• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB VI "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

97

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian biaya operasional dan kelayakan investasi KRL Yogyakarta dengan menggunakan PM No 17 tahun 2018 diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan perhitungan biaya operasional kereta listrik Yogyakarta – Palur diperoleh perhitungan hasil biaya operasional KRL Yogyakarta dengan biaya Rp10.268.528,17/lintas

2. Dari perhitungan analisis tarif berdasarkan biaya operasional kereta listrik Yogyakarta menggunakan PM No 17 tahun 2018 diperoleh tarif dasar Rp 360,19/pnp.km dan jarak Rp 25.213/pnp untuk load factor 40%, Selanjutnya pada load factor 80% diperoleh tarif dasar Rp 180/pnp.km dan tarif jarak 12.606/pnp sedangkan load factor 100% diperoleh tarif dasar Rp 144/pnp.km dan tarif jarak Rp 10,085/pnp

3. Dalam perhitungan kelayakan operasional KRL Yogyakarta terdapat beberapa skenario yaitu Skenario 1 dan skenario 2, skenario 1 merupakan kondisi dengan menggunakan Public Service Obligation (PSO) dan skenario 2 tanpa menggunakan Public Service Obligation (PSO), dari perhitungan analisis kelayakan operasional KRL Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa dalam skenario 1 dengan menggunakan LF 80%

sesuai dengan yang diizinkan oleh pemerintah maka tarif dan Load Factor yang layak adalah Rp 10.000 Sedangkan untuk skenario 2 yang tanpa

(2)

98

menggunakan subsidi PSO tarif yang layak adalah tarif Rp16.000 pada LF 80%

6.2 Saran

Dari penelitian biaya operasional dan kelayakan operasional KRL Yogyakarta terdapat saran sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini tarif flat dapat dikembangkan menjadi tarif berdasarkan jarak stasiun seperti pada commuter yang ada di Jabodetabek, dan dilakukan kenaikan tarif sehingga memungkinkan untuk tidak bergantung terhadap Public Service Obligation (PSO), dan mengurangi nilai besaran Public Service Obligation (PSO) tersebut.

2. Dalam pengembangan tarif berdasarkan jarak dapat dilakukan analisis Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) sehingga dapat menjadi pedoman dalam penentuan tarif dan tetap terjangkau bagi masyarakat.

(3)

99

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, G. P. (2017). Analisis Biaya Pokok Kereta Api Diesel Sebagai Dasar Penetapan Tarif ( Studi Kasus : Kereta Perkotaan Magelang – Yogyakarta – Bantul ). Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Atlantea, D. E. (2019). Analisa Tarif Kereta Api Berdasarkan Biaya Operasional (Studi Kasus : Kereta Api Kalijaga Solo – Semarang) D. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

Dharyanti, 2005. Analisis Biaya Produksi (BPP) Bus Kota Yogyakarta Kasus Jalur 10. Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Fricilia, M., 2013. Evaluasi Penerapan Tarif Angkutan Umum Kereta Api (Studi Kasus Kereta Api Madiun Jaya Ekspress). Surakarta: Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Giatman,M., 2006. Ekonomi Teknik, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Hoel, L. A., Garber, N. J., Sadek, A. W. (2010). Transportation Infrastructure

Engineering: A Multimodal Integration,Cengage Learning, USA

Ignatius, F. C., Linggasari, D., & Angkat, H. (2020). Analisis Atp-Wtp Terhadap Tarif Krl Lintas Tanah Abang-Rangkasbitung (Studi Kasus: Stasiun Jurang Mangu). JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil, 3(3), 597.

https://doi.org/10.24912/jmts.v3i3.8412

Intani, A. K, 2017. Analisis Biaya Operasional Kereta Listrik (Studi Kasus : Kereta Api Perkotaan Magelang – Yogyakarta – Bantul). Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Jamaludin, & Astuti, S. W. (2018). Kajian Biaya Operasi Kereta Api. Jurnal Perkeretaapian Indonesia, II(ISSN 2550-1127), 56–65.

Miro F, 2005, Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 17 Tahun 2018, Tentang Tata Cara Penentuan Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api, Mentri Perhubungan Republik Indonesia(2018).

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Pm 21 Tahun 2020, Tentang Tarif Angkutan Orang Dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (2020)

(4)

100

Raharjo, F.,2007. Ekonomi Teknik Analisis Pengambilan Keputusan,Penerbit Andi Yogyakarta

Salim, H.A.A., 1993. Manajenen Transportasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Saputro, S. E., 2007. Kebijakan Perkeretaapian, Kemana Akan Bergulir?. Penerbit

Gibon Books,Jakarta.

Sugiyoharto, Venansius Tri (2011) Perbandingan Tarif Angkutan Umum (Bus Dan Mobil Penumpang Umum) Berdasarkan Biaya Operasional

Kendaraan (Bok) (Studi Kasus Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat ). Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2007, tentang Perkeretaapian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009, tentang Lalu-Lintas

dan Angkutan Jalan

Warpani, 1990, Merencanakan Sistem Pengangkutan, Penerbit ITB, Bandung Warpani, Suwardjoko P., 2002, Pengelolaan Lalu-lintas dan Angkutan Jalan,

Penerbit ITB, Bandung.

Winardi, Dr, SE, (1991). Pengantar Teori Sistem dan Analisa Sistem, PT. Karya Nusantara, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

conservation measures to improve the factors, that is with the manufacture of the porch and planting cover crops to improve the danger of erosion and slope slope, the addition

Menurut RPM Pedoman Tarif Bongkar Muat Bab VII Pasal 14 pada pedoman dasar perhitungan tarif pelayanan jasa bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan,