26
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Dalam karya ilmiah terapan ini penulis melakukan penelitian pada salah satu kapal milik PT. Meratus Line, yang mana PT. Meratus Line adalah salah satu perusahaan pelayaran peti kemas (container) yang berkantor pusat di Surabaya. Didirikan pada tahun 1957, bisnis Meratus telah berkembang dan sekarang mencakup beberapa sektor pengiriman dan transportasi.
Mengoperasikan layanan liner peti kemas antara pulau-pulau di Indonesia, dengan armada 56 kapal dan 40.000 peti kemas. Meratus juga memiliki dan mengoperasikan kapal multiguna yang mampu mengangkut kargo proyek dan kargo konstruksi yang membutuhkan kapasitas angkat yang lebih besar serta penahanan kargo yang lama tanpa halangan. Layanan lain yang tersedia dari Meratus adalah agen kapal di wilayah Indonesia. Penulis mendapatakan plotting pada KM. Meratus Kupang, call sign POYB, IMO-NUMBER 9155511 dengan panjang kapal 128.84 m, lebar kapal 23.00 m dan GT (gross tonnage) 8170T. KM. Meratus Kupang dibuat di Jurong Bebaru Shipyard Ltd, Singapore pada tahun 1997. Voyage line KM.Meratus Kupang adalah Surabaya-Kupang, Surabaya-Makassar, Surabaya- Palu dan Makassar- Jakarta.
B. Hasil Penelitian
1. Penyajian Data a. Data observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, berikut fakta atau peristiwa yang terjadi di kapal sehubungan dengan upaya perawatan fire fighting equipment diatas KM. Meratus kupang. Beberapa fakta atau peristiwa tersebut di uraikan sebagai berikut:
1) Pada tanggal 10 Februari 2019 saat kapal akan mau sandar di pelabuhan Hatta-Makassar tiba-tiba mualim III teringat untuk melakukan pengecekan dan perawatan terhadap alat pemadam api ringan, dikarenakan Mualim III standby di anjungan untuk menunggu pandu, Mualim III meminta bantuan terhadap jurumudi untuk melakukan pengecekan dan mengisi ceklis perawatannya, karena jurumudi tidak mengetahui hal-hal apa saja yang harus dicek, juru mudi menolak untuk melakukannya, setelah setibanya di pelabuhan Hatta-Makassar, Mualim III memberi penjelasan tentang bagaimana cara melakukan pengecekan terhadap alat pemadam api ringan.
2) Penulis membantu Mualim III untuk melakukan perawatan mingguan dan bulanan, dari perawatan tersebut penulis mengamati tentang hal-hal yang harus dilakukan ketika perawatan, meliputi: pastikan untuk membersihkan tabung secara rutin dari debu dan kotoran, alat pemadam api ringan dengan bahan dry chemical perlu dikocok atau dibolak- balikkan setiap kali melakukan perawatan mingguan guna mencegah terjadinya penggumpalan, periksa kondisi fisik alat pemadam api ringan,
pastikan tidak ada komponen yang menyebabkan korosi/karat dan pastikan tabung tidak berlubang karena karat, periksa kondisi selang, nozzle, dan tuas trigger pastikan tidak ada yang menyumbat, periksa kondisi pin tuas trigger, pastikan tabung dalam kondisi baik dan terpasang sempurna, pastikan tabung pemadam yang beroda rodanya bisa berputar bebas, gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik, periksa selalu masa berlaku alat pemadam api ringan. Pada perawatan bulanan hal yang dilakukan hampir sama hanya saja terdapat beberapa tambahan seperti cek pipa pelepas isi yang ada dalam tabung dan tidak boleh tersumbat dan bersihkan saringan, cek isi tabung dengan melihat pressure gauge, pastikan isi tabung tidak berkurang drastis, lakukan sedikit pengetesan terhadap tabung, jika tabung bisa dioperasikan dengan baik kembalikan tabung pada posisi semula.
b. Data Wawancara
1) Penulis mewawancarai informan bernama Suryo Hadi Seputro yang bekerja di atas kapal sebagai Nahkoda saat beliau sedang santai di Mess room.
“Dalam upaya perawatan alat pemadam api ringan diatas kapal ini terbagi menjadi 3 macam det, yaitu mingguan, bulanan, dan tahunan.
Kalau minggguan dan bulanan dilakukan oleh Mualim III det, tapi kalau tahunan
itu orang kantor yang datang-in kontraktor untuk melakukan perawatan total det. dikarenakan padatnya trip pelayaran yang juga berakibat menganggu waktu istirahat crew kapal, biasanya perawatan mingguan sering tidak terlaksana, tapi saya ya memaklumi sih det, tapi kalau bulanan wajib saya tekankan untuk dilakukan.” (NAH.02-10-2018) Berdasarkan hasil wawancara singkat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa upaya perawatan alat pemadam api ringan diatas
KM. Meratus Kupang sudah dilakukan dan perawatannya terbagi menjadi tiga macam yaitu perawatan mingguan, bulanan dan Tahunan, dikarenakan padatnya trip pelayaran, perawatan mingguan sering tidak terlaksana.
2) Penulis mewawancarai informan bernama Ibnu Khoirul yang bekerja di atas kapal sebagai Mualim I saat melaksanakan dinas jaga di anjungan.
“Dalam upaya perawatanya yang utama adalah pastikan tabung bisa digunakan det, kita lakukan test, setelah itu ya pastikan kalau isi tabung masih ada det, perhatikan bagian-bagian tabung apakah tidak ada yang rusak, kalau bisa diganti ya diganti det, jika terdapat korosi banyak pada tabung yang mengeroposi tabung ya bisa dikatakan tabung sudah tidak layak det, maka harus segera dilakukan pengadaan yang baru det, dengan cara kita mengirim email ke kantor dengan melampirkan foto tabung yang rusak, kemudian email dicek oleh Nakhoda setelah dicek, dikirim dan jika kantor setuju maka penggantian tabung yang baru dilaksanakan ketika kapal sandar di Surabaya.” (MUL_I.12-10-2018) Berdasarkan hasil wawancara singkat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa jika terdapat tabung yang sudah tidak layak pakai maka tabung harus sesegera mungkin diganti dengan yang baru dengan cara mengirim email terhadap bagian pengadaan yang ada di kantor.
3) Penulis mewawancarai informan bernama Tesar Imam Hadi yang bekerja di atas kapal sebagai Mualim III saat melaksanakan dinas jaga berlabuh.
“Untuk perawatannya ya biasanya dicek isinya, apakah isinya berkurang atau tidak? apakah bagian-bagiannya tidak ada yang rusak?
apakah tidak ada kebocoran tabung? apakah tidak ada korosi yang menyebabkan pengeroposan tabung? dan pastikan tabung berada ditempat yang aman det, perawatannya ya sederhana aja sih det, semisal ada tabung yang beroda kita pastikan rodanya bisa berputar bebas, pastikan nozzle tidak tersumbat, pembersihan tabung, dan lakukan sedikit pengetesan, untuk lebih jelasnya kamu bisa ikut saya langsung det, ketika saya melakukan pengecekan bulanan” (MUL_III.03-10- 2018)
Berdasarkan hasil wawancara singkat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa upaya perawatan alat pemadam api ringan meliputi pengecekan isi tabung, pembersihan tabung dan pengetesan tabung.
4) Penulis mewawancarai informan bernama Slamet yang bekerja di atas kapal sebagai Bosun saat melakukan standby forecastle sebelum berlabuh.
“Dalam upaya perawatan tabung pemadam adalah tugas dari Mualim III, tetapi jika Mualim III membutuhkan bantuan saya untuk membuat pelindung tabung ulang, pengelasan terhadap pelindung tabung yang sudah rusak maka itu adalah tugas saya, jika Mualim III sibuk dan tidak sempat melakukan pengecekan maka Mualim III bisa meminta bantuan terhadap anak buah saya yaitu jurumudi ataupun klasi untuk melakukannya” (BOS.13-10-2018)
Berdasarkan hasil wawancara singkat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa jika Mualim III sibuk dan tidak sempat untuk melakukan pengecekan maka Mualim III bisa meminta bantuan terhadap jurumudi ataupun klasi untuk melakukannya.
c. Data dokumentasi
Data dan gambar-gambar di ambil di kapal pada saat taruna melakukan pengecekan rutin setiap bulan bersama Mualim III di kapal saat praktek berlayar dengan cara memotret dengan kamera pada setiap tempat yang terdapat alat pemadam api ringan yang mengalami kerusakan.
