71
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3.1. Metodologi Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti termasuk ke dalam penelitian kualitatif, peneliti meneliti permasalahan secara detail dan mencari informasi tentang masalah tersebut secara mendalam dengan metode-metode pengumpulan data yang tergabung dalam penelitian kualitatif. Peneliti menganggap pendekatan penelitian kualitatif lebih interaktif dengan sumber, lebih subjektif dan lebih memahami secara menyeluruh dan mendetail. Selain itu dalam pendekatan penelitian kualitatif peneliti menjadi instrumen kunci, hal ini diperkuat pula dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif berupa observasi dan wawancara partisipan.
Peneliti yakin dengan menggunakan metode kualitatif akan dapat ditemukan apa yang menyebabkan suatu peristiwa terjadi dan dapat dipahami secara lengkap tahapan-tahapan dari terbentuknya peristiwa tersebut. Selain menggunakan metodologi kualitatif sebagai dasar metode penelitian, dalam penelitian tentang implementasi corporate culture dalam menjaga reputasi bank bjb, ini juga memerlukan pendekatan khusus untuk mengetahui inti permasalahan secara lebih mendalam. Diperlukan pendekatan studi kasus sebagai cara untuk mengurai masalah sekaligus menggali informasi yang diperlukan.
Studi kasus adalah merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian, proses, aktifitas, terhadap satu atau lebih orang. Studi kasus terikat oleh waktu dan
aktifitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan dalam waktu yang berkesinambungan (Creswell, 2012) dalam Sugiyono (2018 : 6).
Dalam penelitian ini peneliti memilih paradigma konstruktivis, Paradigma konstruktivis ialah paradigma dimana kebenaran suatu realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif.
Paradigma ini hampir merupakan antitesis dari paham yang menempatkan pentingnya pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas ilmu pengetahuan.
Realitas sosial tergantung pada bagaimana seseorang menafsirkannya, tujuan dari penelitian konstruktivis menurut Lawrence Newman, adalah untuk mempelajari bagaimana individu hidup dalam lingkungan sosial atau bagaimana seseorang memahami realitas sosial. Untuk dapat mengerti bagaimana seseorang memahami realitas, peneliti bukan hanya perlu menafsirkan tindakan sosial tersebut tetapi juga harus sharing (berbagi informasi), dan masuk kedalam dunia kehidupan sosial yang diteliti.
3.2. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempnyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu.
3.2.1. Subjek Penelitian
Untuk menentukan informan penelitian harus benar-benar representative yakni mampu mewakili untuk memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya dan akurat. Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini, adalah pimpinan (manajer) dan karyawan dari bank bjb Cabang Singaparna.
3.2.2. Obyek Penelitan
Adapun Obyek penelitian dalam tulisan ini adalah implementasi “GO SPIRIT” sebagai corporate culture bank bjb yang meliputi (1) Bentuk komitmen organisasi dalam implementasi “GO SPIRIT ” sebagai corporate culture (2) Aktivitas bank bjb Cabang Singaparna dalam implementasi
“GO SPIRIT” sebagai corporate culture (3) Aktivitas komunikasi organisasi dalam implementasi “GO SPIRIT” sebagai corporate culture (4) Tantangan yang dihadapi dalam implementasi “GO SPIRIT” sebagai corporate culture.
3.3. Pemilihan Informan
Pada penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi yang ada adalah istilah kata informan yang nantinya akan diwawancarai secara mendalam yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dibahas dalam penelitian ini.
Pada penelitian kualitatif responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan. Peneliti dapat
memilih informan yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut :
1. Informan Kunci (key informants)
Informan kunci (key informants) adalah orang yang memiliki kekuasaan, pengetahuan umum dan mau membukakan pintu kepada peneliti untuk bisa menjelajahi semua obyek yang diteliti (Sugiyono, 2018:25). Informan kunci dari penelitian ini adalah pimpinan (manajer) Divisi Consumer dan Opersional bank bjb Cabang Singaparna.
2. Informan Pendukung
Informan pendukung dari penelitian ini adalah karyawan bjb cabang Singaparna yang meliputi divisi supervisior opersional.
Klasifikasi informan tersebut memiliki alasan, karena menurut pendapat peneliti, informan tersebut merupakan informan yang dapat memberikan informasi mengenai penelitian peneliti yaitu GO SPIRIT serta divisi tersebut merupakan divisi yang banyak berhubungan dengan pihak eksternal sehingga tentunya karyawan di divisi tersebut sering mengimplementasikan GO SPIRIT dalam pekerjaan sehari-harinya.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada labolatorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dan lain lain.
3.4.1. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti memilih teknik pengambilan data melalui observasi karena beberapa alasan diantaranya :
1. Dengan observasi, dilapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.
2. Dengan observasi, maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak di pengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.
3. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “ biasa ” dan karena itu tidak akan terungkap dalam wawancara.
4. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
5. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
6. Melalui pengamatan dilapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan- kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.
Selain itu peneliti juga menggunakan observasi jenis observasi partisipasif, karena peneliti telah melakukan observasi selama tiga bulan dan melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama empat bulan sehingga peneliti mengetahui dan mudah mengamati bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja, bagaimana semangat kerjanya, bagaimana hubungan satu karyawan dengan karyawan lain, hubungan karyawan dengan pimpinan, serta bagaimana pimpinan dan karyawan mengimplementasikan budaya organisasi di bank bjb. Selain melakukan dengan observasi partisipasif, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian.
3.4.2. Wawancara
Wawanacara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self- report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipasif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang-orang yang ada didalamnya.
Alasan peneliti memilih teknik wawancara yaitu peneliti memiliki peluang atau kesempatan memperoleh respon atau jawaban yang relative tinggi dari responden, dengan teknik wawancara peneliti dapat membantu menjelaskan, jika ternyata responden mengalami kesulitan menjawab yang diakibatkan ketidakjelasan pertanyaan, peneliti juga dapat mengontrol jawaban responden secara lebih teliti dengan mengamati reaksi atau tingkah laku yang diakibatkan oleh pertanyaan dalam proses wawancara serta dapat memperoleh informasi yang tidak dapat diungkapkan dengan cara kuesioner atau obeservasi. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara terstruktur dan semi terstruktur.
3.4.2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan buku atau referensi sebagai penunjang penelitian, dengan melengkapi dan mencari data-data yang dibutuhkan dari literatur, referensi, makalah dan yang lainnya, sehingga peneliti memperoleh data-data atau informasi yang lebih terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya. Dimana, penerapan dalam teknik ini dilakukan dengan mencari berbagai judul atau referensi mengenai materi atau informasi yang sesuai dengan apa yang akan dibahas dalam penelitian ini, dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.
Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori atau struktur klasifikasi.
Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi, wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis.
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian.
Dalam penelitian ini, peneliti mengkuti teknik analisis data dalam memaparkan masalah yang diteliti. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari informan kunci, informan pendukung, serta hasil observasi, peneliti mereduksi kembali untuk memperoleh hasil yang benar–benar berfokus pada masalah yang diangkat oleh peneliti.
Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data (interactive model)
Sumber : Sugiyono (2018)
1. Data Collection ( Pengumpulan Data )
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi atau gabungan ketiganya (triangulasi). Pengumpulan data dilakukan berhari-hari, mungkin berbulan- bulan, sehingga data yang diperoleh akan banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan penjelajahan secara umum terhadap situasi sosial atau obyek yang diteliti, semua yang dilihat dan didengar direkam semua.
Dengan demikian peneliti akan memperoleh data yang sangat banyak dan sangat bervariasi.
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Dalam penelitian ini hasil dari observasi dan wawancara, diseleksi ulang terlebih dahulu pada hal-hal inti yang diperlukan dalam proses analisis supaya data hasil wawancara observasi tidak meluas dan dapat terfokus kedalam penelitian yang dikaji.
3. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberikan kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan.
Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan. Dalam penelitian ini penyajian data dari hasil wawancara dan observasi dapat disajikan sesuai pemahaman yang peneliti pahami selama melakukan observasi. Penyajian data yang sudah difokuskan dan rangkaian informasi yang sudah melalui proses seleksi.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. penarikan kesimpulan adalah hasil analisis data yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan. Awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mulai mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-
pernyataan, dan proposisi-proposisi. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir.
