Ada beberapa cara yang dilakukan pada tahap ini yaitu apersepsi, presensi, mengajak siswa bernyanyi dan bertepuk tangan bersama serta mempersiapkan fisik dan psikis siswa serta guru menunjukkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam terlebih dahulu dan mengajak siswa berdoa terlebih dahulu sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Untuk mengetahui konsentrasi siswa dan meningkatkan semangat siswa, guru mengajak siswa bertepuk tangan kompak terlebih dahulu dan mencairkan suasana.
Selain itu, guru membimbing siswa mengamati pola gerak lantai yang dilakukan oleh para penari dalam video tersebut. Kemudian guru mengajak siswa mengamati gambar tari legong dan tari saman yang ada di buku ajar topik. Pelajaran Ketiga Guru memulai pelajaran dengan terlebih dahulu mengucapkan salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa terlebih dahulu menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing.
Dan guru mengajak siswa untuk bertanya jawab tentang rumah adat di daerah tempat tinggal siswa. Kemudian guru mengajak siswa menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan lagu daerah yaitu Bungong Juempa, siswa menyanyikannya dengan semangat dan intonasi yang sama dan serempak. Setelah itu guru mengajak siswa melakukan kegiatan literasi yaitu membaca buku cerita Tangkuban Perahu selama 15 menit, dan siswa mengikuti membaca sampai selesai.
Di awal pembelajaran, guru mengajak siswa untuk mendiskusikan pakaian adat yang digunakan di daerahnya yaitu daerah Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian guru mengajak anak-anak secara berkelompok untuk berdiskusi bagaimana cara melestarikan pakaian adat di Indonesia. Pembelajaran di PB 5 Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam terlebih dahulu seperti biasa dan mengajak siswa untuk berdoa terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Selain itu guru mengajak siswa menyanyikan lagu Garuda Pancasila dan lagu daerah yaitu Gundul-Gundul Pacul, siswa menyanyikannya dengan semangat dan intonasi yang sama dan serempak. Kemudian guru mengajak siswa melakukan kegiatan literasi yaitu membacakan buku cerita berdurasi 15 menit karya Joka Taruba, dan siswa membaca secara bergiliran. Awal pembelajaran di PB 5 Guru mengajak siswa untuk mencermati teks bacaan tentang keragaman kesenian daerah di Indonesia.
Kemudian guru mengajak siswa mengamati tarian yang ada di Indonesia dengan bantuan media video yang telah disiapkan guru. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk mengenali dan menirukan gerakan lengan, kaki dan kepala pada saat menari. Pada pelajaran 6, guru memulai pelajaran dengan terlebih dahulu mengucapkan salam kepada siswa dan mengajak siswa berdoa terlebih dahulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Kemudian memulai pembelajaran dengan mengajak siswa membaca teks tentang musik gerantung yang berasal dari Sumatera Utara.
Pokok – Pokok Temuan Penelitian
Serta adanya bukti konkrit berupa lampiran penilaian kinerja mahasiswa yang dicapai setiap semester. Guru harus membuat perangkat pembelajaran yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran lainnya seperti PROTA, PROSEM, KKM. Pada dasarnya dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tematik tema 7 pada The Beauty of Diversity in My Country, guru kelas 4 menggunakan hampir enam kali pembelajaran pendekatan saintifik dengan strategi Cooperative Learning, berdasarkan contoh teknik non-contoh dengan metode tugas, observasi, tanya jawab, diskusi dan ceramah.
Hal ini dikarenakan untuk jenjang kelas 4 SD metode Tugas, Observasi, Tanya Jawab, Diskusi dan Ceramah sudah sesuai dengan teknik pembelajaran tematik yang memiliki dua sampai tiga muatan kompetensi dasar pada setiap PB. Pada tahap perencanaan, guru telah menyiapkan skenario pembelajaran berupa media, alat dan sumber belajar pada pembelajaran tematik tema 7 yaitu Indahnya Kebhinekaan Negeriku, dengan tujuan dapat memperkenalkan dan mengajak siswa. Tema pembelajaran tematik 7 tentang keindahan keberagaman di negeriku merupakan pembelajaran tematik yang dalam pembelajarannya bertujuan untuk memperkenalkan keragaman budaya kearifan lokal yang ada di Indonesia, baik budaya lokal daerah maupun budaya Indonesia lainnya yang berbeda.
Secara umum rencana pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas 4 SD Negri Kebaron adalah setiap PB terdiri dari pembukaan (Elaborasi), inti (Elaborasi) dan kesimpulan (Konfirmasi) 2. 4 menggunakan pendekatan saintifik dengan strategi Pembelajaran Kooperatif, berdasarkan teknik contoh non contoh dengan penugasan, observasi dan ceramah, langkah, soal dan ceramah. Dalam pelaksanaan pembelajaran berorientasi dengan pemberian masalah melalui tampilan gambar menggunakan media LCD, serta sumber belajar yang digunakan siswa yaitu buku tema dan buku petualangan serta buku LKS.
Pada tahap ini menggunakan pendekatan saintifik dengan strategi Cooperative Learning berdasarkan contoh-contoh teknik non-contoh dengan metode yaitu ceramah, penugasan, observasi, tanya jawab, diskusi kemudian kesimpulan. Strategi, model dan media yang digunakan oleh guru kelas 4 SDN Kebaron adalah pendekatan saintifik dengan strategi pembelajaran kooperatif berbasis teknik Example-non-example, yang dilakukan dengan mendiskusikan materi atau ceramah, dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab, kemudian menarik kesimpulan. Penilaian yang dilakukan di SD Kebaron bersifat autentik yang terdiri dari penilaian non tes yang dirancang untuk merencanakan pelaksanaan pembelajaran dengan aspek ketelitian, kemampuan menulis, penguasaan dan keterampilan, kemudian penilaian praktik yang memiliki aspek ketelitian, kebenaran dan pengungkapan.
