• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PERSEMBAHAN HASIL KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB V PERSEMBAHAN HASIL KARYA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

122

PERSEMBAHAN HASIL KARYA

5.1. Proses Kerja Penulis Naskah

Penulis naskah adalah seseorang yang menemukan ide mencari serta mengumpulkan data-data yang sedang di gemari dan menarik dari berbagai media atau langsung terjun ke lokasi kejadin, setelah ide yang didapatkan penulis naskah dapat menuangkannya dalam sebuah tulisan. Sedangkan menurut (Latief dan Utud, 2015 :128) mengatakan “Kreatif (creative) adalah istilah yang di gunakan untuk produksi siaran televisi hiburan nondrama, yaitu orang yang bertugas mencari ide, mengumpulkan fakta atau data, menuangkan dalam bentuk konsep, naskah, rundown, dan medampingi pengisi acara dalam pelaksanaan produksi.”

5.1.1. Pra Produksi

Pada masa pra produksi penulis naskah lebih banyak mencari-cari dan mengumpulkan data atau topik, sehingga mendapatkan ide yang menarik dan menciptkan naskah yang baik. Diperjelas oleh (Latief dan Utud, 2015 :129) Karena masih dalam rangka persiapan siaran, tugas kreatif tidak hanya melakukan riset dan survei, juga aktif berdiskusi, mendengarkan lagu-lagu, menonton VHS (waktu itu belum ada VCD,DVD), membuat konsep program, menuangkannya dalam bentuk naskah, rundown, dan menghubungi para talent dan perfomer.

(2)

Pada masa pra produksi penulis naskah mempersiapkan hal-hal berikut ini:

1. Ide cerita

Menurut (Latief dan Utud, 2015:73) “ide adalah dasar utama untuk memproduksi program siaran khususnya program nondrama, tanpa adanya ide, tahapan perencaan produksi berikutnya tidak dapat dilaksanakan.” Dapat dikatakan ide merupakan pondasi awal dalam membuat sebuah naskah, dimana sebisa mungkin penulis membuat ide yang sekreatif mungkin agar dapat membuat cerita yang menarik. Penelitian penulis disini memilih program non- drama jenis magazine show dengan judul “Bedah Film.”, dimana disini penulis mereview dari film-film yang telah ditonton oleh banyak masyarakat di Indonesia.

2. Riset

Diperlukannya riset adalah untuk mendapatkan data-data untuk menunjang dalam pembuatan naskah, riset yang dilakukan penulis adalah mencari film- film yang mendapatkan banyak perhatian di masyarakat.

3. Syinopsis

Syinopsis menurut (Hidajanto Djamal, 2014:118) “Merupakan gambaran secara ringkas dan tepat tentang tema atau pokok materi yang akan di kerjakan”.

Dapat dikatakan perlu di buatnya synopsis untuk membantu supaya ide cerita yang telah didapatkan ditulis terdahulu secara ringkas agar dapat di buatnya naskah secara jelas dan sesuai dengan materi yang akan diambil.

(3)

4. Treatmemnt

Treatment merupakan synopsis yang telah dikembangkan sehingga penulisan naskah untuk program acara akan lebih mudah untuk di pahami dan dibayangkan. Menurut (Hidajanto Djamal, 2014:118) sendiri treatment

“Merupakan uraian ringkas secara deskriptif (bukian tematis), maka yang di kembangkan dari syinopsis adalah bahasa visual tentang suatu episode cerita atau ringkasan dari rangkaian suatu peristiwa”.

5. Scenario

Scenario Menurut (Hidajanto Djamal, 2014:118) “Penulis naskah produksi atau scenario harus bersifat operasional karena di gunakan sebagai panduan tidak saja kerabat kerja (crew), tetapi juga pemain dan pendukung lain yang terlibat.

Penulisan scenario pada dasarnya menggambarkan sekaligus menyuarakan apa yang ingin disampaikan”. Dibuatnya scenario akan lebih memudahkan menyampaikan program seperti apa yang di buat kepada tim kru dan juga para talent yang terlibat. Dalam acara ini scenario lebih pada pembuatan Voice Over yang di gunakan dalam program magazine show “Bedah Film”.

5.1.2. Produksi

Dalam program Magazine show Bedah Film, terinspirasi dari program acara On The Spot dimana hanya menampilkan potongan-potongan gambar yang sesuai dengan tema dan diberikan penjelasan oleh VO. Disini penulis juga memilki konsep yang sama dimana penulis akan menampilkan gambar-gambar dari review film yang di berikan dan sebagai pendukung akan di berikan animasi serta VO, untuk itu

(4)

saat produksi penulis menemani editor untuk memantau apakah VO sesuai dengan gambar yang dijelaskan.

Pada pembuatan penulis membantu editor mencari gambar-gambar dan mencari animasi serta membuat animasi untuk mendukung naskah Voice Over yang telah dibuat.

5.1.3. Pasca Produksi

Saat masa produksi penulis naskah dan editor melakukan evaluasi Bersama- sama untuk melihat apakah ada kesalahan teknis dan sebagai pembelajaran di kemudian hari. Pada tahap pengeditan penulis naskah akan selalu mendampingi editor agar lebih mudah menyusaikan naskah Voice Over saat ada gambar yang tidak sesuai.

Pada tahapan ini penulis membutuhkan akan ketelitian agar program acara yang di buat layak untuk ditayangkan, lalu penulis naskah menyesuaikan apakah script VO yang di buat sudah sesuai dengan gambar yang diambil, agar sesuai dengan apa yang akan divisualisasikan. Selain itu melihat kembali rundown dan harus di perbaiki kembali untuk durasi dan isi dari konten agar sesuai dengan apa yang di harapkan.

5.1.4. Peran dan Tanggung Jawab Penulis Naskah

Peran dan tanggung jawab penulis sebagai penulis naskah dalam tim produksi adalah, pembuatan konsep, mencari ide, pembuatan treatment, script dan rundown, dimana semu tahapan tadi adalah pembuatan konsep yang telah di lakukan pada pra produksi sehingga akan dibutuhkan pada saat produkasi dan pasca produksi.

(5)

Selain itu penulis juga harus terus perdampingan dengan editor, dimana saat adanya perubahan VO atau gambar yang kurang sesuai penulis bisa langsung mendiskusikannya dan dapat segera penulis perbaiki agar waktu pembuatan program acara ini tidak berlangsung lama. Dalam pembuatan karya ini juga penelus bertanggung jawab dalam mensinkronisasikan antara gambar dan VO agar sesuai dan mencari-cari kekurangan dari gambar-gambar yang diperlukan.

Adapun yang di lakukan penulis naskah adalah.

1. Penulis menuangkan ide yang telah disetuji bersam-sama lalu di bantu tim produksi untuk mengembangkan ide tersebut sehingga mendapatkan konsep yang sesuai dan menarik.

2. Dari ide dan konsep yang telah dimatangkan maka terbentuklan program acara yang magazine show yang berjudul “Bedah Fil m” dimana penulis membuat synopsis singkat yang nantinya akan menjadi gambaran untuk mendapatkan potongan-potongan film yang dibutuhkan.

3. Penulis naskah membuat scrift Voice Over, lalu mendiskusikan kembali dengan kru sehingga dapat lasngusng di perbaiki lagi.

4. Penulis naskah bertanggung jawab menemani editor, dimna saat editor membutuhkan baha-bhan dalam pembuatan karya penulis naskah bisa langsung membatu mencarinya.

5.1.5. Proses Penciptaan karya

Pada program non drama Magazine Show dengan penulis berikan judul

“Bedah Film” dimana dalam program acara ini penulis membahas film -film yang telah ditayangkan. Pada awalanya penemuan ide ini adalah setelah menonton program acara On The Spot dimana hanya menyangkan beberapa potongan yang

(6)

ada sebelumnya dan di bantu dengan VO agar penjelasnnya sesui dengan visualisai dari gambar tersebut dan dalam program acara ini tidak membutuhkan produksi dilapangan diamana produksi hanya di lakukan saat pengeditan.

Dari sinilah penulis memiliki ide untuk membuat program acara yang simple dengan low budget namun dapat dinikmati oleh penonton. Setelah medapatkan ide tentang format acara, penulis melanjutkan ke tahap mencari film-film yang akan di bedah. Setelah mendiskusikan dengan kru lainnya penulis tertarik untuk membedah film Sexy Kilers hasil karya rumah produksi Wacthdoc dimana film tersebut telah mencuri banyak perhatian masyarakat banyak.

Film Sexy Killers awalnya hanya ditayangkan di berbagai kota-kota dengan cara nobar bereng kemudian watchdoc mengunggahnya di youtube dan mendapatkan berbagai respon di masyarakat. Banyaknya yang membicarakan tentang ini dari film ini yang berani sehingga membuat penulis ingin membedah film ini. Pada tahap awal penulis menonton film ini sampai selesai dan mencatat bagian-bagian atau topik yang penting dalam film tersebut. Tahap kedua penulis mencari data-data yang berhubungan dengan film tersebut. Lalu ketiga penulis mencari gambar-gambar pendukung dan membuat Voice Over.

Lalu penulis mendiskusikannya Bersama editor untuk memilih-milih gambar dan data yang dapat digunakan dan cocok dengan VO yang telah di buat.

Diakhir program acara ini juga menampilkan beberapa tanggapan yang di berikan oleh masyarakat setelah menonton Film Sexy Killers.

(7)

5.1.6. Kendala Produksi Dan Solusi

Setiap dalam satu tim pasti memiliki kendala yang harus dihadapi masing masing, dalam hal ini baik penulis maupun tim memiliki beberapa kendala salah satunya sebagai berikut :

1. Dalam mencari ide penulis sulit untuk menentukan ide yang menarik dan dapat di terima oleh penonton.

2. Saat tahap konsep penulis sulit menemukan nama acara yang sesuai dengan acara yang ingin diambil. Solusi yang diambil penulis adalah berduskusi dengan tim agar bisa menemukan nama acara yang sesuai.

3. Tim penulis kesulitan mencari data-data valid yang berkaitan dengan film Sexy Killers.

4. Banyaknya revisi saat pembuatan Voice Over dan kesulitan dalam menentukan gambar-gambar atau animasi yang dapat mewakili naskah VO.

5. Banyaknya revisi pada saat editing karena banyak kekurangan pada gambar dan pada naskah VO.

5.1.7. Lembar Kerja Penulis Naskah 1. Konsep Penulisan Naskah

Awal muncul dan berkembangnya konsep dari penulis adalah terinspirasi dari On The Spot dan beberapa vidio lokal di dunia maya, selain itu penulis juga dibantu oleh tim dalam penyusunan konsep ini dengan menggabungkan beberapa ide dan mengembangkannya bersama sehingga terciptanya konsep Bedah Film ini secara lebih menarik.

(8)

Bedah Film merupakan tayangan non drama yang berformat magazine show yang memiliki durasi kurang dari 10 menit per episodenya.

Bedah Film adalah acara untuk mengetahui film-film yang sedang menarik minat di kalangan masyarakat dan memberikan informasi kepada penonton film-film yang menarik. Bukan hanya itu Bedah Film membahas sedikit tentang film yang akan di angkat.

Film yang dipilih dalam program acara Bedah Film adalah film Sexy Killers dimana film tersebut menarik minat menonton masyarakat, film ini sendiri merupakan jenis documenter dimana menggambarakan industry pertambangan batubara yang ada di Indonesia.

(9)

2. Naskah VO

Sexy Killers, film yang cukup berani, dimana mengangkat isu sensitive mengenai industri batubara, penguasaha-pengusaha di dalamnya memeliki keterkaitan dengan pemilu 2019. Dokumenter ini, digarap oleh rumah produksi Watchdoc, yang setelah di unggah di youtube mendapatkan banyak tanggapan dari netizen baik positif maupun negative.

Mari kita lihat, dalam film ini banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh industri batubara, diantaranya merusak berbagai sumber pangan, kurangnya air bersih, rumah-rumah yang rusak, dan bekas-bekas lubang galian batubara yg tidak di reklamasi, akibatnya banyak warga sekitar jatuh kedalam lubang galian.

Tercatat, secara nasional pada tahun 2014-2018 menelan korban sebanyak115 jiwa. Bukan hanya itu polusi yang dakibakan dari pembakaran PLTU mengandung banyak senyawa beracun, dimana berdampak buruk bagi kesehatan warga disekitarnya. hasil peneletian dari universitas Harvard, sebanyak 6500 jiwa/tahun, meninggal dini akibat dari polusi PLTU batubara.

Dalam film ini, salah satu permasalahan utamanya, adalah pengusaha2 dari industri batubara tidak mengikuti aturan untuk menutup kembali lubang-lubang bekas galian. Sedangkan indistri batubara memiliki keuntungan yang besar. bisa kita lihat dalam grafik ini, terlihat angka sebelah kiri adlah jumlah batubara yang di ekspor sedang angka satunya adalah keuntungan yang di peroleh. pada tahun 2018 ekspor batubara mendapatkan keuntungan mencapai 18 M.

Lalu dengan banyaknya keuntungan itu, kenapa masih banyak pengusaha yang tidak mengikuti aturan untuk menutup kembali bekas galian tambang.

Akibat dari film ini mengakibatkan banyak isu yang berkembang dimasyarakat mengenai pemilu. ini mungkin ada kaitannya antara para pengusaha batubara dengan capres dan cawapres yang maju di pemilu tahun ini.

Luhut Binjar panjahitan, Fachrul Razi, suaidi marabessy,Oesman Sapta Oeadang, Andi Sayamsudin Arsyad, Hary Tanoesoedibjo, Jusuf Kalla, merupakan bagian dari pembisnis batubara yang ada di lingkaran kubu Jokowi- ma’ruf amin, sedangkan di kubu Prabowo-sandi adalah pemain lama di industri tambang dan energi, lalu di tim BPN (Badan pemenang nasional) Prabowo-sandi

(10)

ada Hashim Djodjohadikusomo dan Ferry Mursyidan Baldan. Mungkinkah, ini yang menyebabnya masyarakat bingung untuk menenentukan pilihan capres tahun ini, karena apapun yang dijanjikan, ini hanyalah lingkaran permainan para penguasa untuk terus memajukan bisnisnya. sementara masyarakat yang terus terkena dampaknya akibat dari eksploitasi, lagi?

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

“Naskah V.O

Production Company : UBSI Producer : Tresna N.M. Sucika Project Title : Bedah Film Editing : Dwi Abdul Malik Duration : 8 Menit

Tabel V.1 Naskah V.O

VISUAL AUDIO

BARS AND TONE LOGO BSI PROGRAM ID COUNTING LEADER

Opening

Animasi. 00:00:48-00:01:10 Sexy Killers, film yang cukup berani, dimana mengangkat isu sensitive mengenai industri batubara,penguasaha-pengusaha didalamnya memeliki keterkaitan dengan pemilu 2019.

Screenshoot Youtube Whatcdoc.

00:01:10-00:01:24 Dokumenter ini, digarap oleh rumah produksi Watchdoc, yang setelah di unggah di youtube mendapatkan banyak tanggapan dari netizen baik positif maupun negative.

Animasi Dampak industry batubara.

00:01:24-00:01:44 Mari kita lihat, dalam film ini banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh industri batubara, diantaranya merusak berbagai sumber pangan, kurangnya air bersih, rumah- rumah yang rusak, dan bekas-

(11)

bekas lubang galian batubara yg tidak di reklamasi.

Cortesy of youtube : Watchdoc Image.

00:01:44-00:01:55 akibatnya banyak warga sekitar jatuh kedalam lubang galian.

Tercatat, secara nasional pada tahun 2014 - 2018 menelan korban sebanyak 115 jiwa.