Peneliti tetap bergerak diantara ketiga komponen pengumpulan data berlangsung. Sebelum pengumpulan data, proses pengumpulan data berlangsung, sesudah pengumpulan data, kemudian bergerak diantara data reduction, data display, dan conclusion drawing dengan menggunakan waktu yang masih tersisa bagi penelitian.
Kegiatan analisis ketiga yang terpenting adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisis data kualitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola- pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi ketiga komponen tersebut diatas, aktivitasnya terbentuk dari interaksi dengan proses pengumpulan data yang menggunakan proses siklus.
Dengan bentuk ini, peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen tersebut yang berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data yang menjadi pegangan utama proses siklus, selanjutnya bergerak bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian, dan kesimpulan.
Maka dari itu, apabila dalam penelitian data yang telah terkumpul dirasa masih belum cukup kuat untuk mendukung proses analisis, maka peneliti dapat menyusun pertanyaan baru untuk mengumpulkan data kembali. Begitu pula dalam proses penarikan kesimpulan jika masih memerlukan data baru, peneliti dapat mengumpulkan data kembali.
Dengan demikian, analisis data yang dihasilkan cukup matang dan layak untuk diterima.
Dalam penelitian ini data yang sudah dikumpulkan oleh peneliti melalui observasi dan wawancara dikelompokan sesuai permasalahan penelitian dan disajikan dalam data reduksi. Selanjutnya, untuk memudahkan pembahasan penelitian peneliti membuat penyajian data sesuai dengan data yang dikumpulkan dan telah dikelompokan sesuai permasalahan. Peneliti memahami penyajian data untuk memudahkan dalam analisis data. Setelah data dianalisis, peneliti membuat kesimpulan dari analisis data.
3.6. Teknik Keabsahan Data
Dalam penelitian skripsi perlu dikemukakan rencana uji keabsahan data yang akan dilakukan Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmabilit (Sugiyono, 2018:185).
Agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggung jawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan oleh peneliti yaitu :
3.6.1. Uji Kredibilitas Data
Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan.
A. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas atau kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru.
Perpanjangan pengamatan berarti hubungan antara peneliti dengan sumber akan semakin terjalin, semakin akrab, semakin terbuka, saling timbul kepercayaan, sehingga informasi yang diperoleh semakin banyak dan lengkap. Perpanjangan pengamatan untuk menguji kredibilitas data penelitian difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh.
Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke lapangan data yang telah diperoleh sudah dapat dipertanggung jawabkan atau benar berarti kredibel, maka perpanjangan pengamatan perlu diakhiri.
Hal ini dilakukan untuk menghapus jarak antara peneliti dengan narasumber sehingga tidak adalagi informasi yang disembunyikan oleh narasumber karena telah mempercayai peneliti. Dalam hal ini peneliti meningkatkan intensitas interaksi antar peneliti dan
narasumber, sehinga terbentuk hubungan yang lebih akrab dalam proses pengambilan data bisa lebih luas juga leluasa.
B. Meningkatkan Kecermatan
Dalam penelitian Meningkatkan kecermatan atau ketekunan secara berkelanjutan maka kepastian data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam dengan baik, sistematis.
Meningkatkan kecermatan merupakan salah satu cara mengontrol atau mengecek pekerjaan apakah data yang telah dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum.
Untuk meningkatkan ketekunan peneliti dapat dilakukan dengan cara membaca berbagai referensi, buku, hasil penelitian terdahulu, dan dokumen-dokumen terkait dengan membandingkan hasil penelitian yang telah diperoleh. Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat dalam mbuat laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan smakin berkualitas.
Pengamatan yang cermat dan berkesinambungan merupakan wujud dari peningkatan ketekunan yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini bertujuan guna meningkatkan kredibilitas data yang diperoleh.
Dengan begitu data yang diperoleh lebih meyakinkan dan dapat diandalkan. Peneliti meningkatkan frekuensi pengamatan dan memperbanyak sumber pengamatan sehingga data yang diperoleh lebih pasti.
