24 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
MV. Situ Mas adalah sebuah kapal yang dimiliki oleh Perusahaan PT.
Pelayaran Tirtamas Express, Ship Management, yang jenis kapalnya adalah container ship. MV. Situ Mas mempunyai data-data kapal sebagai berikut :
PT. Tirtamas Express SHIP PARTICULARS
No. Nama Keterangan
1. Name Of Vessel MV. Situ Mas
2. Kind Of Vessel Container ship
3. Call Sign YBRG 2
4. Nationality / Flag Indonesia
5. Port Of Registry Jakarta
6. O w n e r PT. TEMAS LINE
7. Operator NSB
8. Gross Tonnage 27915 T
9. Netto Tonnage 14045 T
10. Length Over All 215.45 m
11. Breadth 29.80 m
12. Airdraught 52.80 m
13. Depth 16.50 m
14. Volume 93242.03 cbm
15. Light Ship 11154 mt
16. Dwt Summer 38121 mt
17. Displacement Summer 49131 mt
18. Draft Summer 11.55 m
19. FW Allowance 0.241 m
20. Engine Power 21770 KW
Sumber : MV. SITU MAS 4.2 Hasil penelitian
Selama praktek diatas kapal dan melakukan penelitian mengenai pelaksanaan perawatan motor listrik 3 phasa pada windlass di atas kapal serta mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan pada motor sebagai penggerak windlass di atas kapal.
4.2.1 Penyajian Data
Adapun data-data nyata spesifikasi Electric Motor dari kapal MV. Situ Mas sebagai berikut :
1. Electric Motor Maker BEN NURNBERG
2. Type KDKF225
3. Serial Number 814870
4. Year 2005
5. Weight 475 kg
6. Voltage 440 volt
7. Frekuensi 60 hz
8. Ampere 175 A
9. Name Braked HEIZUNG 10. Voltage Braked 220 – 230 volt 11. ROTATIONAL SPEED 565 / 1735 / 3430
12. Mode S2 5/30/10 min & S3 25/25/15 % Sumber : name plated electro motor MV. Situ Mas
Dalam penyajian data ini penulis melakukan metode observasi untuk mengamati kondisi komponen listrik pada panel motor listrik 3 phasa dengan teori yang ada. Metode wawancara kepada crew kapal MV. Situ Mas dilakukan penulis untuk mendapatkan informasi berdasarkan pengetahuan crew kapal. Sedangkan metode dokumentasi digunakan oleh penulis untuk memperoleh data data yang telah terjadi di atas kapal.
Penulis melakukan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dijelaskan di bab sebelumnya. Berikut merupakan paparan dari penulis dan electrician ketika di atas kapal MV. Situ Mas :
4.2.1.1. Hasil Observasi
Hasil observasi yang dilakukan penulis berdasarkan kegiatan nyata yang terjadi di atas MV. Situ Mas. Kegiatan yang dilakukan penulis didampingi oleh electrician yang sedang bertugas. Berikut hasil obeservasi yang di lakukan :
1. Pada tanggal 15 November 2018, penulis melakukan kegiatan perawatan berupa pengecekan panel listrik serta pengecekan ikatan antar koneksi pada komponen listrik yang berada di dalam panel motor listrik 3 phasa. Dari data tersebut penulis memasukkan data tersebut ke dalam lembar checklist.
Tabel 4.1 . Hasil Checklist perawatan MV. Situ Mas
No. Kegiatan
Pelaksanaan di atas
kapal Keterangan Ya Tidak
1.
Melakukan pengecekan terhadap
motor listrik V -
2.
Jika terjadi kerusakan, melakukan identifikasi kerusakan,
dilanjutkan untuk menganalisa kerusakan
V -
3.
Melaporkan kepada KKM, dengan melampirkan troble report
V -
4.
Menentukan biaya serta waktu
lama perawatan V -
5.
Menjadwalkan kegiatan
perawatan V -
6.
Melakukan pengecekan
kelengkapan peralatan V -
7. Melaksanakan perawatan
V -
8.
Pembersihan motor listrik (Setiap
1 bulan sekali) V -
9.
Pengecekan ikatan koneksi pada panel instalasi listrik (setiap 3 bulan sekali)
V -
10.