Animasi hasil pembakaran PLTU.

00:01:55-00:02:13 Bukan hanya itu polusi yang dakibakan dari pembakaran PLTU mengandung banyak senyawa beracun, dimana berdampak buruk bagi kesehatan warga disekitarnya. hasil peneletian dari universitas Harvard, sebanyak 6500 jiwa/tahun, meninggal dini akibat dari polusi PLTU batubara.

Cortesy of youtube : Watchdoc Image.

00:02:13-00:02:29 Dalam film ini, salah satu permasalahan utamanya, adalah pengusaha2 dari industri batubara tidak mengikuti aturan untuk menutup kembali lubang- lubang bekas galian. Sedangkan indistri batubara memiliki keuntungan yang besar.

Cortesy of

databoks.katadata.co.id

00:02:29-00:02:49 bisa kita lihat dalam grafik ini, terlihat angka sebelah kiri adlah jumlah batubara yang di ekspor sedang angka satunya adalah keuntungan yang di peroleh.

pada tahun 2018 ekspor batubara mendapatkan keuntungan mencapai 18 M.

Cortesy of youtube : Watchdoc Image.

00:02:49-00:02:58 Lalu dengan banyaknya keuntungan itu, kenapa masih banyak pengusaha yang tidak mengikuti aturan untuk menutup kembali bekas galian tambang.

Animasi dampak dari film.

00:02:58-00:04:05 Akibat dari film ini mengakibatkan banyak isu yang berkembang dimasyarakat mengenai pemilu. ini mungkin ada kaitannya antara para pengusaha batubara dengan capres dan cawapres yang maju di pemilu tahun ini. Luhut Binjar

(12)

panjahitan, Fachrul Razi, suaidi marabessy,Oesman Sapta Oeadang, Andi Sayamsudin Arsyad, Hary Tanoesoedibjo, Jusuf Kalla, merupakan bagian dari pembisnis batubara yang ada di lingkaran kubu Jokowi- ma’ruf amin, sedangkan di kubu Prabowo-sandi adalah pemain lama di industri tambang dan energi, lalu di tim BPN (Badan pemenang nasional) Prabowo-

sandi ada Hashim

Djodjohadikusomo dan Ferry

Mursyidan Baldan.

Mungkinkah, ini yang menyebabnya masyarakat bingung untuk menenentukan pilihan capres tahun ini, karena apapun yang dijanjikan, ini hanyalah lingkaran permainan para penguasa untuk terus memajukan bisnisnya.

sementara masyarakat yang terus terkena dampaknya akibat dari eksploitasi, lagi?

Wawancara masyarakat 00:04:05-00:06:54 -- CREDIT TITLE Behind The Scene 5.2. Analisis Hasil Karya

Pada program magazine “Bedah Film” merupakan program acara tentang mengangkat film yang berbeda-beda di setiap episodenya, dimana film ini akan di jelaskan kembali dan memeberikan review tentang film tersebut. Film yang diambil adalah film Sexy Killers dimana cerita singkat di film ini adalah dampak yang di hasilkan dari industry batubara.

Tugas penulis naskah sendiri adalah mengembangkan ide menjadi sebuah naskah, dimana dalam acara program “Bedah Film” penulis tidak membuat naskah seperti umunnya disini penulis hanya membuat naskah Voice Over (Pengisi Suara)

(13)

agar dari naskah tersebut dapat di pilih visualisasi apa saja cocok untuk tema yang di bawakan.

Karya ini di buat untuk menunjang dan membantu dalam penelitian yang sedang peneliti lakukan, adapaun judul penelitian tersebut adalah “Pengaruh Tayangan Film Sexy Killers Terhadap Pengambilan Keputusan Masyarakat pada Pemilu 2019”.

Referensi

Dokumen terkait

Graph of flood discharge design of HSS Snyder Figure 8 Graph of flood design Hydrograph of Nakayasu Synthesis Unit, Limantara and Snyder Q2 Table 11.Results of Flood Debit calculation