• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Jelas terlihat bahwa bank-bank milik pemerintah umumnya mengalami kondisi yang memburuk setiap tahunnya, sedangkan bank-bank swasta secara umum mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Dengan demikian, risiko penurunan jumlah kredit bermasalah atau non-performing loan pada bank-bank BUMN berarti potensi pembayaran kredit oleh debitur cukup baik, sedangkan pada bank swasta nampaknya meningkat dalam dua tahun terakhir. Artinya, hal ini umumnya dialami oleh perusahaan di bank swasta. Berikut grafik jumlah rekening dana pihak ketiga pada bank BUMN dan bank swasta periode 2018-2020.

Jadi untuk bank swasta yaitu Bank PT BCA Tbk memiliki peringkat 1, 2 dan 1 sedangkan DBS Bank Limited memiliki peringkat 2, 2 dan 2. Terlihat Bank BCA Tbk mengalami penurunan pada tahun 2019 sedangkan Bank DBS Limited cukup baik. stabil setiap tahunnya.

Tabel 4.2. 1 . Kredit Bermasalah Bank BUMN dan Bank Swasta  Kredit Bermasalah
Tabel 4.2. 1 . Kredit Bermasalah Bank BUMN dan Bank Swasta Kredit Bermasalah

Laba Sebelum Pajak Dalam Jutaan

Artinya, bank pelat merah tersebut memiliki perkembangan aset yang cukup baik untuk menunjang operasional perseroan selama 3 tahun terakhir.

Total Assets Dalam Jutaan

Artinya, secara umum pendapatan bunga pada bank-bank BUMN berpotensi meningkatkan keuntungan perusahaan yang juga berdampak pada profitabilitas. Sementara itu, bank swasta khususnya DBS Bank Limited yang setiap tahunnya mengalami penurunan pendapatan bunga namun tidak signifikan, dan PT BCA Tbk juga memiliki pendapatan bunga yang terus meningkat yang juga berpotensi menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Pendapatan Bunga Bersih Dalam Jutaan

Assets Produktif Dalam Jutaan

Artinya pengendalian belanja modal untuk aktivitas perusahaan secara umum tidak stabil dalam 3 tahun terakhir.

Beban Operasional Dalam Jutaan

Pendapatan Operasional Dalam Jutaan

Artinya permodalan bank-bank milik negara pada umumnya tidak stabil setiap tahunnya, sedangkan permodalan bank swasta meningkat setiap tahunnya.

Modal Bank Dalam Jutaan

ATMR Dalam Jutaan

Good Corporate Governance (GCG) 0%

67 Evaluasi tata kelola perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kinerja bank, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, integritas pengurus dalam menerapkan prinsip keadilan dan kehati-hatian dalam pengelolaan bank, serta tujuan lain yang harus dipenuhi oleh bank. Penilaian tata kelola perusahaan yang baik pada bank BUMN dan bank swasta tahun 2018-2020 dinilai berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI).

Tabel 4.3.2. 1. Penilaian GCG Bank BUMN dan Bank Swasta   Berdasarkan Self Assesment
Tabel 4.3.2. 1. Penilaian GCG Bank BUMN dan Bank Swasta Berdasarkan Self Assesment

Earnings (Rentabilitas) a) ROA (Return On Asset)

Rasio ini merupakan indikator untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada suatu periode penjualan tertentu. Secara umum, bank mengelola seluruh aset dan sumber daya yang tersedia bagi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Berdasarkan Gambar 4.3.3.2. Diketahui di atas bahwa hasil NIM BANK BUMN dan bank swasta pada tahun 2018 hingga tahun 2020 berada dalam kondisi tidak stabil selama 3 tahun terakhir.

Bank BUMN jelas mampu mengelola biaya operasional perusahaan dibandingkan bank swasta.

Tabel 4.3.3. 3.  Kesehatan Bank BUMN dan Bank Swasta  Berdasarkan Rasio BOPO
Tabel 4.3.3. 3. Kesehatan Bank BUMN dan Bank Swasta Berdasarkan Rasio BOPO

Capital (Permodalan) a) CAR (Capital Adequacy Ratio)

Deskripsi Data Penelitian

  • Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank BUMN Berdasarkan Metode RGEC Tahun 2018 hingga 2020

79 Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank BUMN di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan Metode Evaluasi EC 2019. Tingkat Kesehatan Bank BUMN di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Berdasarkan Metode RGEC 2020.

80 Analisis penilaian tingkat kesehatan bank-bank BUMN pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Berdasarkan metode RGEC tahun 2018. Berdasarkan tabel 22 diatas, penilaian tingkat kesehatan pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dilihat dari RGEC komponen yaitu profil risiko mencerminkan predikat sangat sehat dengan perhitungan risiko kredit berdasarkan rasio NPL, setelah itu perhitungan risiko likuiditas berdasarkan rasio LDR menghasilkan predikat sehat. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank BUMN pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Berdasarkan Metode RGEC 2019.

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank BUMN Pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Berdasarkan Metode RGEC Tahun 2020. Analisis yang baik terhadap penilaian tingkat kesehatan bank swasta di PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan metode RGEC 2018. Berdasarkan tabel 23 diatas penilaian tingkat kesehatan pada PT Bank Central Asia Tbk Dilihat dari komponen RGEC yaitu Profil Risiko mencerminkan predikat sangat sehat dengan perhitungan risiko kredit menggunakan rasio NPL, kemudian perhitungan risiko likuiditas menggunakan rasio LDR mendapatkan predikat tidak sehat.

Analisis penilaian tingkat kesehatan bank swasta di PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan metode RGEC tahun 2019. Berdasarkan tabel 23 diatas, penilaian tingkat kesehatan pada PT Bank Central Asia Tbk dilihat dari komponen RGEC yaitu Risiko Profil, tercermin dari predikat sangat sehat dengan perhitungan risiko kredit menggunakan rasio NPL, dan perhitungan risiko likuiditas menggunakan rasio LDR memperoleh predikat cukup sehat. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Swasta pada PT Bank Central Asia Tbk Berdasarkan Metode RGEC Tahun 2020.

Berdasarkan tabel 23 diatas, penilaian tingkat kesehatan pada PT Bank Central Asia Tbk dilihat dari komponen RGEC yaitu Profil Risiko mencerminkan predikat sangat sehat dengan menghitung risiko kredit menggunakan rasio NPL, kemudian dengan menghitung risiko likuiditas menggunakan LDR. rasio untuk mendapatkan predikat sehat. Berdasarkan tabel 23 di atas, penilaian tingkat kesehatan Bank DBS Limited dilihat dari komponen RGEC yaitu Profil Risiko mencerminkan predikat sangat sehat dengan perhitungan risiko kredit menggunakan rasio NPL, kemudian perhitungan risiko likuiditas menggunakan rasio LDR. predikat tidak sehat.

Tabel 4.4.1. 1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank BUMN  Menggunakan Metode RGEC Tahun 2018-2020
Tabel 4.4.1. 1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank BUMN Menggunakan Metode RGEC Tahun 2018-2020

Pembahasan penilaian Risk Profile pada Bank BUMN dan Bank Swasta a. Risk Profile Bank BUMN

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa risiko kredit PT Bank Central Asia Tbk secara keseluruhan memiliki peringkat sehat. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa risiko kredit DBS Bank Limited secara keseluruhan memiliki peringkat sehat. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa risiko likuiditas DBS Bank Limited Tbk secara keseluruhan mengalami perubahan setiap tahunnya, namun pada tahun terakhir yaitu tahun 2020 cukup baik dengan predikat kurang sehat.

Good Corporate Governance (CGC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Good Corporate Governance (GCG) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diperoleh setelah bank melakukan self-assessment selama 3 tahun berturut-turut dan berhasil mempertahankan peringkatnya yaitu peringkat 1 Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah berupaya sebaik-baiknya dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG. Dengan demikian bank telah memiliki karakteristik organisasi yang baik serta telah mengalami kesulitan dan risiko usaha seperti: Dewan Pengawas, Direksi, Komite-komite, Fungsi Kepatuhan, Fungsi Manajemen Risiko dan Audit Intern, sehingga bank berhasil mencapai peringkat 1 di Peringkat Good Corporate Governance (GCG) Corporate Governance (CGC) PT BankRakyat Indonesia Tbk Good Corporate Governance (GCG) PT BankRakyat Indonesia Tbk diperoleh setelah bank melakukan self-assessment selama 3 tahun berturut-turut, berhasil mempertahankan peringkatnya yaitu Peringkat 2.

Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dapat berupaya sebaik-baiknya dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG. Dengan demikian bank telah memiliki karakteristik organisasi yang baik serta telah mengalami kesulitan dan risiko usaha seperti: Dewan Pengawas, Direksi, Komite-komite, Fungsi Kepatuhan, Fungsi Manajemen Risiko dan Audit Intern, sehingga bank berhasil meraih peringkat 2 terbaik. penilaian Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). Status Good Corporate Governance (GCG) PT Bank Central Asia Tbk diraih setelah bank tersebut melakukan self-assessment selama tiga tahun berturut-turut, berhasil mempertahankan peringkat 1 pada tahun 2018 dan 2020, dan selanjutnya peringkat 2 pada tahun 2019.

Hal ini menunjukkan bahwa PT Bank Central Asia Tbk telah berupaya sebaik-baiknya dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG. Tata kelola perusahaan yang baik DBS Bank Limited (GCG) diperoleh setelah bank tersebut melakukan self-assessment selama 3 tahun berturut-turut dan berhasil mempertahankan peringkatnya yaitu peringkat 2. Hal ini menunjukkan bahwa DBS Bank Limited tergolong mampu melakukan hal tersebut. terbaik dalam penerapan prinsip-prinsip GCG.

Pembahasan penilaian Earnings pada Bank BUMN dan Bank Swasta Earnings (Rentabilitas) PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

95 Selain itu, berdasarkan rasio NIM yang dihasilkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk selama 3 tahun terakhir yaitu dan 10,86. Berdasarkan laporan BOPO yang dihasilkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk selama 3 tahun terakhir yaitu -128%. Berdasarkan penelitian BOPO diperoleh ≤ 90%, menurut matriks pemeringkatan BOPO apabila nilai yang dihasilkan ≤ 90% maka masuk dalam kriteria sangat sehat.

Berdasarkan rasio ROA yang dihasilkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk selama 3 tahun terakhir yaitu dan 2,99. Jika nilai yang dihasilkan pada matriks penilaian ROA komposit ≥1,5% maka termasuk dalam kriteria sangat sehat, kemudian masuk dalam kriteria sangat sehat, artinya perusahaan mampu menggunakan asetnya untuk menghasilkan keuntungan pada kriteria tersebut. 3 tahun. Selain itu berdasarkan rasio NIM yang dihasilkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk selama tiga tahun terakhir yaitu sebesar dan 10,72.

Berdasarkan rasio BOPO yang dihasilkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk selama 3 tahun terakhir yaitu dan 100%. Pada matriks penentuan nilai komposit ROA jika nilai yang dihasilkan ≥1,5% termasuk dalam kriteria sangat sehat yang berarti perusahaan mampu menggunakan aset untuk menghasilkan laba dalam 2 tahun terakhir. Selain itu berdasarkan rasio NIM yang dihasilkan DBS Bank Limited selama 3 tahun terakhir yaitu dan 17,67.

Berdasarkan penelitian, NIM yang diperoleh adalah ≥ 3%, sesuai dengan matriks penentuan nilai NIM, jika rasionya menunjukkan nilai ≥ 3% maka termasuk dalam kriteria sangat sehat. Rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan sangat baik dalam memperoleh pendapatan bunga sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Berdasarkan penelitian BOPO diperoleh ≤ 90%, menurut matriks pemeringkatan BOPO apabila nilai yang dihasilkan ≤ 90% maka masuk dalam kriteria sangat sehat. Rasio BOPO menunjukkan bahwa perusahaan cukup baik dalam mengendalikan biaya operasional dan pendapatan operasional perusahaan selama 3 tahun terakhir.

Pembahasan penilaian Capital pada Bank BUMN dan Bank Swasta Capital pada PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

Berdasarkan rasio CAR yang dihasilkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dalam 3 tahun terakhir yaitu sebesar dan 20,60%. Apabila pada matriks penentuan nilai CAR komposit diperoleh nilai ≥ 12% maka termasuk dalam kriteria sangat sehat. Pada matriks penentuan nilai komposit CAR, nilai akhir ≥ 12% termasuk dalam kriteria sangat sehat yang berarti perusahaan mampu memenuhi cadangan modal sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPPM). ).

Dengan demikian, DBS Bank Limited memiliki tingkat kecukupan modal yang cukup baik untuk memenuhi kewajibannya dalam kewajiban pembiayaan dan untuk memenuhi risiko di masa depan. Bank-bank pemerintah menggunakan komponen Risk Profile untuk NPL sebesar 1,79%, LDR sebesar 118%, menggunakan komponen GCG mendapatkan peringkat 1 yaitu sangat baik, menggunakan komponen Earnings untuk ROA sebesar 2,51%, NIM sebesar 9%, BOPO sebesar -131%, menggunakan Komponen ekuitas terhadap CAR sebesar 17%. 99 Pada bank swasta dengan menggunakan komponen profil risiko, NPL -5%, LDR 101%, menggunakan komponen GCG mendapat penilaian 2 yaitu baik, menggunakan komponen Earnings ROA 2,25%, NIM 30%, BOPO 524 %, menggunakan komponen Equity to CAR sebesar 11%.

Secara keseluruhan, bank-bank milik negara dan bank swasta memiliki kondisi kesehatan bank yang baik dalam 3 tahun terakhir. Namun bank-bank BUMN mampu mengendalikan biaya operasional versus pendapatan operasional pada komponen BOPO lebih baik dibandingkan bank swasta. Kemudian pada tahun 2018 DBS BANK Limited menduduki peringkat komposit 5 (PK-5), tahun 2019 menduduki peringkat komposit 4 (PK-4), dan tahun 2020 menduduki peringkat komposit 2 (PK-2).

101 Memang berdasarkan rata-rata penilaian tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC pada bank BUMN dan swasta, bank BUMN mempunyai skor sebesar 103%, peringkat komposit 1 (PK-1), yang berarti: Sangat sehat . Sedangkan bank swasta mempunyai skor sebesar 61% dan menempati peringkat komposit 3 (PK-3) yang berarti cukup sehat. Berdasarkan analisis tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC diketahui bahwa bank-bank milik pemerintah secara umum lebih sehat dibandingkan bank swasta.

Tabel 4.4.2. 3. Penilaian Rata-Rata Aspek Metode RGEC  Bank BUMN dan Bank Swasta
Tabel 4.4.2. 3. Penilaian Rata-Rata Aspek Metode RGEC Bank BUMN dan Bank Swasta

Referensi

Dokumen terkait