Melakukan insulation tester menggunakan magger test (setiap 3 bulan sekali)
- V
Peralatan magger tidak tersedia
11.
Penggantian bearing motor listrik
( Setiap terjadi kerusakan) V -
12.
Pengecekan air gap pada braked system motor ( setiap 3 bulan sekali)
V -
Lembar checklist di atas merupakan hasil data yang telah diambil oleh penulis ketika melakukan praktek laut di atas MV.
Situ Mas. Lembar checklist tersebut berisi tentang perawatan yang dilakukan dan yang tidak dilakukan di atas MV. Situ Mas.
Perawatan yang dilaksanakan di dalam checklist seperti melakukan pengecekan air gab yang dilakukan selama 3 bulan sekali, pengecekan bearing motor menggunakan noise detector, menjaga kebersihan panel listrik yang dilakukan seminggu sekali, pengecekan ikatan antar koneksi yang dilakukan selama 1 bulan sekali, serta mengajukan ijin kerja kepada masinis serta kkm yang menjadi pimpinan serta penanggungjawab kerja di kamar mesin. Perawatan yang tidak dilaksanakan di atas MV.
Situ Mas adalah melakukan insulation tester (magger test) perawatan tersebut tidak dilakukan karena alat yang digunakan tidak dapat digunakan.
2. Pada tanggal 20 November 2018, penulis melakukan perawatan sekaligus perbaikan terhadap motor listrik 3 phasa yang mengalami kegagalan saat pengereman. Mengakibatkan motor listrik 3 phasa tidak dapat melakukan pengereman dkarenakan habisnya kanfas rem pada brake system. Di dalam komponen pengereman ini terdapat kanfas yang digunakan untuk menambah gaya gesek supaya putaran motor dapat di hentikan, kanfas tersebut dihubungkan dengan stator atau yang biasa disebut komponen berputar. Komponen pengereman dipasang pada bagian ujung motor yang pada motor umumnya berupa pendingin atau kipas. Perawatan yang dilakukan untuk sistem pengereman ini adalah pengecekan air gab yang dilakukan menggunakan alat yang disebut dengan feeler gauge ( alat ukur celah).
Gambar 4.1.komponen pengereman motor listrik
3. Pada tanggal 2 Januari 2019, penulis melakukan perawatan pada switch interlock system pada anchor windlass. Di dalam komponen ini terdapat switch NO (Normally Open) yang
berfungsi untuk menghubungkan koneksi serta switch NC (Normally Close) yang berfungsi untuk memutuskan koneksi.
Kedua switch tersebut berfungsi untuk pengaman pada saat motor listrik windlass bekerja. Perawatan yang dilakukan untuk menjaga kinerja pada komponen ini adalah mengecek ikatan antar koneksi serta pengecekan kebersihan. Switch ini berbentuk seperti saklar “ON” dan saklar “OFF” yang di paparkan penulis dengan gambar di bawah ini.
Gambar 4.2. Switch motor mengubah windlass ke mooring winch
4. Pada tanggal 18 Januari 2019, penulis bersama electrician melakukan perbaikan pada komponen panel listrik. Panel listrik berisi komponen MCB, PLC (Programmable Logic Controller), Thermal Overload, Relay serta Contaktor.
Pengecekan yang dilakukan electrician di MV Situ Mas hanya menggunakan AVO meter. Pengecekan komponen listrik dengan standart operasional yang benar menggunakan AVO meter serta Magger Test. Pengecekan komponen
menggunakan AVO meter serta Magger Test bertujuan untuk mempermudahkan mengetahui kondisi serta kerusakan pasti pada komponen dan motor listrik.
Perbaikan yang dilakukan menggunakan AVO meter dengan menghubungkan kedua pin pada ikatan koneksi masuk pada kontaktor dihubungkan pada keluaran kontaktor kemudian melakukan hal tersebut dengan komponen yang lain. Pada perbaikan ini electrician tidak melakukan magger test dikarenakan alat uji magger yang tidak tersedia di atas kapal. Selanjutnya penulis mendapatkan kerusakan terhadap overload relay.
Kerusakan ini diketahui karena motor terjadi panas ketika berputar serta motor terbakar pada gulungan. Kerusakan pada overload relay dengan merk Siemens kemudian diganti dengan overload relay dengan merk Weho yang tersedia di bengkel dengan spesifikasi sama.
