NAMA = DILLA AULIA RAMADHANTI NIM = K1321031
Bahan Proyek Maksimum dan Minimum
1. Aturan Selisih
TEOREMA F (ATURAN SELISIH)
Jika f dan g adalah fungsi â fungsi yang terdiferensiasikan maka (đ â đ)â˛(đĽ) = đâ˛(đĽ) â đâ˛(đĽ) Sehingga, đˇđĽ[đ(đĽ) â đ(đĽ)] = đˇđĽđ(đĽ) â đˇđĽđ(đĽ)
Contoh penggunaan teorema F : - Carilah turunan dari 2đĽ5â 6đĽ2
Jawab =
đˇđĽ[2đĽ5â 6đĽ2] = đˇđĽ2đĽ5â đˇđĽ6đĽ2 = 2đˇđĽđĽ5â 6đˇđĽđĽ2 = 2.5đĽ4â 6.2đĽ = 10đĽ4â 12đĽ 2. Nilai Maksimum
Definisi
Misalkan, S, daerah asal f , mengandung titik c. Kita katakan bahwa (i) đ(đ) nilai maksimum dari đ pada đ jika đ(đ) ⼠đ(đĽ) untuk semua đĽ pada đ (ii) đ(đ) nilai minimum dari đ pada đ jika đ(đ) ⤠đ(đĽ) untuk semua đĽ pada đ (iii) đ(đ) nilai ekstrim dari đ pada đ jika đ(đ) adalah nilai maksimum atau minimum.
(iv) Fungsi yang akan dicari nilai maksimum dan minimumnya dikatakan fungsi objektif.
Teorema A Keberadaan Maks-Min
Jika đ kontinu pada selang tutup [đ, đ] maka đ mencapai nilai maksimum dan minimum di selang tersebut.
Gambar fungsi nilai maksimum dan minimum.
Selanjutnya titik di mana fungsinya bernilai nol di namakan titik stasioner, sedangkan titik di mana fungsinya tidak dapat diturunkan dinamakan titik singular. Titik ujung selang, titik stasioner dan titik singular dinamakan titik-titik kritis. Titik-titik kritis memegang peran penting dalam menentukan nilai maksimum dan minimum, seperti yang ditunjukkan dalam teorema berikut : Langkah â langkah mencari nilai maksimum dan minimum dari suatu fungsi di selang tutup :
1. Cari titik â titik kritis dari đ pada selang tutup yang diberikan.
2. Cari nilai đ pada titik â titik kritis.
3. Nilai yang paling besar pada langkah ke 2 menjadi nilai maksimum dan yang paling kecil menjadi nilai minimum.
3. Teorema Titik Kritis Teorema Titik Kritis
Misal đ didefinisikan pada interval I yang memuat c. Jika đ(đ) adalah nilai ekstrim, maka đ haruslah titik kritis, yakni
1. Titik ujung dari I
2. Titik stationer dari đ, yakni đâ˛(đ) = 0 3. Titik singular dari đ, yakni đâ˛(đ) đĄđđđđ đđđ
4. Teorema Uji Turunan Kedua
TEOREMA B UJI TURUNAN KEDUA
Misalkan fâ dan fââ ada pada setiap titik interval terbuka (a,b) yang memuat c, dan misalkan fâ(c)=0 (i) Jika đâ˛â˛(đ) < 0, maka đ(đ) adalah nilai maksimum lokal f
(ii) Jika đâ˛â˛(đ) < 0, maka đ(đ)adalah nilai maksimum lokal f Contoh :
- Untuk đ(đĽ) = 1
3đĽ3â đĽ2â 3đĽ + 4, gunakan Uji Turunan Kedua untuk mengenali ekstrim lokal.
đâ˛(đĽ) = đĽ2â 2đĽ â 3 = (đĽ â 3)(đĽ + 1) đâ˛â˛(đĽ) = 2đĽ â 2
Titik-titik kritis adalah -1 dan 3.
f(-1) = 0 f(3) = 0
Karena, fââ(-1) = -4 dan fââ(3) = 4, kita simpulkan menurut Uji Turunan Kedua bahwa f(-1) adalah nilai maksimum lokal dan bahwa f(3) adalah nilai minimum lokal.