Kerisauan pada ibu hamil akan meningkat apabila jadual bersalin semakin hampir, iaitu masuknya trimester ketiga, ibu mula memikirkan proses kelahiran dan keadaan bayi yang bakal dilahirkan. Keresahan ibu hamil berlaku akibat ketakutan dan antara ketakutan yang biasa dialami oleh ibu hamil ialah keresahan dan ketakutan ketika bersalin (Videbeck SL, 2008 dalam Ranita, 2016). Kerisauan ibu hamil berlaku akibat ketakutan dan antara ketakutan yang biasa dialami oleh ibu hamil ialah keresahan dan ketakutan ketika bersalin (Videbeck SL, 2008).
Faktor risiko penyebab kecemasan pada ibu hamil adalah karakteristik ibu yang antara lain pendidikan ibu juga merupakan salah satu faktor yang menentukan kecemasan ibu, hal ini sejalan dengan pandangan Hidayat (2004) bahwa pendidikan pada umumnya mempunyai hubungan yang kuat dengan pengetahuan, dimana pengetahuan, dimana tingkat pendidikan yang tinggi akan membentuk pola kecemasan yang adaptif, karena memiliki coping yang lebih baik. Stresor eksternal merupakan stres yang terjadi dari luar dan memberikan pengaruh baik atau buruk terhadap psikologi ibu hamil. Saat menjalani proses tersebut, ibu hamil sangat membutuhkan dukungan intensif dari keluarga dengan menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
Penyalahgunaan narkoba adalah perilaku yang merugikan dan membahayakan ibu hamil, termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat-obatan atau zat yang merugikan ibu hamil. Obat-obatan yang diberikan pada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin, seperti kelainan anatomi atau cacat pada janin, kelainan fungsi tubuh, gangguan pertukaran zat dalam tubuh. Ibu hamil yang kecanduan narkoba umumnya takut melahirkan bayi cacat, merasa cemas, bingung dan takut akan akibat yang akan dialami bayinya dari penggunaan narkoba tersebut.
Dampak psikologis yang timbul pada ibu hamil adalah terganggunya rasa aman dan nyaman pasien.
Upaya Kecemasan
Menurut (Romauli, 2011), orang tua harus bersiap-siap karena setelah kelahiran bayi banyak terjadi perubahan peran, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan yang baru memiliki anak pertama, persiapannya bisa dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang-orang yang mampu berbagi pengalaman dan memberi nasihat dalam mempersiapkan diri menjadi orang tua. Pendidikan orang tua merupakan suatu proses model untuk membantu orang tua dalam perubahan dan peran ibu hamil.
Pendidikan orang tua bertujuan untuk mempersiapkan orang tua menghadapi tantangan dalam melahirkan anak dan segera menjadi orang tua. Persiapan orang tua harus mencakup kedua calon orang tua yaitu perempuan dan laki-laki serta harus mencakup kehamilan. 27 Manfaat pendidikan bagi calon orang tua antara lain: kesempatan untuk belajar tentang perubahan fisik pada masa kehamilan, persalinan dan setelahnya, untuk mengetahui tentang perubahan psikologis, emosional, intelektual dan perubahan lingkungan yang terjadi selama kehamilan dan kelahiran bayi, untuk memberikan dukungan sosial. dukungan dari orang tua yang mempunyai pengalaman serupa, cara belajar dengan sesama ibu yang baru memiliki anak, membangun rasa percaya diri pada ibu dan laki-laki ketika menghadapi kelahiran dan persalinan.
Respon fisiologis orang yang mengalami kecemasan ringan antara lain sesekali mengalami sesak napas, peningkatan tekanan darah dan detak jantung, cemberut, bibir gemetar, serta mengalami gejala perut. Respon kognitif orang yang mengalami kecemasan ringan adalah memperluas bidang persepsinya, mampu menerima rangsangan yang kompleks, berkonsentrasi pada masalah, dan mampu menjelaskan masalah secara efektif. Respons perilaku dan emosional orang yang mengalami kecemasan antara lain tidak bisa duduk diam, berjabat tangan dengan halus, dan terkadang suara meninggi.