Pada tanggal 01 Februari 2019, terjadi kerusakan kembali terhadap motor listrik 3 phasa. Dilakukan pengecekan kembali terhadap komponen pada panel listrik dan dilakukan pengecekan kembali terhadap motor listrik. kerusakan yang terjadi terhadap motor listrik terletak pada komponen overload relay yang telah diganti rusak kembali setelah motor berjalan.
Kemudian electrician membelikan komponen overload relay
yang sesuai dengan komponen overload relay yang telah rusak sebelumnya
Gambar 4.3. Panel Listrik Pada Motor
4.2.1.2. Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan penulis selama di atas kapal MV.
Situ Mas dilaksanakan sebelum melaksanakan kegiatan. Tujuan dari melaksanakan wawancara sebelum kegiatan supaya penulis lebih mudah untuk melakukan pemaparan hasil data berdasarkan fakta yang telah dilakukan.
Berkaitan dengan metode wawancara, dalam hal ini penulis memberikan penjelasan serta hasil kesimpulan dari wawancara yang telah dilakukan penulis selama di atas MV. Situ Mas. Wawancara dilakukan penulis kepada electrician yang sedang bertugas di MV.
Situ Mas. Berikut merupakan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan electrician :
1. Pada tanggal 30 Agustus 2018, penulis penulis melakukan wawancara kepada electrician mengenai prosedur perawatan
yang terjadi di atas mv. Situ Mas. Selanjutnya electrician memberikan penjelasan mengenai prosedur perawatan yang dilakukan di atas MV. Situ Mas telah berjalan sesuai dengan rencana yang telah dicatatkan. Perawatan seperti pengecekan ikatan antar koneksi komponen, pengecekan kebersihan panel, pendataan running hour yang berkaitan dengan ball bearing, serta pengecekan air gab pada sistem pengereman. Pada wawancara ini electrician menjelaskan magger test sedangkan magger test sendiri tidak dilakukan di atas MV. Situ Mas dikarenakan alat untuk melakukan magger test tidak tersedia di atas kapal.
2. Pada tanggal 20 November 2018, penulis melakukan wawancara kepada electrician mengenai kerusakan yang terjadi pada motor listrik 3 phasa, selanjutnya electrician mejelaskan tentang kerusakan yang terjadi pada motor listrik seperti mechanical failure merupakan kegagalan yang disebabkan oleh komponen pada panel serta komponen pada motor listrik, over current merupakan kelebihan arus yang masuk ke dalam motor listrik, dan overload merupakan kelebihan beban yang disebabkan dari perawatan maupun kegagalan komponen pengaman. Sehingga kerusakan tersebut menyebabkan motor listrik akan terbakar pada gulungan serta rusaknya komponen pengaman pada panel listrik untuk motor listrik 3 phasa. Pada wawancara ini electrician menjelaskan
tentang pentingnya melakukan perawatan motor listrik 3 phasa sebagai kegiatan rutin untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih pada motor listrik 3 phasa.
3. Pada tanggal 20 Januari 2019, penulis melakukan wawancara kepada electrician mengenai kerusakan yang telah terjadi.
Jawaban electrician mengenai hal tersebut adalah kerusakan motor listrik yang telah terjadi merupakan contoh dari kerusakan kerusakan yang akan terjadi pada motor listrik.
Mengenai hal tersebut electrician memberikan saran kepada penulis untuk menjadi electrician yang bertanggung jawab terhadap peralatan kelistrikan yang dikerjakan. Kerusakan motor listrik yang terjadi overload akan menyebabkan terbakarnya gulungan stator, motor akan cepat panas, serta rusaknya komponen pengaman yang ada di dalam panel seperti MCB, Overload Relay, Fuse serta kontaktor.
4.2.1.3. Hasil Dokumentasi
Penulis mendapatkan hasil dokumentasi berdasarkan kegiatan langsung di atas MV. Situ Mas. Dokumentasi yang dilampirkan oleh penulis merupakan dokumentasi dengan bentuk foto kegiatan. Setiap kegiatan perawatan dan perbaikan motor listrik 3 phasa diambil hasil foto sebagai dokumentasi. Berikut merupakan hasil serta uraian penulis :
1. Hasil foto pada tanggal 15 November 2018.
Penulis mengambil foto diwaktu penulis melakukan perawatan kebersihan pada panel listrik. Melakukan perawatan kebersihan pada panel merupakan kegiatan yang telah penulis tuliskan pada bab sebelumnya.
Gambar 4.4. Panel kontrol motor listrik
Gambar di atas merupakan isi dari panel listrik untuk rangkaian kontrol dan rangkaian daya dari motor listrik 3 phasa. Panel listrik merupakan tempat maupun wadah untuk komponen komponen pengaman dan komponen pendistribusi daya. Di dalam panel tersebut terdapat MCB, relay, tranformator, timer relay, dan busbar.
2. Hasil foto pada tanggal 20 November 2018
Penulis mengambil hasil dokumentasi di bawah ini diwaktu penulis melakukan perawatan terhadap sistem pengereman pada motor listrik 3 phasa. Di dalam foto ini terdapat bagian yang disebut dengan kanfas rem dimana kanfas tersebut berfungsi untuk menghasilkan gaya gesek yang menyebabkan putaran motor terhenti. Bagian ini terdapat pada ujung motor dan pada
umumnya motor memiliki kipas dan di dalam motor listrik pada windlass diganti dengan komponen pengereman.
Gambar 4.5. Komponen pengereman motor
3. Hasil foto pada tanggal 2 Januari 2019
Pada foto di atas merupakan switch yang digunakan untuk memindahkan fungsi dari motor 3 phasa sebagai penggerak rantai jangkar dan sebagai winch penggulung tali mooring.
Gambar 4.6. Switch motor mengubah windlass ke mooring winch
Switch ini berada pada bagian gearbox penggerak. Pada foto terlihat tuas mengarah ke bawah yang berarti motor digunakan
sebagai penggulung tali mooring, dan untuk menggerakkan rantai jangkar tuas di arahkan ke atas.
4.2.2 Analisis Data
Dari hasil penyajian data di atas, maka dapat di analisa sebagai berikut :
1. Kerusakan yang terjadi pada motor listrik mengenai overload (kelebihan beban), hal tersebut akan membuat motor listrik pada anchor windlass bisa terjadi kerusakan. Seperti penjelasan tentang rumus di bawah ini :
Rumus tersebut menjelaskan tentang P sebagai daya dari motor, V sebegai tegangan motor, I sebagai arus listrik atau beban, dan cos π sebagai faktor daya motor. Pada rumus tersebut dijelaskan jika I atau beban naik maka akan menyebabkan P atau daya pada motor akan naik dan tegangan akan turun. Hasil tersebut dapat disambungkan dengan kerusakan yang terjadi di motor listrik pada windlass di atas MV. Situ Mas, bahwa jika terjadi kerusakan pada motor listrik seperti kelebihan beban maka tegangan yang masuk akan bertambah sehingga menyebabkan terbakarnya gulungan stator pada motor.
Rumus :
P = . V . I . Cos π
Terjadinya kerusakan pada motor listrik tidak hanya terjadi melalui overload (kelebihan beban). Kerusakan motor listrik bisa terjadi dikarenakan mechanical failure serta over current.
terjadinya kerusakan motor listrik tidak hanya berkaitan dengan perawatan yang salah terhadap komponen yang tidak sesuai dengan standart bisa menyebabkan motor listrik terjadi kerusakan. Komponen pengaman yang digunakan di dalam panel motor listrik 3 phasa seperti kontaktor, relay, serta Thermal Overload. Penulis mendapatkan permasalahan mengenai kerusakan pada komponen thermal overload yang menyebabkan motor listrik 3 phasa mengalami kerusakan.
Kerusakan yang terjadi dikarenakan daya tahan thermal overload yang tidak sesuai dengan penggunaan pada motor listrik. Penulis menggunakan 2 thermal overload yang berbeda maker sedangkan spesifikasi sama. Thermal overload pertama memiliki daya tahan 5 tahun sedangkan thermal overload yang kedua memiliki daya tahan hanya 2 minggu. Spesifikasi kedua komponen tersebut sama yaitu ampere dari 130A - 175A.
Perbedaan dari kedua komponen tersebut terletak pada maker dan bahan dasar.
