• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 - Smart Library UMRI - Universitas Muhammadiyah Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 3 - Smart Library UMRI - Universitas Muhammadiyah Riau"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Muhammadiyah Riau

BAB 3

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yakni penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012).

3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota dewan yang berkerja pada DPRD Kota Pekanbaru. Adapun besar populasi anggota dewan pada DPRD Kota Pekanbaru adalah sejumlah 45 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Dalam pengambilan sampel dibutuhkan Teknik Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan (Sugiyono, 2012).

Sampel dalam penelitian ini adalah anggota dewan pada DPRD Kota Pekanbaru yang berjumlah 45 orang. Metode pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode sampling acak (random sampling), yaitu setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.

(2)

Universitas Muhammadiyah Riau

Tabel 3.1. Jumlah Sampel

No. Keterangan Jumlah

1. Ketua DPRD Kota Pekanbaru 1

2. Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru 3

3. Komisi I 9

4. Komisi II 12

5. Komisi III 10

6. Komisi IV 10

TOTAL 45

Sumber : dprd-pekanbarukota.go.id

3.3 Objek dan Lokasi Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah anggota dewan pada DPRD Kota Pekanbaru. Lokasi penelitian dilakukan di Kantor DPRD Pemerintahan Kota Pekanbaru, yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Riau 28126, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 2 bulan. akan meneliti pengaruh pengetahuan anggota DPRD tentang anggaran, pemahaman regulasi dan pengalaman terhadap peran anggota dewan dalam pengawasan keuangan daerah, dimana Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran sebagai variabel (X1), Pemahaman Regulasi Dewan Dalam Pengawasan Keuangan Daerah sebagai variabel (X2), Pengalaman Berpengaruh Terhadap Peran Anggota Dewan Dalam Pengawasan Keuangan Daerah sebagai variabel (X3) Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah sebagai variabel (Y) pada anggota DPRD Kota Pekanbaru.

3.4 Jenis Data dan Sumber Data Penelitian

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari sumber primer, sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012). Kelebihan penggunaan sumber data primer adalah peneliti dapat mengumpulkan data sesuai dengan yang diinginkan karena data yang tidak relavan dapat dieliminasi atau setidaknya dikurangi. Data primer pada penelitian ini adalah hasil angket yang disebarkan kepada anggota DPRD Kota Pekanbaru.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

(3)

Universitas Muhammadiyah Riau

cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran, bagian kedua berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan Pemahaman Regulasi Dewan dalam Pengawasan Keuangan Daerah, bagian ketiga berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan Pengalaman berpengaruh terhadap peran anggota Dewan dalam pengawasan Keuangan Daerah.

Kuesioner yang dikirimkan disertai dengan surat permohonan serta penjelasan tentang tujuan penelitian yang dilakukan. Petunjuk pengisian kuesioner dibuat sederhana dan sejelas mungkin untuk memudahkan pengisian jawaban sesungguhnya dengan lengkap. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara langsung di antarkan ke kantor DPRD Pemerintahan Kota Pekanbaru.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.6.1. Variabel Penelitian

Berdasarkan judul penelitian penulis yaitu “Pengaruh Pengetahuan Anggota DPRD Tentang Anggaran, Pemahaman Regulasi dan Pengalaman terhadap Peran Anggota Dewan Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Pada DPRD Pemerintahan Kota Pekanbaru)”. Ada 3 (tiga) Variabel Independen dalam penelitian ini (Pengetahuan Dewan tentang Anggaran, Pemahaman Regulasi Dewan dalam Pengawasan Keuangan Daerah, Pengalaman anggota Dewan) dan 1 (satu) Variabel Dependen (Pengawasan Keuangan Daerah).

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel independent (variable bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel-variabel dependen (Sugiyono, 2012). Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Pengetahuan Anggota DPRD Tentang Anggaran

Pengetahuan anggota DPRD tentang anggaran yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu persepsi anggota dewan sebagai responden tentang anggaran (RAPBD/APBD), deteksi terhadap pemborosan atau kegagalan dan kebocoran

(4)

Universitas Muhammadiyah Riau

anggaran. instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel pengetahuan anggota DPRD tentang anggaran terdapat 6 (enam) pertanyaan yang diadopsi dari kuesioner penelitian Nurul Fitri Amalia (2013), variabel penelitian ini diukur menggunakan kuesioner dengan cara skala likert, yaitu menggunakan 5 (lima) point SS: Sangat Setuju, S: Setuju, TT: Tidak Tahu, TS: Tidak Setuju, STS:

Sangat Tidak Setuju.

b). Pemahaman Regulasi

Pemahaman regulasi merupakan pemahaman anggota DPRD mengenai peraturan, kebijakan, dan prosedur tentang keuangan daerah. Peraturan, kebijakan, dan prosedur tersebut tertuang dalam Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Daerah dan lain sebagainya. Regulasi tersebut dijadikan sebagai pedoman anggota DPRD dalam melakukan pengawasan keuangan daerah agar berjalan secara efektif dan efesien. Dalam pemahaman regulasi terdapat 6 (enam) pertanyaan yang diadopsi dari kuesioner penelitian Sita Arfi’un Afifah (2016), variabel penelitian ini diukur menggunakan kuesioner dengan cara skala likert, yaitu menggunakan 5 (lima) point SS: Sangat Setuju, S:

Setuju, TT: Tidak Tahu, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju.

c) Pengalaman

Dalam rangka pengawasan keuangan dilingkungan pemerintah daerah ataupun pusat yang dilakukan oleh aparatur pemerintah harus memiliki kualitas sumberdaya manusia yang didukung pengalaman yang memadai dalam menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi berbasis akrual. Pengalaman aparatur pemerintah mendukung terbentuknya keahlian dalam menjalankan penugasan. Disamping itu pengalaman juga akan mempengaruhi tingkat pengetahuan aparatur pemerintah. Semakin banyak pengalaman aparatur pemerintah maka akan semakin tinggi pengetahuan mereka dalam bidang tersebut.

Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel pengalaman anggota DPRD terdapat 4 (empat) pertanyaan diadopsi dari kuesioner penelitian Nurul Fitri Amalia (2013), variabel penelitian ini diukur menggunakan kuesioner dengan skala likert menggunakan 5 (lima) point SS: Sangat Setuju, S: Setuju, TT: Tidak Tahu, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju.

(5)

Universitas Muhammadiyah Riau

1. Variabel terikat (Dependent Variable)

Menurut Sugiyono (2010) varibel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen).

Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengawasan Keuangan Daerah. Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel pengawasan keuangan terdapat 7 (tujuh) pertanyaan diadopsi dari kuesioner penelitian Kartikasari (2012), variabel penelitian ini diukur menggunakan kuesioner dengan skala likert menggunakan 5 (lima) point SS: Sangat Setuju, S: Setuju, TT: Tidak Tahu, TS: Tidak Setuju, STS: Sangat Tidak Setuju.

3.6.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak

Tabel 3.2. Definisi Operasional No. Variabel

Penelitian

Definisi Indikator

1. Pengetahuan dewan tentang anggaran

Persepsi responden tentang anggaran (RAPBD/APBD) dan deteksi terhadap pemborosan atau kegagalan, dan kebocoran anggaran

1. Pengetahuan

penyusunan anggaran.

2. Pelaksanaan anggaran.

3. Mendeteksi adanya pemborosan atau

kegagalan dan

kebocoran anggaran.

2. Pemahaman regulasi

Pemahaman anggota DPRD mengenai

peraturan, prosedur, dan kebijakan tentang keuangan daerah.

1. Pemahaman mengenai peraturan.

2. Pemahaman mengenai prosedur.

3. Pemahaman mengenai kebijakan tentang daerah.

3. Pengalaman Pengetahuan atau keterampilan yang telah diketahui dan dikuasai seseorang yang telah dilakukan selama beberapa waktu tertentu.

1. Pengaruh kinerja.

2. Tingkat keberhasilan pada pekerjaan.

3. Berpartisipasi aktif.

Sumber: Dari Penelitian Terdahulu

(6)

Universitas Muhammadiyah Riau

3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2012) analisis deskriptif statistik adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi dari data yang dianalisis meliputi nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean), standar deviasi, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Latan dan Temalagi, 2013).

3.7.2 Pengujian Kualitas Data 1. Uji Validitas

Ghozali (2012) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada dibawah 0,05.

2. Uji Reliabilitas

Imam Ghozali (2012), menyatakan reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu.

3.7.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal. Salah satu cara melihat normalitas yaitu dengan histogram, yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Kedua, dengan normal probability plot, yaitu distribusi normal

(7)

Universitas Muhammadiyah Riau

akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data akan mengikuti garis diagonalnya.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2012) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.

Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Tolerance mengukur variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance

≥ 0,01 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamataan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik Plot (Scatterplot) antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (cross section).

Penyimpangan asumsi ini biasamya muncul pada observasi yang menggunakan time saries data. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Lebih lanjut lagi, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu.

Menurut Ghozali (2012) uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada peroide-t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Pengujian autokorelasi

(8)

Universitas Muhammadiyah Riau

dilakukan dengan uji durbin watson dengan membandingkan nilai durbin watson hitung (d) dengan nilai durbin watson rabel, yaitu batas atas (du) dan batas bawah (dL).

3.7.4 Uji Regresi Berganda

Model regresi linier berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. Model regresi linier berganda dilakukan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi asumsi.Persamaan regresi linier berganda yaitu :

Y = α + β1X1 + β2X2+ β3X3 + e………(3.1) Keterangan :

Y : Pengawasan Keuangan Daerah

X1 : Pengetahuan Dewan tentang Anggaran

X2 : Pemahaman Regulasi Dewan dalam Pengawasan Keuangan Daerah X3 : Pengalaman berpengaruh terhadap peran anggota dewan dalam

pengawasan keuangan daerah α : Konstanta

β 1 : Slope regresi atau koefisien regresi dari X1 β 2 : Slope regresi atau koefisien regresi dari X2 β 3 : Slope regresi atau koefisien regresi dari X3 e : Kesalahan Residual

3.8 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2012) skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasikan kuantitatif. Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sanusi (2011) Skala Likert adalah skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespon pernyataan yang berkaitan dengan indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang sedang di ukur.

Untuk analisis data kuantitatif, maka jawaban responden diberi skor sebagai berikut:

(9)

Universitas Muhammadiyah Riau

Tabel 3.3. Skor Kuesioner

No. Sikap Responden Skor

1. Sangat Setuju 5

2. Setuju 4

3. Tidak Tahu 3

4. Tidak Setuju 2

5. Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Dari Penelitian Terdahulu

3.9 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen (Prayitno, 2012). Perhitungan analisis regresi linier berganda pada penelitian ini menggunakan software SPSS. Penelitian ini juga menggunakan uji hipotesis. Data diperoleh dari hasil pengumpulan data di atas dapat diproses sesuai dengan jenis data kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan angka metode statistik sebagai berikut:

1. Uji Parsial (Uji t)

Menurut Ghozali (2012) Uji beda t-test digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial. Dasar pengambilan keputusan dalam uji t adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis ditolak. Hipotesis ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima. Hipotesis tidak dapat ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Uji Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2012) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

(10)

Universitas Muhammadiyah Riau

1) Jika nilai F lebih besar dari 4 maka H0 ditolak pada drajat kepercayaan 5%

dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatife, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.

2) Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan F menurut tabel. Bila nilai Fhitung lebih besar dari pada nilai Ftabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2012) koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai determinasi koefisien determinasi adalah antara nol atau satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variable-variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil output SPSS menunjukkan bahwa asumsi normalitas dan homoskedastisitas model persamaan regresi yang dibangun terpenuhi, hal ini ditandai dengan titik-titik observasi yang

Sampel yang digunakan adalah 134 perusahaan dengan jumlah observasi 402 dan teknik analisis yang digunakan adalah uji statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji