41
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari rekapitulasi ruang RB dan laporan indikator pelayanan peskesmas kecamatan tanah abang periode 1 Maret 2013 – 31 Maret 2014terdapat angka kejadian bayi berat lahir rendah 35 orang, sedangkan di puskesmas kecamatan senen yang mengalami bayi berat lahir rendah berjumlah 12 orang.
Setelah penulis melakukan penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut :
7.1.1 kejadian bayi berat lahir rendah berdasarkan paritas, sebaian besar Paritas, yang tertinggi adalah pada ibu multi para berjumlah 19 orang atau 54%
sedangkan terendah adalah pada ibu grande multi para berjumlah 1 orang atau 3 %.
7.1.2 kejadian bayi berat lahir rendah berdasarkan usia kehamilan, sebagian besar usia kehamilan, yang tertinggi adalah usia kehamilan aterm berjumlah 29 orang yaitu 83%, sedangkan yang terendah adalah usia kehamilan preterm berjumlah 6 orang yaitu 17 %.
7.1.3 kejadian bayi berat lahir rendah berdasarkan usia ibu, sebagia besar usia ibu, yang tertinggi adalah usia 20 – 35 tahun berjumlah 27 orang yaitu 77 %,
42
sedangkan yang terendah adalah usia ≥ 35 tahun berjumlah 2 orang yaitu 6%.
7.1.4 kejadian bayi berat lahir rendah berdasarkan pendidikan, sebagia besar pendidikan yang tertinggi adalah SMP berjumlah 16 orang yaitu 46 %, sedangkan yang terendah adalah PT berjumlah 2 orang yaitu 6 %.
7.2 Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan paritas, usia ibu, usia kehamilan dan pendidikan dan terlihat dari cakupan yang ditemukan dari buku register, sehingga diharapkan agar pada saat lahir berat badan bayi nya tidak rendah, dan agar pada saat kunjungan ANC ibu hamil dapet memperhatikan nutrisinya sehingga deteksi dini untuk mencegah terjadinya bayi berat lahir rendah (BBLR) tidak dapat terjadi. Sehingga apabila terjadi persalinan yang bayi berat lahir rendah dapat di cegah dengan tekhnik kangguru agar bayi tidak terjadi hipotermi.
