Bagaimana DeepSeek Membuat Saham Nvidia Turun 17%? Simak Penjelasannya!
Perubahan dalam teknologi AI bisa memberikan dampak besar bagi perusahaan- perusahaan besar, bahkan hingga harga saham mereka. Berita mengenai penurunan saham Nvidia sebesar 17% baru-baru ini mengejutkan banyak investor dan pengamat pasar. Salah satu penyebab utama yang menjadi sorotan adalah keputusan teknologi baru yang dihadirkan oleh DeepSeek, sebuah perusahaan yang dikenal dengan analisis data canggih dan algoritma yang dapat memprediksi pergerakan pasar dengan akurat.
Langkah yang diambil DeepSeek dalam merilis laporan mereka berdampak langsung pada penurunan nilai saham Nvidia, yang selama ini menjadi salah satu pemain terbesar dalam industri chip semikonduktor. Berikut penjelasan mengenai DeepSeek dan Nvidia:
Penampilan interface DeepSeek (dok. DeepSeek).
https://www.deepseek.com/
1. Apa itu DeepSeek?
DeepSeek adalah perusahaan AI asal China yang mengembangkan model bahasa besar mereka, yaitu DeepSeek-R1. Model ini dirancang untuk bisa berjalan lebih efisien dan tidak membutuhkan perangkat keras mahal seperti yang digunakan oleh banyak model AI besar lainnya. Dengan kata lain, DeepSeek-R1 memungkinkan untuk menjalankan AI yang canggih tanpa perangkat keras yang rumit dan mahal.
DeepSeek diciptakan oleh seorang lulusan teknik informasi dan elektronik Liang Wenfeng pada 2023 di Hangzhou. DeepSeek ini didirikan dengan kurun waktu kurang dari dua tahun, namun telah memiliki reputasi sebagai pelopor AI global dengan menghadirkan model-model yang tak hanya canggih, tetapi juga mendorong persaingan harga di industri AI Tiongkok.
Pendiri DeepSeek Liang Wenfeng (nytimes.com/Paul Mozur).
https://www.nytimes.com/2025/01/29/business/deepseek-china-liang-wenfeng.html
Dalam wawancaranya Waves pada Juli 2023, ia juga mengungkapkan,
“Pengembangan AI di China tak bisa selamanya terus mengikuti (pihak lain). Kita sering mengatakan ada kesenjangan satu atau dua tahun antara AI China dan Amerika Serikat, namun kesenjangan sebenarnya adalah perbedaan antara orisinalitas dan tiruan.”
2. Mengapa Nvidia Sangat Penting untuk AI?
Nvidia adalah pemasok utama GPU (Graphics Processing Unit) yang digunakan untuk melatih model AI. Teknologi seperti CUDA (Compute Unified Device Architecture) memungkinkan para peneliti dan perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja AI mereka dengan lebih efisien. Dengan ekosistem yang matang dan dukungan luas dari komunitas pengembang, Nvidia berhasil membangun dominasi dalam pasar AI, menjadikannya salah satu perusahaan paling berpengaruh dalam revolusi kecerdasan buatan.
Selain itu, banyak perusahaan besar seperti OpenAI, Google, dan Meta bergantung pada produk Nvidia untuk mengembangkan model AI mereka, sehingga membutuhkan GPU dari Nvidia dalam jumlah besar. Data center di seluruh dunia menggunakan GPU Nvidia untuk mempercepat komputasi dalam pelatihan dan inferensi AI. Hal ini membuat Nvidia memiliki posisi yang sangat strategis di industri teknologi, di mana kenaikan atau penurunan permintaan AI dapat langsung mempengaruhi kinerja bisnis mereka.
CEO Nvidia Jensen Huang (BBC/Peter Hoskins & Imran Rahman-Jones).
https://www.bbc.com/news/articles/c0qw7z2v1pgo 3. DeepSeek Mengurangi Ketergantungan pada Nvidia
Berbeda dengan model AI lainnya yang memerlukan GPU Nvidia mahal, DeepSeek-R1 dirancang untuk lebih efisien, sehingga bisa berjalan dengan lebih sedikit perangkat keras. DeepSeek didukung oleh model open source DeepSeek- V3, yang menurut para perisetnya dilatih dengan biaya sekitar $6 juta - jauh lebih murah daripada miliaran yang dihabiskan oleh para pesaingnya. Dengan begitu menunjukkan bahwa AI canggih bisa dibuat dengan biaya lebih rendah tanpa perlu menggunakan GPU Nvidia dalam jumlah besar. Ini membuat banyak pihak bertanya-tanya apakah permintaan untuk GPU Nvidia akan berkurang.
Hal tersebut yang membuat Nvidia mengalami pukulan paling besar, dikutip dari BBC Nvidia kehilangan hampir US$ 600 miliar (sekitar Rp 9,7 ribu triliun) dalam nilai pasar hanya dalam satu hari. Sahamnya anjlok 17%, mencatatkan rekor sebagai penurunan saham satu hari terbesar dalam sejarah AS. Jika tren ini berlanjut, dominasi Nvidia dalam industri AI bisa semakin terancam oleh teknologi yang lebih efisien dan terjangkau.
Ilustrasi deepSeek dan Nvidia (pexels.com/Pixabay) https://www.pexels.com/photo/blue-bright-lights-373543/
4. Investor Khawatir, saham Nvidia Turun
Efisiensi DeepSeek dalam menjalankan model AI tanpa ketergantungan besar pada GPU Nvidia memicu kekhawatiran di kalangan investor. Jika tren ini terus
berkembang, lebih banyak perusahaan mungkin akan beralih ke solusi yang lebih
hemat biaya, mengurangi permintaan terhadap produk Nvidia. Hal ini
menimbulkan pertanyaan besar tentang prospek jangka panjang Nvidia di industri AI, yang selama ini mengandalkan dominasi pasar dalam penyediaan perangkat keras untuk kecerdasan buatan.
Ketidakpastian ini langsung tercermin dalam pergerakan pasar saham. Investor mulai melepas saham Nvidia karena takut bahwa pertumbuhan perusahaan akan melambat akibat perubahan tren teknologi. Akibatnya, saham Nvidia mengalami penurunan tajam sebesar 17%, mencerminkan kepanikan pasar terhadap
kemungkinan turunnya permintaan GPU mereka di masa depan. Jika Nvidia tidak segera beradaptasi dengan perubahan ini, mereka bisa menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan posisi dominannya di industri AI.
Ilustrasi saham Nvidia turun (pixabay.com/TheInvestorPost)
https://pixabay.com/photos/smartphone-hand-stocks-finance-5752795/