Terdapat beberapa alat pemadam api ringan yang mengalami kerusakan, seperti : korosi, tidak lengkapnya bagian-bagian tabung, pelindung alat pemadam api ringan yang sudah berkarat, tabung yang beroda kemudian rodanya tidak bisa berputar, maka dari itu pengecekan serta perawatan
secara rutin dan berkala sangatlah penting untuk mengetahui kesiapan pemadam jenis tabung tersebut, sehingga jika terdapat alat pemadam api ringan yang sudah tidak dapat digunakan agar sesegera mungkin diganti dengan tabung pemadam yang baru, untuk data gambar dokumentasi penulis lampirkan pada halaman lampiran VI.
C. Analisis Data dan Pembahasan
Berdasarkan data yang penulis temukan pada sub bab penyajian data, penulis menganalisis bahwa terdapat perbedaan perawatan berdasarkan PER.04/MEN/1980 dengan perawatan yang dilakukan diatas KM. Meratus Kupang, perbedaanya ialah pada jangka waktunya, selain itu juga ditemukan beberapa kerusakan alat pemadam api ringan seperti korosi parah pada tabung yang dipastikan harus mengalami penggantian tabung yang baru, tidak lengkapnya bagian-bagian tabung dan penggunaan segel atau pin pengaman yang tidak sesuai standard, dan juga perawatan mingguan yang harusnya dilakukan tidak terlaksana karena terkendala padatnya trip pelayaran.
Berdasarkan data observasi pada sub bab penyajian data, bahwa upaya perawatan pada KM. Meratus kupang sudah dilaksanakan dengan baik, perawatan meliputi: pastikan untuk membersihkan tabung secara rutin dari debu dan kotoran, tabung dengan bahan dry chemical perlu dikocok atau dibolak-balikkan setiap kali melakukan perawatan mingguan guna mencegah terjadinya penggumpalan, periksa kondisi fisik tabung, pastikan tidak ada komponen yang menyebabkan korosi/karat dan pastikan tabung tidak berlubang karena karat, periksa kondisi selang, nozzle, dan tuas trigger
pastikan tidak ada yang menyumbat, periksa kondisi pin tuas trigger, pastikan tabung dalam kondisi baik dan terpasang sempurna, pastikan tabung pemadam yang beroda rodanya bisa berputar bebas, gelang tutup kepala harus dalam keadaan baik, periksa selalu masa berlaku alat pemadam api ringan. Pada perawatan bulanan hal yang dilakukan hampir sama hanya saja terdapat beberapa tambahan seperti cek pipa pelepas isi yang ada dalam tabung dan tidak boleh tersumbat dan bersihkan saringan, cek isi tabung dengan melihat pressure gauge, pastikan isi tabung tidak berkurang drastis, lakukan sedikit pengetesan terhadap tabung, jika tabung bisa dioperasikan dengan baik kembalikan tabung pada posisi semula. Tentunya hal ini sudah sesuai dengan landasan teori perawatan yang dapat diartikan bahwa perawatan adalah kegiatan pemeliharaan yang dilakukan guna menjaga alat dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan standar fungsionalnya atau juga kegiatan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Berdasarkan data wawancara yang penulis dapatkan, yaitu Nakhoda, beliau memberi keterangan bahwa dalam upaya perawatan alat pemadam api ringan diatas KM. Meratus Kupang terbagi menjadi 3 macam, yaitu mingguan, bulanan, dan tahunan. Kalau minggguan dan bulanan dilakukan oleh Mualim III langsung, sedangkan perawatan tahunan dilakukan oleh PT. Surya Segara Safety Marine. tetapi dikarenakan padatnya trip pelayaran yang juga berakibat menganggu waktu istirahat crew kapal, biasanya perawatan mingguan sering tidak terlaksana. Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan
bahwa perawatan alat pemadam api ringan yang dilaksanakan diatas KM.
