• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

89 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Gambaran Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi Jalan Kaki Sehat (JKS) Di Desa Ampeldento dapat disimpulkan bahwa terapi jalan kaki sehat (JKS) yang dilakukan pada lansia hipertensi tingkat 1 dan 2 selama 15-30 menit pada pagi hari dilakukan 3x dalam 1 minggu selama 1 bulan memberikan dampak penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik.

1. Pada subjek yang jarang melakukan aktivitas fisik, semula hipertensi tingkat 2 setelah dilakukan terapi jalan kaki sehat turun menjadi pra- hipertensi dan subjek yang rajin melakukan aktivitas fisik, semula dari hipertensi tingkat 1 turun menjadi pra-hipertensi

2. Setelah dilakukan terapi terapi jalan kaki sehat (JKS) tekanan darah sitolik subjek mengalami penurunan yaitu, pada subjek yang jarang melakukan aktivitas mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 42 mmHg dan pada subjek yang rajin melakukan aktivitas mengalami penuruann tekanan darah sistolik sebesar 35 mmHg

3. Setelah dilakukan terapi terapi jalan kaki sehat (JKS) tekanan darah diastolik subjek mengalami penurunan yaitu, pada subjek yang jarang melakukan aktivitas mengalami penurunan tekanan darah diastolik

(2)

90

sebesar 20 mmHg dan pada subjek yang rajin melakukan aktivitas mengalami penurunan tekanan darah sistolik sebesar 16 mmHg.

Hal yang perlu diperhatikan selama jalannya terapi jalan kaki sehat agar hasil lebih maksimal adalah pemicu naiknya tekanan darah seperti pola makan yang kurang tepat dan pola tidur yang tidak cukup bagi subjek penelitian.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Gambaran Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Terapi Jalan Kaki Sehat (JKS) Di Desa Ampeldento, maka saran yang dapat diasampaikan oleh peneliti:

5.2.1 Bagi Responden

Bagi responden agar melakukan terapi jalan kaki sehat (JKS) secara rutin dalam kehidupan sehari-hari minimal 3x seminggu sesuai SOP, agar menurunkan hipertensi dan menstabilkan tekanan darah serta mengajarkan terapi tersebut kepada lansia penderita hipertensi lainnya. Terapi ini bisa dilakukan untuk penderita hipertensi ringan maupun berat dan lebih efektif jika diimbangi dengan pola makan dan pola tidur yang baik. Responden yang belum pernah melakukan aktivitas fisik yang berat sebelumnya tidak harus dipaksakan untuk memenuhi kriteri waktu dan jarak yang telah ditentukan, bisa dilakukan secara bertahap dan terus ditambah intensitasnya setiap terapi.

(3)

91

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini sebaiknya mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi terkait dengan terapi jalan kaki serta menggunakan alternatife terapi nonfarmakologi lain untuk dikombinasikan dengan terapi jalan kaki agar memberikan hasil yang maksimal dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

5.2.3 Bagi Perawat sebagai Tenaga Kesehatan

Diharapkan setelah dilakukan penelitian ini, dapat memberikan gambaran kepada perawat tentang keluarga yang memiliki anggota keluarga penderita hipertensi sehingga perawat dapat menentukan terapi yang tepat dan lebih baik bagi anggota keluarga yang menderita hipertensi khususnya lansia.

5.2.4 Bagi Institusi

Hasil dari penelitaian ini dapat dijadikan referensi dalam ilmu keperawatan khususnya ilmu keperawatan mengenai upaya penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi, sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca dan mahasiswa prodi D-III Keperawatan Malang serta bisa digunakan sebagai bahan literature penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan mengenai perubahan insomnia pada lansia setelah diberikan terapi rendam kaki dengan air hangat dapat disimpulkan bahwa ada

Tabel 2 : Distribusi frekuensi tekanan darah sesudah diberikan terapi rendam air hangat pada kaki pada lansia penderita hipertensi Tekanan Darah N Mean mmHg SD mmHg Mini mal Maxi

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan gambaran pencegahan hipertensi yang meliputi keteraturan olahraga, pengaturan diet, kontrol rutin tekanan darah, pola hidup sehat, dan

3.3 Populasi, Sampel, dan Sampling 3.3.1 Populasi MENGOBSERVASI Tekanan darah sebelum dilakukan terapi relaksasi autogenik MENGOBSERVASI Tekanan darah sesudah dilakukan terapi

Manfaat praktis atau aplikatif Hasil penelitian tentang gambaran pola konsumsi, aktivitas fisik, status gizi dan tekanan darah pasien hipertensi lansia rawat jalan di puskesmas

Berdasarkan hal-hal tersebut maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang diet hipertensi dan pola makan terhadap tekanan darah penderita hipertensi di

Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah yang telah dilakukan sebanyak 8 kali dalam 4 minggu menunjukkan tekanan darah sesudah melakukan senam Ling Tien Kung pada subjek 1 turun

Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Konseling Gizi Tekanan Darah Rata-rata Kategori Minimal Maksimal p Pretest Ringan 140/90 ringan 170/100 sedang 0,16 Posttest Ringan