Pada taraf signifikansi 5% terlihat bahwa 6 pertanyaan mempunyai nilai lebih besar dari r tabel dan semua pertanyaan bertanda positif yang berarti semua pertanyaan dinyatakan valid. Apabila r hitung tidak positif, dan r hitung < r tabel, maka item pertanyaan tersebut tidak valid. Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa setiap item pertanyaan dari k1 sampai k6 mempunyai mean dan standar deviasi sebagai berikut.
Untuk soal ke 2 rata-rata skor atau meannya adalah 2,73 dan standar deviasinya adalah 1,202 dan seterusnya sampai dengan soal ke enam. Berdasarkan tabel 4.9 di atas, ternyata skala statistik pertanyaan secara keseluruhan mempunyai mean (rata-rata) sebesar 17,57, varians sebesar 25,220 dan standar deviasi sebesar 5,022 serta jumlah soal sebanyak 6 soal. Berdasarkan hasil uji realitas diatas ternyata pada taraf signifikan 5% ternyata r alpha bernilai positif yaitu (0,905 > 0,6), sehingga seluruh pertanyaan diatas valid dan reliabel.
Berdasarkan tabel 4.12 di atas terlihat bahwa setiap item pertanyaan dari k1 sampai k5 mempunyai mean dan standar deviasi sebagai berikut. Untuk soal ke 2 nilai mean atau meannya adalah 2,83 dan standar deviasinya adalah 986, begitu seterusnya hingga pertanyaan kelima. Berdasarkan tabel 4.14 di atas terlihat bahwa skala statistik item pertanyaan secara keseluruhan mempunyai mean (rata-rata) sebesar 14,73, varians sebesar 24,892 dan standar deviasi sebesar 4,989 serta jumlah item pertanyaan sebanyak 5 soal.
Berdasarkan hasil uji realitas di atas menunjukkan bahwa pada taraf signifikan 5% terlihat r alpha bernilai positif yaitu (0,943 > 0,6), sehingga seluruh pertanyaan di atas valid dan reliabel.
Indentifikasi Responden Tabel 4.15
Tanggapan jawaban Responden Tentang Diferensiasi Produk Keripik Maicih
Berdasarkan rangkaian klasifikasi variabel di atas, peneliti menggunakan tanggapan pelanggan mengenai diferensiasi produk yang dilakukan Keripik Maicih. Berdasarkan uraian pada tabel 4.23 mengenai pernyataan tentang bentuk cakram Maicih di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu yaitu sebanyak 78 orang atau 78%, hal ini dikarenakan responden Tak terasa kalau bentuk fisik keripik Maicih itu unik. Teori diferensiasi produk menurut Kottler dan Armstrong dapat diartikan sebagai keragaman bentuk adalah kemampuan suatu produk untuk membedakan dirinya dari produk pesaing sejenis dalam keunikan bentuk, model dan struktur fisik produk tersebut.
Berdasarkan uraian pada tabel 4.24 mengenai pernyataan rasa khas keripik Maicih di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu sebanyak 75 orang atau 75%, hal ini disebabkan karena responden tidak merasakan istimewanya rasa keripik Maicih. Keistimewaan Kottler dan Armstrong merupakan versi atau kerangka dasar suatu produk, serta sifat-sifat yang mendukung fungsi dasar suatu produk. Berdasarkan uraian pada Tabel 4.25 mengenai pernyataan ciri-ciri khusus logo keripik Maicih di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu sebanyak 68 orang atau 68%, hal ini disebabkan karena responden tidak merasakan keistimewaan logo keripik Maicih.
Berdasarkan uraian tabel 4.26 mengenai pernyataan kemampuan keripik Maicih dalam memuaskan kebutuhan pelanggan, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 52 orang atau 52% menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan ragu. karena responden menganggap keripik Maicih tidak mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya. Teori Kottler dan Armstrong menyatakan bahwa Kualitas, pengertian bahwa produk yang ditawarkan penjual mempunyai nilai jual yang lebih besar. Berdasarkan Tabel 4.27 mengenai spesifikasi keripik Maicih menurut kualitasnya dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 58 orang atau 58% menyatakan kurang setuju, sangat tidak setuju dan kurang yakin. merasa spesifikasi keripik Maicih sesuai dengan kualitasnya.
Teori Kottler dan Armstrong menyatakan bahwa kualitas kesesuaian adalah tingkat di mana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi tujuan yang dicapai. Berdasarkan tabel 4.28 mengenai spesifikasi keripik Maicih berdasarkan rasa dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden setuju dan sangat setuju sebanyak 52 orang atau 52%, hal ini dikarenakan responden merasa keripik Maicih sudah memiliki spesifikasi yang sesuai dengan seleranya. Hal ini sesuai dengan teori Kottler dan Armstrong yang menyatakan bahwa Conformance Quality adalah tingkat dimana seluruh unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi target yang dicapai.
Berdasarkan uraian pada Tabel 4.29 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel respon responden mengenai diferensiasi produk keripik Maicih berada pada kategori sedang dengan kategori baik. Namun dari keenam pernyataan variabel diferensiasi produk tersebut, masih terdapat hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan. Dengan demikian terlihat bahwa penilaian “Cukup” pada hasil pembobotan diferensiasi produk mengarah pada kategori “Tidak Baik” berdasarkan penilaian ideal menurut Uma Narimawat.
Tanggapan Responden tentang keputusan pembelian konsumen keripik maicih
Dari uraian pada Tabel 4.32 mengenai pemilihan produk Maicih dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dan sangat setuju yaitu sebanyak 56 orang atau 56% hal ini dikarenakan responden pernah. Hal ini sejalan dengan pernyataan Kottler (2006) yang menyatakan bahwa pilihan produk merupakan bagian dari keputusan pembelian konsumen akhir. Berdasarkan uraian pada Tabel 4.33 mengenai citra produk Maicih yang baik dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu bahwa terdapat 73 orang atau 73% keripik Maicih mempunyai citra yang baik, hal ini dikarenakan responden merasa Maicih kurang mempunyai image yang bagus, bagus.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Kottler (2006) yang menyatakan bahwa pilihan merek merupakan bagian dari keputusan pembelian konsumen akhir. Berdasarkan uraian pada Tabel 4.34 mengenai penjualan keripik Maicih secara online dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat setuju dan setuju sebanyak 55 orang atau 55%, hal ini dikarenakan responden sudah merasakan bahwa Maicih berjualan online . Hal ini sejalan dengan pernyataan Kottler (2006) yang menyatakan bahwa pilihan pengecer merupakan bagian dari keputusan pembelian akhir konsumen.
Berdasarkan uraian pada Tabel 4.35 mengenai pembelian produk Maicih, mayoritas responden menyatakan sebanyak 72 orang atau 72% menyatakan tidak setuju, sangat tidak setuju, dan ragu. Hal ini disebabkan karena responden merasa tidak melakukan pembelian secara rutin. Hal ini sejalan dengan pernyataan Kottler (2006) yang menyatakan bahwa waktu pembelian menjadi pertimbangan dalam keputusan pembelian akhir konsumen. Berdasarkan uraian pada Tabel 4.36 mengenai jumlah pembelian produk maicih, mayoritas responden menyatakan sebanyak 80 orang atau 80% menyatakan tidak setuju, sangat tidak setuju dan ragu. Hal ini disebabkan karena responden merasa belum memperoleh keuntungan yang besar. pembelian.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Kottler (2006), bahwa jumlah pembelian termasuk dalam keputusan pembelian akhir konsumen. Dari hasil pembobotan setiap item pada variabel keputusan pembelian konsumen, perlu dilakukan perhitungan mean agar dapat diketahui tingkat kepuasan pada variabel keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan uraian tabel 4.37 di atas dapat disimpulkan bahwa variabel respon responden terhadap keputusan pembelian konsumen keripik Maicih rata-rata berada pada kategori buruk.
Namun dari lima pernyataan mengenai variabel keputusan pembelian konsumen, hanya terdapat dua pernyataan yang masuk dalam kategori cukup baik. Aspek yang mendapat respon kurang baik adalah aspek pilihan merek, waktu dan jumlah pembelian. Jadi terlihat bahwa penilaian “Cukup” pada pembobotan hasil keputusan pembelian produk mengarah pada kategori “Tidak Baik” berdasarkan skor ideal menurut Umi Narimawati.
Pengaruh Pelaksanaan Diferensiasi Produk Keripik Maicih Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Pengujian Hipotesis
Analisis ini untuk menguji hipotesis bahwa variabel diferensiasi produk berpengaruh nyata terhadap variabel keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t hitung diketahui nilai uji t hitung untuk variabel Diferensiasi Produk sebesar 12,988, karena thitung > ttabel atau 12,988 > 1,98 berarti terdapat pengaruh antara variabel diferensiasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen.