1 IMO Usung
‘Sustainable Shipping for Sustainable Planet’
Sebagai Tema Hari Maritim Sedunia 2020
Bertukar Wawasan Mengenai
Pelabuhan,IPC KUNJUNGI Badan Pengelola Pelabuhan Batam
4 12 18
BATAM PORT
VOL. SEPTEMBER
1
2019Destinasi Wisata Ini Bisa Ditempuh Hanya 16 Menit dari Terminal Ferry Domestik Sekupang
Genjot Pengembangan
Pelabuhan Batu Ampar
BP Batam Upayakan
Skema BTO
Pengarah
Direktur BPB Para General Manager BPPB
Pembina
Ferdiana Sumiartony
Pimpinan Redaksi
Mangasi Panjaitan
Redaktur Pelaksana
Yudi Candra
Reporter/Fotografer
Firsta Putri Nodia Imelda Chandra
Rian Samudra
Desain Grafis/ Layout
Khairuddin Siagian M. Nur
Susunan Redaksi
Alamat redaksi Jalan Yos Sudarso No 3, Batu Ampar, Batam (0778-450720).
[email protected] bppelabuhanbatam
badanpengelolapelabuhanbatam batamport.bpbatam.go.id
Kawan laut yang budiman,
Perkenankan kami untuk memperkenalkan bulletin Batam Port edisi perdana ini. Bulletin ini hadir sebagai perpanjangan tangan kami untuk mempromosikan peran dan ruang lingkup Badan Pengelola Pelabuhan Batam (BPPB) yang merupakan pemegang otoritas pelabuhan yang ada di Batam.
Topik utama yang akan kami angkat dalam bulletin edisi perdana ini yakni mengenai rencana pengembangan Pelabuhan Batu Ampar. Kami yakin berbagai pemangku kepentingan terlebih di sektor industri tengah menunggu perkembangan dari rencana revitalisasi Pelabuhan Batu Ampar. Untuk itu kami tengah berupaya mewujudkan Pelabuhan Batu Ampar yang modern dan berteknologi canggih agar dapat memenuhi kebutuhan kegiatan bongkar muat barang yang menopang industri di Batam.
Selain topik tersebut kami juga merangkum kegiatan kunjungan dari berbagai pihak seperti PT Pelindo II, BP Bintan Wilayah Tanjung Pinang hingga kapal US Coast Guard yang bersandar di Pelabuhan Batu Ampar untuk melakukan latihan militer bersama.
Kami juga membahas mengenai objek wisata yang mudah diakses dari pelabuhan yang dikelola BPPB. Harapannya, wisatawan lokal maupun mancanegara yang melalui pelabuhan tersebut bisa mendapat inspirasi untuk melepas penat di kota Batam.
Tentunya kami sebagai tim penyusun Bulletin Batam Port menyadari bahwa bulletin ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik maupun saran yang membangun sangat kami butuhkan. Akhir kata, selamat menikmati sajian yang kami rangkum dalam edisi bulletin kali ini.
Salam redaksi.
Salam Redaksi
Gambar sampul :
Terminal Umum Curah Cair Kabil
3
DAFTAR ISI
IMO Usung ‘Sustainable Shipping for Sustainable Planet’ Sebagai Tema Hari Maritim Sedunia 2020
Tingkatkan Keselamatan Pelayaran Selat Malaka dan Singapura, Indonesia Optimalkan
Pemanfaatan Marine Electronic Highway Genjot Pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, BP
Batam Upayakan Skema BTO
Saran Pengamat Agar Pelabuhan Batam Bisa Saingi Singapura
Galeri Foto
Bertukar Wawasan Mengenai Pelabuhan, IPC Kunjungi Badan Pengelola Pelabuhan Batam BP Bintan Wilayah Tanjungpinang Melakukan Audiensi dengan Badan Pengelola Pelabuhan
Batam
Pelabuhan Batu Ampar Jadi Tempat Latihan Bersama Bakamla RI dan US Coast Guard Destinasi Wisata Ini Bisa Ditempuh Hanya 16 Menit dari Terminal Ferry Domestik Sekupang
4
6
8
10 11
12 14
16
18
IMO Usung
‘Sustainable Shipping for Sustainable
Planet’ Sebagai Tema Hari
Maritim Sedunia 2020
S
ustainable Shipping for Sustainable Planet dipilih sebagai tema peringatan Hari Maritim Sedunia (World Maritime Day) 2020 mendatang.Tema ini dipilih setelah melalui keputusan sidang Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) ke-122 pada Juli lalu di London, Inggris.
Isu mengenai pelestarian lingkungan memang tengah menjadi fokus hangat di berbagai bidang termasuk dunia maritim. Dengan pemilihan tema ini diharapkan sektor transportasi laut turut memerhatikan pentingnya pembangunan berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal IMO Kitack Lim, mengatakan bahwa dengan mengusung tema ini, diharapkan dapat memberikan arahan kepada sekretariat dan Negara anggota IMO untuk menyoroti berbagai topik dan tantangan dalam memenuhi Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) 2030.
