• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan proyek kalkulus - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bahan proyek kalkulus - Spada UNS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAHAN PROYEK KALKULUS

β€œTURUNAN”

NABILA QOYUMMA MUNIF K1321057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN AKADEMIK 2021/2022

(2)

Definisi Turunan

Turunan fungsi 𝑓 adalah fungsi lain 𝑓′ (dibaca f aksen) yang nilainya pada sembarang bilangan riil x adalah 𝑓′(π‘₯) = lim

β„Ž β†’ 0

𝑓(π‘₯+β„Ž)βˆ’π‘“(π‘₯)

β„Ž

Jika lim

β„Ž β†’ 0

𝑓(𝑐+β„Ž)βˆ’π‘“(𝑐)

β„Ž ada untuk suatu bilangan riil c, maka kita katakan 𝑓 dapat diturunkan di c dan ditulis 𝑓′(𝑐) = lim

β„Ž β†’ 0

𝑓(𝑐+β„Ž)βˆ’π‘“(𝑐)

β„Ž . pencarian turunan disebut pendiferensialan.

Contoh: Misalkan 𝑓(π‘₯) = 2π‘₯2 βˆ’ 4π‘₯ , carilah 𝑓′(π‘₯) Penyelesaian : 𝑓′(π‘₯) = 𝑓′(π‘₯) = lim

β„Ž β†’ 0

𝑓(π‘₯+β„Ž)βˆ’π‘“(π‘₯) β„Ž

= lim

β„Ž β†’ 0

[2(π‘₯ + β„Ž)2+ 4(π‘₯ + β„Ž)] βˆ’ [2π‘₯2+ 4π‘₯]

β„Ž

= lim

β„Žβ€ˆβ†’β€ˆ0

β„Ž(2β„Ž + 4π‘₯ βˆ’ 4) β„Ž

= lim

β„Žβ€ˆβ†’β€ˆ0(2β„Ž + 4π‘₯ βˆ’ 4) = 4π‘₯ – 4

Teorema A Keterdiferensiasian Mengimplikasi Kontinuitas Jika 𝑓′(𝑐) ada maka 𝑓 kontinu di c

Contoh:

Tunjukan bahwa 𝑓(π‘₯) = |π‘₯| kontinu di x = 0 Penyelesaian: 𝑓(π‘₯) = |π‘₯| = {π‘₯ , β‰₯ 0

π‘₯ , < 0 𝑓(0) = 0

π‘₯ β†’ 0lim+𝑓(π‘₯) = lim

π‘₯ β†’ 0 π‘₯ = 0

π‘₯β€ˆβ†’β€ˆ0limβˆ’π‘“(π‘₯) = lim

π‘₯β€ˆβ†’β€ˆ0β€ˆβˆ’π‘₯β€ˆ = β€ˆ0

π‘₯ β†’ 0lim 𝑓(π‘₯) = 𝑓(0)

𝑓 kontinu di x = 0

(3)

Selidiki apakah 𝑓 terdiferensiasikan di x = 0 π‘“βˆ’β€ˆ(0) = lim

π‘₯β€ˆβ†’β€ˆ0βˆ’ = β€ˆπ‘“(π‘₯) βˆ’ 𝑓(0)

π‘₯β€ˆ βˆ’ β€ˆ0 β€ˆ = β€ˆ lim

π‘₯β€ˆβ†’β€ˆ0β€ˆ

βˆ’π‘₯β€ˆ βˆ’ β€ˆ0β€ˆ

π‘₯ = β€ˆ lim

π‘₯β€ˆβ†’β€ˆ0β€ˆ

βˆ’π‘₯

π‘₯ β€ˆ = β€ˆ βˆ’ 1

𝑓+ (0) = lim

π‘₯β€ˆβ†’β€ˆ0+ = β€ˆπ‘“(π‘₯) βˆ’ 𝑓(0)

π‘₯β€ˆ βˆ’ β€ˆ0 β€ˆ = β€ˆ lim

π‘₯β€ˆβ†’β€ˆ0β€ˆ

π‘₯β€ˆ βˆ’ β€ˆ0β€ˆ

π‘₯ = β€ˆ lim

π‘₯β€ˆβ†’β€ˆ0β€ˆ

π‘₯ π‘₯β€ˆ = β€ˆ1 Karena βˆ’1 = π‘“βˆ’β€ˆ(0) β‰  𝑓+ (0) = 1

Maka 𝑓 tidak diferensibel di x = 0

Aturan Pencarian Turunan

1. Teorema A (Aturan Fungsi Konstanta)

Jika 𝑓(π‘₯) = π‘˜, π‘˜ konstanta maka 𝑓′(π‘₯) = 0 atau 𝐷π‘₯π‘˜ = 0 2. Teorema B (Aturan Fungsi Satuan)

Jika 𝑓(π‘₯) = π‘₯ maka 𝑓′(π‘₯) = 1 atau 𝐷π‘₯π‘˜ = 1 3. Teorema C (Aturan Pangkat)

Jika 𝑓(π‘₯) = π‘₯𝑛 , n bilangan positif maka 𝑓′(π‘₯) = 𝑛π‘₯𝑛 βˆ’ 1 atau 𝐷π‘₯π‘₯𝑛 = 𝑛π‘₯𝑛 βˆ’ 1 4. Teorema D ( Aturan Kelipatan Konstanta)

Jika 𝑓 terdeferensial dan π‘˜ konstanta maka (π‘˜π‘“)β€²(π‘₯) = π‘˜π‘“β€²(π‘₯)atau 𝐷π‘₯(π‘˜π‘“(π‘₯) = π‘˜π·π‘₯ 𝑓(π‘₯)

5. Teorema E (Aturan Jumlah)

Jika 𝑓 dan 𝑔 terdiferensial maka (𝑓 + 𝑔)β€²(π‘₯) = 𝑓′(π‘₯) + 𝑔′(π‘₯) atau 𝐷π‘₯(𝑓 + 𝑔)(π‘₯) = 𝐷π‘₯𝑓(π‘₯) + 𝐷π‘₯𝑔(π‘₯)

6. Teorema F (Aturan Selisih)

Jika 𝑓 dan 𝑔 terdiferensial maka (𝑓 βˆ’ 𝑔)β€²(π‘₯) = 𝑓′(π‘₯) βˆ’ 𝑔′(π‘₯) atau 𝐷π‘₯(𝑓 βˆ’ 𝑔)(π‘₯) = 𝐷π‘₯𝑓(π‘₯) βˆ’ 𝐷π‘₯𝑔(π‘₯)

7. Teorema G (Aturan Hasil Kali)

Jika 𝑓 dan 𝑔 terdiferensial maka (𝑓𝑔)β€²(π‘₯) = 𝑓′(π‘₯)𝑔(π‘₯) + 𝑓(π‘₯)𝑔′(π‘₯) atau 𝐷π‘₯(𝑓𝑔)(π‘₯) = 𝑔(π‘₯)𝐷π‘₯𝑓(π‘₯) + 𝑓(π‘₯)𝐷π‘₯𝑔(π‘₯)

8. Teorema H (Aturan Hasil Bagi)

(4)

Jika 𝑓 dan 𝑔 terdiferensial maka (𝑓

𝑔)β€²(π‘₯) =𝑓′(π‘₯)𝑔(π‘₯) βˆ’ 𝑓(π‘₯)𝑔′(π‘₯)

(𝑔(π‘₯))2 𝑔(π‘₯) β‰  0 atau 𝐷π‘₯(𝑓

𝑔)β€²(π‘₯) =𝑔(π‘₯)𝐷π‘₯𝑓(π‘₯)βˆ’π‘“(π‘₯)𝐷(𝑔(π‘₯))2 π‘₯𝑔(π‘₯), 𝑔(π‘₯) β‰  0

Contoh:

Tentukan nilai 𝐷π‘₯2 dari fungsi y = (3x2 – 5)(2x4 – x) Penyelesaian

𝐷π‘₯[(3x2– 5)(2x4– x)] = (3π‘₯2– 5)𝐷π‘₯(2π‘₯4– π‘₯) + (2π‘₯4– π‘₯)𝐷π‘₯(3π‘₯2– 5) Teorema G

= (3π‘₯2– 5)(8π‘₯3– 1) + (2π‘₯4– π‘₯)(6π‘₯)

= 24π‘₯5 – 3π‘₯2 – 40π‘₯3 + 5 + 12π‘₯5 – 6π‘₯2

= 36π‘₯5 – 40π‘₯3 – 9π‘₯2 + 5

𝐷π‘₯2 36π‘₯5 – 40π‘₯3 – 9π‘₯2 + 5 = 𝐷π‘₯(36π‘₯5– 40π‘₯3– 9π‘₯2) + 𝐷π‘₯(5) Teorema E

= 𝐷π‘₯(36π‘₯5) – 𝐷π‘₯ (40π‘₯3) βˆ’ 𝐷π‘₯ (9π‘₯2) + 𝐷π‘₯(5) Teorema F

= 36𝐷π‘₯(π‘₯5) – 40 𝐷π‘₯ (π‘₯3) βˆ’ 9 𝐷π‘₯ (π‘₯2) + 𝐷π‘₯(5) Teorema D

= 36 . 5π‘₯4 βˆ’ 40 . 3π‘₯2 βˆ’ 9 . 2π‘₯ + 0 Teorema C, B , A

= 180π‘₯4 βˆ’ 120π‘₯2 βˆ’ 18π‘₯ Tentukan nilai 𝐷π‘₯ dari fungsi 𝑦 = 3π‘₯

4π‘₯5 Penyelesaian

𝐷π‘₯ 3π‘₯

4π‘₯5 = (4π‘₯5) 𝑑

𝑑π‘₯(3π‘₯) βˆ’ (3π‘₯) 𝑑

𝑑π‘₯(4π‘₯5) (4π‘₯5)2

= (4π‘₯5)(3) βˆ’ (3π‘₯)(20π‘₯4) (4π‘₯7)

= (12π‘₯5) βˆ’ (60π‘₯5) (4π‘₯7)

= βˆ’12 π‘₯2

(5)

Aturan Fungsi Trigonometri Teorema A

Fungsi 𝑓(π‘₯) = 𝑠𝑖𝑛π‘₯ dan 𝑔(π‘₯) = π‘π‘œπ‘ π‘₯ keduanya terdiferensiasikan, dan 𝐷π‘₯(𝑠𝑖𝑛π‘₯) = π‘π‘œπ‘ π‘₯ dan 𝐷π‘₯(π‘π‘œπ‘ π‘₯) = βˆ’π‘ π‘–π‘›π‘₯

Contoh :

Cari 𝐷π‘₯ dari fungsi 𝑦 = 2 𝑠𝑖𝑛π‘₯ + 3 π‘π‘œπ‘ π‘₯

Penyelesaian: 𝐷π‘₯(2𝑠𝑖𝑛π‘₯ + 3π‘π‘œπ‘ π‘₯) = 2𝐷π‘₯(𝑠𝑖𝑛π‘₯) + 3𝐷π‘₯(π‘π‘œπ‘ π‘₯)

= 2 π‘π‘œπ‘ π‘₯ βˆ’ 3 𝑠𝑖𝑛 π‘₯

Teorema B

Untuk semua titik x di dalam daerah asal fungsi, 𝐷π‘₯ tan π‘₯ = sec2π‘₯

𝐷π‘₯ sec π‘₯ = sec π‘₯ . tan π‘₯ 𝐷π‘₯ cot π‘₯ = βˆ’csc2π‘₯ 𝐷π‘₯ csc π‘₯ = βˆ’csc π‘₯ . cot π‘₯ Contoh:

Carilah 𝐷π‘₯ dari fungsi 𝑦 = π‘₯2 π‘π‘œπ‘  π‘₯

Penyelesaian: 𝐷π‘₯ (π‘₯2π‘π‘œπ‘ π‘₯) = π‘₯2 𝐷π‘₯ (π‘π‘œπ‘ π‘₯) + π‘π‘œπ‘ π‘₯ 𝐷π‘₯ (π‘₯2)

= βˆ’π‘₯2𝑠𝑖𝑛 π‘₯ + 2π‘₯ π‘π‘œπ‘ π‘₯

Aturan Rantai

Teorema A (Aturan Rantai)

Misal 𝑦 = 𝑓(𝑒) dan 𝑒 = 𝑔(π‘₯) menentukan fungsi komposit 𝑦 = 𝑓(𝑔(π‘₯)) = π‘“π‘œπ‘”(π‘₯). Jika 𝑔 terdiferensialkan di π‘₯ dan 𝑓 terdiferensialkan di 𝑒 = 𝑔(π‘₯) maka π‘“π‘œπ‘” terdiferensialkan di π‘₯ dan π‘“π‘œπ‘”β€²(π‘₯) = 𝑓′(𝑔(π‘₯))′𝑔′(π‘₯) atau 𝐷π‘₯𝑦 = 𝐷𝑒𝑦 𝐷π‘₯𝑒

Aturan rantai dapat dihafalkan dengan cara β€œTurunan fungsi komposit adalah turunan fungsi sebelah luar dihitung pada fungsi sebelah dalam, dikalikan turunan fungsi sebelah dalam”

Contoh:

(6)

Cari Dx dari fungsi 𝑦 = π‘π‘œπ‘  βˆšπ‘‘π‘Žπ‘›(π‘₯2 + 1) Misal :

w = π‘₯2β€ˆ + β€ˆ1 v = tan w u = 𝑣12 t = cos u

Penyelesaian: 𝐷π‘₯ = (π‘π‘œπ‘  (βˆšπ‘‘π‘Žπ‘›(π‘₯2 + 1)))

= 𝐷𝑒𝑑 𝐷𝑣𝑒 𝐷𝑀𝑣 𝐷π‘₯𝑀

= (βˆ’π‘ π‘–π‘›π‘’) (1

2π‘£βˆ’12) (Sec2 𝑀)(2π‘₯)

= (βˆ’sinβ€ˆ (𝑣12)) β€ˆ (1

2β€ˆ(β€ˆtanβ€ˆw)βˆ’12) β€ˆ(Se𝑐2(π‘₯2β€ˆ + β€ˆ1))β€ˆ(2x)

= (βˆ’π‘ π‘–π‘›(π‘‘π‘Žπ‘› 𝑀)12) (1

2(π‘‘π‘Žπ‘›(π‘₯2 + 1)βˆ’12 (𝑆𝑒𝑐2(π‘₯2 + 1) (2π‘₯)

= (βˆ’π‘ π‘–π‘› (π‘‘π‘Žπ‘› (π‘₯2 + 1)12) (1

2(π‘‘π‘Žπ‘›(π‘₯2 + 1)βˆ’12 (𝑆𝑒𝑐2(π‘₯2 + 1) (2π‘₯)

Turunan Tingkat Tinggi Memakai Notasi Leibniz

Turunan Ke- Notasi 𝑓′ Notasi 𝑦′ Notasi 𝐷π‘₯ Notasi Leibniz

1 𝑓′(π‘₯) 𝑦′ Dx dy

dx

2 𝑓′′(π‘₯) 𝑦′′ Dx2 𝑦 d2y

dx2

3 𝑓′′′(π‘₯) 𝑦′′′ Dx3 𝑦 d3y

dx3

4 𝑓(4)(π‘₯) y(4) Dx4 𝑦 d4y

dx4

…

n 𝑓𝑛(π‘₯) y(𝑛) Dxn 𝑦 dny

dxn

(7)

Contoh:

Carilah Dx3 𝑦 dari fungsi 𝑦 = x3 + 3x2 + 6π‘₯ Penyelesaian: Dx𝑦(x3+ 3x2 + 6π‘₯) = 3x2+ 6π‘₯ + 6 Dx2𝑦(3x2+ 6π‘₯ + 6) = 6π‘₯ + 6

Dx3𝑦(6π‘₯ + 6) = 6

Diferensiasi Implisit Metode untuk mencari dy

dx tanpa terlebih dahulu menyelesaikan secara gamblang persamaan yang diberikan untuk 𝑦 dalam π‘₯.

Contoh:

Carilah dy

dx jika 9x2 + 4y2 = 36 Penyelesaian: d

dx(9x2+ 4y2) = d

dy(36) 18π‘₯ + 8𝑦dy

dx = 0 dy

dx = 18x 8y

Laju yang Berkaitan

Jika suatu variable 𝑦 bergantung pada waktu 𝑑 , maka turunannya dy

dx. Contoh:

Seorang pria berdiri diatas tebing mengawasi perahu motor menggunakan teropong Ketika perahu mendekati pantai tepat dibawahnya. Jika teropong berada 250 feet di atas permukaan laut dan jika perahu mendekat dengan laju 20 feet/detik, berapa laju perubahan sudut teropong pada saat perahu berada 250 feet dari pantai.

(8)

Penyelesaian:

Langkah 1: Mengilustrasikan soal pada gambar

Langkah 2: Diketahui bahwa dx

dy = βˆ’20 tanda adalah negative karena π‘₯ berkurang dengan berlalunya waktu. Akan dicari dπœƒ

dy pada saat π‘₯ = 250 Langkah 3: Dari ilmu segitiga

π‘‘π‘Žπ‘› πœƒ = x 250 Langkah 4: Cari Dx dari π‘‘π‘Žπ‘› πœƒ = x

250

Sec2 πœƒdπœƒ

dt = 1 250

dx dt

Langkah 5: pada saat x = 250, πœƒ adalah πœ‹

4 radian dan Sec2πœƒ = Sec2(πœ‹

4) = 2 Sehingga diperoleh 2dπœƒ

dt = 1

250(βˆ’20) β†’ dπœƒ

dt = βˆ’0,04

Diferensial dan Aproksimasi Definisi Diferensial

Misalkan 𝑦 = 𝑓(π‘₯) adalah fungsi terdiferensiasi dari variable bebas π‘₯

βˆ†π‘₯ adalah pertambahan sembarang dalam variable bebas π‘₯ 𝑑π‘₯ disebut diferensial variable bebas π‘₯ , adalah sama dengan βˆ†π‘₯

βˆ†π‘¦ adalah perubahan sebenarnya dalam variable 𝑦 Ketika π‘₯ berubah dari π‘₯ ke π‘₯ + βˆ†π‘₯ yakni 𝑦 = 𝑓(π‘₯ + βˆ†π‘₯) βˆ’ 𝑓(π‘₯)

𝑑𝑦 disebut diferensial variable tak-bebas 𝑦 , didefinisikan oleh 𝑑𝑦 = 𝑓′(π‘₯)𝑑π‘₯ 250

x y

(9)

Contoh:

Carilah 𝑑𝑦 ketika 𝑦 = x2 + π‘₯ – 3

𝑦 = (7x2+ 3π‘₯ βˆ’ 1)βˆ’32

Penyelesaian:

Jika kita mengetahui bagaimana menghitung turunan, maka kita tahu bagaimana menghitung diferensial. Kita cukup menghitung turunan dan mengalikannya 𝑑π‘₯

𝑑𝑦 = 2π‘₯ + 1

𝑑𝑦 = βˆ’3

2(7x2 + 3π‘₯ βˆ’ 1)-52(14x2+ 3)

Referensi

Dokumen terkait