• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa sebagian besar penduduk RW IV Kelurahan Bandengan telah hidup kurang dari 5 tahun. Masyarakat RW IV Kelurahan Bandengan mempunyai pekerjaan sampingan antara lain sebagai nelayan, pedagang/wirausahawan, dan buruh. Dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk RW IV Kecamatan Bandengan (77%) tidak memiliki pendapatan sekunder.

Berdasarkan tabel dan gambar grafik status kepemilikan tanah dapat disimpulkan bahwa status kepemilikan tanah masyarakat RW IV Kecamatan Bandengan adalah mayoritas. Melalui pembagian daftar pertanyaan, masyarakat RW IV Kecamatan Bandengan tidak mengalami kekurangan air bersih dari segi kecukupan air bersih.

TABEL V.3  PEKERJAAN POKOK
TABEL V.3 PEKERJAAN POKOK

Keberadaan Jamban

Kondisi pelayanan air bersih di RW IV Kecamatan Bandengan dapat dikatakan baik dari segi cakupan layanan. Air bersih di RW IV Kelurahan Bandengan telah disediakan oleh PDAM, hampir 90% masyarakat RW IV telah terlayani oleh PDAM dan masih ada yang memanfaatkan sumur artesis untuk menyediakan air bersih. Mengenai kualitas air yang digunakan masyarakat di RW IV, air dari PDAM ini bersih dan jernih tidak pernah mati dan selalu lancar.

Berdasarkan tabel dan gambar grafik di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat RW IV Kelurahan Bandengan secara umum buang air besar di sungai yaitu 87%, urutan kedua masyarakat buang air besar di jamban keluarga yang ada di dalam rumah yaitu 10% dan selebihnya menggunakan jamban umum dan jamban keluarga terpisah tiap rumah sebesar 1%. Dengan menyebarkan daftar soal, ketersediaan MCK di wilayah RW IV Kecamatan Bandengan dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik di bawah ini. Dari tabel dan gambar grafik diatas dapat disimpulkan bahwa di RW IV Kecamatan Bandengan tidak terdapat toilet, khususnya yang digunakan oleh masyarakat.

Minimnya kepemilikan toilet di rumah disebabkan oleh keengganan masyarakat untuk buang air besar di dalam rumah serta kurangnya dana dan lahan untuk membangun toilet.

KELURAHAN BANDENGAN (WC dan SUNGAI) sumber : survei primer 2008

Analisis Persampahan

Dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa tempat penyimpanan sampah yang digunakan masyarakat RW IV Kelurahan Bandengan adalah plastik/ember yaitu 55%, untuk urutan kedua adalah tempat mana saja yaitu 19% jadi tempat sampah atau tong sampah sebesar 13%. , lubang. Sampah di pekarangan sebesar 10% dan yang terakhir adalah tempat sampah biasa sebesar 3%. Upaya pemilahan sampah masyarakat RW IV Desa Bandengan dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik berikut ini. Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di RW IV Kecamatan Bandengan tidak repot memilah sampah yaitu 97%, sedangkan 3% masyarakat melakukan pemilahan sampah.

Berdasarkan pengolahan daftar pertanyaan tersebut maka ditetapkan metode pengolahan sampah masyarakat di RW IV Kelurahan Bandengan, yang terlihat pada tabel dan grafik sebagai berikut. Dari tabel dan gambar grafik di atas dapat disimpulkan bahwa cara pembuangan sampah yang dilakukan oleh masyarakat RW IV Kecamatan Bandengan sebagian besar masyarakat membakar sampah yaitu 45%, setelah itu 40% masyarakat keluar. limbah. sampah, sisanya 13% dan 3% masyarakat menimbun sampah di kebunnya. Berdasarkan pengolahan kuesioner, pembuangan sampah sementara masyarakat RW IV Desa Bandengan ditampilkan pada tabel dan grafik sebagai berikut.

Dari tabel dan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di RW IV Kelurahan Bandengan belum mempunyai tempat pembuangan sampah sementara yaitu sebesar 77%, sedangkan 23% masyarakat menjawab adanya tempat pembuangan sampah sementara. . di Pengadilan Negeri RW IV Bandengan. Sistem pengelolaan sampah yang dilakukan masyarakat di RW IV Kelurahan Bandengan saat ini masih menggunakan sistem pembakaran dan dibuang ke sungai. Petugas Pengumpul Sampah Masyarakat di RW IV Kelurahan Bandengan disajikan pada tabel dan grafik sebagai berikut.

Dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa di RW IV Kelurahan Bandengan tidak terdapat pemulung sebesar 97%, sedangkan masyarakat menyatakan terdapat pemulung sebanyak 3%.

Analisis Saluran Air Limbah/Drainase

Idealnya, saluran pembuangan sampah dari kamar mandi, dapur, laundry di gedung harus dilengkapi dengan pipa udara, tangki penampungan/cadangan kontrol yang terhubung dengan saluran sampah kota. Untuk mengetahui pembuangan sampah dan ketersediaan tempat pembuangan air limbah di RW IV Desa Bandengan akan dianalisis dibawah ini. Berdasarkan pengolahan kuisioner, pembuangan sampah masyarakat di RW IV Kelurahan Bandengan dibedakan menjadi lima jenis pembuangan sampah, yaitu membuang sampah di tanah, menyalurkan ke TPA melalui saluran darat, menyalurkan ke TPA melalui saluran permanen. dan pembuangannya ke sungai melalui saluran tanah.

Laporan Penelitian Hibah Kompetitif 65 Berdasarkan Tabel V.24 dan Gambar 5.28 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pembuangan sampah masyarakat RW IV Kecamatan Bandengan dialirkan ke TPA melalui saluran tanah yaitu sebesar 49%, kemudian yang kedua sebagian dibuang ke sungai melalui saluran tanah yaitu 29%, 12% dibuang ke TPA melalui saluran pembuangan permanen dan 9% sisanya dibuang ke tanah. Ketersediaan saluran air limbah di wilayah RW IV Kecamatan Bandengan disajikan pada tabel dan grafik sebagai berikut. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif 66 Dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa saluran pembuangan limbah di RW IV Kecamatan Bandengan tidak ada sebanyak 68% dan hanya 32% responden yang menjawab ada.

Sedangkan foto (c) menunjukkan saluran drainase tidak berfungsi akibat sedimentasi tanah dan puing-puing (sumber: data primer. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif 67 Di beberapa bagian kawasan yang sudah mempunyai saluran air permanen, kondisinya juga tidak berfungsi. Saluran drainase yang ada umumnya bersifat permanen dan mengikuti jaringan jalan beraspal.

Selain itu, terdapat jaringan drainase permanen, namun kondisinya tertutup tanah. Sebab, kesadaran masyarakat dalam menjaga drainase masih rendah.

GAMBAR 5.28  PEMBUANGAN LIMBAH
GAMBAR 5.28 PEMBUANGAN LIMBAH

Modal Sosial Masyarakat

Berdasarkan tabel dan tampilan grafik di atas terlihat bahwa sebagian besar warga RW IV Kelurahan Bandengan tidak pernah berperan aktif dalam lembaga masing-masing sebesar 44%, kemudian urutan kedua kadang-kadang masing-masing 19%, jarang masing-masing 18 .%, dan yang sering berpartisipasi adalah 13% dan sisanya 6% selalu berperan aktif. Berdasarkan pengolahan daftar pertanyaan, maka bentuk-bentuk kegiatan pada lembaga-lembaga sosial di lingkungan RW IV Kelurahan Bandengan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu pertemuan rutin, arisan, kegiatan keagamaan, kegiatan sosial dan lain-lain. Dari tabel dan gambar grafik di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar kegiatan masyarakat RW IV Kelurahan Bandengan adalah pertemuan rutin yaitu 54%, kemudian urutan kedua adalah arisan yaitu 28%, kegiatan masyarakat 8%. , kegiatan keagamaan. adalah 6% dan sisanya 4% adalah lainnya.

Mayoritas warga RW IV Kecamatan Bandengan tidak pernah berpartisipasi, kadang-kadang dan jarang berperan aktif dalam lembaga ini. Melalui pembagian daftar pertanyaan, saran permasalahan sanitasi lingkungan di lingkungan RW IV Kecamatan Bandengan dapat dilihat pada tabel dan gambar grafik di bawah ini. Berdasarkan tabel dan gambar grafik di atas dapat disimpulkan bahwa di RW IV Kelurahan Bandengan belum pernah ada penyuluhan masalah sanitasi lingkungan yaitu 72% sedangkan 28% masyarakat menyatakan pernah ada penyuluhan masalah sanitasi lingkungan.

Dengan menyebarkan daftar pertanyaan, pelatihan sanitasi lingkungan di lingkungan RW IV Kecamatan Bandengan dapat dilihat pada tabel V.30 dan gambar 5.35. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif 72 Tabel dan grafik terkait pelatihan yang dilakukan di Bandengan menunjukkan bahwa di RW IV Kelurahan Bandengan mayoritas responden menjawab belum pernah ada pelatihan terkait masalah sanitasi lingkungan (81%), sedangkan 19% Masyarakat mengatakan ada pelatihan tentang sanitasi lingkungan. Dengan menyebarkan daftar pertanyaan, Anda dapat mengetahui kondisi perumahan terkini di kawasan RW IV Kecamatan Bandengan pada tabel dan gambar grafik di bawah ini.

