BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI DATA
Permasalahan yang akan dikaji dalam analisa ini yaitu tentang menurunya produksi air tawar pada pesawat bantu fresh water generator yang disebabkan oleh beberapa faktor yang saling terkait satu dengan yang lainya.
Untuk itu kajian ini, penulis berusaha memberikan gambaran yang jelas dalam mengutarakan fakta-fakta permasalahan yang terjadi pada pesawat bantu fresh water generator. Bila air tawar yang digunakan sebagai media pendingin mengandung mineral yang tinggi maka akan menimbulkan kerak di dalam pipa-pipa, terutama pada system pendingin diesel generator serta boiler.
Pada kajian ini mengungkapkan data-data yang diperoleh berdasarkan pengalaman penulis ketika melaksanakan praktek laut (prala) di atas kapal TB. SLM LEOPARD selama dua belas bulan di PT. SINARMAS LDA MARITIM. Dengan adanya pengalaman ini ditemukan berbagai masalah di bawah ini:
4.1.1 Rendahnya tekanan air laut pada ejector pump.
Hal ini dialami penulis pada saat kapal berlayar, fresh water generator sudah dapat dioperasikan dengan suhu air pendingin yang keluar dari motor induk sudah cukup digunakan untuk memanaskan air laut yang ada di dalam evaporator fresh water generator. Air laut
ini dipanaskan hingga menjadi uap yang diharapkan pada suhu air pendinggin yang keluar dari motor induk mencapai 80°C kondisi serta vacuum pada separator vessel mencapai 93% sehingga membentuk uap lebih cepat. Tetapi pada kenyataanya vacuum yang dicapai hanya 70%. Setelah itu tunggu 20 menit kondisi vacuum menunjukan 70%.
Sehingga oiler jaga yang mengoperasikan fresh water generator melaporkan hal tersebut kepada masinis jaga, dan setelah diadakan pengecekan tekanan ejector pump hanya 2 bar yang seharusnya 3,5 bar. Pada peristiwa tersebut ditemukan penyebab turunya tekanan pompa ejector adalah tersumbatnya saringan pompa ejector oleh kotoran – kotoran sehingga isapan dari pompa ejector agak tersumbat.
4.1.2 Adanya endapan pada tabung evaporator
Pada saat kapal berlayar. Tiba – tiba produksi air tawar pada pesawat bantu fresh water generator sangat sedikit, ketika diadakan pengecekan jumlah produksi air tawar yang dihasilkan menurun drastis, yang biasanya dalam satu hari 15 ton menjadi 9 ton. Hal tersebut sangat tidak sesuai dengan yang diharapkan (saat pembuatan non - report). Karena yang bertanggung jawab pada pesawat bantu tersebut adalah masinis 3 (tiga) mengambil keputusan untuk menghaentikan pengoperasian pesawat bantu fresh water generator dan melakukan pengecekan, ternyata pada bagian evaporator. Dan ketika dilakukan pengecekan, ternyata pada pelat evaporator terdapat endapan keras yang berbentuk seperti garam. Endapan keras atau
kerak (scaling) ini disebabklan oleh air laut yang mengandung garam mineral yang cukup tinggi dan jarang dilakukan pembersihan.
Dengan adanya kerak maka proses penyerapan tidak akan terjadi dengan sempurna. Hal ini diketahui saat memeriksa suhu air pemanas pada bagian evaporator dimana suhu air pemanas yang keluar dari evaporator yaitu sekitar 65° – 70° C. Berarti
adanya proses pemindahan panas yang sangat kecil untuk proses penguapan menjadi uap air yang seharusnya terdapat perbedaan suhu air yang masuk dengan yang keluar antara 8°C – 15°C. Terhambatnya pemindahan panas ini di sebabkan oleh tebalnya kerak pada evaporator. Kerak pada evaporator harus segera dibersihkan agar tidak menhambat proses penyerapan panasnya. Kerak dibersihkan dengan mengunakan chemical.
4.2 HASIL PENELITIAN 4.2.1 PENYAJIAN DATA
Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan metode wawancara , observasi dan tinjauan pustaka. Dalam metode wawancara, peneliti melakukan tanya jawab kepada Narasumber yang bernama Bas Bayu Hendarto selaku Masinis IIISr. Hasil wawancara pada tanggal 12 juli 2018 saya praktek berlayar di kapal PT. SINARMAS LDA MARITIME yang bernama TB. SLM LEOPARD yang di pimpin oleh Chief Engineer. Dengan secara prosedur dan hirarki yang di sesuaikan oleh standart IMO maupun
STCW, Chief Engineer adalah seorang Leader on departement engine. Dengan Chief engineer Yunnar. Saya menayakan langsung dengan beliau mengenai Analisis dan penyebab menurunya produksi air tawar pada fresh water generator. Berikut adalah hasil wawancara saya dengan Masinis IIIsr :
Tabel 4.1 Kinerja Fresh Water Generator
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah dikapal sering melakukan perawatan rutin untuk Fresh Water Generator?
Tidak pernah
2. Mengapa produksi air tawar pada Fresh Water Generator menurun?
Rendahnya tekanan air laut pada ejector pump dan Adanya endapan pada tabung evaporator.
3. Apa yang menyebabkan Fresh Water Generator tidak dapat bekerja dengan maksimal ?
Karena kinerja pada fresh water generator tidak maksimal.
4. Kegiatan apa yang harus di lakukan.
Untuk mencengah menurunnya produksi air tawar pada Fresh Water?
Dengan melakukan perawatan yang sesuai dengan peraturan yang ada dan melakukan pengecekan secara
berkala sesuai dengan instruction mannual book.
5. Bagaimana kita bisa mengetahui, menurunya kinerja pada Fresh Water Generator tersebut?
Dengan cara melihat tekanan pada pressure gauge inlet dan outlet pompa ejector.
4.2.2 Analisis data
Dari deskripsi di atas, maka dapat dianalisa sebagai berikut:
4.2.2.1 Turunnya tekanan pompa pada ejector pump ini disebabkan oleh tersumbatnya saringan pada hisapan pompa ejector tersebut. Tersumbatnya saringan pada ejector pump ini diketahui karena turunya tekanan (pressure gauge).
Tersumbatnya saringan pompa ejector ini dikarenakan oleh kotoran yang menumpuk pada filter yang disebabkan oleh kurangnya perawatan yang diberikan oleh masinis yang bertanggung jawab terhadap fresh water generator. Kotoran yang dapat masuk ke saringan pompa biasanya terjadi pada saat di daerah pelabuhan dan juga pada saat melakukan bongkar muat maupun pada saat berlabuh jangkar. Dimana jarak antara lunas kapal dan dasar laut berdekatan, sehingga rumput laut dan kotoran atau lumpur dari dasar laut akan
terhisap oleh pompa dan masuk ke dalam saringan pompa yang mengakibatkan tersumbatnya saringan pompa.
Tersumbatnya saringan ini dapat mengurangi hisapan dari pompa ejector dan bila tidak ditangani dengan segera akan berdampak pada jumlah air laut yang masuk ke dalam sistem, dan bila air laut yang masuk sedikit berarti akan berdampak pula kepada produktifitas air tawar dalam fresh water generator. Kebanyakan masinis mengabaikan perawatan dan pengecekan pada saringan ini dengan alasan sangat minim tersumbat karena sebelum masuk saringan pompa ejector air laut harus melalui saringan sea chest dahulu, dengan alasan inilah para masinis mengabaikan untuk merawat saringan pompa ejector. Untuk menghindari kejadian di atas, maka perlu diperhatikan yang khusus dari masinis yang bertanggung jawab dari permesinan tersebut. Karena kejadian di atas selain dapat menggangu kinerja dari fresh water generator, juga dapat membawa pengaruh besar dari segi biaya perawatan dan perbaikan. Disaat terjadi penggantian masinis, dari masinis lama ke masinis baru disaat itulah masinis lama memberikan data – data perawatan kepada masinis baru agar masinis baru dapat melaksanakan perawatan yang tepat dan benar terhadap fresh water generator sehingga memaksimalkan kinerja dari fungsi fresh
water generator, akan tetapi dimana pada saat itu masinis lama tidak memberikan data – data perawatan secara lengkap yang pernah terjadi dan dikerjakan selama masinis lama bekerja. Hal ini menyebabkan masinis yang baru tidak mengetahui secara lengkap perawatan yang dikerjakan oleh masinis lama. Untuk itu diperlukan perawatan yang pernah dilakukan sebelumnya supaya terjadi kesinambungan kegiatan perawatan terhadap fresh water generator.
GAMBAR 4.1 (EJECTOR PUMP) 4.2.2.2 Adanya endapan pada tabung evaporator
Bahwa pesawat bantu fresh water generator sangat rentan sekali dengan pembentukan endapan keras yang terjadi pada pelat evaporator. Endapan keras adalah endapan yang terbentuk dari hasil penguapan air laut yang kadar garamnya sangat tinggi yang
lama kelamaan akan menumpuk sehingga dapat menghambat proses perpindahan panas. Terhambatnya perpindahan panas ini disebabkan karena tebalnya kerak yang menempel pada pelat – pelat evaporator. Proses pembentukan endapan keras yang terjadi dengan sangat cepat yang dapat berpengaruh terhadap proses perpindahan panas, dimana proses perpindahan panas akan terjadi secara tidak sempurna atau kurang baik karena terhalang oleh endapan keras yang ada sehingga menyebabkan produksi air tawar menurun. Berikut adalah unsur – unsur yang terkandung pada air laut.
GAMBAR 4.2 (TABUNG EVAPORATOR)
4.3 Alternatif pemecahan masalah
GAMBAR 4.3 ( FRESH WATER GENERATOR SYSTEM )
Berdasarkan data – data yang telah dianalisa oleh penulis, maka diketahui bahwa kendala yang terjadi pada pesawat bantu fresh water generator di kapal disebabkan oleh dua hal yaitu:
Adanya endapan keras sisa – sisa penguapan air laut pada pelat evaporator, dan tidak dilakukannya perawatan fresh water generator dengan baik dan benar. Sehubungan dengan kenala yang ditemukan pada pesawat bantu fresh water generator maka perlu diuraikan beberapa alternatif pemecahan masalah:
4.3.1 Rendahnya tekanan air laut dari ejector pump
Dimana alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:
4.3.1.1 Motor listrik berfungsi untuk mengubah energy listrik menjadi energy gerak. Untuk itu perlu diadakan magger test, memeriksa gerakan pada body, memeriksa ball bearing, serta suara yang tidak normal. Pemeriksaan tersebut dapat dilaksanakan 8000 jam atau bila mana perlu.
4.3.1.2 Pada pompa hal – hal yang harus diperiksa adalah untuk mengukur seal ring dan impeller. Selain itu harus memeriksa kondisi mechanical shaft seal, gland packing bushing, serta poros (shaft). Poros motor dengan poros pompa yang dihubungkan, dengan kopling harus diukur kelurusanya dengan cermat, karena bila tidak lurus akan timbul gerakan yang akan merusak pompa, pemeriksaan tersebut dilakukan setiap 8000 jam atau bila mana perlu. Bila melaksanakan overhaul dan dilakukan pengantian suku cadang, maka hendaknya suku cadang yang dipakai adalah suku cadang yang original agar terjamin kualitasnya serta cara pemasangan yang benar.
4.3.1.3 Pipa – pipa pada sambungan flens apabila terdapat kebocoran pada pipa maka dapat dilakukan pengelasan, tetapi apabila kondisi pipa tersebut tipis maka pipa tersebut harus diganti dengan pipa yang baru. Pipa yang diinstal, khususnya untuk pipa saluran air laut hendaknya berkualitas tinggi mengigat sifat air
laut yang korosif. Maka dari itu cara mengurangi pengaruh dari serangan korosi harus diambil langkah pencegahan karat sekaligus penangulangan serangan erosi, misal melapisi permukaan metal dengan logan yang tahan anti karat sekaligus tahan erosi, atau keseluruhan metal tersebut terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, misal stainless steel. Sambungan antara flens juga harus diperhatikan karena gasket juga harus sesuai. Gasket yang tidak sesuai untuk air laut adalah gasket yang terbuat dari karat (rubber gasket).
4.3.1.4 Saringan pompa ejector, saringan ini harus dibersihkan terutama bila mana kapal sering memasuki alur pelayaran yang airnya kotor. Bila lubang – lubang pada saringan terlalu besar atau membesar karena korosi, maka saringan harus diganti agar kotoran tidak ikut terhisap oleh pompa ejector.
4,3.2 Adanya endapan garam pada pelat evaporator.
Setelah didapatkan alternatif pemecahan masalah secara material maka dalam hal ini system operasional alternatif pemecahan masalah yang didapat untuk menghilangkan endapan keras yang melekat pada pelat – pelat evaporator dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
4.3.2.1 Perawatan dengan cara mekanik yaitu dengan cara membongkar fresh water generator dan mengeluarkan pelat evaporator dan kondensor kemudian merendamnya di cairan (decalex) selama 24 jam setelah itu di bersihkan dengan cara
disikat menggunakan sikat alumunium dan setelah bersih semprot dengan menggunakan air tawar.
4.4 pemecahan masalah
Dari evaluasi pemecahan masalah tersebut diatas maka penulis menyimpulkan pemecahan masalah sebagai berikut :
4.4.1 Dengan dilakukan perawatan yang sesuai dengan peraturan yang ada dan melakukan pengecekan secara berkala akan dapat memperkecil resiko penyumbatan yang akan terjadi pada pompa ejector yang akan mengakibatkan tidak terjadinya tingkat kevakuman. Adapun prosedurnya adalah :
a. Buka kran hisapan sea chest.
b. Buka kran inlet dan outlet saringan .
c. Tutup kran inlet dan outlet saringan low sea chest.
d. Buka mur dan baut pada saringan low sea chest
e. Buka tutup saringan dan angkat mengunakan chain block .
f. Bersihkan saringan dari kotoran kemudian sikat menggunakan wire Brush.
g. Setelah semua kotoran dibuang semprot dengan air tawar.
h. Angkat tutup saringan menggunakan chain block dan tutup kembali.
i. Kencangkan mur dan baut pada tutup saringan.
j. Buka kran inlet pada saringan.
k. Buka baut venting, setelah tidak ada udara tutup kembali dan kencangkan.
l. Buka kran outlet pada saringan low sea chest.
m. Cek tekanan air laut pada pompa ejector
4.4.2 Dengan adanya endapan garam pada pelat – pelat evaporator maka solusi yang tepat adalah melakukan perawatan sebagai berikut :
4.4.2.1 Perawatan dengan menggunakan bahan kimia
Yaitu metode perawatan untuk menghilangkan endapan keras yang melekat pada pelat – pelat evaporator dengan menggunakan bahan kimia, sehingga endapan keras yang melekat pada pelat – pelat evaporator sifatnya lunak dan dapat dengan mudah dihilangkan dari permukaan pelat – pelat tersebut setelah itu dibilas dengan air bertekanan. Perawatan dengan cara ini lebih mudah dilakukan karena perawatannya cukup dengan menambahkan larutan kimia pada bagian evaporator. Perawatan dengan menggunakan bahan kimia ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
4.4.2.1.1 Dengan cara disikat. Pembersihan dilakukan dengan cara menyikat dengan menggunakan sikat atau brush pada bagian pelat – pelat yang terkea endapan keras, dimana sikat atau brush ini dicelupkan pada campuran bahan kimia dengan air tawar terlebih
dahulu kemudian dilakukan pembersihan pada endapan keras pada pelat – pelat evaporator tersebut.
4.4.2.1.2 Dengan cara direndam. Dimana bahan kimia dicampur dengan air tawar di dalam sebuah drum kemudian pelat – pelat evaporator dimasukan ke dalam drum tersebut sampai semua permukaanya terendam oleh campuran bahan kimia dan air tawar, lama perendaman tergantung dari ketebalan endapan keras yang menempel pada pelat – pelat evaporator, tapi untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna perendaman selama 24 jam.
4.4.2.2 Perawatan dengan cara mekanik.
Cara kedua untuk menghilangkan endapan keras yang melekat pada pelat – pelat evaporator, yaitu dengan metode perawatan untuk menghilangkan endapan yang keras yang melekat pada pelat – pelat evaporator yang dapat menghambat proses perpindahan panas kerena terhalamg oleh lapisan tipis yang terbentuk dari endapan kadar garam sehingga hasil air laut yang diuapkan akan sedikit, untuk itu diperlukan perawatan untuk menghilangkan endapan keras tersebut yang salah satunya dengan cara mekanik yaitu dengan melakukan pembersihan pada bagian – bagian pelat – pelat evaporator
yang terkena endapan keras dengan menggunakan alat sebagai berikut :
4.4.2.2.1 Menggunakan scrapper.
Dimana pembersihan dilakukan dengan menggunakan sebuah scrapper yaitu dengan cara mengerok atau memukul – memukulkan scrapper pada bagian endapan keras yang melekat pada pelat – pelat evaporator. Kelebihan pekerjaan ini adalah dimana endapan keras yang melekat pada pelat – pelat evaporator dapat hilang karena terkikis scrapper, tetapi kelemahan dari pekerjaan ini adalah bahaya resiko kerusakan lebih besar karena apabila terlalu kencang dalam melakukan pengikisan dan dapat menggores pelat – pelat evaporator ataupun merusak gasket pada pelat – pelat evaporator.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dari masalah- masalah yang terjadi di atas kapal TB. SLM LEOPARD terhadap pesawat bantu fresh water generator beserta analisis dan evaluasi, maka penulis akan memberikan kesimpulan mengenai permasalahan yang dibahas di dalam skripsi ini.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada pesawat bantu fresh water generator adalah sebagai berikut:
5.1.1 Kurangnya perawatan dan pemeriksaan terhadap saringan pada pompa ejector sehingga menyebabkan terjadinya penyumbatan yang mengakibatkan turunya tekanan air laut sehingga tidak tercapain tingkat kevakuman dan menurunya produksi air tawar akibat adanya endapan garam pada pelat evaporator. Dimana dalam hal ini produksi air tawar yang seharusnya terpenuhi untuk akomodasi dan keperluan dari permesinan itu sendiri menjadi terganggu.
5.1.2 Minimnya pengalaman dan keterampilan awak kapal dalam melaksanakan perawatan pada pesawat bantu fresh water generator karena faktor usia dan masa kerja yang baru.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka penulis menyarankan sebagai berikut:
5.2.1 Untuk memperoleh produksi air tawar yang maksimal hendaknya dilakukan perawatan berkala pada pompa ejector sesuai dengan prosedur yang tertera pada manual book fresh water generator yang digunakan dikapal agar tekanan dari pompa ejector tidak mengalami penurunan. Dan hasil produksi air tawar pada fresh water generator dapat maksimal.
5.2.2 Untuk melaksanakan perawatan pesawat bantu fresh water generator dibutuhkan awak kapal yang sudah berpengalaman dan familiar dengan alat tersebut serta sebaiknya perusahaan mencari atau menyeleksi awak kapal yang sudah berpengalaman dengan system on board training bagi awak kapal.