• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV "

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data, penulis menyebarkan kuesioner kepada responden atau dalam hal ini adalah Dosen Jurusan Teknik Industri Untirta.

Pengambilan data dilakukan secara langsung dengan melakukan wawancara dan pengamatan secara langsung di Jurusan Teknik Industri Untirta. Berikut ini hasil pengumpulan data responden di Jurusan Teknik Industri Untirta.

Tabel 3. Data Dosen Jurusan Teknik Industri Untirta

No. Nama Jenis

Kelamin

Alamat Domisili

Komunitas Lab

Jumlah SKS Yang Diampu

Pengajaran Dilakukan Secara

Daring (Ya / Tidak)

1. Responden 1 Perempuan Cilegon OSIK 7 Ya

2. Responden 2 Laki-Laki Cilegon LSIPRO 6 Ya

3. Responden 3 Laki-Laki Serang LSIPRO 6 Ya

4. Responden 4 Perempuan Cilegon SMI 12 Ya

5. Responden 5 Laki-Laki Cilegon OSIK 8 Ya

6. Responden 6 Perempuan Cilegon OSIK 12 Ya

7. Responden 7 Perempuan Cilegon LSIPRO 12 Ya

8. Responden 8 Perempuan Serang RSKE 8 Ya

9. Responden 9 Perempuan Kota Serang

RSKE 8

Ya

10. Responden 10 Perempuan Cilegon OSIK 11 Ya

11. Responden 11 Laki-Laki Serang SMI 14 Ya

12. Responden 12 Perempuan Serang LSIPRO 8 Ya

13. Responden 13 Perempuan Bogor LSIPRO 8 Ya

14. Responden 14 Perempuan Cilegon OSIK 10 Ya

15. Responden 15 Perempuan Cilegon SMI 8 Ya

16. Responden 16 Laki-Laki Cilegon OSIK 8 Ya

(2)

Tabel 3. Data Dosen Jurusan Teknik Industri Untirta (Lanjutan)

No Nama Jenis

Kelamin

Alamat Domisili

Komunitas Lab

Jumlah SKS Yang Diampu

Pengajaran Dilakukan Secara Daring

(Ya / Tidak)

17. Responden 17 Laki-Laki Serang SMI 8 Ya

18. Responden 18 Perempuan Cilegon RSKE 8 Ya

19. Responden 19 Perempuan Bogor RSKE 8 Ya

20. Responden 20 Perempuan Serang SMI 12 Ya

21. Responden 21 Laki-Laki Serang SMI 6 Ya

22. Responden 22 Laki-Laki Serang OSIK 3 Ya

23. Responden 23 Laki-Laki Cilegon LSIPRO 12 Ya

24. Responden 24 Perempuan Cilegon LSIPRO 8 Ya

25. Responden 25 Laki-Laki Serang RSKE 6 Ya

Tabel 4 berikut merupakan data Dosen Jurusan Teknik Industri Untirta yang aktif mengajar di semester berjalan pada saat pembelajaran daring dilaksanakan. Total keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 25 responden atau dalam hal ini adalah seluruh Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta. Kemudian jika dikategorikan dalam jenis kelamin yaitu terdiri dari, 15 dosen perempuan dan 10 dosen laki-laki. Jika dikategorikan dalam lab komunitas terdiri dari, 5 dosen lab komunitas RSKE, 7 dosen lab komunitas LSIPRO, 7 dosen lab komunitas OSIK, 6 dosen lab komunitas SMI. Setiap dosen yang mengajar mempunyai total jumlah sks yang diampu berbeda-beda, misal 3 sks, 6 sks, 7 sks, 8 sks, 10 sks, 11 sks, 12 sks, dan 13 sks.

4.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik 25 responden Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta dikategorikan berdasarkan jenis kelamin dan lab komunitas.

a. Jenis Kelamin

Berikut adalah karakteristik 25 responden berdasarkan kategori jenis kelamin laki-laki dan perempuan:

(3)

Gambar 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin terbagi ke dalam dua kategori yaitu laki-laki dan perempuan. Laki-laki sebanyak 40% dan perempuan sebanyak 60%. Responden dengan kategori jenis kelamin perempuan memiliki jumlah presentasi lebih banyak dibanding laki-laki.

b. Lab Komunitas

Berikut adalah karakteristik 25 responden berdasarkan kategori komunitas lab:

Gambar 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lab Komunitas

Karakteristik responden berdasarkan lab komunitas terbagi ke dalam empat kategori yaitu lab komunitas OSIK, LSIPRO, SMI, dan RSKE. Lab OSIK sebanyak 8 responden, lab LSIPRO sebanyak 6 responden, lab SMI sebanyak 6 responden, dan lab RSKE sebanyak 5 responden. Responden dengan kategori lab OSIK memiliki jumlah presentasi paling tinggi yaitu sebanyak 8 responden, dan lab RSKE memiliki jumlah presentasi paling rendah yaitu sebanyak 5 responden.

4.1.2 Data Beban Kerja Mental

Berikut merupakan data beban kerja mental yang dialami oleh responden.

60%

40%

Jenis Kelamin

Perempuan Laki-laki

0 2 4 6 8 10

OSIK LSIPRO SMI RSKE

Jumlah Responden

Lab Komunitas

Lab Komunitas

(4)

Tabel 4. Pengumpulan Data Beban Kerja Mental

Responden Indikator Bobot Rating Bobot x Rating WWL

1

MD 3 50 150

820

PD 0 60 0

TD 1 60 60

OP 5 60 300

EF 4 50 200

FR 2 55 110

2

MD 4 60 240

960

PD 0 60 0

TD 1 60 60

OP 6 65 390

EF 3 70 210

FR 1 60 60

3

MD 4 45 180

750

PD 0 50 0

TD 3 50 150

OP 5 54 270

EF 2 50 100

FR 1 50 50

4

MD 5 28 140

650

PD 1 60 60

TD 2 70 140

OP 0 30 0

EF 4 40 160

FR 3 50 150

5

MD 5 80 400

1020

PD 0 50 0

TD 2 70 140

OP 3 70 210

EF 4 50 200

FR 1 70 70

6

MD 1 70 70

800

PD 0 65 0

TD 2 40 80

OP 5 50 250

EF 4 50 200

FR 5 40 200

7

MD 0 30 0

820

PD 4 30 120

TD 3 40 120

OP 3 70 210

EF 3 80 240

FR 2 65 130

8

MD 1 80 80

960

PD 3 50 150

TD 2 70 140

OP 2 65 110

EF 4 60 240

FR 3 80 240

(5)

Tabel 4. Pengumpulan Data Beban Kerja Mental (Lanjutan)

Responden Indikator Bobot Rating Bobot x Rating WWL

9.

MD 1 60 60

825

PD 5 50 250

TD 2 65 130

OP 0 70 0

EF 4 40 160

FR 3 75 225

10.

MD 0 70 0

900

PD 1 80 80

TD 3 50 150

OP 5 70 350

EF 4 50 200

FR 2 60 120

11.

MD 2 60 120

1010

PD 3 50 150

TD 1 90 90

OP 5 90 450

EF 4 50 200

FR 0 60 0

12.

MD 1 70 90

1140

PD 4 65 260

TD 1 90 90

OP 4 75 300

EF 4 60 240

FR 2 80 160

13.

MD 1 65 65

655

PD 5 28 140

TD 2 70 140

OP 0 30 0

EF 4 90 160

FR 3 50 150

14.

MD 1 60 65

795

PD 5 52 260

TD 2 75 150

OP 0 63 0

EF 4 60 240

FR 3 60 180

15.

MD 2 65 130

900

PD 1 90 90

TD 3 50 150

OP 4 70 280

EF 5 50 250

FR 0 95 0

16.

