Berikut bentuk histogram dari Tabel 4.3 diatas. Kita dapat melihatnya pada Gambar 4.2 dibawah ini. Berikut bentuk histogram dari Tabel 4.4 diatas. Kita dapat melihatnya pada Gambar 4.3 dibawah ini. Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa dari 63 responden yang menjawab angket variabel peer tutoring dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits (X) pada pernyataan nomor 4, bahwa metode peer tutoring yang digunakan adalah Al-Qur’an dan Hadits. guru dalam proses pembelajaran menjadikan saya pasif (tidak berperan aktif) dalam pembelajaran sebesar 2 atau 3,20%.
Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa dari 63 responden yang memberikan jawaban variabel metode tutor sejawat dalam pembelajaran Al Quran dan Hadits (X) pada pernyataan nomor 8 bahwa saya tidak bisa belajar bersama teman sekelas tanpa pengawasan guru, terdapat 1 atau 1 , 60%. Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa dari 63 responden yang memberikan jawaban variabel metode tutor sejawat dalam belajar Alquran dan Hadits (X) pada pernyataan nomor 9, saya mandiri dalam belajar Alquran dan Hadits ada 5 atau 7, 90% menyatakan sangat setuju, 37 atau 58,70% menyatakan setuju, dan sebanyak 19 atau 30,20%. Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa dari 63 responden yang memberikan jawaban pada variabel variabel pembelajaran Al Quran dan Hadits (X) pada pernyataan nomor 12, metode tutor sejawat ditentukan oleh guru dalam prosesnya. belajar Al-Qur'an dan.
Berdasarkan tabel 4.14 terlihat bahwa dari 63 responden yang memberikan jawaban angket variabel metode peer teaching dalam pembelajaran Al-Qur'an dan Hadist (X) pada pernyataan nomor 13, yaitu I. Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa dari 63 responden yang memberikan jawaban angket variabel metode peer teaching dalam pembelajaran Al-Qur'an dan Hadist (X) pada pernyataan nomor 14, saya bersikap acuh tak acuh. Berdasarkan tabel 4.16 terlihat bahwa dari 63 responden yang memberikan jawaban angket variabel metode peer teaching dalam pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits (X) pada pernyataan nomor 15 bahwa belajar bersama teman membuat saya tidak ragu untuk menyampaikan pendapat kepada ucapkan, ada 14 atau.
Berdasarkan tabel 4.17 terlihat bahwa dari 63 responden yang memberikan jawaban angket variabel metode peer teaching dalam pembelajaran Al-Qur'an dan Hadist (X) pada pernyataan nomor 16 bahwa belajar bersama teman membuat saya enggan mengutarakan pendapat berbicara, ada 21. atau 33,30% yang menyatakan setuju, terdapat 32 atau 50,80% yang menyatakan tidak setuju. Berdasarkan tabel 4.20 terlihat bahwa dari 63 responden yang memberikan jawaban angket variabel peer teaching dalam pembelajaran Al-Qur’an dan Hadist (X) pada pernyataan nomor 19 bahwa metode peer teaching diterapkan oleh guru dalam prosesnya. mempelajari Al-Qur'an dan . Berdasarkan tabel distribusi frekuensi hasil belajar Al-Qur'an dan Hadits (Y), nilai yang diperoleh dari responden valid dengan modus sebanyak 83 yang mempunyai frekuensi 11 (17,5%), sehingga jumlah responden sebanyak 63.
Pengujian Persyaratan Analisis Data
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi jika dibandingkan dengan nilai mean menunjukkan bahwa skor tersebut berada di bawah rata-rata kelompok yang berjumlah 24 responden (38,1%), yaitu pada skor rata-rata sebanyak 7 responden (11,1%), dan yang mempunyai skor . di atas rata-rata sebanyak 32 responden (50,8%). Nilai probabilitas (sig) menunjukkan 0,772 > 0,05 sehingga berarti distribusi frekuensi berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berikut hasil keluaran tabel annova Statistik IMB 21. Kita dapat melihat tabel 4.25 dibawah ini.
Berdasarkan uji linieritas pada tabel diatas, karena pengujian diambil berdasarkan nilai probabilitas dengan aplikasi IMB SPSS Statistics 21. Sebaliknya, jika probabilitas deviasi linier (lihat deviasi dari linieritas) <0,05, maka data tersebut tidak mempunyai pola linier. Nilai signifikansi (lihat simpangan linieritas) variabel X dan Y sebesar 0,544 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antar variabel MTs Negeri Parepare adalah data berpola linier.
Pengujian Hipotesis
Pembahasan Hasil Penelitian
Sedangkan variabel hasil belajar Al-Qur'an dan Hadits diperoleh dari kelas Al-Qur'an dan Hadits siswa kelas IX Madrasah Negeri Tsanawiyah Kota Parepare. Pada uji linieritas data diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,544 > 0,05 yang berarti terdapat hubungan linier yang signifikan antara metode peer teaching (X) terhadap hasil belajar Al-Qur’an dan Hadits (Y). Hasil belajar siswa kelas IX mata pelajaran Al-Qur'an dan Hadist di Madrasah Negeri Tsanawiyah Kota Parepare.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan ditemukan bahwa nilai pembelajaran Al-Quran dan Hadits dalam proses pembelajaran memberikan pengaruh yang signifikan. Hasil data keluaran uji one sample t-test dari aplikasi IMB SPSS Statistics 21 untuk variabel hasil belajar Al-Qur'an dan Hadist (Variabel Y). Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Alquran dan Hadist siswa kelas IX berada pada kategori tinggi masing-masing sebesar 86,6%.
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran dan Hadist kelas IX Madrasah Negeri Tsanawiyah Kota Parepare termasuk dalam kategori tinggi. Pengaruh metode tutor sebaya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran dan Hadist kelas IX Madrasah Negeri Tsanawiyah Kota Parepare. Metode atau variabel tutor sebaya
Berdasarkan hasil penelitian diatas, metode peer teaching berpengaruh positif terhadap hasil belajar Al-Qur’an dan Hadist siswa Madrasah Negeri Tsanawiyah Kota Parepare. Artinya terdapat pengaruh metode peer teaching (X) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Quran dan Hadist kelas IX Madrasah Negeri Tsanawiyah Kota Parepare (Y). Berdasarkan hasil penelitian diatas, terdapat pengaruh antara metode peer teaching terhadap hasil belajar Al-Qur’an dan Hadits siswa.
Nilai koefisien korelasi sebesar 13,7% sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh metode peer teaching (X) terhadap hasil belajar Al-Qur'an dan Hadist di Madrasah Tsanawiyah Kota Parepare (Y) adalah sebesar 13,7%. sedangkan 86,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti oleh peneliti. Jadi, kemungkinan yang menyebabkan kurangnya pengaruh metode peer teaching dalam pengajaran Al-Qur’an dan Hadits adalah karena penggunaan pendekatan yang berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa guru Al-Qur’an dan Hadits menggunakan metode selain metode peer teaching.