• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Jika melihat hasil penelitian, sebagian besar responden mempunyai gelar Sarjana dibandingkan jenjang pendidikan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa responden atau orang tua siswa kelas V SDN Banjarsari Bandung mempunyai basis pendidikan yang tinggi. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa jenis perangkat yang paling banyak digunakan oleh anak responden adalah smartphone.

Tabel 4.6 menunjukkan harga gadget yang paling sering digunakan oleh anak-anak responden yang mengisi kuesioner penelitian ini. Bedanya sangat kecil dengan siswa yang menggunakan gadget seharga 3 juta - 4,9 juta yang hanya berbeda 18 siswa saja. Hasilnya menunjukkan bahwa 19,7% anak responden menggunakan aplikasi BBM dan paling sedikit menggunakan aplikasi Twitter yaitu 5,3%.

Perbedaan usia dan zaman antara responden dan anak tentunya mempunyai pengalaman yang berbeda-beda, termasuk dalam komunikasi melalui media. Sedangkan responden yang tidak setuju mengindikasikan masih tertutup dan merasa sebaiknya tidak menceritakan pengalaman masa lalunya terkait komunikasi dengan media kepada anaknya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perbedaan usia dan zaman antara responden dengan anak-anak membuat teknologi informasi dan komunikasi berubah dan berkembang dengan pesat, sehingga wajar jika di era ini banyak responden yang belum memahami istilah-istilah yang digunakan untuk peralatan atau metode.

Oleh karena itu, responden selalu membimbing anak dengan pengertian berupa pesan-pesan yang informatif agar tidak disalahgunakan oleh anak.

Idikator Empati (Empathy)

Hal ini menunjukkan bahwa ikatan darah dan emosi secara psikologis memungkinkan responden sebagai orang tua memahami apa yang dirasakan anaknya. Thoha menyatakan bahwa “empati berarti mencoba menempatkan diri pada posisi orang lain dan merasakan emosi orang lain pada saat itu.” Jika melihat hasil penelitian, diketahui bahwa responden menunjukkan empatinya dengan meminta anak mengidentifikasi apa yang dialaminya.

Hal ini merupakan wujud kepedulian dan kasih sayang orang tua dengan cara menyampaikan rasa empatinya kepada anaknya, karena mereka selalu ingin merasa dekat dan saling berbagi cerita. Empati dapat kita sampaikan secara nonverbal dengan (1) menunjukkan keterlibatan aktif dengan orang tersebut melalui ekspresi wajah dan gerak tubuh yang sesuai; (2) konsentrasi terfokus melibatkan kontak mata. Sedangkan responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju lebih memilih diam dan pasif saat anaknya mengungkapkan perasaannya di media sosial.

Data menunjukkan 1 responden (1,4%) berada pada kategori rendah, 6 responden (8,6%) berada pada kategori sedang, dan 63 responden (90%) berada pada kategori tinggi. Berdasarkan frekuensi dan persentase yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa sensitivitas komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak saat menggunakan gawai berada pada kategori tinggi. Jika melihat hasil di atas terlihat bahwa responden mempunyai perasaan empati yang tinggi terhadap anaknya.

Sikap Mendukung (Supportiveness)

Selain itu, cara ini digunakan karena responden merasa khawatir dengan hal-hal negatif yang bisa diakses dengan gadget. Menurut sumber tersebut, Selvi Rustianty mengatakan, “Sebagai orang tua, hendaknya Anda prihatin dengan menjamurnya situs-situs pornografi di Internet yang mudah dilihat oleh anak-anak.” Informasi pada tabel tersebut menunjukkan bahwa 42 responden (60%) menjawab sangat setuju, 26 responden (37,1%) menjawab setuju dan 2 responden (2,9%) menjawab kurang setuju.

Singkatnya dalam hal ini responden melakukan tindakan persuasif yang dapat mempengaruhi anak dan bertujuan untuk mengubah pandangan, sikap dan perilaku. Apabila seorang komunikator cukup memahami kondisi sosiologis dan psikologis komunikator, maka ia dapat menyiapkan pesan yang sesuai dengan kebutuhan komunikator. Ada pula responden yang menjawab tidak setuju, artinya memberikan kebebasan kepada anaknya untuk mencari tahu sendiri lamaran atau tayangan apa yang dibutuhkannya.

Berdasarkan data yang diperoleh, responden turut serta membantu anak jika anak mengalami kesulitan dalam mencari informasi atau menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sains, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden yang menjawab sangat setuju. Jika melihat tabel di atas, sebagian besar responden bersedia mendengarkan pendapat anak yang berlawanan, sehingga responden dapat dikatakan ragu-ragu dalam menciptakan suasana yang mendukung. Sedangkan bagi responden yang tidak setuju, kemungkinan sebaiknya anak menuruti apa yang diucapkannya tanpa mendengarkan pendapat yang berbeda.

Artinya responden mempunyai kemampuan yang baik dalam membimbing anak pada sudut pandang yang benar. Tentu saja para responden menyadari bahwa ketika mereka masih anak-anak, mereka masih memiliki tingkat pengalaman dan pengetahuan yang rendah, sehingga pendapat yang mereka ungkapkan seringkali salah. Sedangkan untuk responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju kemungkinan tidak interaktif dengan apa yang diucapkan anak sehingga lebih memilih diam.

Hasil diatas menunjukkan 1 responden (1,4%) masuk dalam kategori sedang dan 69 responden (98,6%) masuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan frekuensi dan persentase yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sikap mendukung komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dalam penggunaan gadget termasuk dalam kategori tinggi. Melihat hasil kumulatif di atas, terlihat bahwa responden memiliki sikap suportif yang tinggi terhadap anaknya dan telah membangun hubungan interpersonal yang efektif.

Sikap Positif (Positiveness)

Namun ada juga responden yang menjawab kurang setuju sehingga merasa tidak perlu berada di samping anaknya saat menggunakan gadget. Jarak dan jarak saat responden mendampingi anaknya dengan bantuan gadget bersifat non-verbal. .dan sangat mempengaruhi tingkat keakraban. Jika melihat hasil di atas, sebagian besar responden melakukan sentuhan saat menemani anaknya dengan bantuan gadget, sehingga responden tidak menyadarinya. Hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang responden sebagai orang tua yang tidak selalu diungkapkan secara verbal namun juga non verbal berupa perlakuan.

Selain itu, terdapat responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju yang menunjukkan bahwa mereka merasa tidak perlu menyentuh saat anak sedang menggunakan gawai. Berdasarkan keterangan pada tabel, 33 responden (47,1%) menjawab sangat setuju, 34 responden (48,6%) menjawab setuju dan 3 responden (4,3%) menjawab kurang setuju. Berdasarkan data yang diperoleh, hampir seluruh responden pernah melakukan tindakan non verbal terhadap anak dengan mengecek alat-alat yang mereka gunakan untuk mengawasi anak.

Di sini responden mendapatkan informasi tentang perilaku anak dalam menggunakan gadget, dan tindakan ini juga menyampaikan informasi kepada anak mengenai kekhawatiran orang tuanya. Sedangkan responden yang tidak setuju menyatakan tidak mengawasi anak saat memeriksa gadget yang digunakannya. Jika melihat data di atas, para responden memberikan aturan kepada anak agar anak berperilaku dan berperilaku positif sesuai koridor yang diberikan.

Berdasarkan tabel di atas, seluruh responden berpesan kepada anak-anak untuk selalu waspada terhadap segala tindakan kriminal, baik berupa pesan teks palsu yang menjanjikan hadiah, jual beli online, maupun teman yang tidak dikenal di media sosial. Untuk itu, agar anak tidak menjadi korban kejahatan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maka orang tua harus memberikan pengertian kepada anaknya. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh 29 responden (41,4%) menjawab sangat setuju, 35 responden (50%) setuju dan 6 responden (8,6%) tidak setuju.