MD 3 50 150

600

PD 1 50 50

TD 3 50 150

OP 2 50 100

EF 6 25 150

FR 0 25 0

(6)

Tabel 4. Pengumpulan Data Beban Kerja Mental (Lanjutan)

Responden Indikator Bobot Rating Bobot x Rating WWL

17.

MD 0 50 0

655

PD 1 45 45

TD 2 50 100

OP 3 50 150

EF 4 20 80

FR 5 56 280

18.

MD 1 35 35

1255

PD 3 90 270

TD 3 90 270

OP 0 40 0

EF 4 85 340

FR 4 85 340

19.

MD 4 50 200

960

PD 5 50 250

TD 1 80 80

OP 3 80 240

EF 2 95 190

FR 0 75 0

20.

MD 2 20 40

740

PD 4 50 200

TD 2 75 150

OP 0 70 0

EF 5 50 250

FR 2 50 100

21.

MD 2 80 160

1200

PD 2 70 140

TD 2 40 80

OP 4 85 340

EF 5 60 300

FR 0 50 0

22.

MD 2 80 160

1235

PD 3 70 255

TD 1 50 50

OP 3 90 270

EF 2 80 160

FR 4 85 340

23.

MD 3 60 180

655

PD 1 80 80

TD 1 80 80

OP 5 40 200

EF 4 10 40

FR 1 75 75

24.

MD 2 95 190

1280

PD 3 85 255

TD 1 65 65

OP 3 90 270

EF 2 80 160

FR 4 85 340

(7)

Tabel 4. Pengumpulan Data Beban Kerja Mental (Lanjutan)

Responden Indikator Bobot Rating Bobot x Rating WWL

25.

MD 3 80 240

1200

PD 2 90 180

TD 1 90 90

OP 3 90 270

EF 1 70 70

FR 5 70 350

Contoh perhitungan:

Responden 1

Bobot Indikator MD = 3 Rating Indikator MD = 50 Bobot x Rating = 3 x 50

= 150

WWL = (Bobot x Rating MD) + (Bobot x Rating PD) + (Bobot x Rating TD) + (Bobot x Rating OP) + (Bobot x Rating EF) + (Bobot x Rating FR)

= 250 + 0 + 60 + 300 + 200 + 110 = 820

Pengumpulan data beban kerja mental merupakan hasil kuesioner NASA-TLX oleh 25 responden Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta. Tabel indikator berisi dimensi beban kerja mental yang terdapat di kuesioner NASA-TLX yaitu MD (Mental Demand), PD (Physical Demand), TD (Temporal Demand), OP (Performance), EF (Effort), dan FR (Frustation Level). Kolom bobot merupakan hasil dari tahapan pembobotan yaitu jumlah dari masing-masing indikator yang dipilih. Kolom rating merupakan hasil dari tahapan pemberian rating dari masing- masing indikator dengan skala 0-100. Kolom Bobot x Rating merupakan perkalian antara hasil dari tahapan pembobotan dan pemberian rating pada masing-masing indikator sehingga didapatkan nilai weighted workload (WWL) yang terdapat di kolom WWL. Nilai Bobot x Rating pada indikator MD (Mental Demand) menghasilkan nilai tertinggi yaitu sebesar 400 oleh responden nomor 5 dan nilai terendah yaitu 0 oleh responden nomor 7, 10, dan 17. Dimensi PD (Physical Demand) menghasilkan nilai tertinggi yaitu sebesar 270 oleh responden nomor 18, dan nilai terendah yaitu sebesar 0 oleh responden nomor 1, 2, 3, 5, 6.

Dimensi TD (Temporal Demand) menghasilkan nilai tertinggi yaitu sebesar 270

(8)

oleh responden nomor 18 dan nilai terendah yaitu sebesar 0 oleh responden nomor 22. Dimensi OP (Own Performance) menghasilkan nilai tertinggi yaitu sebesar 450 oleh responden nomor 11 dan nilai terendah yaitu sebesar 0 oleh responden nomor 4, 9, 13, 14, 18, 20. Dimensi EF (Effort) menghasilkan nilai tertinggi yaitu sebesar 340 oleh responden nomor 18 dan nilai terendah sebesar 40 oleh responden nomor 23. Dimensi FR (Frustation Level) menghasilkan nilai tertinggi yaitu sebesar 350 oleh responden nomor 25, dan nilai terendah sebesar 0 oleh responden nomor 11, 15, 16, 19, dan 21. Pada nilai Weighted Workload (WWL), nilai tertinggi yaitu sebesar 1280 oleh responden. nomor 24 dan nilai terendah yaitu sebesar 0 oleh responden nomor 21, 19, 16, 15, 11.

Tabel 5. Perbandingan Elemen Skor NASA-TLX

No Indikator Jumlah Skor

1. MD (Mental Demand) 3.145

2. PD (Physical Demand) 3.285 3. TD (Temporal Demand) 3.135 4. OP (Own Performance) 4.960

5. EF (Effort) 4.740

6. FR (Frustation Level) 3.670

Tabel 5 merupakan tabel perbandingan elemen skor NASA-TLX, nilai yang didapat pada kolom jumlah skor merupakan perhitungan pada setiap indikator Berdasarkan jumlah skor yang ada, didapatkan nilai tertinggi yaitu indikator OP (Own Performance) dengan jumlah skor 4.960 menunjukkan seberapa besar tingkat keberhasilan yang dicapai dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Kemudian didapatkan nilai terendah yaitu indikator TD (Temporal Demand) dengan jumlah skor 3.135 menunjukan seberapa besar tekanan yang diterima ketika sedang melakukan pekerjaan.

4.1.2. Data Stres Kerja

Berikut merupakan data stres kerja yang dialami oleh Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta pada saat melaksanakan pembelajaran daring.

(9)

Tabel 6. Data Stres Kerja

No Nama Jenis

Kelamin

Jumlah Mengajar Kelas Per-Minggu

Total Jumlah SKS

1 Responden 1 Perempuan 2 7

2 Responden 2 Laki-Laki 2 6

3 Responden 3 Laki-Laki 3 6

4 Responden 4 Perempuan 4 12

5 Responden 5 Laki-Laki 3 8

6 Responden 6 Perempuan 1 12

7 Responden 7 Perempuan 2 12

8 Responden 8 Perempuan 2 8

9 Responden 9 Perempuan 2 8

10 Responden 10 Perempuan 3 11

11 Responden 11 Laki-Laki 3 14

12 Responden 12 Perempuan 4 8

13 Responden 13 Perempuan 3 8

14 Responden 14 Perempuan 4 10

15 Responden 15 Perempuan 3 8

16 Responden 16 Laki-Laki 3 8

17 Responden 17 Laki-Laki 3 8

18 Responden 18 Perempuan 2 8

19 Responden 19 Perempuan 2 8

20 Responden 20 Perempuan 5 12

21 Responden 21 Laki-Laki 3 6

22 Responden 22 Laki-Laki 1 3

23 Responden 23 Laki-Laki 3 12

24 Responden 24 Perempuan 4 8

25 Responden 25 Laki-Laki 3 6

Berdasarkan pengumpulan data stres kerja yang dialami Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta pada saat melaksanakan pembelajaran daring, maka didapatkan total 25 responden yang akan dilakukan pengolahan data selanjutnya.

4.2 Pengolahan Data

Berikut merupakan pengolahan data perhitungan beban kerja mental dan perhitungan stres kerja

(10)

4.2.1 Perhitungan Total Jumlah Sampel

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 25 Dosen, dan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% maka presentase kelonggaran yang digunakan adalah 5% sehingga hasil perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:

n = 25

1+25(0,05)2 (4)

n = 23,53

Berdasarkan perhitungan tersebut, sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 24 responden minimal dari total seluruh Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta yang aktif mengajar pada pembelajaran daring dilaksanakan, hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian yang lebih baik.

4.2.2 Perhitungan Beban Kerja Mental

Berikut merupakan perhitungan beban kerja mental masing-masing responden.

Tabel 7. Hasil Beban Kerja Mental

No Nama Jenis

Kelamin

Jumlah Mengajar Kelas Per- Minggu

Total Jumlah

SKS

Skor Klasifikasi

1 Responden 1 Perempuan 2 7 55 Sedang

2 Responden 2 Laki-Laki 2 6 64 Sedang

3 Responden 3 Laki-Laki 3 6 50 Sedang

4 Responden 4 Perempuan 4 12 43 Ringan

5 Responden 5 Laki-Laki 3 8 68 Sedang

6 Responden 6 Perempuan 1 12 53 Sedang

7 Responden 7 Perempuan 2 12 55 Sedang

8 Responden 8 Perempuan 2 8 64 Sedang

9 Responden 9 Perempuan 2 8 55 Sedang

10 Responden 10 Perempuan 3 11 60 Sedang

11 Responden 11 Laki-Laki 3 14 67 Sedang

12 Responden 12 Perempuan 4 8 76 Berat

13 Responden 13 Perempuan 3 8 44 Ringan

14 Responden 14 Perempuan 4 10 52 Sedang

15 Responden 15 Perempuan 3 8 60 Sedang

16 Responden 16 Laki-Laki 3 8 40 Ringan

(11)

Tabel 7. Hasil Beban Kerja Mental (Lanjutan)

No Nama Jenis

Kelamin

Jumlah Mengajar

Kelas Per- Minggu

Total Jumlah

SKS

Skor Klasifikasi

17 Responden 17 Laki-Laki 3 8 44 Ringan

18 Responden 18 Perempuan 2 8 84 Berat

19 Responden 19 Perempuan 2 8 64 Sedang

20 Responden 20 Perempuan 5 12 49 Ringan

21 Responden 21 Laki-Laki 3 6 80 Berat

22 Responden 22 Laki-Laki 1 3 82 Berat

23 Responden 23 Laki-Laki 3 12 44 Ringan

24 Responden 24 Perempuan 4 8 84 Berat

25 Responden 25 Laki-Laki 3 6 80 Berat

Contoh Perhitungan :

Skor = Nilai Beban Kerja Mental

Bobot beban kerja mental

= 820

15 = 55

Hasil data beban kerja mental merupakan pengisian kuesioner NASA-TLX oleh 25 responden Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta. Kolom skor merupakan hasil beban kerja mental rata-rata dari masing-masing responden sedangkan kolom klasifikasi merupakan hasil interpretasi dari hasil beban kerja mental pada kolom skor. Sebanyak 6 responden memiliki nilai skor < 50 dengan klasifikasi beban kerja ringan, sedangkan 13 responden memiliki nilai skor antara 50-70 dengan klasifikasi berja mental sedang, serta 6 responden memiliki nilai skor >80 dengan klasifikasi beban kerja mental berat. Kolom jumlah mengajar kelas per-minggu merupakan hasil pertemuan mengajar setiap dosen selama satu mingguan dalam semester berjalan, responden nomor 20 mendapatkan hasil terbanyak yaitu 4, dan responden nomor 6 dan 22 mendapatka hasil skor paling sedikit yaitu 1. Tabel 7 merupakan beban kerja mental Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta.

4.2.3 Perhitungan Stres Kerja

Berikut merupakan perhitungan stres kerja masing-masing responden.

(12)

