19
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Bank BRI Syariah merupakan objek penelitian yang penulis analisis.
Pengambilan data penelitian mengenai Bank BRI Syariah, penulis mengutipnya dari website resmi Bank BRI Syariah www.brisyariah.co.id tahun 2018. Penulis mengutip mengenai sejarah, visi, misi, dan logo Bank Syariah Mandiri dengan penjelasan sebagai berikut.
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Bank BRISyariah mulai resmi beroperasi pada tanggal 17 November 2008 setelah mendapat izin dari Bank Indonesia melalui surat yang diterbitkan pada tanggal 16 Oktober 2008 dengan nomor surat 10/67/KEP.GBI/DpG/2008, setelah sebelumnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., mengakuisisi Bank Jasa Arta pada tanggal 19 Desember 2007. Setelah proses akuisisi tuntas dan izin dari Bank Indonesia keluar, PT Bank BRIsyariah merubah kegiatan usaha bank tersebut dari yang semula beroperasional secara konvensional diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip-prinsip Syariah Islam.
Aktivitas Bank BRIsyariah semakin kokoh karena pada tanggal 19 Desember 2008 resmi ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan pada tanggal 1 Januari 2009 PT. Bank BRIsyariah mulai efektif melebur menjadi Bank BRIsyariah (persero spin off). Penandatanganan akta pemisahan tersebut ditandatangani oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRISyariah.
A. Visi Dan Misi Perusahaan 1. Visi
Menjadi Bank ritel modern terkemukadengan ragam layanan financial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
2. Misi
1. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan financial nasabah.
2. Menyediakan produk dan layanan yang mengedapankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip.
3. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dan dimana pun.
4. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.
B. Nilai-Nilai Perusahaan 1. Profesional
Kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan standar teknis dan etika yang telah ditentukan.
2. Antusias
Semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan mendalam pada setiap aktivitas kerja.
3. Penghargaan Terhadap SDM
Menempatkan dan menghargai karyawan sebagai modal utama Perusahaan dengan menjalankan upaya-upaya yang optimal sejak perencanaan, perekrutan, pengembangan dan pemberdayaan SDM yang berkualitas serta memperlakukannya baik sebagai individu maupun kelompok berdasarkan saling percaya, terbuka, adil dan menghargai.
4. Tawakkal
Optimisme yang diawali dengan doa dan dimanifestasikan melalui upaya yang sungguh-sungguh serta diakhiri dengan keikhlasan atas hasil yang dicapai.
5. Integritas
Kesesuaian antara kata dan perbuatan dalam menerapkan etika kerja, nilai- nilai, kebijakan dan peraturan organisasi secara konsisten sehingga dapat dipercaya juga senantiasa memegang teguh etika profesi dan bisnis, meskipun dalam keadaan yang sulit untuk melakukannya.
6. Berorientasi Bisnis
Tanggap terhadap perubahan dan peluang, selalu berpikir dan berbuat untuk mengahsilkan nilai tambah dalam pekerjaannya.
7. Kepuasan Pelanggan
Memiliki kesadaran sikap serta tindakanyang bertujuan memuaskan pelanggan eksternal dan internal di lingkungan perusahaan.
C. Logo Perusahaan
sumber brisyariah.co.id
Terhitung sejak tahun 2016, Induk Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah membuatkan logo baru untuk anak-anak perusahaannya termasuk BRISyariah.
Menunjukkan surat No.S.B.24-MDR/11-2016 tanggal 14 November 2016 yang diajukan BRISyariah perihal Penyampaian Perubahan Logo PT Bank BRISyariah No.S.B.225-PDR/12-2016, Otoritas Jasa Keuangan telah menerima dan mencatat perubahan tersebut melalui Surat Nomor S-35?PB.132/2017. Sesuai yang diamanatkan dalam Surat Otoritas Jasa Keuangan tersebut, BRISyariahtelah menyampaikan laporan perubahan tersebut secara rutin, melakukan sosialisasi, termasuk melakukan penyesuaian terhadap berbagai hal yang diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh potensi risiko yang timbul dari perubahan logo tersebut telah dimitigasi secara memadai.
