• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

49 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo

Madrasah Ibtidaiyah Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Siman Ponorogo didirikan pada tahun 1946 oleh KH.Muhammad Thoyyib. Pada waktu itu namanya, Bustanul Ulum Al-Islamiyah (BUI) Ngabar. Sebagai cabang BUI Tegalsari.

Tahun 1985 BUI Ngabar, berdiri sendiri lepas dari BUI Tegal sari dalam mendirikan madrasah ini beliau dibantu oleh tiga orang putranya yaitu: KH.Ahmad Thoyyib, KH.Ibrahim Thoyyib, dan Muhammad Ishak Thoyyib. Pada waktu itu Madrasah masuk sore hari (pukul 14.00 s/d puluk 17.00)

Tahun 1958 BUI Ngabar diubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah Mamba’ul Huda Al-Islamiyah, waktu belajar dipindah pagi hari yang semula sore hari. Pada waktu itu kepala sekolah MI Mamba’ul Huda adalah KH.Muhammad Ishak Toyyib. Beliau kemudian diganti oleh Abdul Rohman, Tarsis, dan Suhud.

Pada tanggal 1 Juli 2006 pimpinan pondok pesantren Wali Songo beserta anggota yayasan mengangkat Hj. Sumitun sebagai kepala MI Mamba’ul Huda mengantikan Muhammad Suhud.

Dan pada tanggal 01 Juli 2011 salah satu guru diangkat untuk mengantikan Hj. Sumitun sebagai kepala sekolah di MI Mamba’ul Huda

(2)

Al- Islamiyah Ngabar Ponorogo. Yaitu M. Ali Syahadat, S.Ag sebagai kepala sekolah periode 2015 ini.

2. Letak Geografis MI Mamba’ul Huda Ngabar

Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar secara geografis terletak di jalan Sunan Kalijaga no.9 Ngabar Siman Ponorogo. Dengan nomor telepon 0352-311302. Adapun batas-batasnya adalah

a. Sebelah utara berbatasan dengan desa Beton.

b. Sebalah selatan tepat berbatasan dengan desa Demangan c. Sebelah barat berbatasan dengan desa Winong

d. Sebelah timur berbatasan dengan desa Demangan

Lingkungan alam sekitar MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar berdekatan dengan area pondok Wali Songo Ngabar, sehingga memberikan keuntungan pada bidang akademis, terutama pada bidang agama. Selain itu juga cukup jauh dari jalan raya yang membuat suasana belajar lebih nyaman, sehingga kegiatan pembelajaan tidak terganggu oleh kebisingan suara kendaraan bermotor.

3. Visi dan Misi, dan Tujuan MI Mamba’ul Huda Ngabar

MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah ngabar adalah lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan kementrian agama RI. Dalam menyelenggarakan aktivitas akademisnya MI Mamba’ul Huda Al- Islamiyah Ngabar mempunyai otonomi yang nyata. Sehingga mampu membentuk dan membangun visi, misi, dan tujuan untuk menentukan

(3)

langkah dan aspek terjang sekolah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

a. Visi

“Menjadi lembaga pendidikan dasar Islam yang unggul dan berjiwa pesantren”

b. Misi

1) Membentuk generasi muslim yang berjiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah islamiyah, dan kebebasan;

2) Membentuk generasi yang bertaqwa, beramal sholeh, berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas, berfikiran bebas, berjiwa wiraswasta, dan cinta tanah air;

3) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, agar anak didik dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki;

4) Mengembangkan kemampuan dasar anak didik dalam ilmu pengetahuan, bahasa Arab, bahasa Inggris, keterampilan, dan seni;

5) Menciptakan lingkungan madrasah yang aman, sehat, bersih, dan indah.

(4)

c. Tujuan MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar

1) Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kuantitas dan kualitas sikap dan praktik kegiatan serta amaliyah keagamaan Islam warga madrasah dari pada sebelumnya.

2) Pada tahun 2009 terjadi peningkatan kepedulian dan kesadaran warga madrasah terhadap keamanan, kebersihan, dan keindahan lingkungan madrasah dari pada sebelumnya.

3) Pada tahun 2010 terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana dan fasilitas yang mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik.

4) Pada tahun 2010 terjadi peningkatan skor UAN/UASBN minimal rata-rata +1.00 dari standar yang ada.

5) Pada tahun 2010, para peserta didik yang memiliki minat, bakat, dan kemampuan di bidang akademik dapat mengikuti lomba diberbagai tingkat.

6) Pada tahun 2011, para peserta didik yang memiliki minat, bakat, dan kemampuan terhadap bahasa Arab dan bahasa Inggris semakin meningkat dari sebelumnya, dan mampu menjadi MC dan berpidato dengan dua bahasa.

7) Pada tahun 2010, memiliki tim olahraga minimal 3 cabang yang mampu menjadi finalis tingkat kecamatan dan tingkat lainnya.

8) Pada tahun 2012, memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada acara setingkat kecamatan dan tingkat lainnya.

(5)

9) Pada tahun 2012, terjadi peningkatan manajemen partisipatif warga madrasah, diterapkannya manajemen pengendalian mutu madrasah.

10)Pada tahun 2013, mampu mewujudkan madrasah yang bercitra positif, yang menjadi pilihan masyarakat.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi di MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar ini susunan tertinggi yaitu Majlis Riyasatil Ma’had kemudian di bawahnya pimpinan pondok, setelah itu di bawahnya ada 2 cabang yaitu YPPW- PPWS dan kepala madrasah yaitu bapak Ali Shayadat, S.Ag. di bawah pimpinan kepala madrasah ada wakamad 1, wakamad 2, TU, bendahara madrasah dan seterusnya.

5. Sarana dan Prasarana MI Mamba’ul Huda Ngabar

Sarana yang ada di MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar terdiri dari: 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang TU, 13 ruang kelas, 1 mushola, 1 laboratorium komputer, 1 perpustakaan, 1 ruang UKS, 6 toilet, lapangan sepak bola, selain itu juga tersedia 1 set drum band.

6. Keadaan guru

Guru di MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar cukup banyak.

Dengan berjumlah 39 orang dan rincian jenjang pendidikan 3 orang guru berkualifikasi S2, 24 orang berkualifikasi S1, 1 orang pendidikan sarmud, 1 orang pendidikan D2, dan 12 orang jenjang pendidikan SMA.

(6)

7. Keadaan siswa

MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah ngabar tahun 2011 terdiri dari 13 kelas. Adapun rincian jumlah peserta didik per kelas sebagai berikut:

kelas IA 17 anak, kelas IB 18 anak, kelas IIA 24 anank, kelas IIB 21 anak, kelas IIIA 21 anak, kelas IIIB 17 anak, kelas IVA 32 anak, kelas IVB 33 anak, kelas VA 28 anak, kelas VB 27 anak, kelas VIA 20 anak, kelas VIB 20 anak, kelas VIC 21 anak.

8. Profil singkat madrasah

a. Nama Madrasah : MI MAMBA’UL HUDA NGABAR b. Status Akreditasi : B (Th. 2010)

c. NSM : 111235020060 d. NPSN : 60714319

e. Alamat : Jl. Sunan Kalijaga No.9 f. Desa : Ngabar

g. Kecamatan : Siman h. Kabupaten : Ponorogo i. Provinsi : Jawa Timur j. Kode Pos : 63471

k. Email : mimhngabar@gmail.com

Madrasah ini berdiri sejak tahun 1946 dibawah naungan Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar. Kurikulum yang digunakan mengacu pada Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional serta kurikulum muatan lokal kepesantrenan. Siswa/santri selain masyarakat

(7)

sekitar juga berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, antara lain Bali, Sumatera, Sulawesi, Jakarta, Bekasi, Surabaya dan lain-lain yang tinggal di asrama Pesantren Kecil.

B. Deskripsi Data

1. Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Maksud deskripsi data dalam pembahasan ini adalah untuk memberikan gambaran sejumlah data hasil penskoran angket yang telah disebarkan pada peserta didik kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo sesuai kisi-kisi instrumen yang telah ditetapkan. Setelah diteliti, peneliti memperoleh data tentang pola asuh orang tua kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.

Selanjutnya, skor jawaban angket tentang pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Pola Asuh Orang Tua kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Pola Asuh Orang Tua Frekuensi

Demokratis 16

Otoriter 11

Permisif 29

Otoriter-Permisif 3

Jumlah 59

(8)

Adapun untuk mengetahui tipe pola asuh orang tua secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8.

2. Nilai Karakter Siswa Kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Untuk memperoleh data tentang nilai karakter siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 peneliti mengambil skor secara angket.

Adapun hasil skor jawaban nilai karakter siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Nilai Karakter Siswa Kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo

No Skor Nilai Karakter Siswa Frekuensi

1 88 5

2 87 3

3 85 2

4 84 6

5 83 3

6 82 2

7 81 4

8 80 5

9 79 6

10 78 3

11 77 2

12 76 1

13 75 1

14 74 3

15 73 3

16 72 1

17 71 1

18 70 1

19 66 1

20 65 2

21 62 1

(9)

No Skor Nilai Karakter Siswa Frekuensi

22 56 1

23 55 1

24 50 1

Jumlah 59

Adapun hasil skor nilai karakter siswa dari masing-masing responden dapat dilihat pada lampiran 10.

C. Analisis Data

1. Pola Asuh Orang Tua Kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Hasil pengumpulan data pola asuh orang tua dilakukan dengan menyebar angket yang berjumlah 18 butir soal dapat dilihat pada lampiran 2.

Setelah angket dipastikan sudah terisi semua, maka selanjutnya data didistribusikan dan dilakukan penskoran. Adapun tabelnya dapat dilihat pada lampiran 7 dan 8.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang pola asuh orang tua dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Kategorisasi Pola Asuh Orang Tua Kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Pola Asuh Orang Tua Frekuensi Persentase

Demokratis 16 27,19%

Otoriter 11 18,64%

Permisif 29 49,15%

Otoriter-Permisif 3 5,08%

Jumlah 59 100%

(10)

Dari pengkategorian tersebut dapat diketahui bahwa pola asuh orang tua kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar yang memiliki tipe pola asuh orang tua demokratis sebanyak 16 siswa (27,19%), yang memiliki tipe pola asuh orang tua otoriter sebanyak 11 siswa (18,64%), dan yang memiliki tipe pola asuh orang tua permisif sebanyak 29 siswa (49,15%) dan yang memiliki tipe pola asuh orang tua otoriter-permisif sebanyak 3 siswa (5,08%).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tipe pola asuh orang tua yang dominan dimiliki oleh siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo adalah tipe pola asuh orang tua permisif. Adapun hasil pengkategorian ini secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 9.

2. Nilai Karakter Siswa Kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Hasil pengumpulan data tentang Nilai karakter siswa dilakukan dengan cara menyebar angket kepada responden. Untuk skor jawaban setiap responden dapat dilihat pada lampiran 10.

Untuk menentukan kategori nilai karakter siswa dalam penelitian ini terlebih dahulu menentukan mean dan standar deviasi yang dikemukakan oleh Karl Pearson, yaitu dengan langkah-langkah:1

a. Membuat tabel perhitungan untuk mencari mean dan standar deviasi.

y f fy y' fy' y'² fy'²

88 5 440 12 60 144 720

87 3 261 11 33 121 363

1 Retno Widyaningrum, Statistika Edisi Revisi (Yogyakarta: PustakaFelicha, 2013), 93- 95.

(11)

85 2 170 10 20 100 200

84 6 504 9 54 81 486

83 3 249 8 24 64 192

82 2 164 7 14 49 98

81 4 324 6 24 36 144

80 5 400 5 25 25 125

79 6 474 4 24 16 96

78 3 234 3 9 9 27

77 2 154 2 4 4 8

76 1 76 1 1 1 1

75 1 75 0 0 0 0

74 3 222 -1 -3 1 3

73 3 219 -2 -6 4 12

72 1 72 -3 -3 9 9

71 1 71 -4 -4 16 16

70 1 70 -5 -5 25 25

66 1 66 -6 -6 36 36

65 2 130 -7 -14 49 98

62 1 62 -8 -8 64 64

56 1 56 -9 -9 81 81

55 1 55 -10 -10 100 100

50 1 50 -11 -11 121 121

jumlah 59 4598 213 3025

b. Mencari rata-rata (Mean) dari variabel Y ฀

c. Mencari standar deviasi dari variabel Y

√∑

[∑ ]

√ [

]

(12)

√ √

Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui My = 77,9322033898 dan SDy = 6,1836771167. Untuk menentukan kategori nilai karakter siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo itu baik, cukup, dan kurang dibuat pengelompokan skor dengan menggunakan patokan sebagai berikut:2

Skor lebih dari My+1.SDy dikategorikan baik, skor kurang dari My- 1.SDy dikategorikan kurang, dan skor antara My-1.SDy sampai dengan My+1.SDy dikategorikan cukup.

Adapun perhitungannya adalah:

My+1.SDy = = = = 84 (dibulatkan) My-1.SDy = = = = 72 (dibulatkan)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa skor lebih dari 84 dikategorikan nilai karakter siswa baik, sedangkan skor kurang dari 72 dikategorikan nilai karakter siswa kurang baik, dan skor 72-84 dikategorikan nilai karakter siswa cukup baik.

2 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik (Jakarta: Grafindo Persada, 2006), 176

(13)

Untuk mengetahui secara terperinci tentang kategori nilai karakter siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Nilai Karakter Siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo

No Skor Frekuensi Persentase Kategori

1 Lebih dari 84 16 27,19% Baik

2 Antara 72-84 35 59,32% Cukup

3 Kurang dari 72 8 13,55% Kurang

Jumlah 59 100%

Dari pengkategorian tersebut dapat diketahui bahwa nilai karakter siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar dalam kategori baik adalah sebanyak 16 siswa (27,19%), kategori cukup sebanyak 35 siswa (59,32%), dan kategori kurang sebanyak 8 siswa (13,55%).

Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa nilai karakter siswa kelas IV MI Mamba’ul huda ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016 yaitu cukup baik dengan jumlah persentase 59,32%. Hasil pengkategorian ini secara terperinci dapat dilihat pada lampiran 10.

3. Korelasi antara Pola Asuh Orang Tua dengan Nilai Karakter Siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016

Untuk menganalisis data tentang korelasi pola asuh orang tua dengan nilai karakter siswa, peneliti menggunakan teknik perhitungan korelasi

(14)

koefesien kontingensi. Perhitungan tersebut dijelaskan dengan langkah- langkah:

Langkah 1 : Mentabulasikan nilai angket dan melakukan penskoran.

(dapat dilihat pada lampiran 7 dan 10)

Langkah 2 : Dari hasil tabulasi dan penskoran, maka selanjutnya memasukkan kategori tipe pola asuh orang tua dan nilai karakter siswa secara terperinci. (dapat dilihat pada lampiran 11)

Langkah 3 : Dari hasil penskoran dan pengkategorian masing-masing variabel, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan angka-angka pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Nilai Korelasi antara Pola Asuh Orang Tua dengan Nilai Karakter Siswa

Pola asuh orang tua

Nilai karakter siswa

Jumlah

Baik Cukup Kurang

Demokratis 4 10 2 16

Otoriter 2 7 2 11

Permisif 8 18 3 29

Otoriter-

Permisif 2 0 1 3

Jumlah 16 35 8 59

Langkah 4 : Dari hasil perhitungan angka indeks korelasi “r”, maka langkah selanjutnya melakukan perhitungan pada tabel di bawah ini

(15)

Tabel 4.6 Tabel Perhitungan X2

Sel Fo Ft = Fo - Ft (Fo - Ft)2 1 4

4,338983051 -0,338983051 0,114909509 0,026483051 2 10

9,491525424 0,508474576 0,258546395 0,027239709 3 2

2,169491525 -0,169491525 0,028727377 0,013241525 4 2

2,983050847 -0,983050847 0,966388969 0,323959938 5 7

6,525423729 0,474576271 0,225222637 0,034514638 6 2

1,491525424 0,508474576 0,258546395 0,173343606 7 8 7,86440678 0,13559322 0,018385521 0,002337814 8 18

17,20338983 0,796610169 0,634587762 0,036887367

9 3

3,93220339 -0,93220339 0,86900316 0,220996493 10 2

0,813559322 1,186440678 1,407641482 1,730225989 11 0

1,779661017 -1,779661017 3,167193335 1,779661017 12 1

0,406779661 0,593220339 0,351910371 0,865112994

Total 59 5,234004142

Langkah 5 : Setelah tabel 4.6 terisi semua dan didapatkan nilai

= X2 = 5,234004142 maka untuk analisa interpretasi harus

diubah dahulu ke dalam nilai Koefesien Kontingensi, yaitu:

C = √

= √

= √

= √ = 0,2854529485

Langkah 6 : Nilai C diubah dahulu ke dalam angka Indeks Korelasi Phi dengan rumus