Respon fisiologis orang yang mengalami kecemasan sedang adalah sering sesak napas, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, mulut kering, anoreksia, diare, sembelit, dan gelisah. Respon kognitif orang yang mengalami kecemasan sedang adalah memiliki bidang persepsi yang terbatas, kesulitan menerima rangsangan eksternal, dan fokus pada apa yang menjadi perhatiannya. Respon fisiologis terhadap kecemasan berat antara lain sesak napas, peningkatan detak jantung dan tekanan darah, keringat berlebih, sakit kepala, penglihatan kabur, dan mengalami ketegangan.
Respon kognitif orang yang mengalami kecemasan berat adalah bidang persepsinya sangat sempit dan tidak mampu menyelesaikan masalah. Respon perilaku dan emosi terlihat dari perasaan tidak menentu, verbalisasi yang cepat, dan hambatan. Sedangkan respon kognitif penderita panik merupakan bidang persepsi yang sangat sempit dan tidak mampu berpikir logis.
Alat Ukur/ Instrumen
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil dengan Kecemasan Manjelang Persalinan
Berdasarkan seluruh faktor yang mempengaruhi kecemasan, peneliti memfokuskan pada pengetahuan kehamilan dan dukungan keluarga untuk menurunkan tingkat kecemasan pada ibu hamil. Menurut Jayanti, Adina Fitra (2019) Ibu hamil semakin merasa cemas seiring dengan semakin dekatnya usia kehamilan, semakin dekatnya masa persalinan. Gangguan kecemasan merupakan salah satu bentuk gangguan kecemasan berat yang dapat menyebabkan persalinan prematur pada ibu hamil (Maimunah, 2011).
Dampak lain dari depresi dan kecemasan pada ibu hamil trimester III berhubungan signifikan dengan risiko berat badan lahir rendah (BBLR). Salah satu bentuk olahraga yang dapat membantu ibu hamil merasa nyaman selama hamil atau bahkan saat proses melahirkan adalah prenatal gentle yoga. Yoga lembut prenatal meliputi berbagai jenis relaksasi, penyesuaian postur pernafasan dan meditasi yang dapat dilakukan setiap hari oleh ibu hamil (Susilawati, 2017).
Senam hamil merupakan terapi latihan olah raga yang diberikan kepada ibu hamil untuk mempersiapkan diri baik lahir maupun batin agar melahirkan dengan cepat, aman dan spontan. Menurut Astutik, Vivian & Sutriyani, Titin (2017) dalam Kushartanti (2004) dalam Senam Kehamilan merupakan suatu kegiatan yang dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil. Jika dicermati, gerakan-gerakan senam hamil ternyata memiliki efek relaksasi yang mampu menstabilkan emosi ibu hamil.
Dengan menurunnya kadar hormon penyebab stres, ibu hamil akan merasa rileks dan gejala kecemasan pun berkurang (Domin, 2001). Penelitian yang dilakukan oleh Paker dan Smith (2003) menjelaskan bahwa senam aerobik pada masa kehamilan dapat digunakan sebagai salah satu cara mengurangi stres pada ibu hamil, aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini terkait dengan pengalaman baru ibu hamil dan terbatasnya pengetahuan tentang kehamilan.
Kekhawatiran atau kecemasan pada ibu hamil mempunyai dampak dan pengaruh baik secara fisik maupun psikis baik bagi ibu maupun janin yang dikandungnya. Namun penggunaan musik untuk mengatasi kecemasan pada ibu hamil belum diterapkan atau benar-benar direkomendasikan. Menurut Romdyah & Nugraheni, Nazila (2018), kecemasan yang berlebihan pada ibu hamil akan mengubah keadaan tersebut menjadi masalah klinis yang berdampak pada janin yang dikandungnya.
Bidan harus mampu mengenali gejala kecemasan pada ibu hamil dan menguranginya dengan memberikan penjelasan tentang kehamilan, persalinan, kecemasan serta dampak kecemasan terhadap ibu hamil dan janin. Dukungan emosional sangat diperlukan bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya secara fisik dan mental dalam menghadapi kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses alamiah.
Pathway Ibu Hamil Dengan Kecemasan Menjelang Persalinan Konsepsi