Logo BRISyariah baru ini bermakna bahwa BRISyariah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan induknya yaitu Bank BRI sebagai bank terbaik di Indonesia. BRISyariah senantiasa mendapat dukungan dari Bank BRI dalam menjalankan bisnisnya. Bank BRI pun mendukung penuh BRISyariah untuk
menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi PT Bank BRI Syariah KC Suniaraja Bansung
Struktur Organisasi merupakan komponen penting suatu perusahaan.
Struktur organisasi berguna untuk memberikan arah kerja yang jelas bagi setiap individunya. Struktur organisasi Bank BRI Syariah KC Suniaraja Bandung menggunakan struktur organisasi garis, karena segala perintah dan otoritas langsung dari pimpinan atau atasan kepada bawahan begitu juga dengan tanggung jawab langsung dari pimpinan. Dengan adanya struktur organisasi maka pembagian tanggung jawab dan wewenang pada setiap divisi atau bagian akan jelas. Adapun struktur organisasi Bank BRI Syariah KC Suniaraja Bandung terdiri dari :
Gambar III.1
Struktur Organisasi Bank BRI Syariah Kc Suniaraja Bandung
Sumber : Bank BRI Syariah Suniaraja KC Bandung
STRUKTUR ORGANISASI
PT BANK BRI SYARIAH CABANG SUNIARAJA
Account Officer
1. Acep Darmawan 2. Dian Yuditiarso
2. Dani Ramdhani 1. Medina
3. Muhammad Husni Rijal 2. Ricky Akbar
3. Fisrty Anandinio 1. Reny Rahmah R
4. Achmad Nizam 2. Rachmawati Elda Customer Service
5. Wiki anggoro 1, Ramdini
6. Mimin Sugiarti
COLLS MIKRO 7. Aris Rizky Wijaya 3. Egi F
1. Wiwit Kuswanto 8. Arsita Fajrin
9. Tegar Rismanuar Adharini Indarasari Teller/CS E-Bus Branch Adm.
10. Siti Gayatri - Irman Ismail Azis
REVIEWER JUNIOR Penaksir Gadai Back OfficeKliring/ Loans Ops.
1. Firman Lukman Nurhakim 1. Sucahyo Back Up Frontline
2. Angga Ginanjar - Tedi Setiawan
2. Awaludin Ikbal
Mutia Permata Sari
1. Fini Rahmawati Lestari
Firman Nurhakim 1. Febi Hendarsyah Rurry Maulandari
1. Mira Ika Kartika
2. AYU AGUSTIANI SATRIA Teller
Manager Operation & Service FRG
Imran Nurman L Kiki Badru
Risk Manager Mikro
DIREKTUR PEMBINA
Pimpinan Cabang AYI REWAHYUDIN
Pgs.Marketing Manager Manager
General Financing Support
Marketing Manager Suniaraja
Wiwin Siti Hasanah Reza Priyana Yudhatama
Appraisal & Invest.
1. Radita Puspitasari Financing Adm.
UH UMS Suniaraja
AO, Colls & Rest
Legal
BOS KC 2. Dani Ramdani Rachim
ADP RAMDANI
AOM
Reporting & Custody
Berdasarkan struktur organisasi pada Gambar III.1, setiap posisi yang ada memiliki tugas dan tanggung jawab pada pekerjaannya, berikut akan di jabarkan tugas serta tanggung jawabnya yaitu:
1. Pimpinan Cabang
a. Mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi tugas-tugas bawahannya.
b. Mengawasi jalannya operasional di unit pelayanan yang menjadi tanggung jawab bawahannya.
c. Melakukan fungsi manajemen personalia seperti pendelegasian wewenang, penilaian karyawan, dan pengendalian lingkungan kerja.
2. Financing Risk Manager
Bertugas melakukan review pembiayaan, mencermati setiap pengajuan pembiayaan yang melebihi kewenenangan limit cabang untuk memutuskan, untuk diajukan ke komite kantor pusat
3. Micro Marketing Manager
Bertanggung jawab atas program-program marketing untuk segmen bisnis mikro dan sekaligus bertanggung jawab terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari segi bisnis maupun administrasi.
4. Unit Head
Bertanggung jawab atas program-program marketing untuk segmen bisnis mikro dan sekaligus bertanggung jawab terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari segi bisnis maupun administrasi.
5. Account Officer
a. Melakukan kegiatan peningkatan kredit ritel komersil.
b. Meningkatkan kredit program.
c. Melakukan pembinaan, pengawasan dan monitoring kredit.
d. Memastikan keaslian dan kebenaran data dokumen- dokumen kredit yang berlaku.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan internal 6. Funding Officer
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah.
b. Melakukan kegiatan promosi produk dan jasa.
c. Menjaga hubungan baik dan mempertahankan nasabah-nasabah yang telah menyimpan uangnya di Bank.
d. Menyusun rencana kerja 3 bulanan berdasarkan rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan oleh pimpinan cabang.
e. Melaporkan kepada Pimpinan Cabang atas hasil-hasil pencapaiannya 7. Relationship officer
Menagih pembayaran pada nasabah dengan cara terjun langsung ke lapangan.
8. Branch Operation SPV
Berwewenang mengkoordinir kegiatan pelayanan perbankan transaksi operasional dan teller, menyetujui atau otorisasi transaksi layanan operasi front office sesuai kewenangan.
9. Customer Service
a. Melayani pendaftaran produk bank dan membantu menjawab pertanyaan
b. Nasabah mengenai produk atau jasa yang ada di bank bersangkutan.
c. Menyelesaikan permasalahan atas komplain dari nasabah yang merasa tidak puas terhadap layanan atau produk bank.
d. Melayani dan memenuhi harapan nasabah dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat.
e. Melakukan beberapa pekerjaan administrasi seperti melakukan sistem filying atas berkas-berkas yang ada dalam tanggung jawab bank bersangkutan dengan benar dan rapi agar dapat dengan cepat ditemukan ketika suatu saat diperlukan.
10. Teller
a. Memeriksa kelengkapan transaksi yang sedang ditangani.
b. Memeriksa saldo uang tunai teller pada cash box.
c. Melaksanakan system failing dan arsip sesuai prosedur yang berlaku.
d. Melayani nasabah dalam transaksi financial yang bersifat fisik.
e. Pengaturan uang tunai dan penyelesaian proses transaksi.
f. Verifikasi atau pencocokan tanda tangan pada formulir dengan dokumen asli untuk memastikan tanda tangan tersebut sah.
g. Memeriksa kelengkapan formulir transaksi, keaslian dan pengisian warkat (cek atau bilyet giro) yang dilakukan oleh nasabah.
h. Melaksanakan pengoperasian BDS (Brach Delivery System) dan IDS (Intergrated Deposit System).
11. Operation Support
Bertanggung jawab atas berjalannya operasional perbankan yang berada di luar aspek bisnis.
12. Financing Support Manager
Bertanggung jawab melakukan supervise terhadap proses pembiayaan baik dari aspek penilaian jaminan, aspek yuridis atau legal, pengadministrasian dan pelaporan.
13. Legal
a. Sebagai konsutan hukum perusahaan, yaitu memberikan nasihat atau opini hukum kepada pemimpin perusahaan.
b. Sebagai advokat perusahaan, yaitu mewakili perusahaan jika terjadi masalah di pengadilan, dan
c. Sebagai pelaksana perusahaan, yaitu menyiapkan dan mengurus perizinan.
14. Gadai
Bertugas untuk melakukan operasional gadai. Mulai dari menaksir barang jaminan, melihat dan meneliti keaslian barang jaminan serta menjaga barang jaminan dalam khasanah. Selain itu penaksir gadai juga bertugas memberikan surat peringatan lelang kepada nasabah jika sudah jatuh tempo dan nasabah belum melunasinya.
15. OB/CS Office Boy
Berwenang menjaga kebersihan kantor dan membatu para karyawan kantor untuk menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan kebersihan, kerapihan, serta keindahan kantor.
16. Satpam Security
berwenang menjaga keamanan kantor, serta memberikan arahan pada setiap nasabah yang memiliki keperluan untuk menuju bagian Teller maupun Costumer Service.
3.1.3. Aktivitas / Kegiatan Perusahaan
PT Bank BRISyariah mengembangkan pelatihan yang mengarah kepada peningkatan kompetensi penguasaan industri jasa keuangan, inovatif dalam pengembangan produk dan layanan. Serta menciptakan karyawan yang peduli kepada nasabah dengan memberikan rasa aman, kepercayaan dan kemudahan akses bagi nasabah.Upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja dilakukan melalui perbaikan kualitas pengelolaan SDM.
Produk yang dipasarkan oleh bank BRI Syariah adalah sebagai berikut (BRIsyariah, 2018):
1 Tabungan Faedah BRISyariah iB merupakan produk simpanan dari BRISyariah untuk nasabah perorangan yang menginginkan kemudahan transaksi keuangan sehari-hari.
2 Tabungan Haji BRISyariah iB merupakan produk simpanan yang menggunakan akad Bagi Hasil sesuai prinsip syariah Khusus bagi calon Haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).
3 Tabungan Impian BRISyariah iB merupakan produk simpanan berjangka dari BRISyariah untuk nasabah perorangan yang dirancang untuk mewujudkan impian nasabahnya (kurban, pendidikan, liburan, belanja) dengan terencana memakai mekanisme autodebet setoran rutin bulanan.
4 Simpanan Faedah BRISyariah iB merupakan simpanan dana pihak ketiga dengan akad Mudharabah dimana nasabah sebagai pemilik dana
dan bank sebagai pengelola dana, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah dan jangka waktu yang disepakati antara Bank dengan Nasabah.
5 Simpanan Pelajar iB adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
6 Giro Faedah Mudharabah BRISyariah iB merupakan simpanan investasi dana nasabah pada BRIsyariah dengan menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai kesepakatan dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan.
7 Deposito BRISyariah iB merupakan produk simpanan berjangka menggunakan Akad Bagi Hasil sesuai prinsip syariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan yang memberikan keuntungan optimal.
8 KPR BRISYariah adalah Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan mengunakan prinsip jual beli (Murabahah) / sewa menyewa (Ijahrah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan.
9 KPR Sejahtera adalah Produk Pembiayaan Kepemilikan Rumah (KPR iB) yang diterbitkan Bank BRISyariah untuk pembiayaan rumah dengan dukungan bantuan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP) kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pengembang (develover).
10 KKB BRISyariah iB merupakan pembiayaan Kepemilikan Mobil dari BRIsyariah kepada nasabah perorangan untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan dengan mengunakan prinsip jual beli (Murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan.
11 KMF PURNA iB adalah Kepemilikan Multifaedah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada para pensiunan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan paket barang atau jasa dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah) atau sewa menyewa (ijarah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan.
12 KMF PRA PURNA iB adalah fasilitas pembiayaan kepada para PNS aktif yang akan memasuki masa pensiunan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan paket barang atau jasa dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah) atau sewa menyewa (ijarah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan sampai memasuki masa pensiunan.
13 E-Banking BRIsyariah merupakan pelayanan berbasis teknologi diantaranya SMS Banking, Mobile Banking, Internet Banking, Cash Management System (CMS), e-Form, dan Laku Pandai.
3.2. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:2) metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan sistem analisis data bersifat statistik.
Menurut (Sugiyono, 2017) metode penelitia kuantitaf adalah metode pisitivistik karena berlandasan pada filsafat positivime dengan melakukan penelitian pada populasi atau sampel tertentu dan untuk pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis.
Dengan demikian dapat disimpulkan penelitian ini bertujuan untuk uji hipotesis yang telah ditetapkan yaitu seberapa besar pengaruh variabel independen (Customer Bonding) terhadap variabel dependen (kepuasan nasabah).
3.2.1 Desain Penelitian
Sugiyono (2017:30 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui dua sampel atau populasi sebagaimana adanya.
3.2.2. Operasional Variabel
(Sugiyono, 2017) menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut sifat atau nilai dari orang, objek kegiatan mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan judul penelitian yaitu strategi Customer Bonding dalam mempertahkan kepuasan nasabah tabungan haji di Bank
BRI Syariah KC Suniaraja baik secara parsial maupun simultan. Maka dibuat variabel.
1. Variabel Independen (X)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, perdiktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
Tabel III.1.
Operasional Variabel Variabel
penelitian
Konsep Dimensi-Dimensi Skala Item peryataan
Customer Bonding (X)
(Kuswardhani Nanie, 2014)
Customer bonding untuk mengikat pelangga agar tidak ke perusahaan lain atau mempertahkan nasabah
1. Awareness bonding 2. Indentity
bonding 3. Relationship
bonding 4. Community
bonding 5. Advocacy
bonding
Ordinal A1-A10
Kepuasan Nasabah (Y) (Priansa, 2017)
Kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa
terhadap suatu
1. Harapan 2. Kinerja 3. Perbandingan 4. Pengalaman 5. diskonfirmasi
Ordinal A1-A10
produk yang di tawarkan
Selanjutnya untuk perhitungan kuantitatif maka setiap variabel melalui indikator dan instrumen menggunakan skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Skala likert. Menurut Sugiyono (2016:93) βskala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosialβ.
Pada Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang memiliki skor. Variabel tersebut diukur dengan menggunakan lima item pernyataan dan responden diminta untuk memilih jawaban berdasarkan skala dari lima sampai dengan satu. Jawaban dengan skala lima (5) cenderung sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, nilai empat (4) setuju dengan pernyataan, nilai tiga (3) cukup setuju atau netral dengan pernyataan, nilai dua (2) tidak setuju dengan pernyataan, dan nilai satu (1) sangat tidak setuju untuk pernyataan yang diberikan.
Skor dari instrumen dapat di lihat pada Tabel III.1 Tabel III.1
Skala Penilaian Instrumen Pernyataan No Singkatan Keterangan Skor 1.
2.
3.
4.
5.
SS ST N TS STS
Sangat Setuju Setuju
Netral Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5 4 3 2 1 Sumber: (Sugiyono, 2017)
3.2.3 Sember Data
Sumber data merupakan data-data yang penulis perlukan dalam sebuah penelitian.
Sumber data tersebut terdiri dari berbagai macam informasi dan data-data yang penulis perlukan. Sugiyono (2017:147) mengemukakan apabila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
A. Sumber Primer
Sugiyono (2017:209) menyebutkan bahwa sumber primer adalah sumber data yang langsung diberikan oleh narasumber pada pengumpul data. Dalam penelitian ini sumber data primer yang digunakan yaitu data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara pada nasabah saat survei.
B. Sumber Sekunder
Sugiyono (2017:209) menyebutkan bahwa βsumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumenβ. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari media internet atau situs internal perusahaan, buku, jurnal, dan majalah yang berupa dokumen atau artikel yang terkait dengan perusahaan.
3.4.3 Populasi Sample
Dalam menentukan suatu responden penelitian penulis perlu metode untuk menentukan jumlah responden yang penulis butuhkan. Ada dua cara diantaranya sebagai berikut.
A. Populasi
(Sugiyono, 2017:119) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan krakteriktis tertentu yang di tetap oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudahan.
B. Sempel
Sugiyono (2017:81) sempel adalah dari jumlah dan krakteriksik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah jumlah nasabah Bank BRI Syariah KC Siniaraja Bandung sebanyak 300 orang.
Metode pengambilan sampelnya menggunakan metode Slovin dalam Nurma Sari & Khoirul Anwar (2018:29). Berikut ini rumus persamaan untuk mencari sampel
Keterangan:
n = jumlah sampel N = Jumlah Populasi
e2 = batas ketelitian yang diinginkan Diketahui:
Diketahui:
N = 300
e2 = 10% = 0,1 π = 300
1+300 (0,1)2 = 300
1+300 (0,01) = 300
1+3 =300
4 β 75 (dibulatkan)
Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh sampel sebanyak 75 responden. Jadi, sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 75 orang.
π = π 1 + ππ2
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data.
Sebuah penelitian tentu diperlukan adanya teknik pengumpulan data.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dokumentasi, dan kuesioner
A. Observasi
(Sugiyono, 2017) observasi adalah teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Yaitu wawacara dan kuesioner.
B. Wawacara
(Sugiyono, 2017) wawacara adalah pengumpulan data apabila peniliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahnya yang meneliti atau mengetahui hal-hal responden.
C. Kuesioner
Sugiyono (2017:142) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara, memberi seperangkat pertanyaan atau peryantaan tertulis kepada responden.
3.2.6. Rancangan Analisis Data dan Hipotesis
Sugiyono (207:63) menjelaskan statistik deskriptif adalah statistik yang penulis gunakan untuk menggambarkan data. Data yang telah terkumpul dapat penulis tarik kesimpulan tanpa bermaksud membuat kesimpulan secara umum atau generalisasi.
Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 23.0. Hasil data yang penulis
konversi tersebut selanjutnya penulis uji secara verifikatif dan analisis regresi linier sederhana.
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam pengujian data diperlukan dua uji data. Berikut ini dikemukakan cara pengujian validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan untuk penelitian.
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali dalam Sari (2017:187) uji validitas digunakan untuk pengukuran suatu instrumen pertanyaan valid atau tidaknya. Suatu instrumen dapat penulis simpulkan valid jika instrumen tersebut memiliki skor mampu mengungkap sesuatu yang dapt terukur dalam instrumen tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi pearson product moment dengan kriteria sebagai berikut.
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel variabel instrumen tersebut valid.
b. Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel variabel instrumen tersebut tidak valid.
Dalam penelitian ini perhitungan uji validitas dan reliabilitas instrumen penulis menggunakan software IBM SPSS versi 23. Uji validitas akan penulis gunakan pengujian masing-masing instrumen yang berjumlah 21 butir pernyataan yang responden jawab dengan jumlah 75 kuesioner. Kriteria yang penulis gunakan untuk menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan tingkat kepercayaan 70% dan kesalahan 10% (Ξ±=0,1) dengan r tabel 0,5
2. Uji Reliabilitas
Abhimantra, Rahmi Maulina, & Agustianingsih (2013:173) memaparkan bahwa uji reliabilitas penulis lakukan untuk mengetahui kehandalan dari kuesioner
yang penulis sebar dalam mengukur suatu variabel. Rusdianto & Ibrahim (2016:55) Penelitian reliabilitas penulis lakukan dengan menggunakan cronbach alpha.
Koefisien cronbach alpha > 0,60 menunjukan bahwa data yang terkumpul reliabel.
B. Analisis Data
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, Sugiyono (2017:243) menjelaskan bahwa analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data dari responden dan sumber data lain terkumpul, lalu dikelompokkan, ditabulasi, disajikan sesuai variabel, dan dilakukan hitungan untuk menjawab rumusan masalah dan dilakukan uji hipotesis yang telah diajukan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, dan statistik yang digunakan dalam penelitian ini statistik deskriptif.
Dalam analisis data tentu diperlukan pengujian terhadap data-data yang telah terkumpul. Berikut hal-hal yang dilakukan untuk pengujian data tersebut.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:245) analisis statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi dengan deskripsi persentase butir-butir variabel dan deskripsi skor total variabel.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran tanggapan responden mengenai religiusitas terhadap minat menabung masyarakat di lingkungan Bank BRI Syariah KC Suniaraja Bandung.
Untuk memudahkan penelitian dalam menentukan panjang kelas interval maka penulis membuat interval 1 sampai dengan 5 rumus yang penulis gunakan untuk
mencari panjang kelas interval. Rumus menurut Sugiyono (2016:139) adalah sebagai berikut:
Nilai indeks maksimum = skor maksimal x jumlah pertanyaan x jumlah responden Nilai indeks minimum = skor minimal x jumlah pertanyaan x jumlah responden
Setelah interval diperoleh skor hasil akhir masing-masing variabel dapat penulis kategorikan menurut rentang interval perhitungan tersebut. Adapun kategori yang penulis gunakan untuk kategori interpretasi hasil penelitian variabel penelitiannya sebagai berikut.
SS S N TS STS
5 4 3 2 1
Sumber : Sugiyono (2016)
Gambar III.3. Garis Kontinum Penelitian
Berdasarkan gambar III.2 di atas menunjukan skor jawaban sangat tidak setuju (STS) memiliki nilai skor 1, skor jawaban tidak setuju (TS) memiliki nilai skor 2, skor jawaban netral (N) memiliki nilai skor 3, skor jawaban setuju (S) memiliki nilai skor 4, dan skor jawaban sangat setuju (SS) memiliki nilai skor 5.
2. Skor Total Variabel
Menurut Sugiyono (2016:140) untuk mengetahui frekuensi kondisi masing- masing variabel dapat penulis ketahui dengan perkalian antar skor tertinggi dalam setiap variabel dengan jumlah item pertanyaan yanng ada pada setiap variabel yang kemudian dibagi dalam 5 kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil perkalian tersebut dapat menggambarkan masing-masing
Interval =nilai indeks maksimum - nilai indeks minimum S
variabel sehingga penulis dapat menyimpulkan gambaran masing-masing variabel tersebut.