2. Perawatan yang telah berlangsung di atas MV. Situ Mas.
Mengenai hal tersebut berdasarkan hasil wawancara serta hasil observasi penulis bahwa perawatan di atas MV. Situ Mas telah berjalan. Ada beberapa hal yang telah dilakukan akan tetapi
kurangnya beberapa alat ukur yang ada di atas kapal menyebabkan kegiatan perawatan yang ada di atas MV. Situ Mas tidak berjalan. Seperti yang dijelaskan pada pengertian perawatan adalah kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi yang dapat diterima dan berfungsi seperti sediakala atau paling tidak mendekati sehingga kegiatan produksinya dapat berjalan dengan lancar (mesin dan peralatannya paling tidak mencapai umur ekonomisnya dan menghindari kemacetan serta kerusakan sekecil mungkin) sehingga kapal dapat tetap beroperasi secara efektif, efisien, produktif, dan tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan. Adapun beberapa hal yang telah dilakukan pada perawatan seperti, berpikir sebelum bertindak. Sebelum melakukan suatu perawatan dan perbaikan, sebaiknya perhatikan gejala atau tanda–tanda kerusakan dengan teliti.
Jangan tergesa–gesa atau ceroboh, tetapi harus direncanakan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan. Pencegahan masuknya kotoran sebagai kepala kamar mesin (KKM), perwira serta anak buah kapal (ABK) apabila melakukan suatu pembongkaran mesin maka kebersihan (faktor utama). Bagian mesin diperlakukan dengan hati - hati. Dalam melakukan suatu pembongkaran atau perbaikan suatu mesin yang paling pokok perlu diperhatikan adalah penggunaan kunci–kunci sesuai
dengan fungsinya. Hal ini dimaksudkan agar dalam melakukan pembongkaran atau perbaikan tidak akan menimbulkan kerusakan. Pekerjaan yang sempurna pada saat melakukan kegiatan perawatan atau perbaikan, gunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya tidak merusak dan tidak mencelakakan serta pekerjaan dapat selesai dengan mudah, cepat dan sempurna.
4.3 Pembahasan
Merujuk pada hasil wawancara, hasil chekclist, hasil dokumentasi serta analisis data pada sub bab di atas terlihat ada beberapa kegiatan perawatan yang dilakukan sesuai standart dan ada perawatan yang tidak dilakukan oleh crew MV. Situ Mas. Perawatan yang dilakukan meliputi pengecekan kebersihan, pengecekan ikatan antar koneksi pada komponen di dalam panel listrik, pengecekan running hour bearing, serta pengukuran air gab pada brake system. Beberapa perawatan tersebut telah dilakukan dengan standart yang ada tetapi ada perawatan yang tidak dilakukan seperti tidak melakukan pengecekan nilai insulasi dengan mnggunakan magger test.
Perawatan yang telah dijelaskan di atas saling berhubungan untuk mengetahui serta memprediksi daya tahan unit motor listrik 3 phasa pada windlass saat bekerja. Berkaitan dengan hal tersebut, selanjutnya akan dibahas tentang pentingnya hubungan antara perawatan di atas. Perawatan adalah kombinasi dari semua tindakan yang dilakukan dalam rangka mempertahankan atau mengembalikan suatu kondisi yang dapat diterima
dan berfungsi seperti sediakala atau paling tidak mendekati sehingga kegiatan produksinya dapat berjalan dengan lancar (mesin dan peralatannya paling tidak mencapai umur ekonimisnya dan menghindari kemacetan serta kerusakan sekecil mungkin), sehingga kapal dapat tetap beroperasi secara efektif, efisien, produktif dan tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan. Perawatan menggunakan magger test yang tidak dilakukan dapat membuat suatu motor tidak dapat diketahui nilai insulasinya. Yang berakibat pada daya tahan motor listrik ketika bekerja yang berhubungan dengan running hour. Pada dasarnya motor listrik yang telah mencapai running hour perbaikan total akan dapat segera diketahui dengan menggunakan pengecekan nilai insulasi.
