• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iv hasil penelitian - Repositori STKIP PGRI Sidoarjo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "bab iv hasil penelitian - Repositori STKIP PGRI Sidoarjo"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

X : Menurut Anda, apakah Anda sudah menuliskan dengan benar apa yang diketahui dan ditanyakan tentang Music City Store? Yang ditanyakan adalah item apa saja yang bisa Jason beli dan yang diketahui adalah harga item tersebut di Music City Shop dan diskon 20% jika membeli 2 item atau lebih. Berdasarkan tanggapan dan hasil wawancara dengan subjek RAI, subjek mengetahui relevansi informasi apapun dengan pertanyaan seperti harga merchandise dengan harga diskon di Music City Store.

X : Berdasarkan yang diketahui dari pertanyaan Music City Shop, apakah semua informasi yang tersedia dapat menjawab pertanyaan dengan benar. X : Menurut Anda, apa yang diketahui tentang masalah Music City Store dengan apa yang ditanyakan sesuai dengan tujuan yang terkandung dalam masalah tersebut. X : Apakah menurut Anda informasi yang diberikan sudah benar untuk mendapatkan jawaban yang benar atas pertanyaan tentang toko Music City?

Berdasarkan hasil jawaban pada Gambar 4.2 dan hasil wawancara dengan subjek RAI, subjek dapat menyebutkan informasi pada pertanyaan yaitu harga tiap item dan harga diskon di Music City Store untuk memberikan jawaban yang benar. memperoleh. Dilihat dari jawaban subjek RAI, tambahkan harga 2 barang atau lebih kemudian dikalikan dengan diskon di Music City Store yaitu 20%. Berdasarkan hasil jawaban pada Gambar 4.3 dan hasil wawancara dengan subjek RAI, subjek dapat menyimpulkan barang apa saja yang dapat dibeli di Music City Store yaitu pilihan 1 dan pilihan 2.

Sedangkan subjek mampu menjelaskan diskon setiap barang yang ada di toko Music City pada hasil wawancara subjek RAI. Orang-orang RAI juga menemukan bahwa Jason tidak dapat membeli ketiga item tersebut sekaligus di toko Music City dengan harga Rp. WAM : Tentang harga pemutar mp3, headphone dan speaker dan diskon 20% jika Anda membeli dua item atau lebih di Music City Store.

X : Apakah kamu sudah benar menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan tentang Music City Store? Berdasarkan hasil jawaban dan wawancara dengan subjek WAM, subjek dapat menyebutkan dan menjelaskan yang diketahui dan ditanyakan pada pertanyaan yaitu harga mp3 player, headphone dan speaker, diskon 20% jika beli dua atau lebih banyak item. di Music City Store dan item apa saja yang bisa dibeli dari Jason di Music City Store. Subjek WAM juga dapat menjelaskan maksud dari pertanyaan, antara lain apakah Jason dapat membeli merchandise di Music City Store seharga Rp 200.000.

Subjek juga dapat menjelaskan bahwa informan mampu mendapatkan jawaban yang benar, seperti harga barang di Music City Store, diskon 20% jika membeli dua barang atau lebih, dan uang Jason sebesar Rp 200.000. Berdasarkan hasil tanggapan pada Gambar 4.6 dan hasil wawancara subjek WAM, subjek dapat menyimpulkan bahwa Jason hanya dapat membeli beberapa barang, antara lain mp3 player dan X: Berapa diskon yang didapat setiap barang di Toko Musik. X : Apa yang diketahui dari pertanyaan Music City Shop dengan apa yang ditanyakan sesuai dengan tujuan penugasan.

Topik ACW tidak menyebutkan secara pasti diskon yang didapatkan untuk setiap item setelah dihitung di Music City Store yaitu sebesar 20%.

Tabel 4.3. Penggolongan Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa
Tabel 4.3. Penggolongan Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa

Pembahasan

Dengan demikian subjek ACW belum dapat mengidentifikasi dan memperoleh unsur-unsur yang diperlukan untuk menarik kesimpulan yang masuk akal dengan memperoleh jawaban yang benar karena subjek ACW bertanya kepada temannya. Kemampuan berpikir kritis dilihat dalam penelitian ini melalui indikator kemampuan berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, dan inferensi. Selain itu, hasil angket yang diperoleh untuk siswa kelas VIII-A SMP Islam Al-Amin Sidoarjo menunjukkan bahwa 36% siswa memiliki kecerdasan emosional tinggi, 54% siswa memiliki kecerdasan emosional sedang dan 9% siswa memiliki kecerdasan emosional tinggi. intelijen. siswa yang kecerdasan emosionalnya rendah.

Artinya siswa Kelas VIII-A yang memiliki kecerdasan emosional sedang lebih banyak dibandingkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi dan rendah. Kemudian, 3 orang siswa dari ketiga tingkat kecerdasan emosional yang akan dijadikan subjek penelitian yaitu subjek RAI (kecerdasan emosional tinggi), subjek WAM (kecerdasan emosional sedang) dan subjek ACW (kecerdasan emosional rendah) diperoleh untuk mendapatkan soal-soal PISA dan untuk melakukan wawancara dengan ketiga subjek tersebut. Berdasarkan hasil analisis data jawaban soal tes PISA dan wawancara masing-masing subjek diperoleh sebagai berikut.