Tabel 8. Perhitungan Stres Kerja

No Nama Jenis

Kelamin

Jumlah Mengajar Kelas Per- Minggu

Total Jumlah

SKS

Skor

Hasil Kategori

1 Responden 1 Perempuan 2 7 14 Berat

2 Responden 2 Laki-Laki 2 6 16 Berat

3 Responden 3 Laki-Laki 3 6 13 Sedang

4 Responden 4 Perempuan 4 12 11 Sedang

5 Responden 5 Laki-Laki 3 8 17 Berat

6 Responden 6 Perempuan 1 12 13 Sedang

7 Responden 7 Perempuan 2 12 14 Berat

8 Responden 8 Perempuan 2 8 16 Berat

9 Responden 9 Perempuan 2 8 14 Berat

10 Responden 10 Perempuan 3 11 15 Berat

11 Responden 11 Laki-Laki 3 14 17 Berat

12 Responden 12 Perempuan 4 8 19 Berat

13 Responden 13 Perempuan 3 8 11 Sedang

14 Responden 14 Perempuan 4 10 13 Sedang

15 Responden 15 Perempuan 3 8 15 Berat

16 Responden 16 Laki-Laki 3 8 10 Sedang

17 Responden 17 Laki-Laki 3 8 11 Sedang

18 Responden 18 Perempuan 2 8 21 Berat

19 Responden 19 Perempuan 2 8 16 Berat

20 Responden 20 Perempuan 5 12 13 Sedang

21 Responden 21 Laki-Laki 3 6 12 Sedang

22 Responden 22 Laki-Laki 1 3 21 Berat

23 Responden 23 Laki-Laki 3 12 11 Sedang

24 Responden 24 Perempuan 4 8 21 Berat

25 Responden 25 Laki-Laki 3 6 20 Berat

Penilaian pada kuesioner ini adalah 1 (satu) poin jika memilih “Yes” dan 0 (nol) poin jika memilih “No”. Penilaian kuesioner stres ini melihat dari stres kerja responden yang terbagi atas 3 tingkatan yaitu ringan, sedang, dan berat. Adapun penilaian tersebut yaitu, ringan: 4 poin atau kurang, sedang: 5-13 poin, dan berat:

14 poin atau lebih.

(13)

Hasil data stres kerja merupakan pengisian kuesioner ISMA oleh 25 responden Dosen PNS Jurusan Teknik Industri Untirta. Kolom skor merupakan hasil nilai stres kerja dari masing-masing responden, sedangkan kolom klasifikasi merupakan hasil interpretasi dari stres kerja pada kolom skor. Sebanyak 15 responden memiliki nilai skor > 14 dengan klasifikasi stress kerja berat, sedangkan 10 responden memiliki nilai skor antara 5-13 dengan klasifikasi stress kerja sedang.

4.2.4 Uji Normalitas

Tabel 9. Uji Normalitas

Variabel Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig.

Stres Kerja 0,932 25 0,99

Beban Kerja Mental 0,936 25 0,120

Pada penelitian sebelumnya dalam (Fajar Ar Rahman, 2014) pemilihan Uji Shapiro-Wilk didasarkan pada jumlah sampel yang akan diuji, bila sampel lebih

>50 maka digunakan Kolmogorov-Smirnov, dan bila sampel yang digunakan <50 digunakan.

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 9 maka diperoleh nilai signifikansi Saphiro-Wilk yaitu pada variabel beban kerja mental sebesar 0,120 dan variabel stres kerja sebesar 0,99. Angka sig. Shapiro-Wilk tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% (0,05) atau sig. > 0,05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa data kedua variabel tersebut berdistribusi normal dan dapat dilanjutkan untuk pengolahan selanjutnya.

4.2.5 Uji Linearitas

Tabel 10. Hasil Uji Linearitas

Variabel Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Stres_Kerja * Beban_Kerja_Mental

Between Groups

(Combined) 3869.440 15 257.963 4.535 .014

Linearity 3442.550 1 3442.550 60.514 .000

Deviation from Linearity 426.890 14 30.492 .536 .857

Within Groups 512.000 9 56.889

Total 4381.440 24

(14)

Uji linearitas merupakan syarat asumsi sebelum dilakukannya analisis korelasi. Secara umum uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear secara signifikan atau tidak. Korelasi yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y).

Berdasarkan hasil uji linearitas pada tabel 10 maka diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.857. Hal tersebut menjelaskan bahwa ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dan dependent karena 0,857 >

0.05. Kemudian didapatkan nilai F hitung sebesar 0.536 dan F tabel sebesar 3.025.

Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang linear secara signifikan antara variabel independent dan dependent, hal tersebut didasari karena F hitung lebih kecil dari F tabel.

4.2.6 Uji Korelasi Pearson Product Moment

Tabel 11. Hasil Korelasi Person Product Moment

Variabel Stres Kerja Beban Kerja Mental

Stres Kerja

Pearson Correlation 1 .886**

Sig. (2-tailed) .000

N 25 25

Beban Kerja Mental

Pearson Correlation .886** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 25 25

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan korelasi person product moment, didapatkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed) sebesar 0.000, maka terdapat korelasi antar variabel yang dihubungkan karena hasil Sig. (2-tailed) 0.000 < 0.05. Sedangkan hasil nilai r tabel dengan signifikansi 5% dan jumlah responden sebanyak 25 adalah 0,396. Kemudian nilai r hitung didapatkan sebesar 0,886 hal ini menunjukan bahwa adanya hubungan atau korelasi antara variabel beban kerja mental dengan stres kerja karena hasil r hitung sebesar 0.886 > r tabel sebesar 0.396. Pada penelitian ini, setelah diinterpretasikan sesuai hasil yang sudah ada, maka dapat disimpulkan bahwa hasilnya memiliki korelasi hubungan positif dan termasuk kategori sangat kuat.

(15)

4.2.7 Plot Data

Gambar 5. Grafik Scatter Plot

Berdasarkan bentuk grafik yang dihasilkan, maka grafik dari Scatter Plot diatas dinyatakan memiliki hubungan positif (korelasi positif) yang artinya makin tinggi jumlah beban kerja mental akan mengakibatkan stres kerja yang makin tinggi pula. Jadi jika ingin mengurangi stres kerja, salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah mengurangi beban kerja mental.

4.2.8 Uji Regresi Linear Sederhana

Tabel 12. Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables Removed

Method

1 Beban_Kerja_

Mentalc

. Enter

Tabel 12 menjelaskan tentang variabel yang dimasukan serta metode yang digunakan. Dalam hal ini variabel yang digunakan adalah variabel beban kerja mental sebagai variabel independent dan stres kerja sebagai variabel dependen dan metode yang digunakan adalah metode enter.

Tabel 13. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .995a .989 .989 6.47953

(16)

Tabel 13 menjelaskan besarnya nilai korelasi / hubungan (R) yaitu sebesar 0.995. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.989, yang mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas (Beban Kerja Mental) terhadap variabel terikat (stres kerja) adalah sebesar 98,9 %.

Tabel 14. Hasil Anova

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 94336.375 1 94336.375 2246.940 .000c

Residual 1007.625 24 41.984

Total 95344.000d 25

Berdasarkan output nilai pada T tabel 14, didapatkan F hitung sebesar 2246.940 dengan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel partisipasi atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Beban Kerja Mental (X) terhadap variabel partisipasi (Y).

Tabel 15. Uji Signifikansi Individual (Uji T)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 Beban_Kerja_Mental .980 .021 .995 47.402 .000

Pada uji tabel 15, maka asumsi hipotesis dapat dijawab sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh beban kerja mental terhadap stres kerja secara

signifikan.

Ha : Ada pengaruh beban kerja mental terhadap stres kerja secara signifikan.

Sedangkan untuk kriteria pengambilan keputusan:

a. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima, pada sig > α = 5%

b. Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima, pada sig < α = 5%

Berdasarkan output nilai pada T tabel 15, didapatkan nilai t hitung sebesar 47,402, dengan derajat kebebasan (df) = n-k. Dimana n = jumlah sampel, dan k = konstruk. Jadi df = 25 - 2 = 23.

Maka t tabelnya adalah 2,069. Karena t hitung (47,402) > t tabel (2,069) dengan tingkat signifikan pada tabel sebesar 0,000 yang artinya 0,000 < 0,05

(17)

maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti dapat diketahui bahwa beban kerja mental secara signifikan mempengaruhi stres kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis akan menganalisi pada seberapa besar pengaruh empat variabel independent terhadap satu variabel dependent atau analisis independensi, besaran fee audit dan masa