PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Sedangkan bahasa yang disampaikan secara verbal digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan tertentu melalui ucapan manusia, misalnya pada saat berdialog. Dalam kaitannya dengan bahasa lisan, termasuk tuturan sehari-hari yang berupa bahasa lisan.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Dari kejadian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait bahasa verbal yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan penulis secara mendalam untuk mengetahui dampak seperti apa yang akan terjadi jika anak menggunakan bahasa tersebut melalui judul penelitian “Bahasa Kasar dan Dampaknya terhadap perkembangan perilaku anak di Desa Pelem.”
Kegunaan Penelitian
Bagi masyarakat diharapkan dapat menambah informasi, pengetahuan, pengalaman dan pembelajaran tentang pengurangan bahasa kasar dan menjadi contoh yang patut ditiru oleh anak-anak.
Telaah Pustaka
Ketiga, penelitian jurnal yang dilakukan oleh Wildan Restu Ginanjar yang berjudul “Perilaku Berkata Kasar di Sekolah Dasar SDN Ajibarang Kulon” pada tahun 2017. Hasil dari penelitian ini adalah faktor penyebab terjadinya berbicara kasar adalah kurangnya perhatian orang tua karena terlalu sibuk. Di tempat kerja, selain itu, ada siswa yang diajar dengan bahasa yang kasar dan sering melihat orang tuanya bertengkar.
Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan cara mengumpulkan data dan menyajikan data yang akurat. Tahapan ini merupakan tahap menarik kesimpulan dari seluruh data yang diolah sebagai hasil penelitian.
Sistematika Pembahasan
Bab ini membahas tentang kajian analitis terhadap seluruh tanggapan terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Pada bab ini data penelitian dibahas dengan menggunakan teori-teori yang dijelaskan dalam kerangka teori.
KAJIAN TEORI
Teori Behavior
Menurut Erikson, masa kanak-kanak adalah masa dimana individu belajar untuk percaya atau tidak percaya tergantung pada bagaimana orang tuanya memenuhi kebutuhannya. Mengetahui bahwa dasar-dasar perkembangan anak usia dini cenderung terpelihara memungkinkan orang tua dapat memprediksi perkembangan anaknya di masa depan. Upaya orang tua dan guru di sekolah dalam mendidik dan mengembangkan perilaku moral yang akan menjadi karakter anak tidak lepas dari proses sosialisasi yang berlangsung di antara mereka.
Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas yang perlu diselesaikan oleh individu dalam fasa atau tempoh kehidupan tertentu dan apabila berjaya mencapainya, mereka akan gembira, tetapi sebaliknya apabila gagal, mereka akan kecewa dan dikritik adalah oleh ibu bapa atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan menghadapi masalah.. tugas pembangunan menurut Havighurst ialah kematangan fizikal tuntutan masyarakat atau budaya dan inspirasi lain dan individu. Anak-anak bangsa Mediterranean di lautan tengah membesar lebih cepat daripada anak-anak Eropah Timur, anak-anak negro dan India tidak terlalu cepat membesar berbanding anak-anak kulit putih dan kuning. Dalam cabaran pertama, faktor penting ialah perbezaan antara kanak-kanak yang keadaan persekitarannya baik dan buruk.
Penelitian Denis antara Amerika dan India menunjukkan bahwa karakteristik pertumbuhan bayi dari kedua budaya tersebut adalah sama, sehingga memperkuat gagasan bahwa karakteristik bayi bersifat universal dan budaya itulah yang kemudian mengubah dasar perilaku anak dalam kehidupan. Proses pengembangan yang meliputi faktor kebudayaan, di sini selain kebudayaan masyarakat, juga mencakup pendidikan agama dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya.
Agresivitas Verbal
Yakni tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam konfrontasi langsung dengan individu atau kelompok lain, seperti menghina, mengumpat, marah, dan mengumpat. Merupakan tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok lain yang menjadi sasaran, seperti menebar fitnah, saling bermusuhan. Yakni tindakan agresi verbal yang dilakukan individu atau kelompok dengan cara berinteraksi langsung dengan individu atau kelompok lain, namun tanpa kontak verbal langsung, seperti menolak berbicara, diam.
Merupakan tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang tidak berhadapan langsung dengan individu atau kelompok lain yang menjadi sasarannya dan tanpa kontak verbal langsung, seperti tidak memberikan dukungan dan tidak menggunakan hak pilih. Merupakan tindakan kasar yang dilakukan oleh seorang individu dengan perkataan yang kasar dan kasar hingga menyakiti individu lain yang menjadi sasarannya. Merupakan tindakan individu yang berbohong kepada orang lain dengan mengatakan hal-hal baik tentang individu lain dengan maksud menyebabkan individu yang dituju mengalami kesulitan sehingga individu yang dituju merasa tersakiti.
Komposisi genetik setiap individu mempunyai pengaruh terhadap pembentukan sistem saraf pada otak Hal inilah yang dapat mempengaruhi individu untuk melakukan tindakan agresi.
Pengertian Dampak
Karmiloff Smith mempelajari bahasa anak sekolah (1979), anak pada usia 5 tahun sudah mulai berbicara dengan bahasa yang sama dengan orang dewasa.38. Setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik positif maupun negatif. Seorang pemimpin yang handal harus mampu memprediksi jenis pengaruh yang akan terjadi terhadap suatu keputusan yang akan diambil.
Dampak adalah keinginan untuk meyakinkan, membujuk, mempengaruhi, atau mengesankan orang lain dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginan Anda. Sedangkan positif adalah definitif atau tetap dan nyata dari suatu pemikiran, memberikan perhatian khusus pada hal-hal yang baik. Jadi pengertian dampak positif adalah keinginan untuk meyakinkan, membujuk, mempengaruhi atau mengesankan orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung keinginan yang baik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian pengaruh negatif adalah keinginan untuk meyakinkan, membujuk, mempengaruhi atau mengesankan orang lain, agar orang lain mengikuti atau mendukung keinginan buruknya dan menimbulkan akibat tertentu.
PAPARAN DATA
Abusive Language di Desa Pelem Kecamatan Bungkal
Di Desa Pelem banyak ditemukan anak-anak yang sering mengatakan hal-hal kasar, menurut beberapa peneliti, dan hampir semua yang mengatakan hal-hal kasar adalah anak laki-laki. Dalam wawancara ini peneliti menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan kekerasan verbal terhadap anak atau mengucapkan kata-kata kasar kepada anak. Kemudian anak R memberikan penjelasan tentang kebiasaan mengucapkan kata-kata kasar dan mengetahui darimana asal kata tersebut.
64 Kemudian anak T memberikan penjelasan tentang kebiasaan mengucapkan kata-kata kasar dan mengetahui darimana asal kata tersebut. Kemudian anak F memberikan penjelasan tentang kebiasaan mengucapkan kata-kata kasar dan mengetahui darimana asal kata tersebut. Kemudian anak FA memberikan penjelasan tentang kebiasaan mengucapkan kata-kata kasar dan mengetahui darimana asal kata tersebut.
Kemudian anak FI memberikan penjelasan tentang kebiasaan mengucapkan kata-kata kasar dan mengetahui darimana asal kata tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kebiasaan
Banyak hal yang dapat mempengaruhi kebiasaan berperilaku seorang anak, terutama karena anak sangat cepat mengingat dan meniru tindakan orang disekitarnya, terlalu banyak perilaku orang disekitarnya, sehingga ia tidak dapat mengontrol diri bagian mana yang boleh ia masuki dan tiru dan mana. bagian yang tidak bisa mereka lakukan. tidak bisa ditiru. Tempat tumbuh kembang anak sejak pertama kali berinteraksi dan seterusnya adalah keluarga dekatnya, sehingga kebiasaan orang tua baik itu ibu, ayah, atau kakek dan nenek akan berdampak besar bagi anak. Ada keluarga yang tegas, akibatnya anak tidak berani berkata kasar baik di rumah maupun saat bermain di luar rumah.
Namun ada juga sebagian orang tua yang membiarkannya begitu saja sebagai bentuk keakraban antar teman-temannya, agar anak tidak takut dan berani berkata kasar baik di rumah maupun di luar rumah. Ternyata tidak hanya anak-anak saja yang sering mengucapkan kata-kata tersebut, banyak juga orang dewasa yang mengucapkan kata-kata tersebut.77. Hal ini juga mempengaruhi cara bicara anak, karena saat ini semua anak mempunyai telepon genggamnya masing-masing, sehingga akan sangat mudah untuk menirukan berbagai kata-kata yang aneh dan ajaib.79.
Stimulusnya berupa bahasa kasar yang sering diucapkan oleh beberapa anak, sehingga anak yang sering mengucapkan bahasa kasar nantinya akan mengalami perubahan perkembangan perilakunya.
Analisis Upaya Penanganan Terhadap Kebiasaan
Ada yang tentu mengatakan bahwa itu adalah kata-kata yang tidak boleh ditiru dan ada juga yang menyikapinya dengan santai yakni sebagai teguran. Yang pada intinya semua bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kata-kata tersebut pada anak yang masih dalam masa tumbuh kembangnya. Sebagai penerus kelangsungan hidup di masa depan, hendaknya anak-anak dididik dengan sebaik-baiknya karena akan meneruskan kehidupan anak-anak kelak yang mungkin masih bayi saat ini.
Hal ini sesuai dengan catatan harian Ahmad Yani yang menjelaskan bahwa salah satu bentuk tindakan orang tua dalam menghadapi anak nakal adalah dengan memberikan nasehat.82. Menggunakan kata-kata lain yang baik dan lebih bermanfaat serta tidak memancing amarah merupakan tugas orang dewasa untuk berhenti meniru hal-hal buruk, namun sangat sulit disembuhkan karena sudah menyebar luas di berbagai kalangan. Dan harapan para peneliti untuk menghilangkan atau mengurangi bahasa yang menyinggung adalah melalui pendidikan yang dimulai sejak masa kanak-kanak.
82 ditanamkan nilai-nilai keagamaan, juga dari keluarga dan lingkungan untuk berhati-hati dalam berkata-kata, karena anak zaman sekarang lebih cepat menyerap dan menangkap sesuatu yang menurutnya unik untuk ditiru.
Analisis Dampak Bagi Perkembangan Perilaku Anak
Ada juga orang yang terang-terangan menjauhi anak-anak yang sering berkata kasar karena tahu itu tidak baik, jadi lebih baik mencari teman yang bisa membawa hal-hal positif. Menurut penuturan salah satu guru yang diwawancarai peneliti, ternyata anak yang sering berkata kasar tetap tenteram dan tenteram dalam kehidupannya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan berbagai sumber, dapat disimpulkan bahwa banyak akibat yang ditimbulkan jika anak sering mengucapkan kata-kata kasar dalam kehidupan sehari-hari.
4 anak yang diajak bicara peneliti sering berkata kasar, ternyata setelah peneliti bertanya kepada ibunya, lebih banyak lagi anak yang jarang shalat, namun ada juga yang hanya shalat Maghrib dan Isya, dan juga suka marah-marah dan egois jika meminta sesuatu dan tidak segera dipenuhi. Namun ada satu anak yang menurut peneliti sangat keras kepala dan jarang shalat, walaupun sudah terdaftar di madrasah untuk menanamkan nilai-nilai agama pada anak, namun anak tersebut masih sulit membedakan dan ibunya bingung. tentang bagaimana menghadapinya. Meski berteman dengan anak yang suka berkata-kata kasar, namun ia tidak pernah mengikutinya karena ia tahu itu tidak baik, dan adik-adiknya juga bisa menirunya.
Dampak terhadap perkembangan perilaku anak yang menggunakan bahasa ofensif adalah mereka sulit menemukan kelebihan atau bakat dalam diri mereka, mereka dikucilkan oleh lingkungan sekitar dan sulit mencapai kesuksesan.
PENUTUP
Kesimpulan
Faktor-faktor yang mempengaruhi bahasa kasar terhadap perkembangan perilaku anak antara lain keluarga, lingkungan, teman sebaya, dan media sosial. Upaya untuk mengatasi kebiasaan berbahasa ofensif pada anak adalah dengan memberikan peringatan secara halus pada saat itu agar anak tidak mengulanginya di lain waktu.
Saran
Jangan mengikutinya jika buruk, dan carilah teman baik yang bisa membimbingmu ke arah positif. Sebaiknya orang tua mengurangi kata-kata kasar agar tidak ditiru oleh anak disekitarnya dan juga meningkatkan perhatiannya dengan cara mengawasi anaknya dan selalu menjadi contoh yang baik kepada anaknya dalam segala hal. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan tulisan ini dapat menambah topik penelitian dan penelitian pada kelompok umur lain serta mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mengurangi kebiasaan bahasa kasar pada anak agar tidak banyak yang menirunya.