• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV - Repository IAIN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV - Repository IAIN PAREPARE"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Dalam hal ini, BNI Syariah Cabang Parepare melakukan dua cara sebagai berikut: pertama, melalui penagihan persuasif yaitu dengan mengirimkan surat peringatan atau warning kepada nasabah pembiayaan murabahah yang menunggak pembayaran angsurannya. Memberikan potongan harga atau rabat kepada nasabah pembiayaan murabahah, hal ini merupakan salah satu cara yang dilakukan BNI Syariah Cabang Parepare dalam menyelesaikan pembiayaan murabahah yang bermasalah. Istilah ini dikenal dengan istilah PPDM (Pemotongan Pelunasan Murabahah). Proses penyitaan yang dilakukan oleh BNI Syariah Cabang Parepare dapat dilakukan dengan menyampaikan penjualan agunan kepada nasabah yang bersangkutan atau pihak bank sendiri yang akan melakukan penjualan agunan nasabah tersebut, hal ini tentunya dilakukan atas dasar.

Hapus buku merupakan langkah terakhir yang dilakukan BNI Syariah untuk membebaskan nasabah dari beban utangnya, karena nasabah tidak mampu lagi melunasi pinjamannya dan barang yang dijadikan jaminan sudah tidak dapat diandalkan lagi. Namun hingga saat ini belum ada kasus atau permasalahan Pasangan BNI Syariah yang sampai ke Badan Arbitrase Syariah Nasional. Dengan kata lain permasalahan atau perselisihan yang terjadi masih dapat diselesaikan atau diselesaikan melalui musyawarah antara Bank dan nasabah. Nah dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan Andi Andra Alif Annisa di bank BNI Syariah mengenai tindakan yang sebaiknya dilakukan bank ketika mengalami risiko bisnis yang dialami nasabah yaitu: 5.

Tindakan yang dilakukan Bank BNI Syariah adalah dengan memberikan solusi terlebih dahulu kepada nasabah, apakah nasabah ingin direlokasi (refinancing), misalnya nasabah dengan jangka waktu 1 tahun padahal sudah 6 bulan tidak mampu membayar, maka bank akan menambah 6 bulan lagi. Pada bank BNI Syariah Parepare digunakan suatu metode untuk mengidentifikasi risiko yang biasa timbul dalam pembiayaan yaitu risiko kredit dan risiko operasional. Dari hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa risiko kredit dan risiko operasional dalam pembiayaan murabahah di BNI Syariah adalah bank memberikan pembiayaan murabahah dengan menganalisis terlebih dahulu kemampuannya.

Tahapan perhitungan yang diterapkan di BNI Syariah pada contoh kasus nasabah pada hasil penelitian yaitu nasabah ingin membeli rumah dengan akad murabahah ini.

Tabel 1.3  Perhitungan Pembiayaan Murabahah Di BNI Syariah.
Tabel 1.3 Perhitungan Pembiayaan Murabahah Di BNI Syariah.

Dapat Diperkirakan

Dengan menerima, mengevaluasi, memantau dan menanggapi laporan dari departemen/bagian, Anda meningkatkan wawasan mengenai aktivitas dan risiko yang mereka hadapi. Dari analisis tersebut akan dapat diidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi dari akad, misalnya: mitra tidak dapat memenuhi kewajibannya, sanksi atas keterlambatan pemenuhan kewajibannya, dan lain sebagainya. Selain itu, dari data tersebut Anda dapat menentukan penyebab, lokasi, jumlah, dan variabel risiko lainnya yang perlu diperhatikan dalam upaya manajemen risiko.

Dari total pembiayaan murabahah di BNI, setidaknya 3,3% dari total pembiayaan tersebut masuk dalam kategori pembiayaan bermasalah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu pegawai BNI Syariah, besarnya pembiayaan bermasalah dapat ditentukan dari rasio non-performing financing (NPF), dengan tabel sebagai berikut: 9. Berdasarkan wawancara dengan salah satu pegawai BNI Syariah, hal ini disebabkan tingginya harga pokok penjualan barang dan berkurangnya jumlah konsumen sehingga pembayaran pembiayaan mengalami penurunan kapasitas pembayaran.

Untuk periode tahun 2016, NPF di BNI Syariah tidak mengalami penurunan dengan pembiayaan bermasalah sebesar Rp dengan persentase sebesar 3%. Salah satu indikasi fasilitas pembiayaan yang disalurkan akan bermasalah adalah jika nasabah mengalami kendala dalam memenuhi kewajibannya kepada pihak bank, seperti nasabah terlambat membayar angsuran, hal semacam ini akan langsung terbaca oleh sistem sehingga dapat terbaca oleh sistem. mudah diidentifikasi dan upaya akan segera dilakukan. invoice melalui telepon atau kunjungan langsung ke lokasi pelanggan. Dalam kegiatan pembiayaan, risiko sangat mungkin terjadi, meskipun pembiayaan murabahah termasuk dalam kategori risiko rendah, namun produk murabahah tidak sepenuhnya bebas risiko.

Permasalahan risiko akan teratasi jika lembaga keuangan dapat mengelolanya seminimal mungkin dengan melakukan manajemen risiko dengan baik. Penerapan manajemen risiko dengan baik akan menghasilkan bisnis yang relatif lebih stabil dan menguntungkan tidak hanya bagi BNI Syariah tetapi juga bagi nasabah. Dalam analisis pembiayaan di BNI Syariah terdapat kemungkinan pembiayaan mengalami risiko pembiayaan bermasalah atau non-performing.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya risiko pembiayaan murabahah di BNI Syariah Parepare disebabkan oleh nasabah itu sendiri, ketika nasabah tidak memperhatikan usahanya sehingga mengakibatkan berkurangnya omzet atau nasabah. berkomitmen. tunggakan yang mengakibatkan nasabah dan bank mengalami risiko kerugian. Risiko operasional adalah risiko akibat kurangnya sistem informasi atau sistem pengendalian internal yang mengakibatkan kerugian atau risiko yang tidak terduga, termasuk cara bank mengelola catatan nasabah. Risiko operasional berbeda dengan risiko kredit dan pasar karena kerugian akibat peristiwa yang terkena risiko operasional tidak selalu dapat diukur.

Melihat dari usulan pagu pendanaan, apakah perbandingan usulan pendanaan sesuai dengan pendapatan yang diterima sehingga tidak terjadi penundaan pendanaan? Tugasnya adalah menganalisis pembiayaan yang sebelumnya dilakukan oleh unit pemasaran untuk dianalisis kembali lebih detail guna menghindari risiko-risiko yang tidak diinginkan. Pemrosesan Pembiayaan Pemasaran Pemulihan Pemulihan Cabang Pengendalian Internal.

Tabel 1.4  Daftar kolektibilitas pembiayaan murabahah bermasalah  Periode   Pembiayaan bermasalah  Persentase (%)
Tabel 1.4 Daftar kolektibilitas pembiayaan murabahah bermasalah Periode Pembiayaan bermasalah Persentase (%)

Tidak Dapat Diperkirakan

Permasalahan pembiayaan yang timbul akibat bencana alam seperti bangkrutnya usaha nasabah akibat banjir, angin dan serangan hama. Hal ini menimbulkan kerugian bagi usaha yang dijalankan nasabah dan berujung pada berkurangnya kemampuan anggota dalam memenuhi kewajibannya kepada BNI Syariah. “Biasanya risiko yang tidak terduga pada bisnis klien adalah mengalami musibah di tengah perjanjian pembiayaan, misalnya kebakaran, kerusakan akibat angin kencang, dan lain-lain.”

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa risiko bisnis yang dihadapi nasabah menimbulkan kerugian dan risiko tersebut tidak dapat dideteksi sehingga hal ini mungkin menyebabkan bank dan nasabah harus tetap berhati-hati dalam berbisnis.

Dampak Negative Pendapataan Dan Permodalan

Aspek yang menyebabkan terjadinya risiko pembiayaan adalah karena garansi pelanggan salah, dimana pada saat survey pelanggan mengatakan bahwa lokasi garansi berada di negara A sedangkan sertifikat berada di negara B, maka risiko yang biasa timbul adalah ketika pelanggan tiba-tiba hilang dan bermasalah pada saat jaminan harus dilelang karena harus ada surat kuasa untuk pengalihan barang jaminan tersebut.” Dari hasil penjelasan di atas membuktikan bahwa sumber resiko dapat timbul sewaktu-waktu, baik itu disebabkan oleh pihak bank atau oleh nasabah itu sendiri. Tim unit khusus yang dibentuk di BNI Syariah disebut Remedial Recovery Unit yang mempunyai kewenangan untuk melelang barang dari nasabah yang mempunyai kendala atau permasalahan.

Apabila Unit Pemulihan Remedial tidak dapat menangani hal tersebut, maka pembiayaan dialihkan kepada Cabang Pengendalian Intern, yaitu pengawas operasional bank yang bertugas mengawasi proses pembiayaan dari awal hingga akhir pembiayaan, guna memastikan minimalisasi pembiayaan. risiko pembiayaan bermasalah.” Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa telah dibentuk tim khusus pembiayaan bermasalah oleh BNI Syariah yang akan memantau dan menyelidiki kegiatan usaha nasabah.

Cara Megatasi Resiko Usaha Nasabah Pada Bank BNI Syariah Parepare Upaya Untuk Mengatasi Risiko Pembiayaan yaitu Bank syariah dan UUS

Pembiayaan Murabahah

BNI Syariah Cabang Parepare memberikan fasilitas murabahah berupa pembiayaan produktif dan konsumer kepada nasabah.Pembiayaan produktif jenis ini diberikan untuk menambah modal usaha/modal kerja, misalnya agribisnis, properti. Dalam transaksi murabahah, petugas pemasaran dan calon konsumen melakukan negosiasi jual beli barang meliputi jenis barang, kualifikasi barang, harga barang dan cara pembayarannya. Produk pembiayaan merupakan salah satu produk Bank BNI Syariah dan bank lainnya yang memberikan fasilitas penyaluran dan penyediaan dana dari pihak yang memiliki unit surplus untuk membantu memenuhi kebutuhan pihak yang memenuhi unit defisit, salah satunya adalah Bank BNI Syariah Parepare Cabang. .

Terdapat dua jenis pembiayaan yang tersedia di BNI Syariah Parepare, yaitu melalui pembiayaan mikro dan pembiayaan konsumen. Dimana pembiayaan mikro dikhususkan untuk bisnis sedangkan pembiayaan konsumen adalah Griya, Multiguna, Umroh dan Flexi. Seperti yang diungkapkan salah satu pegawai BNI Syariah yaitu Andi Muh. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan pembiayaan murabahah di BNI Syariah pada dasarnya nasabah dapat memilih bentuk pembiayaan yang diinginkan, karena jenis pembiayaannya berbeda-beda. Dokumen permohonan yang telah diisi kemudian diserahkan kepada pelanggan penjual (CS) untuk dilakukan verifikasi dan verifikasi kebenaran pengisian formulir oleh calon nasabah, serta kelengkapan dokumen permohonan pembiayaan.

Apabila dokumen pembiayaan calon nasabah belum lengkap, CS wajib meminta calon nasabah untuk segera melengkapi dokumen tersebut agar dapat melanjutkan ke tahap berikutnya. 18Lukmanul Hakim, Manajemen Risiko Pembiayaan Murabahah pada Bank BNI Syariah Cabang Fatmawati, (Skripsi, UIN: Jakarta, 2015), hal. Setelah verifikasi dokumen selesai, Sales Director (DS) dan Sales Assistant mengunjungi lokasi calon pelanggan, mencari informasi tentang karakter calon pelanggan dan tujuan tepat dari usulan pembiayaan.

Selanjutnya organisasi e-financing EFO melakukan verifikasi usaha calon nasabah yang terdiri dari lokasi usaha, jenis usaha, jangka waktu usaha, kegiatan usaha, persediaan barang, kebutuhan modal kerja dan informasi keuangan usaha. Proses ini dimaksudkan untuk memberikan informasi penting mengenai keputusan pembiayaan dan kemampuan calon konsumen dalam membayar angsuran. Setelah seluruh dokumen dan informasi calon pelanggan terkait dengan usaha calon pelanggan telah lengkap, selanjutnya dikeluarkan persetujuan pengawas oleh Pemegang Batas Otoritas Persetujuan Pendanaan (BWPP) yaitu UH, MMM, Kepala Cabang Pembantu dan Kepala Cabang.

Dana dicairkan dan disalurkan kepada calon nasabah melalui rekening tabungan pembiayaan yang telah dibuat sebelumnya oleh calon nasabah pada saat mengajukan pembiayaan. Jika nasabah berminat pembiayaan Murabahah di BNI Syariah Parepare, prosesnya adalah dengan mengisi formulir berdasarkan hasil. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan transaksi akad pembiayaan murabahah dengan BNI Syariah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pembiayaan murabahah tersebut dapat terlaksana. Apabila syarat tertentu telah terpenuhi maka bank akan melakukan survei terhadap calon nasabah yang mengajukan pembiayaan, yang subjek surveinya adalah asuransi dan transaksi calon nasabah.

Jenis usaha yang dilakukan dalam pembiayaan murabahah di BNI Syariah Parepare sesuai dengan hasil wawancara dengan Andi Andra Alif Annisa yaitu: 19. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jenis usaha yang dilakukan untuk murabahah- Pembiayaan di Bank BNI Syariah bisa jenis usaha apa saja.

Tabel 2.1Jenis Pengambilan Pembiayaan Murabahah di BNI Syariah
Tabel 2.1Jenis Pengambilan Pembiayaan Murabahah di BNI Syariah

Referensi

Dokumen terkait