Hal ini merupakan salah satu sikap positif responden dalam memberikan dorongan positif kepada anak dengan pujian atau hadiah jika anak menaati aturan yang diberikan. Bukan sekadar untuk memanjakan, tapi dimaksudkan untuk membuat anak senang atau bangga. Sedangkan responden yang menyatakan tidak setuju menyatakan tidak memuji anak atau memberikan hadiah jika anak menaati aturan yang diberikan.

Berdasarkan frekuensi dan persentase yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa sikap positif terhadap komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dalam penggunaan gadget berada pada kategori tinggi. Sikap positif responden terhadap anak ditunjukkan secara verbal dan nonverbal serta tatap muka sehingga komunikasi interpersonal berjalan lancar karena responden dapat mengontrol langsung perilaku anak.

Tabel  4.27  merupakan  sikap  positif  orangtua  dalam  memberi  pengertian  kepada anak untuk menjaga sikap ketika menggunakan media sosial termasuk dalam  menulis  status
Tabel 4.27 merupakan sikap positif orangtua dalam memberi pengertian kepada anak untuk menjaga sikap ketika menggunakan media sosial termasuk dalam menulis status

Kesetaraan (Equality)

Komunikasi interpersonal tatap muka masih mempunyai kelebihan, antara lain karena para partisipannya langsung menjalin kontak personal, saling bertukar informasi, saling mengontrol perilaku interpersonalnya, karena jarak dan ruang antara komunikator dan lawan bicaranya sangat dekat. Jika melihat tabel di atas terlihat bahwa responden berkonsultasi dengan anaknya dalam mengambil keputusan. Namun ada satu responden yang menyatakan tidak setuju sehingga terkesan responden tersebut membuat aturan sendiri tanpa berdiskusi dengan anak.

Jika dilihat dari hasil penelitian, responden dan anak mempunyai kedudukan yang setara, karena responden memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada anak untuk mengemukakan pendapatnya bahwa komunikasi interpersonal itu efektif. Artinya, harus ada pengakuan diam-diam bahwa kedua belah pihak mempunyai nilai dan nilai yang sama, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk dikontribusikan. Hal inilah yang akan menciptakan komunikasi interpersonal yang efektif apabila pihak-pihak yang berkomunikasi sama-sama dihormati.

Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif jika orang-orang yang berkomunikasi berada dalam satu lingkup yang sama. Dengan cara ini maksudnya adalah agar kedua belah pihak yang berkomunikasi dihormati dan dihormati sebagai orang-orang yang mempunyai sesuatu yang penting untuk saling disumbangkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terlihat responden mencoba melacak aplikasi apa saja yang digunakan anak-anak, agar responden juga memahami cara pengoperasiannya.

Tabel  4.31 merupakan kesetaraan  orangtua  dalam  melakukan diskusi  dengan  anak  mengenai  kesepakatan  batasan  waktu  dalam  menggunakan  gadget
Tabel 4.31 merupakan kesetaraan orangtua dalam melakukan diskusi dengan anak mengenai kesepakatan batasan waktu dalam menggunakan gadget

Gambar

Tabel  4.27  merupakan  sikap  positif  orangtua  dalam  memberi  pengertian  kepada anak untuk menjaga sikap ketika menggunakan media sosial termasuk dalam  menulis  status
Tabel  4.29  merupakan  sikap  positif  orangtua  dalam  memberi  pujian  atau  penghargaan  lewat  hadiah  apabila  anak  mematuhi  aturan  yang  diberikan  orangtua
Tabel  4.30  merupakan  kumulatif  dari  indikator  sikap  positif.  Hasil  di  atas  menunjukkan bahwa 7 responden (10%) berada dikategori sedang dan 63 responden  (90%) berada dikategori tinggi
Tabel  4.31 merupakan kesetaraan  orangtua  dalam  melakukan diskusi  dengan  anak  mengenai  kesepakatan  batasan  waktu  dalam  menggunakan  gadget
+2

Referensi

Dokumen terkait

Institut Teknologi Nasional Oktober – Desember 2009 Jurnal Itenas Rekayasa – 207 Kajian Fungsi dan Intensitas Bangunan sebagai Akibat Pembangunan Jalan Lingkar Dalam Studi Kasus