C. Triangulasi
Mengatakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.
Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu (Sugiyono, 2018 : 189).
1. Triangulasi Sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
Data yang diperoleh dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga sumber data.
2. Triangulasi Teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk mengecek data bisa melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data mana yang dianggap benar.
3. Triangulasi Waktu
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga lebih kredibel. Selanjutnya dapat dilakukan
dengan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan kepastian datanya.
Pengujian ini dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya dengan melakukan observasi, wawancara, atau dokumentasi. Apabila terdapat hasil yang berbeda maka penulis melakukan konfirmasi kepada sumber data guna memperoleh data yang dianggap benar.
4. Menggunakan Bahan Referensi
Yang dimaksud referensi adalah pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya.
5. Mengadakan Member check
Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan member check adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.
3.7. Profil bank bjb
Nama Perusahaan : PT Bank Pembangunan Daerah Jawa barat dan Banten,Tbk.
Nama Panggilan : Bank bjb Bidang Usaha : Perbankan
Dasar Hukum Pendirian : Akta No. 4 Tahun 1999 yang dibuat dihadapan Ny. Popy Kuntari Sutresna SH.
Notaris di Bandung tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).
Tanggal Pendirian : 20 Mei 1996
Kepemilikan : Pemda Provinsi Jawa Barat (38,26%), Pemda Provinsi Banten (5,37%),
Pemda Kota-Kabupaten Se-Jawa Barat (23,61%)
Pemda Kota-Kabupaten Se-Banten (7,76%) dan publik (25 %).
Website : www.bankbjb.co.id Call Center : 14049
Alamat Kantor Pusa :
Alamat Kantor Cabang :
Menara bank BJB
Jl. Naripan N0 12-4 Bandung 40111 Telp. (+6222) - 4234868
Fax. (+6222) - 4206099
JL. Raya Timur No 76 Singaparna, Tasikmalaya.
Media Sosial Perusahaan : Fb : bank bjb official Twitter : @infobankbjb IG : @bankbjb
3.7.1. Visi Dan Misi bank bjb VISI
Menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.
MISI
Penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah
Melaksanakan penyimpanan uang daerah
Salah satu sumber pendapatan asli daerah
3.7.2. Logo Perusahaan
Gambar 3.2. Logo Bank bjb
Sumber : www.bankbjb.co.id
Logo menjadi penting bagi sebuah institusi. Dengan logo pula, masyarakat akan lebih mudah mengenalnya. Pada logo bank bjb terdapat corak dan warna yang memiliki arti tersendiri.
Logo bank bjb ini dianalogikan sebagai sayap yang terbang untuk kemajuan. Bentuk sayap pada logo anak bjb memberikan arti menjangkau jauh untuk memberikan pelayanan terbaik. Logo itu melambangkan juga sebagai tekad dan upaya bank ini dalam memberikan yang terbaik kepada nasabah dan seluruh masyarakat.
Warna pada logo itu pun menjadikan identitas bank bjb. Calm water blue menandakan tegas, konsisten, institusional, berwibawa, teduh, dan mapan. Atmospheric ambience blue menandakan visioner, fleksibel, dan modern. Sincere true yellow menandakan, melayani kekeluargaan, tumbuh, dan berkembang.
3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.8.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di bank bjb Cabang Singaparna Kabupaten Tasikmalaya yang beralamat di Jl. Timur No 76 Singaparna Tasikmalaya.
3.8.2. Waktu penelitian
Adapun penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan mulai dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2019, dengan rincian yang peneliti buat sebagai berikut :
Tabel 3.1 : Schedule Penelitian
lemb
NO Kegiatan
Bulan
April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Persiapan
Pra Penelitian
Pengajuan Tema
2
Pelaksanaan
Penulisan Bab 1
Penulisan Bab 2
Penulisan Bab 3
3
Penelitian
Penyelesaian
Penulisan Bab 4
Pembuatan Karya
4
Penulisan Bab 5 dan 6
Acc Bab 1-6
Pendaftaran Sidang
Sidang
Sumber : lampiran lembar konsultasi bimbingan