Untuk pernyataan keempat (X1.4), dari total 50 responden, 2 orang menjawab tidak setuju sama sekali, 5 orang menjawab tidak setuju, 27 orang menjawab setuju, dan 16 orang menjawab sangat setuju. . Untuk pernyataan kelima (X1.5), dari total 50 responden, 1 orang menjawab Tidak Setuju sama sekali, 5 orang menjawab Tidak Setuju, 18 orang menjawab Saya Setuju, dan 26 orang menjawab Sangat Setuju. Untuk pernyataan pertama (X2.1), dari total 50 responden, 2 orang menjawab tidak setuju sama sekali, 18 orang menjawab tidak setuju, 22 orang menjawab setuju, dan 8 orang menjawab sangat setuju. .
Untuk pernyataan kelima (X2.5), dari total 50 responden, 10 orang menjawab Sangat Tidak Setuju, 32 orang menjawab Tidak Setuju, 7 orang menjawab Setuju dan 1 orang menjawab Sangat Setuju. Untuk pernyataan pertama (Y.1), dari total 50 responden, 8 orang menjawab Sangat Tidak Setuju, 22 orang menjawab Tidak Setuju, 16 orang menjawab Setuju dan 4 orang menjawab Sangat Setuju. Untuk pernyataan kedua (Y.2), dari total 50 responden, 8 orang menjawab Sangat Tidak Setuju, 20 orang menjawab Tidak Setuju, 20 orang menjawab Setuju dan 2 orang menjawab Sangat Setuju.
Untuk pernyataan ketiga (Y.3), dari total 50 responden, 6 orang menjawab Sangat Tidak Setuju, 3 orang menjawab Tidak Setuju, 38 orang menjawab Setuju dan 3 orang menjawab Sangat Setuju. Untuk pernyataan keempat (Y.4), dari total 50 responden, 4 orang menjawab Sangat Tidak Setuju, 25 orang menjawab Tidak Setuju, 16 orang menjawab Setuju, dan 5 orang menjawab Sangat Setuju. Untuk pernyataan kelima (Y.5), dari total 50 responden, 1 orang menjawab Sangat Tidak Setuju, 4 orang menjawab Tidak Setuju, 24 orang menjawab Setuju, dan 20 orang menjawab Sangat Setuju.
Untuk pernyataan keenam (Y.6), dari total 50 responden, 6 orang menjawab Tidak Setuju, 9 orang menjawab Tidak Setuju, 29 orang menjawab Setuju, dan 6 orang menjawab Sangat Setuju.
Pengujian Persyaratan Analisis Data .1 Uji Normalitas
Pengujian Hipotesis
Jika thitung lebih besar dari ttabel, maka variabel penjualan barang palsu merek terkenal berpengaruh signifikan terhadap minat siswa membeli barang asli. Dengan demikian dapat disimpulkan thitung 4,891 > ttabel 2,011 yang berarti variabel penjualan barang palsu merek terkenal (X) berpengaruh terhadap variabel minat mahasiswa (Y). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel penjualan barang palsu merek terkenal (X1) dan kesadaran hukum (X2) berhubungan secara signifikan terhadap variabel minat beli (Y).
6Syofian Siregar, Statistika Terapan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2015), hal.202. Penjualan barang palsu merek terkenal) dan X2 (kesadaran hukum), maka semakin rendah variabel Y (minat mahasiswa). Tingkat hubungan antara penjualan barang palsu merek terkenal (X1) dan kesadaran hukum (X2) terhadap minat beli (Y) mempunyai hubungan secara simultan yang terlihat dari nilai R sebesar 0,575. Dalam contoh ini, variabel yang dimasukkan adalah Kesadaran Hukum dan Penjualan Barang Palsu Merek Terkenal sebagai variabel.
Dari hasil tersebut diketahui nilai signifikansi variabel penjualan barang palsu merek terkenal (X1) terhadap variabel minat beli (Y) sebesar 0,003 < 0,05 dan nilai t hitung 3,163 > t tabel 2,011 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel penjualan barang palsu merek terkenal (X1) berpengaruh terhadap variabel minat beli (Y). Sebagaimana dijelaskan pada uji regresi berganda pada tabel koefisien, diperoleh nilai koefisien regresi X1 sebesar 0,338 yang berarti setiap kenaikan 1% nilai penjualan barang tiruan merek terkenal maka nilai minat mahasiswa meningkat sebesar 0,338 .
H0 : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penjualan barang palsu merek terkenal oleh mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah dengan minat pembelian barang asli. Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara penjualan barang palsu merek terkenal oleh mahasiswa ekonomi syariah dengan minat membeli barang asli. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada uji T untuk variabel penjualan barang palsu merek terkenal (X1) diperoleh nilai t hitung sebesar 3,163 sedangkan t tabel sebesar 2,011.
Data tersebut menunjukkan bahwa hitung 3,163 > tabel 2,011 yang berarti variabel penjualan barang palsu merek terkenal berpengaruh signifikan terhadap variabel minat mahasiswa membeli barang asli. Jadi dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima. H0: Penjualan barang palsu merek terkenal tidak berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa hukum ekonomi syariah untuk membeli barang asli. Ha: Penjualan barang palsu merek terkenal berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa hukum ekonomi syariah dalam membeli barang asli.
Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel penjualan barang palsu dengan merek terkenal (X1) dan variabel kesadaran hukum (X2) mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel minat beli (Y). Arti hubungan positif adalah semakin tinggi variabel X1 (Penjualan barang tiruan dengan merek terkenal) dan X2 (kesadaran hukum) berarti semakin rendah variabel Y (minat mahasiswa), sehingga dapat disimpulkan H0 ditolak dan Ha diterima.
Pembahasan Hasil Penelitian
Kuesioner pengaruh penjualan barang palsu merek terkenal terhadap minat mahasiswa membeli barang asli disusun berdasarkan beberapa indikator. Indikator Perbandingan Produk berisi pernyataan tentang kemampuan siswa dalam membandingkan kualitas produk tiruan yang akan dibelinya. Dengan demikian terlihat bahwa dari total 50 siswa, 37 orang mempunyai kemampuan membandingkan kualitas produk tiruan dan 13 orang tidak mempunyai kemampuan membandingkan kualitas produk tiruan.
Jadi terlihat dari total 50 siswa, 30 orang membeli produk palsu karena harganya murah dan 20 orang tidak membeli produk palsu karena harganya murah. Indikator perencanaan pembelian menunjukkan tingkat perencanaan yang dimiliki siswa ketika membeli produk palsu. Jadi ternyata dari total 50 orang siswa, 14 orang mempunyai perencanaan tinggi dalam membeli produk palsu dan 36 orang mempunyai perencanaan rendah dalam membeli produk palsu.
Indikator kesediaan membeli berisi tingkat kesediaan siswa untuk membeli produk palsu. Jadi terlihat dari total 50 orang siswa, 19 orang bersedia membeli produk palsu dan 31 orang tidak bersedia membeli produk palsu. Indikator memikirkan produk palsu memuat seberapa besar pengetahuan yang dimiliki siswa dalam membandingkan kualitas produk palsu dan risiko yang akan dialami jika membeli produk palsu.
Indikator kepercayaan berisi pernyataan tentang seberapa percaya diri siswa dalam menggunakan produk palsu. Jadi terlihat dari total 50 siswa, 24 orang kurang percaya diri menggunakan produk palsu dan 26 orang merasa percaya diri menggunakan produk palsu. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan bahwa mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah tidak memiliki minat yang besar untuk membeli barang asli.
Jadi dapat dikatakan mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah kurang mempunyai minat untuk membeli barang asli. Rendahnya minat mahasiswa untuk membeli barang asli menunjukkan bahwa mahasiswa khususnya pada studi Hukum Ekonomi Syariah lebih memilih membeli produk tiruan dari merek ternama. Berdasarkan hasil uji hipotesis 2 yang telah dilakukan sebelumnya ditemukan bahwa penjualan barang tiruan dari merek ternama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat siswa untuk membeli barang asli.
Artinya penjualan barang palsu dengan merek terkenal mempengaruhi keputusan pelajar untuk membeli barang asli, serta kesadaran hukum pelajar. Berdasarkan hasil uji hipotesis 3 yang telah dilakukan sebelumnya diketahui bahwa variabel penjualan barang tiruan dengan merek terkenal (X1) dan variabel kesadaran hukum (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap mahasiswa. variabel minat (Y) ) dalam membeli barang asli.