Meratus Kupang tidak sesuai dengan PER.04/MEN/1980, perawatan yang dilakukan diatas KM. Meratus Kupang lebih baik dibandingkan dengan perawatan alat pemadam api ringan sesuai PER.04/MEN/1980 karena perawatan alat pemadam api ringan dilaksanakan setiap minggu, bulan dan tahun. Sedangkan pada PER.04/MEN/1980 hanya dilakukan 2 (dua) kali, Tetapi perawatan mingguan pada KM. Meratus kupang sering tidak terlaksana, hal tersebut yang kedepannya harus segera diperbaiki.
Berdasarkan data dokumentasi penulis, dengan data gambar yang terlampir pada lampiran VI. Penulis dapat menyimpulkan bahwa masih terdapat beberapa tabung pemadam api ringan yang sudah tidak layak pakai, hal tersebut dibuktikan dengan korosi pada tabung yang sudah parah dan terdapat bagian-bagian tabung yang sudah hilang. Tentunya tabung pemadam yang sudah tidak layak harus sesegera mungkin diganti dengan yang baru, hal tersebut tercantum dalam PER.04/MEN/1980 dalam pemeriksaan tahunan yang mana dinyatakan bahwa “Cacat pada alat perlengkapan pemadam api ringan yang ditemui waktu pemeriksaan, harus segera diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan yang tidak cacat.
34 A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan perawatan fire fighting equipment diatas KM. Meratus Kupang sudah dilaksanakan dengan baik, perawatan dilakukan oleh Mualim III selaku perwira penanggung jawab atas alat-alat keselamatan termasuk alat pemadam kebakaran diatas kapal, terdapat 3 macam jenis perawatan alat pemadam kebakaran diatas KM.
Meratus Kupang yaitu perawatan mingguan, bulanan, dan tahunan. Untuk perawatan mingguan dan bulanan mualim III membuat ceklis yang berisi tanggal perawatan dan kondisi tabung pemadam selanjutnya kadangkala Nakhoda melakukan pengecekan terhadap ceklis dan kondisi tabung tersebut.
2. Dengan memperhatikan kesenjangan antara perawatan APAR berdasarkan Peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no : PER.04/MEN/1980 Tentang Syarat- Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan dengan perawatan alat pemadam api ringan yang ada diatas KM. Meratus Kupang, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan tentang perawatan alat pemadam api ringan, perbedaannya ialah jangka waktu dalam perawatannya jika berdasarkan PER.04/MEN/1980 setahun hanya dilakukan dua kali perawatan, berbeda dengan perawatan yang ada di KM. Meratus kupang yang setiap minggu, bulan dan tahun dilakukan perawatan, jadi perawatan diatas KM. Meratus Kupang lebih kompleks dibandingkan dengan perawatan berdasarkan PER.04/MEN/1980, tetapi pada intinya tata cara perawatan yang dilaksanakan sama, sehingga alat pemadam api ringan siap digunakan saat terjadi keadaan darurat kebakaran.
B. Saran
Penulis mengajukan saran sebagai upaya yang dapat direalisasikan dalam upaya perawatan fire fighting equipment guna meningkatkan kesiapan alat pemadam kebakaran yang bertujuan agar ketika kapal dalam kondisi darurat kebakaran, alat pemadam tersebut siap dan layak digunakan :
1. pelaksanaan perawatan mingguan yang ada di KM. Meratus Kupang, tetap dilaksanakan meskipun terkendala padatnya trip pelayaran, sehingga alat pemadam api selalu siap digunakan karena keadaan darurat dapat terjadi kapanpun.
2. perawatan yang dilakukan di KM. Meratus Kupang ditambahkan dengan jadwal perawatan alat pemadam api ringan setiap 6 (enam) bulan, agar sesuai dengan PER.04/MEN/1980 karena semakin sering dilakukannya perawatan maka kualitas alat pemadam api ringan semakin baik dan juga diperlukan pembuatan aplikasi remainder inspeksi dan pemeliharaan alat pemadam api ringan dikapal berbasis android sehingga perawatan alat pemadam api ringan tetap terpantau dan alat pemadam api ringan selalu siap digunakan jika terjadi keadaan darurat kebakaran diatas kapal.