1. RS = m β n / k 2. RS = 5 - 1 / 5 = 0,80 Keterangan :
RS : Rentang Skala m : Skor Maksimal n : Skor Minimal k : Jumlah Kategori
Kategori jawaban responden dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. 1,00 β 1,80 = Kondisi sangat rendah atau sangat tidak baik yang menunjukkan kondisi variabel masih sangat rendaj atau sangat kecil dimiliki oleh variabel penelitian.
b. 1,81 β 2,60 = Kondisi rendah atau tidak baik yang menunjukan kondisi variabel masih rendah atau kecil dimiliki oleh variabel penelitian.
c. 2,61 β 3,40 = Kondisi sedang atau cukup yang menunjukkan kondisi variabel yang sedang atau cukup dimiliki oleh variabel penelitian.
d. 3,41 β 4,20 = Kondisi tinggi atau baik yang menunjukkan kondisi variabel yang tinggi atau naik dimiliki oleh variabel penelitian.
e. 4,21 β 5,00 = Kondisi sangat tinggi atau sangat baik yang menunjukkan kondisi variabel yang sangat tinggi atau sangat naik dimiliki oleh variabel penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik
Menurut Sugiyono dalam Purnama (2017:14) uji asumsi klasik berguna untuk mengetahui dan mendeteksi ada atau tidaknya penyakit atau data yang error pada hasil instrumen penelitian yang telah peneliti sebar. Apabila data hasil penyebaran instrumen ada yang error, data tersebut tidak memberikan manfaat secara statistik baik. Dengan melanjutkan analisis regresi dan pengujian selanjutnya. Uji asumsi klasik terdiri dari beberapa tipe uji. Beberapa tipe uji tersebut sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali dalam Sari (2017:187) uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistibusi normal atau tidak. Dalam penelitianini uji normalitas menggunakan Kolmogrov-Smirnov Test dengan menggunakan taraf signifikan 0,1. Data penulis nyatakan berdistribusi normal apabila signifikannya menunjukan angka lebih besar dari 10% atau (Ξ± =0,1).
Pengujian berikutnya dapat untuk mendeteksi suatu penelitian memenuhi asumsi normalitas dapat terlihat pada grafik histogram pada tampilan sebelumnya.
Data terdistribusi normal jika kurva normal yang berada di grafik mengikuti bentuk bel (lonceng).
Deteksi uji normalitas juga dapat terlihat pada penyebaran data (berupa titik atau dot) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Bisri & Widasiswi Sugiyono (2018:66) memaparkan bahwa uji multikolinearitas adalah adanya hubungan linear yang sempurna antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi diantara variabel bebas, variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
Menurut Sugiyono dalam Bisri & Widasiswi S (2018:66) untuk melihat ada tidaknya multikolinearitas dapat terlihat pada Tolerance dan VIF. Apabila nilai VIF mendekati 10 dan mempunyai angka Tolerance disekitar 0,1 dengan kata lain uji terkena multikolinearitas jika nilai VIF < 1 atau nilai Tolerance > 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui terjadi tidaknya korelasi dari residual pengamatan variabel satu dengan pengamatan variabel lainnya (A. S. Hidayat, 2015:338). Cara untuk mengetahui mengalami atau tidaknya autokorelasi adalah dengan menganalisa nilai Durbin β Watson (DW). Artinya syarat tidak terjadinya autokorelasi 1<DW<3 menurut Santoso dalam Bisri & Widasiswi S (2018:66).
d. Uji Heteroskedastisitas
Marginingsih (2018:81) memaparkan bahwa Heteroskedastisitas bertujuan menguji dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik yaitu data
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain sama atau homoskesdatisitas. Jika tidak sama maka terjadi heteroskedastisitas.
Menurut Ghozali dalam Bisri & Widasiswi S (2018:67) Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dengan melihat pola gambar Scatterplot model tersebut.
Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier sederhana tidak terdapat heteroskesdastisitas sebagai berikut.
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
4. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana adalah sebuah metode penelitian pendekatan untuk pemodelan hubungan antara satu variabel independen dan variabel independen, dalam analisis regresi sederhana hubungan antara variabel bersifat linier, dimana perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan variabel Y secara tetap Riana & Hermansyah (2016:270).
Dalam penelitian ini variabel bebas adalah religiusitas (X) dan variabel terikat adalah minat menabung (Y). Riana & Hermansyah (2016:270) menyebutkan bahwa persamaan regresi linear sederhana ditentukan sebagai berikut:
Y = a + bX Keterangan :
Y = nilai-nilai taksiran untuk variabel tak bebas (Y) X = nilai-nilai variabel bebas
a = intersep (pintasan) bilamana X = 0
b = koefisien arah atau slope dari garis regresi 5. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi
Dalam pengujian hubungan (korelasi) dan pengaruh (Determinasi) suatu variabel diperlukan pengujian secara terpisah. Adapun pengujian tersebut sebagai berikut.
a. Uji Koefisien Korelasi (R)
Sari (2017:188) memaparkan bahwa analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel independen (x) dan variabel dependen (y). Riana & Hermansyah (2016:280) menyebutkan bahwa persamaan koefisien korelasi (r) ditentukan sebagai berikut :
π = π β ππ β β π β π
β{π β 2 βπ (β π)2}{π β 2 β (β π)2π } Tabel III.3
Koefisien Korelasi Variable No Pengukuran Keterangan
1 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 2 0,20 β 0,399 Rendah 3 0,40 β 0,599 Cukup Kuat
4 0,60 β 0,799 Kuat
5 0,80 β 1,000 Sangat Kuat Sumber : Riana & Hermansyah, 2016
Berdasarkan tabel III.3 di atas menunjukan pengukuran koefisien korelasi variabel dengan pengukuran (0,00 β 0,199) tergolong sangat rendah, (0,20 β 0,399) tergolong rendah, (0,40 β 0,599) tergolong cukup kuat, (0,60 β 0,799) tergolong kuat, dan (0,80 β 1,000) tergolong sangat kuat.
Jika b positif maka r positif sedangkan jika b negatif maka r negatif, nilai r terletak dari -1 sampai +1 atau ditulis -1 β€ r β€ +1. Bila r mendekati +1 dan -1 maka
terjadi korelasi tinggi dan terjadi hubungan linear yang sempurna antara X dan Y, bila r mendekati 0 hubungan linearnya sangat lemah atau tidak ada.
b. Uji Koefisien Determinasi (π 2)
Sari (2017) memaparkan bahwa penggunaan analisis koefisien determinasi untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) dalam bentuk persentase. Persamaan perhitungan dengan besarnya koefisien determinasi secara simultan penulis hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
Kd = π π 2x100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi atau seberapa jauh perubahan variabel terikat (pertimbangan tingkat materialitas).
Rπ 2 = Korelasi product moment.
100% = hubungan yang diharapkan.
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:
a. Jika Kd mendekati nol (0) berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen rendah.
b. Jika Kd mendekati satu (1) berarti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen kuat.
C. Rancangan Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang diajukan peneliti yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan harus diuji kebenarannya. Menurut Sugiyono (201:68) melalui penelitian ilmiah, hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diterima. Pengujian hipotesis ini digunakan
untuk menguji tingkat signifikan pengaruh variabel independen (X) religiusitas terhadap variabel dependen (Y) minat menabung.
A. Uji Parsial
Uji statistik parsial pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam mempengaruhi variabel dependen (Koestanti & Nainggolan, 2015:511). Perhitungan pengaruh antar variabel dengan cara membandingkan nilai rata-rata dari jawaban seluruh sampel dengan t tabel.
Adapun kriteria dalam pengujian hipotesis sebagai berikut.
a. Jika π‘βππ‘π’ππ < π‘π‘ππππ π»0 diterima (π»π ditolak) yang artinya tidak ada pengaruh secara parsial anatara variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Jika π‘βππ‘π’ππ > π‘π‘ππππ π»0 ditolak (π»π diterima) yang artinya ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Dapat disimpulkan berdasarkan tingkat kepercayaan sebesar 90% atau taraf signifikan sebesar 10% jika π‘ βππ‘π’ππ > π‘ π‘ππππ π»0 ditolak, apabila π‘ βππ‘π’ππ < π‘ π‘ππππ π»πditerima.