52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir mengenai analisis potensi instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai pemanfaatan lahan pada rooftop gedung kantor Bank BNI Balikpapan Permai dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Hasil Perbandingan Simulasi berdasarkan standart test condition (STC) panel surya dengan Spesifikasi Nameplate Panel Surya untuk pengujian nilai Pmax, Vmp, Imp, dan Pmax berdasarkan simulasi secara berturut-turut adalah 39,097 V; 10,491 A; dan 410 W. Sedangkan nilai Vmp, Imp, dan Pmax berdasarkan nameplate secara berturut-turut adalah 39,1 V; 10,49 A;
410,159 W. Didapatkan nilai error dari hasil perbandingan Vmp sebesar 0,26%, Imp sebesar 0,1%, Pmax sebesar 0,03%. Pada perubahan nilai masukan iradiasi matahari yang bervariasi diketahui semakin nilai kecil nilai iradiasi yang diterima maka semakin kecil pula nilai arus yang dikeluarkan oleh panel surya. Sedangkan pada perubahan nilai temperatur yang diterima oleh panel surya semakin kecil maka nilai tegangan yang dikeluarkan panel surya semakin besar.
2. Hasil perhitungan yang diperoleh pada rangkaian seri, rangkaian parallel, dan rangkaian seri parallel yang membentuk suatu array. Dari hasil perhitungan pada rangkaian seri diperoleh nilai tegangan total sebesar 117,3 V, kemudian dari hasil perhitungan pada rangkaian parallel diperoleh arus total sebesar 83,92 A. Apabila diakumulasikan dengan persamaan daya maka diperoleh nilai daya total suatu array sebesar 9843,816 W.
3. Perancangan sistem PLTS di Gedung Bank BNI Balikpapan Permai memiliki dua input array berdasarkan Inverter yang digunakan. Pada masing-masing array, panel surya dirangkai seri sebanyak 3 buah untuk mencapai syarat tegangan input (Voc) panel surya yang tidak boleh lebih dari 145 VDC. Lalu di rangkai secara paralel sebanyak 4 kali sehingga
membentuk suatu array
53 yang berisi 12 panel surya, begitu pula untuk array selanjutnya. Total daya keluaran panel surya pada perancangan PLTS di Gedung Bank BNI Balikpapan Permai mencapai 9,84 kW, dimana masing-masing panel surya yang digunakan memiliki spesifikasi daya keluaran maksimal 410 Wp dan berjumlah 24 buah. Kemudian jumlah baterai yang digunakan sebanyak 7 bank atau setara dengan 28 buah baterai dan inverter berjumlah 1 buah dengan kapasitas maksimal keluaran sebesar 7 kW.
4. Hasil pengujian simulasi berdasarkan data iradiasi matahari dan temperatur BMKG Kota Balikpapan didapatkan total daya bulan November pada pukul 07.00 AM sampai dengan pukul dan 17.00 PM secara berturut-turut sebesar 1032W; 3216W; 5208W; 6336W; 6192W; 7920W; 6840W; 5760W;
4725W; dan 3000W. Sedangkan total daya bulan Desember pada pukul 07.00 AM sampai pukul 17.00 PM secara berturut-turut sebesar 528W;
1848W; 3240W; 4725W; 6000W; 6792W; 7032W; 6504W; 4800W;
3048W; dan 1152W.
5. Total biaya awal yang dibutuhkan dalam perancangan sistem PLTS yaitu sebesar Rp 168.300.000 yang terdiri dari 24 buah panel surya dengan biaya sebesar Rp 1.900.000, 28 buah baterai atau 7 bank dengan harga 2.150.000, 1 buah inverter dengan harga 37.500.000 serta biaya instalasi PLTS dalam 1 kali pemasangan yaitu sebesar 25.000.000.
6. Hasil analisis penelitian tugas akhir menunjukkan bahwa perancangan PLTS di Gedung Bank BNI Balikpapan Permai berpotensi untuk direalisasikan meskipun dalam keadaan cuaca yang berubah-ubah karena sistem PLTS memiliki total daya yang lebih besar dibandingkan total daya pemakaian di Gedung Bank BNI. Pada bulan November didapatkan nilai total daya keseluruhan (rata-rata/hari) sebesar 50,784kW, sedangkan pada bulan Desember didapatkan nilai total daya keseluruhan (rata-rata/hari) sebesar 45,696 kW, berdasarkan hasil pengujian membuktikan bahwa hasil pada bulan November maupun Desember terbukti memiliki daya total yang lebih besar dibandingkan daya pemakaian BNI yang bernilai 33kW dalam sehari dan memiliki surplus daya sebesar 12,696 kW – 17,784 kW.
54
5.2 Saran
1. Perancangan PLTS pada tugas akhir ini dapat diajukan untuk direalisasikan pada masa mendatang.
2. Potensi matahari di daerah Kalimantan cukup baik, sehingga dapat diimplementasi di Gedung perkantoran lainnya untuk perngurangan pemakaian listrik konvensional serperti batu bara.
55 Halaman ini sengaja di kosongkan
