuai dengan jenis data dan jenis hipotesis. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis jalur (path analisys).

3.6.2.1 Analisis Jalur (Path Analisys)

Schumacker, R & Lomax (Edi Riadi, 2013:3) berpendapat bahwa Path analysis is an extension of multiple regression in that various multiple regression models or equation can be estimated simultaneously, it provides a more effective and direct way of modeling mediation effects. Analisis jalur (path analysis) adalah perluasan dari regresi berganda dalam berbagai model regresi atau persamaan yang dapat diestimasi secara bersamaan, tetapi memberikan cara yang lebih efektif untuk mengetahui model pengaruh langsung maupun tidak langsung.

Graham Upton (Edi Riadi, 2013:4) menjelaskan bahwa path analysis is a method of describing and quantifying the relationship of a dependent variable Y to a set of other variables. It is difficult to infer causation without an experiment, but by describing a system of interrelationships, path analysis can take a step to support cause-and-effect inference. Analisis jalur adalah metode yang

(18)

menggambarkan dan menguantifikasikan hubungan variabel terkait terhadap variabel-variabel lain. Masing-masing variabel memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung melalui variabel lain terhadap variabel Y.

1. Analisis Normalitas Residual (Galat Taksiran)

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui penyebaran data, apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak. Metode analisis yang digunakan adalah metode normalitas residual “Lilliefors”. Pada taraf signifikansi sebesar α=0,05.

Langkah-langkah uji normalitas residual dapat dijelakan sebagai berikut:

a) Tentukan skor masing-masing data dengan rumus:

b) Kemudia cari nilai Z = 0,98 pada Z table, diperoleh angka 0.3907. nilai ini kemudian dicari besar peluangnya dengan nilai F(Z) = 0,5 + Z table. Dengan cara yang sama lakukan perhitunan s(Z) untuk seluruh data.

c) Hitung masing-masing frekuensi kumulatif relative S(Z) nilai Z dengan rumus:S(Z) = n kumulatif/n. Contoh data pertama hasil n kumulatif dengan cara mengurutkan Z skor diperoleh n kumulatif = 38 sedangkan n = 40.

Dengan demikian S(Z) = 38/40 = 0,95

d) Aselanjutnya tentukan nilai │F(Z)-S(Z)│. Contoh data (X2 – X2) pertaa dihitung dengan │F(Z)-S(Z)│= 0,8907 – 0,950 = 0,0593. Untuk menentukan L table gunakan rumus Lt = 0,886/√n. contoh untuk n=40, Lt = 0,886/√40 = 0,140

e) Terakhir, setelah semua data │F(Z)-S(Z)│ dihitung, carilah Lo yaitu │F(Z)- S(Z)│ paling besar. Jika Lo < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa data memenuhi asumsi normal. Jika Lo = 0,1352 < Lt = 0,140, maka dapat disimpulkan bahwa data variabel X1 dengan X2 memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Koefisien Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, Pengaruh Total, dan Pengaruh Lain (Error Varian)

Setelah koefisien korelasi diperoleh, asumsi linieritas, dan homogenitas terpenuhi, maka koefisien pengaruh dengan teknik analisis jalur dapat dilanjutkan.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjawab pertanyaan seberapa besar

(19)

pengaruh kausal variabel-variabel eksogenus (Xi) terhadap variabel-variabel endogenus (Y) baik langsung (direct), tidak langsung (indirect) maupun secaa total.

Persamaan Strukturan 1:

Jika r12 = P21, maka hal ini mengidentifikasikan bahwa variabel penetapan tujuan berpengaruh langsung terhadap efikasi diri seesar 63%. Selanjutnya koefisien perlu diuji signifikannya dengan rumus sebagai berikut:

Sedangkan t table dengan derajat bebas (n-2) = 40 – 2 = 38 pada tingkat signifikansi 0,95 (95%)

tt (0,95;38) = 1,68

jika th > tt, maka disimpulkan bahwa koefisien pengaruh cukup signifikan.

Dengan demikian hipotesis pertama “terdapat pengaruh langsung penetapan tujuan terhadap eikasi diri” dapat diterima.

Persamaan Striktural 2:

0,58 = P31 + 0,63 P32

0,59 = 0,63P31 + P32

Melalui teknik determinan dari Sarus, koefisien P31 dan P32 diperoleh:

*

+

[

]

[

]

(20)

Selanjutnya pengaruh bersama-sama (simultan) variabel eksogenus terhadap variabel endogenus pada persamaan jalur substruktural 2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

[ ]

Dengan mencari invers matriks korelasi pada substural 1, anatara x1 dan x2

sebagai variabel eksogenus terhadap x3 sebagai variabel endogenus didapat satuan matriks pada kolom 1 baris 1(CR11) sebagai berikut

(

) (

) dengan demikian CR11 = 1,6581 Untuk menuji signifikasi masing-masing jalur, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Maka dengan demikian jika P31 dan P32 > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien jalur P31 dan P32 signifikan.

3. Uji kesesuaian model (Godness of Fit)

Uji kesesuaian model dimaksudkan untuk menguji apakah model yang diusulkan memilih kesesuaian (fit) dengan data atau tidak. Suatu model dikatakan fit apabila matriks korelasi sample tdak jauh berbeda dengan mariks korelasi estimasi. Untuk teknik pengujiannya dapat dilakukan degan beberapa cara diantaranya dengan cara tes statistika Q.

dimana ( ) Keterangan:

Jika Q=1, maka mengidentifikasikan model fit sempurna M=R2m jika koefisien jalur semuanya signifikan

R21 pada structural 1= 0,397 R22 pada structural 2 = 0,420

(21)

R23 pada structural 3 = 0,323

Maka R2m dapat ditentukan sebagai berikut.

R2m = 1_(1_ R21)(1_ R22)(1_ R23) = 1_(0,603)(0,58)(0,677) = 0,763 Jika koefisien jalur semuanya signifikan, maka M= R2m = 0,763

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model sudah fit artinya matriks korelasi sample tidak jauh berbeda dengan matriks korekasi estimasi.

Referensi

Dokumen terkait