Perlu ditekankan bahwa penilaian pembelajaran siswa tidak hanya mempengaruhi aspek dan sisi intelektual saja, tetapi juga sikap dan perilaku atau bahkan yang disebut aspek psikomotorik dan efektif yang berkaitan dengan batin dan nilai-nilai yang harus ditanamkan dan digalakkan dalam pembelajaran tematik yang diberikan oleh guru. Selain itu evaluasi dapat dijadikan pedoman sejauh mana nilai-nilai pembelajaran tematik dihayati oleh siswa, karena mengingat pembelajaran tematik merupakan pembelajaran utama yang dilaksanakan di sekolah dan membentuk jati diri siswa itu sendiri. Pengukuran prestasi belajar bidang kognitif dilakukan melalui tes, sedangkan pengukuran prestasi belajar bidang kognitif dilakukan melalui tes, sedangkan pengukuran prestasi belajar bidang afektif dan psikomotorik dilakukan melalui non tes atau sering dilakukan melalui lembar observasi atau pengamatan selama proses pembelajaran.
Pembahasan Hasil Penelitian
Sebelum mengembangkan proses pembelajaran tematik, guru telah membuat dan menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), PROTA (program tahunan), PROSEM (program semester), sedangkan kurikulum dilaksanakan dan disusun oleh jurusan atau pusat. Pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal di SD Kbaron dalam persiapan pelaksanaan pembelajaran merupakan cara atau format draf dimana draf atau format diberikan, sehingga guru hanya mengembangkan dan menjadikan metode pembelajaran aktif, kreatif dan kompeten. Dalam hal ini guru dituntut memiliki potensi kreatif, aktif dan inovatif dalam merancang dan mengembangkan ide-idenya agar pembelajaran mudah dipahami dan menarik.
Pergeseran paradigma kontemporer telah bergerak menuju pembelajaran yang berpusat pada siswa, yaitu siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, dimana guru tidak lagi sebagai satu-satunya pusat informasi, melainkan sebagai motivator dan fasilitator yaitu sebagai pengelola pembelajaran yang memfasilitasi pembelajaran. Guru telah menyiapkan skenario pembelajaran yang diawali dengan kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa. Pembelajaran tematik berbasis kearifan lokal di SD Kebaron dilengkapi dengan observasi, bertanya, mencari informasi, mengasosiasi dan menarik kesimpulan serta dilengkapi dengan media buku tematik terpadu yang dapat memberikan stimulus bagi siswa.
Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode diskusi kelompok dan sumber belajar yang digunakan adalah buku tematik yang disediakan oleh sekolah. Pelaksanaan pelajaran yang dilaksanakan di SD Kebaron ditentukan oleh pihak sekolah dari pukul 07.00 s/d 01.00 dan dari hari senin sampai sabtu dan ada tambahan pengajaran bagi yang memberi tambahan dan bagi siswa kelas 6 yang akan menjalani ujian nasional, semua itu termasuk dalam peraturan sekolah yang disepakati bersama dan dihormati oleh seluruh warga sekolah. Kegiatan pendahuluan merupakan pengantar pembelajaran yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara fisik dan psikis yang akan mengikuti pembelajaran, agar mereka lebih nyaman dalam kesiapannya untuk mengikuti pembelajaran, yang pada kegiatan pembukaan awal terdiri dari salam, partisipasi, bertanya kabar, literasi pembelajaran dan menunjukkan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari.
Kurikulum 2013 memberlakukan esensi pembelajaran yang berpusat pada siswa, selama proses pembelajaran siswa harus aktif dalam proses pembelajaran, oleh karena itu guru telah menyiapkan model, pendekatan, strategi. Pembelajaran tematik di SDN Kebaron menggunakan pendekatan saintifik dengan metode penugasan, observasi, tanya jawab, diskusi dan ceramah. Teknik yang digunakan dalam pembelajaran tematik di SDN Kebaron tema 7 khususnya menggunakan teknik contoh noncontoh dimana guru menggunakan media visual untuk memberikan materi pembelajaran yang akan mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis dengan memecahkan masalah dalam gambar yang disajikan.
Pelaksanaan pembelajaran tematik kelas 4 di SDN Kebaron dalam pembelajaran dari awal, guru mengajak siswa membaca dan mengamati teks bacaan, kemudian menutup teks bacaan yang telah dibaca, kemudian mengemukakan gagasan yang terkandung di dalamnya. Pada pelajaran ketiga juga terdapat materi yang membahas tentang rumah adat suku Manggari, mengamati bentuk, ciri dan keunikan rumah adat yang berbeda-beda. Penilaian yang dilakukan di SDN Kebaron bersifat autentik dan terdiri dari beberapa aspek.
Penilaian yang dilakukan bervariasi dengan beberapa teknik, sehingga gambaran pemahaman dan penguasaan siswa dapat dilihat melalui evaluasi penilaian yang telah mereka kerjakan. Berdasarkan realisasi yang dilakukan di SDN Kebaron bahwa dalam proses evaluasi yang dilakukan oleh guru, penilaian terhadap siswa terdiri dari aspek kognitif yang dinilai dengan tes afektif yang dinilai dengan observasi dan psikomotor yang dinilai dengan sisi.