Dikarenakan kekurangan alat magger yang tersedia kegiatan pengecekan nilai insulasi tidak dapat berlangsung. Berdasarkan hasil wawancara, hasil checklist serta hasil dokumentasi hubungan antara hal tersebut tidak dapat berjalan sesuai dengan lapangan. Kerusakan pada isolasi akan mengakibatkan kebocoran tegangan listrik yang dapat membahayakan manusia penggunanya. Pengecekan insulasi dapat dilakukan dengan menggunakan magger test. Pengukuran ketahanan isolasi dengan hasil lebih dari 500 Ohm dapat dikatakan motor masih dalam keadaan layak, sedangkan hasil di bawah 500 Ohm motor diperlukan pemeliharaan secara berkala. Alat ukur magger test tidak tersedia di atas MV. Situ Mas sehingga electrician kekurangan peralatan untuk mengetahui ketahanan gulungan motor.
Kerusakan terjadi pada Thermal Overload Relay (TOR) yang tidak sesuai dengan kebutuhan motor listrik 3 phasa sebagai penggerak windlass. Thermal Overload Relay (TOR) merupakan alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan beban terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus melebihi setting. Thermal overload Relay (TOR) dengan maker Siemens memiliki daya tahan lebih kuat yang dapat menopang motor listrik 3 phasa pada windlass. Thermal Overload Relay (TOR) dengan maker Weho tidak bisa bertahan lama untuk menopang beban pada motor listrik 3 phasa pada windlass dengan beban 175 A. Spesifikasi dari kedua komponen sama memiliki ampere dengan range 130A – 175A. perbedaan dari kedua thermal overload tersebut berkaitan dengan element bimetal yang terdapat di dalamnya.
Element Bimetal pada TOR ABB memiliki rangsangan suhu lebih cepat sedangkan Element Bimetal pada TOR CHINT memiliki rangsangan suhu lambat hingga tidak dapat memutuskan arus ketika motor telah melebihi beban.
43 5.1 Kesimpulan
Hasil kesimpulan yang dituliskan oleh penulis diambil berdasarkan hasil sub bab sebelumnya. Berikut hasil kesimpulan dari penulis :
1. Perawatan motor 3 phasa pada windlass di atas MV. SITU MAS tidak dilakukan pengecekan insulasi pada gulungan motor yang mengakibatkan terjadinya short circuit pada gulungan motor tanpa bisa diketahui.
2. Thermal Overload Relay dengan bimetal yang berbeda dengan ampere range 130 A – 175 A memiliki daya tahan yang berbeda terhadap pengaman motor listrik 3 phasa sebagai penggerak windlass di atas MV.
Situ Mas.
3. Pengukuran nilai insulasi dengan magger test yang tidak dilakukan terhadap motor listrik 3 phasa sebagai penggerak windlass di atas MV.
Situ Mas.
4. Penggunaan suku cadang Thermal Overload Relay yang tidak sesuai terhadap unit motor listrik 3 phasa pada windlass di atas MV. Situ Mas.
5.2 Saran
Dari kesimpulan di atas maka saya dapat memberikan saran mengenai permasalahan yang dibahas sebelumnya yang mana saran tersebut semoga dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di atas kapal, antara lain sebagai berikut :
Bagi Crew Kapal :
1. Melakukan pengecekan insulasi pada motor listrik 3 phasa dengan menggunakan magger test yang memiliki hasil pengukuran di bawah 500 untuk motor listrik 3 phasa dilakukan dengan pemeliharaan berkala.
2. Memilih komponen thermal overload relay yang sesuai dengan motor listrik 3 phasa pada windlass di atas MV. Situ Mas.
3. Menggunakan alat ukur yang sesuai dengan komponen yang akan dilakukan pengecekan.
4. Melakukan perawatan sesuai dengan aturan yang telah dituliskan sesuai dengan aturan yang telah dituliskan pada buku panduan.
Bagi Perusahaan Pelayaran :
1. Memperhatikan proses pengiriman suku cadang yang akan dikirimkan ke kapal sesuai dengan permintaan yang telah dikirimkan.
2. Memperhatikan ketersediaan suku cadang yang ada di atas kapal.
Bagi peneliti selanjutnya :
1. Memperhatikan pencatatan ketika melakukan penelitian, dengan melakukan recording audio serta video sehingga dapat memudahkan pencatatan data.
2. Ketelitian dalam teknik pengumpulan data, yang disesuaikan dengan kebutuhan informaasi yang dibutuhkan.