Dari tabel dan gambar grafik di atas terlihat sebagian besar masyarakat merasa nyaman dengan kondisi perumahan di RW IV Kelurahan Bandengan saat ini (85%).

Kesehatan Masyarakat

  • Jenis Penyakit Yang Sering Diderita
  • Kaitan Kondisi Lingkungan Dengan Penyakit Yang Diderita
  • Kebiasaan Berobat
  • Penyuluhan Tentang Masalah Kesehatan

Meski kondisi kehidupannya terlihat memprihatinkan, namun masyarakat merasa nyaman dengan lingkungan tersebut karena sudah terbiasa, namun ada juga yang merasa terpaksa karena tidak punya pilihan lain. Berdasarkan tabel dan gambar grafik di atas terlihat bahwa penyakit yang paling banyak diderita warga RW IV Kecamatan Bandengan adalah batuk sebesar 59%, kemudian flu sebesar 19%, diare sebesar 13%. , sebagian lainnya 5% dan sisanya 4% merupakan penyakit kulit. Dengan membagi daftar pertanyaan, hubungan kondisi lingkungan dengan penyakit yang diderita masyarakat RW IV Kelurahan Bandengan dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.

Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel dan grafik di atas, terlihat masyarakat meyakini tidak ada hubungan antara kondisi lingkungan dengan penyakit yang diderita masyarakat (64%). Dengan membagi daftar pertanyaan tersebut, Anda dapat melihat kebiasaan kesehatan warga RW IV Kelurahan Bandengan pada tabel dan gambar grafik berikut. Dari tabel dan gambar grafik di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di RW IV Kelurahan Bandengan berobat ke Puskesmas yaitu 94%, 5% ke Rumah Sakit, dan 1% masyarakat yang berobat. di dokter.

Dengan menyebarkan daftar pertanyaan, Anda dapat melihat saran permasalahan kesehatan di RW IV Kelurahan Bandengan pada tabel dan gambar grafik di bawah ini. Berdasarkan gambar dan tabel terlihat bahwa di RW IV Kelurahan Bandengan penyuluhan masalah kesehatan sebesar 77%, sedangkan 23% masyarakat menyatakan belum pernah dilakukan penyuluhan masalah kesehatan.

Pemahaman/Persepsi, Sikap dan Peran Serta Masyarakat

  • Pemahaman/Persepsi Masyarakat terkait dengan Sanitasi Lingkungan
  • Preferensi Masyarakat
  • Peranserta Masyarakat dan Faktor Pengaruh

Selama ini warga buang air besar di sungai atau laut yang menurut mereka lebih praktis dibandingkan menggunakan toilet di dalam rumah. Hal ini muncul karena toilet di dalam rumah dan septic tank di sekitar rumah merupakan hal yang menjijikkan. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif 80 sehingga buang air besar di sungai atau di kolam yang jauh dari rumah merupakan pilihan terbaik dalam budaya masyarakat Bandengan.

Bagi masyarakat nelayan, pembakaran sampah kering (pengolahan sampah di lokasi) merupakan hal yang belum lazim dilakukan. Pengetahuan masyarakat tentang rumah/lingkungan sehat adalah rumah/lingkungan yang bersih dan tidak berantakan. Laporan Penelitian Hibah Kompetitif 82 Kendala yang dihadapi saat ini dalam menjaga keindahan lingkungan adalah masalah pendanaan, karena kalau bicara kontribusi (sukarela, atau rutin bulanan, harian) baik untuk kegiatan fisik maupun untuk kegiatan keagamaan, mungkin dari 10 orang yang Hanya 3 atau 4 orang diminta berkontribusi.

2.000,00 (untuk membeli rokok) namun respon tiap RT berbeda-beda sehingga ada warga yang bersedia membayar iuran dan ada pula yang tidak. Karena masih awamnya buang air besar di toilet dan belum paham cara mengosongkan toilet yang penuh, serta adanya “pantangan-pantangan yang ada di masyarakat”, masyarakat lebih memilih buang air besar di sungai dibandingkan di dalam rumah. Kendala dalam menjaga kebersihan lingkungan saat ini adalah masalah pendanaan, karena kalau bicara soal iuran (sukarela, bulanan atau harian) baik untuk kegiatan fisik maupun keagamaan, mungkin dari 10 orang yang dimintai sumbangan hanya 3 atau lebih. Hanya 4 orang yang bersedia berkontribusi.

Laporan Penelitian Hibah Kompetitif 84 Pemahaman akan pentingnya peningkatan dan pemeliharaan kualitas lingkungan hidup mulai ditanamkan.

Gambar 5.42. Suasana Kegiatan Penjaringan Aspirasi Masyarakat melalui FGD
Gambar 5.42. Suasana Kegiatan Penjaringan Aspirasi Masyarakat melalui FGD

Referensi

Dokumen terkait