• Tidak ada hasil yang ditemukan

bakteri termo-amilolitik yang berasal dari sumber air

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "bakteri termo-amilolitik yang berasal dari sumber air"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAKTERI TERMO-AMILOLITIK YANG BERASAL DARI SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR

E-JURNAL

HERMANILA NIM: 10010242

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

BAKTERI TERMO-AMILOLITIK YANG BERASAL DARI SUMBER AIR PANAS PARIANGAN KABUPATEN TANAH DATAR

Hermanila, RRP Megahati S, Ria Kasmeri Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

e-mail: Herma.nila@yahoo.com ABSTRACT

The thermophil was microorganism which grow in temperature above 45oC-50oC on of it is Thermo-Amylolytic. The bacteria amylolytic thermophilic can be isolated from various places like cauldron, volcano and hot spring. Amylolytic enzyme used represented 30% from enzyme industry whole the world. Hot water source in West Sumatera has pH under 7 or acid. It was different with Pariangan Kabupaten Tanah Datar which has pH 8-9,0 or base. It made Pariangan hot water has various bacteria. The purpose of this research was to get the isolated number of thermo-amylolytic bacteria activity which came from Pariangan hot water Kabupaten Tanah Datar. The sample taken technique was done by purposive sampling, that was sampling which was chosen based on some characteristic which was needed in research. The sample taken was based on the highest temperature. The result from thermophil 12 thermophil isolated bacteria was 5 bacteria produced cellulose enzyme. The activity test of amylolytic enzyme was done qualitative with staring on index measurement of amylolytic zone. Well 1 with 50oC isolate code S1.2 3,83 mm, S1.3 2,82 mm. Well 2 48oC with Isolated code S2.3 19,1. Well 3 with 47oC isolated code S3.1 3,38, S3.2 2,42.

Keyword: Thermophil Bacteria, Amylase and hot spring.

Pendahuluan

Bakteri golongan termofil merupakan mikroorganisme yang tumbuh pada suhu di atas 450C-500C salah satunya bakteri termo-amilolitik. Bakteri amilolitik termofilik dapat di isolasi dari berbagai tempat seperti daerah kawah, gunung berapi dan sumber air panas. Pada bidang industri pangan enzim termo-amilolitik berperan dalam pembuatan sirup glukosa, pembuatan roti, dan makanan bayi. Pada bidang industri non pangan enzim amilolitik berperan pada industri kertas, penyamakan kulit, farmasi, tekstil dan sebagai aditif detergen. Proses industri ini memerlukan enzim amilolitik yang tahan pada suhu yang tinggi sekitar 70 - 800 C (Hag et al., 2010).

Sutiamiharja berhasil mendapatkan 25 isolat bakteri termofil yang berpotensi amilolitik dari sumber air panas Gurukinayan Karo Sumatera Utara (Sutiamiharja, 2008). Agustien (2005) berhasil mengisolasi 12 bakteri termofilik penghasil amilase dengan suhu pertumbuhan optimum 600C dan pH

pertumbuhan optimum 6 dari sumber air panas Rimbo Panti dan Kili-Kili Sumbar.

Sumber air panas Pariangan merupakan salah satu sumber air panas yang berada di nagari Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Setelah dilakukan observasi tentang pengukuran suhu dan pH pada sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar, maka suhunya berkisar antara 47-500C dan pH berkisar antara 8,4-9,0 atau bersifat basa. Hal ini menyebabkan sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar mempunyai tingkat keanekaragaman bakteri yang tinggi. Setelah dilakukan penelitian maka didapatkan isolat bakteri dari sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar yaitu bakteri penghasil amilase. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan isolat dan aktivitas bakteri termo-amilolitik yang berasal dari sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar.

(4)

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan dilaksanakan dengan 3 tahap pengambilan sampel air panas, isolasi dan aktivitas bakteri termo-amilolitik secara kualitatif yaitu dengan mengukur diameter zona bening dan diameter koloni bakteri hasil hidrolisis pati oleh amilase yang berasal dari sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2015 untuk mendapatkan isolat dan aktivitas bakteri termo-amilolitik yang berasal dari sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Bertempat di laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang.

Isolasi bakteri termo-Amilolitik

Untuk penanaman bakteri, sampel dalam botol dikocok agar homogen. Sampel air panas dipipetkan ke dalam medium NA cair dan biarkan sampai membeku.

Selanjutnya diinkubasi pada suhu 500C selama 24 sampai dengan 48 jam.

Karakteristik morfologi koloni yang diamati meliputi bentuk, tepian, dan elevasi (Hadioetomo, 1990).

pemurnian bakteri termo-amilolitik

Koloni bakteri yang tumbuh diinokulasikan kembali ke cawan petri steril yang berisi medium NA yang telah padat dengan metode kuadran. Selanjutnya diinkubasi selama 24 sampai dengan 48 jam pada suhu 500C. Sehingga terlihat koloni- koloni tunggal yang tumbuh (Atlas, 1997).

Setiap isolat murni yang dapat tumbuh diasumsikan dapat menghasilkan media yang mengandung pati tersebut. Masing- masing sampel dibuat pengulangan 2 kali (duplo).

Media selektif bakteri termo-amilolitik Bakteri yang telah berhasil dimurnikan, kemudian ditumbuhkan pada medium selektif atau medium agar pati. Setiap cawan petri diletakkan koloni bakteri yang berbeda dengan satu sumber isolat yang sama. Kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 500C.

Aktivitas bakteri termo-amilolitik secara kualitatif

Bakteri yang berhasil tumbuh pada medium selektif kemudian ditetesi iodin ditunggu beberapa menit sampai benar- benar menyatu antara iodin dengan pati sehingga zona bening terlihat jelas.

Hasil dan Pembahasan

Pengamatan morfologi bakteri termofil penghasil amilase dari sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar, yang meliputi warna koloni, bentuk koloni, tepian koloni, dan elevasi koloni bakteri (Cappucino,1983).

Dari penelitian yang dilakukan pada sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar diproleh 12 isolat bakteri yang berbeda berdasarkan karakteristik morfologi yang meliputi warna, bentuk, tepian dan elevasi koloni.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Morfologi Bakteri Termofil .

Secara umum isolat bakteri yang menghasilkan amilase pada sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar berdasarkan karakteristik morfologi berwarna krem. Tepian licin dan elevasi datar. Menurut Hadioetomo (1990) pengamatan morfologi dari tiap isolat meliputi bentuk, tepian dan elevasi koloni.

Dari 12 isolat bakteri termofil yang berasal dari sumber air panas Pariangan

Sumur Warna Bentuk Tepi an

Elevasi (Suhu

500, pH 8)

Kekuni ngan Krem

Krem krem

Bundar Bundar dengan tepian timbul Bundar Bundar

Licin Licin

Licin Licin

Timbul Datar

Datar Seperti tombol (S2

(Suhu 480, pH 9)

Kekuni ngan

Krem Krem Kuning

Bundar dengan tepian timbul Bundar Bundar Bundar

Licin

Licin Licin Licin

Timbul

Timbul Datar Datar (S3

(Suhu 470, pH 8)

Kekuni ngan

Krem

Krem Kekuni ngan

Bundar dengan tepian timbul Bundar

Bundar Bundar

Licin

Tak berat uran Licin Licin

Datar

Datar

Timbul Seperti tombol

(5)

Kabupaten Tanah Datar diperoleh 5 isolat bakteri penghasil amilase.

Tabel 2. Hasil Pengukuran Indeks Amilolitik Penghasil Amilase.

Hasil aktivitas enzim termo- amilolitik secara kualitatif penelitian didapatkan 12 diperoleh 5 isolat bakteri penghasil enzim amilase. Uji aktivitas enzim amilolitik dilakukan secara kualitatif dengan memperhatikan pengukuran indeks amilolitik zona. Sumur 1 dengan suhu 500C kode isolat S1.2 sebesar 3,83 mm, S1.3 sebesar 2,82. Sumur 2 suhu 480C dengan kode isolat S2.3 sebesar 1,91. Sumur 3 dengan suhu 470C kode isolat S3.1 sebesar 3,38, S3.2 sebesar 2,42 .(dapat dilihat pada gambar 1).

Hasil aktivitas amilase terbesar setelah dilakukan pengukuran indeks amilolitik terdapat pada sumur 1 dengan suhu 500C sebesar 3,83 mm dan aktivitas terendah terdapat pada sumur 2 dengan suhu 480C sebesar 1,91 mm

Dari 12 isolat bakteri termofil yang berasal dari sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar 7 isolat tidak menghasilkan aktivitas amilase. Menurut Winarno (1989), larutan iod tidak memberikan warna dengan polimer karbohidrat yang kurang dari lima gugus monosakarida, misalnya glukosa. Media disekitar koloni bakteri yang tidak menghasilkan amilase akan berwarna biru apabila ditetesi larutan iod. Hal ini menunjukan bahwa pati didalam medium tidak terdegradasi menjadi gula sederhana

yang berarti bahwa bakteri tidak menghasilkan amilase.

Menurut Ginting (2009) besar kecilnya diameter zona bening yang terbentuk dari masing-masing isolat berbeda-beda. Hal ini disebabkan kemampuan menghidrolisis pati dari setiap isolat juga berbeda-beda. Perbedaan zona bening juga disebabkan karena perbedaan gen amilolitik yang dimiliki oleh setiap bakteri termofil. Menurut Novitasari dan Herdyastuti (2014) besarnya zona bening yang dihasilkan tergantung pada jumlah monomer glukosa yang dihasilkan dari proses hidrolisis pati. Semakin besar jumlah monomer glukosa yang dihasilkan semakin besar zona bening yang terbentuk disekitar koloni.

Gambar 1. Zona bening penghasil amilase.

Zona bening sumur 1 kode isolat S1.2

Zona bening sumur 1 kode isolat S1.3

Zona bening sumur 2 kode isolat S2.3

Sum ur

Kode isolat

Φ zona bening (mm)

koloni bakteri (mm)

Indeks amiloli tik (mm) S1

S2

S3

S1.1 S1.2 S1.3 S1.4 S2.1 S2.2 S2.3 S2.4 S3.1 S3.2 S3.3 S3.4

- 1,61 2,09 - - - 1,17 - 1,59 1,02 - -

- 0,42 0,74 - - - 0,61 - 0,47 0,42 - -

- 3,83 2,82 - - - 1,91 - 3,38 2,42 - -

(6)

Zona bening sumur 3 kode isolat S3.1

Zona bening sumur 3 kode isolat S3.2 Kesimpulan dan Saran

Telah diperoleh 5 isolat bakteri penghasil enzim amilase. indeks amilolitik terbesar yaitu pada sumur S1 dengan kode isolat S1.3 yang memiliki suhu 500C dan pH 9,0 dengan indeks amilolitik 3,83 mm.

Aktivitas terendah diperoleh pada isolat bakteri sumur 2 suhu 480C dengan kode isolat S2.3 sebesar 1,91.

Penelitian ini merupakan penelitian tahap awal untuk mendapatkan isolat bakteri penghasil enzim amilase. Untuk penelitian kedepannya perlu dilakukan tentang jenis bakteri penghasil amilase dan identifikasi bakteri dari isolat yang telah berhasil diisolasi dari sumber air panas Pariangan Kabupaten Tanah Datar.

Daftar Pustaka

Agustien, A. 2005. Isolasi dan Karakterisasi Enzim Amilase Termostabil dari Bakteri Isolate Sumbar. 4: 18 (Abstr.).

Cappucino JG. 1983. Microbiology: A Laboratory Manual. Addison Wesley Publishing Company.

Ginting. 2009. Isolasi Bakteri Dan Uji Aktivitas Enzim Amilase Kasar

Termofilik Dari Sumber Air Panas Semangat Gunung Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Tesis.Universitas Sumatera Utara. Medan.

Hadioetomo. R. S. 1990. Mikrobiologi Dalam Praktek. PT Gramedia. Jakarta.

Hag, I., S.Ali, M.M. Javed, U.

Novitasari, Y.E. dan Herdyastuti, N. 2014.

Screening Bakteri Termofilik Penghasil Enzim Amilase Dari Sumber Air Panas Singgahan Tuban Jawa Timur. Jurnal. Universitas Negeri Surabaya. Jawa Timur.

Sutiamiharja, N. 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktivitas Amilase Kasar Termofilik Dari Sumber Air Panas Gurukinayan Karo Sumatera Utara.

Tesis. Universitas Sumatera Utara.

Medan.

Atlas, R.M. 1997. Handbook of Microbological Media, 2nd edition.

CRC Press. London.

Winarno FG. 1989. Enzim Pangan.

Gramedia. Jakarta. 57-59.

Referensi

Dokumen terkait

The Office notes the increasing use of automated systems and digital service delivery platforms present significant opportunities to achieve: • better service delivery outcomes,