Kemampuan mata pelajaran RAI untuk berpikir kritis (kecerdasan emosi tinggi) dan mempertanyakan dan memberi makna pada data atau informasi tentang pertanyaan, indikator. Sedangkan indikator keempat adalah penalaran yang tidak dapat dipenuhi oleh subjek RAI karena subjek tidak mengidentifikasi dan memperoleh unsur-unsur yang diperlukan untuk kesimpulan yang masuk akal, karena subjek RAI tidak mendapatkan jawaban yang benar dalam perhitungan yang dilakukan. Kemampuan Berpikir Kritis Subjek WAM (Kecerdasan Emosional Rata-Rata) Berdasarkan skor soal tes PISA dan hasil wawancara, subjek WAM mampu memenuhi semua indikator kemampuan berpikir kritis yaitu salah satu indikator interpretasi yaitu subjek WAM mampu memahami apa yang diketahui dan ditanyakan , menjelaskan apa yang diketahui dan ditanyakan serta memberi makna pada data atau informasi tentang pertanyaan tersebut, indikator analisis lainnya adalah subjek WAM mampu mengidentifikasi hubungan antara informasi yang digunakan dengan apa yang diketahui dan ditanyakan untuk menyatakan pikiran atau pendapatnya dengan pemahaman langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah indikator evaluasi keempat bahwa entitas WAM mampu menguji kebenaran informasi yang digunakan.

Kemampuan berpikir kritis subjek ACW (kecerdasan emosi rendah) Berdasarkan hasil soal tes PISA dan hasil wawancara, subjek ACW hanya mampu memenuhi satu indikator kemampuan berpikir kritis yaitu indikator interpretasi pertama yaitu subjek ACW adalah mampu memahami yang diketahui dan yang ditanyakan, menjelaskan yang diketahui dan yang ditanyakan serta memaknai data atau informasi tentang masalah, dan ketiga indikator lainnya merupakan mata pelajaran AKV yang tidak dapat mereka penuhi yaitu indikator kedua analisis yaitu subjek ACW tidak dapat mengidentifikasi hubungan antara informasi yang digunakan sebagai diketahui dan diminta untuk mengungkapkan pikiran atau pendapat tanpa memahami langkah selanjutnya yang akan diambil, indikator penilaian ketiga adalah subjek ACW tidak dapat menguji kebenaran informasi yang digunakan dalam mengungkapkan pikiran atau pendapat dengan cara yang tepat dalam menemukan jawaban yang diinginkan, karena peserta ujian ACW bertanya kepada temannya, dan indikator keempat adalah penalaran, yaitu subjek tidak dapat mengidentifikasi dan memperoleh unsur-unsur yang diperlukan untuk membuat kesimpulan yang masuk akal. Selanjutnya dari hasil analisis data yang diperoleh pada ketiga subjek penelitian, peneliti menyusun tabel yang dengannya pembaca akan lebih mudah mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam menyelesaikan soal-soal PISA menurut tingkatannya. kecerdasan emosional pada Tabel 4.6 sebagai berikut. Menurut Sulistianingsih (2016), salah satu indikator kecerdasan emosional yang dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis adalah motivasi diri siswa.

Hal ini terlihat pada setiap subjek penelitian yaitu subjek RAI (kecerdasan emosi tinggi) dapat menyelesaikan dengan baik soal-soal PISA yang diberikan oleh peneliti, namun jawaban akhir yang diperoleh salah dalam perhitungannya, sehingga subjek dikatakan kurang mahir dalam berpikir kritis. kemampuan berpikir. Subjek WAM (kecerdasan emosional rata-rata) dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan peneliti dengan baik dan mendapatkan jawaban yang benar sehingga subjek dikatakan mampu dalam kemampuan berpikir kritis. Subyek ACW (low emotional intelligence) tidak mampu mengerjakan soal yang diberikan peneliti karena dalam mengerjakannya siswa tidak termotivasi untuk mengerjakan keterampilannya melainkan bertanya dan melihat hasil pekerjaan temannya.

Tabel 4. 1. Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika  Kecerdasan Emosional  Subjek  Butir
Tabel 4. 1. Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kecerdasan Emosional Subjek Butir

Diskusi Penelitian

Subjek ACW juga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tes PISA yang telah diberikan, sehingga subjek ACW melihat dan menanyakan pekerjaan temannya. Dengan demikian, orang ACW belum bisa dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis karena belum mampu mengerjakan soal tes PISA sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek RAI dengan kecerdasan emosional tinggi kurang mampu berpikir kritis, subjek WAM dengan kecerdasan emosional sedang mampu berpikir kritis, dan subjek ACW dengan kecerdasan rendah tidak mampu berpikir kritis.

Dari hasil penelitian tidak ditemukan bahwa jika siswa dengan kecerdasan emosi tinggi maka kemampuan berpikir kritisnya juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh wawancara yang dilakukan peneliti terhadap subyek RAI (kecerdasan emosi tinggi). Menurut Utami, Murtianto dan Nizarudin (2020), fakta bahwa terdapat siswa yang memiliki kecerdasan emosional dan berpikir kritis tidak signifikan yaitu siswa dengan kecerdasan emosional sangat baik dan tidak kritis, siswa dengan kecerdasan emosional baik dan sangat kritis dan siswa dengan cukup bagus. kecerdasan emosional dan kritis.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang dilakukan peneliti belum signifikan antara.

Gambar

Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 4.3. Penggolongan Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa
Tabel 4.5. Kode Subjek Penelitian
Tabel 4.6. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa dengan kemampuan matematis tinggi dalam menyelesaikan soal matematika PISA di MAN 1 Pasuruan?.?. Bagaimana kemampuan berpikir