=

(16)

=

=

=

= 0,2978454878

= 0,298

D. Pembahasan dan Interpretasi 1. Interpretasi

Setelah nilai koefisien korelasi diketahui, untuk analisis interpretasi yaitu: Mencari db = n-nr=59-2=57, kemudian dikonsultasikan dengan tabel nilai “r” Product Moment.3 Pada taraf signifikansi 5%

untuk korelasi pola asuh orang tua dengan nilai karakter siswa diperoleh

= 0,298 dan = 0,250 maka > sehingga Ho diolak dan Ha diterima. Maka dari hasil dari analisis tersebut dapat diinterprestasikan bahwa:

a. Pola Asuh Orang Tua Kelas IV MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan pengelompokan pada tabel 4.3 kategorisasi tipe pola asuh orang tua kelas IV MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016, dapat diketahui bahwa siswa

3 Retno Widyaningrum, Statistika (Yogyakarta: Pustaka Felicha,2011), 138.

(17)

yang memiliki tipe pola asuh orang tua Demokratis sebanyak 16 siswa (27,19%), yang memiliki tipe pola asuh orang tua Otoriter sebanyak 11 siswa (18,64%), dan yang memiliki tipe pola asuh orang tua permisif sebanyak 29 siswa (49,15%) dan yang memiliki tipe pola asuh orang tua Otoriter-permisif sebanyak 3 siswa (5,08%).

b. Nilai Karakter Siswa Kelas IV MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.4 kategorisasi skor nilai karakter siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016, dapat diketahui bahwa nilai karakter dalam kategori baik sebanyak 16 siswa (27,19%), kategori cukup sebanyak 35 siswa (59,32%), dan kategori kurang sebanyak 8 siswa (13,55%).

c. Korelasi Pola Asuh Orang Tua dengan Nilai Karakter Siswa Kelas IV MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo Tahun Pelajaran 2015/2016

Berdasarkan hasil analisis data dengan perhitungan statistik di atas dengan rumus Korelasi Koefesien Kontingensi didapatkan nilai pada taraf signifikansi 5%, = 0,298 dan = 0,250 sehingga >

, maka Ho ditolak. Maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini Ha diterima. Jadi, ada korelasi yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan nilai karakter siswa kelas IV MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016. Jadi, pola

(18)

asuh orang tua ada hubungannya dengan nilai karakter siswa. Semakin baik pola asuh orang tua, maka semakin baik pula nilai karakter siswa.

Dan untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuat atau tidaknya hubungan itu, maka digunakan pedoman seperti yang tertera pada table dibawah ini.

Tabel 4.7 Interpretasi Korelasi Koefisien “r”

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,20 Korelasi sangat lemah 0,20-0,40 Korelasi lemah atau rendah 0,40-0,60 Korelasi sedang atau cukup 0,60-0,80 Korelasi kuat atau tinggi 0,80-1,00 Korelasi sangat kuat

Dari table 4.7 tersebut, maka korelasi Koefisien yang ditemukan sebesar 0,298 termasuk pada kategori rendah atau lemah. Sehingga terdapat hubungan rendah atau lemah antara bentuk pola asuh orang tua kelas IV di MI Mamba’ul Huda Ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.

2. Pembahasan

Setelah mengetahui hasil dari analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya bentuk pola asuh orang tua ada hubungan yang rendah dengan nilai karakter siswa. Hubungannya atau korelasi positif bearti bersifat searah, maksudnya semakin baik bentuk pola asuh orang tua maka semakin baik nilai karakter siswa. Dan begitu juga sebaliknya.

(19)

Hasil tersebut diperkuat oleh Syamsul Kurniawan dalam keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua. Pola asuh orang tua pada anak sangat menentukan karakter dan tumbuh kembang anak. Sehingga Orang tua harus menciptakan suasana keluarga kondusif untuk mewujudkan pola asuh yang baik. Sehingga akan tercipta nilai karakter yang baik. Jadi, dengan demikian ada korelasi positif yang signifikan antara bentuk pola asuh orang tua dengan nilai karakter siswa kelas IV di MI Mamba’ul Huda Al-Islamiyah Ngabar Ponorogo tahun pelajaran 2015/2016.

Referensi

Dokumen terkait