“Tahun 2020 akan menjadi dekade yang menentukan tidak hanya untuk industri perkapalan, tetapi untuk seluruh kehidupan di planet ini,” kata Mr Lim. Lim mengatakan bahwa pada September mendatang, Ia akan menghadiri pertemuan dengan para Kepala Negara Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, untuk mengetahui seberapa jauh dunia telah hadir dalam mewujudkan komitmen pembangunan berkelanjutan.
5 Sumber Gambar : http://www.imo.org Khusus untuk sektor industri perkapalan, IMO,
kata Lim telah merancang kerangka peraturan yang berisi langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi kandungan sulfur dari bahan bakar minyak kapal, mengimplementasikan Konvensi Manajemen Air Ballast, mengurangi sampah laut, meningkatkan efisiensi pengiriman lewat pertukaran informasi elektronik, dan memenuhi tantangan digitalisasi pengiriman.
“Program strategis kami sejalan dengan pendekatan yang ditetapkan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan SDG’s untuk menunjukkan kontribusi kami demi masa depan industri perkapalan dan umat manusia di planet ini,” tandas Lim. (Rilis Pers IMO).
Vol. 1 | September |2019
I
ndonesia akan mengoptimalkan pemanfaatan Marine Electronic Highway (MEH) untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura. Hal ini disampaikan Dirjen Perhubungan Laut yang diwakili oleh Direktur Kenavigasian, Basar Antonius usai membuka pertemuan Marine Electronic Highway (MEH) Working Group Intersessional Meeting di Hotel Aston Batam pada Kamis (22/8).Marine Electronic Highway (MEH) Demonstration Project merupakan salah satu proyek yang
dilaksanakan atas kerjasama antara tiga negara yang berada di jalur Selat Malaka dan Selat Singapura yakni Indonesia, Malaysia, Singapura dengan World Bank, International Maritime Organization (IMO), International Hydrographic Organization (IHO), the International Association of Independent Tanker Owners (INTERTANKO) dan the International Chamber of Shipping (ICS).
Dalam forum TTEG telah dibentuk Permanent MEH Working Group untuk membahas lebih lanjut implementasi MEH di Indonesia, Malaysia dan Singapura, terutama terkait dengan teknis
Tingkatkan Keselamatan
Pelayaran Selat Malaka dan
Singapura, Indonesia Optimalkan Pemanfaatan Marine Electronic Highway
Sumber Gambar : http://hubla.dephub.go.id
7 pengoperasian MEH Data Centre, Stasiun Sensor,
dan terkait dengan keberlangsungan pendanaan MEH.
Untuk melakukan hal tersebut, Basar mengatakan, dibutuhkan kerjasama dan komitmen yang kuat antara tiga negara pantai, stakeholder, serta pengguna Selat Malaka dan Selat Singapura.Adapun Indonesia akan menyampaikan langkah-langkah ke depan yang harus ditempuh sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan MEH Data Centre, antara lain melalui pelaksanaan studi yang komprehensif tentang operasional MEH.
“Studi ini nantinya dapat dibahas lebih lanjut pada pertemuan TTEG ke-44 bulan September mendatang dan dapat menjadi project baru di
forum Cooperative Mechanism (CM),” tutup Basar.
Sebagai informasi, pertemuan yang dihadiri oleh tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia, Singapura) serta perwakilan dari Malacca Straits Council (MSC) ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan 43rd Tripartite Technical Expert Group (TTEG) Meeting dan 10th MEH Working Group Meeting yang dihelat di Singapura pada 2018, di mana diputuskan bahwa perlu dilaksanakan pembahasan lebih lanjut dalam pertemuan Intersessional. (Rilis Hubla Dephub).
Sumber Gambar : http://hubla.dephub.go.id
Vol. 1 | September |2019 7
P
engembangan Pelabuhan Batu Ampar menjadi fokus Badan Pengusahaan (BP) Batam. Pasalnya kondisi pelabuhan bongkar muat tersebut sudah sangat tua dan membutuhkan revitalisasi demi mengoptimalkan kegiatan bongkar muat barang.Disampaikan Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Badan Pengusahaan (BP) Batam Dwianto Eko Winaryo, salah satu skema yang akan diupayakan untuk mengembangkan pelabuhan Batu Ampar adalah Built Transfer Operate (BTO).
BTO sendiri merupakan skema perjanjian yang memungkinkan pihak swasta melakukan pengembangan infrastruktur yang kemudian aset akan dikembalikan ke pemerintah. Sementara untuk proses operasinya akan dilakukan pihak swasta dengan perjanjian di antara keduanya.
“Dengan skema BTO ini pemerintah menang di
depan dan tidak menerima aset sisa,” ujar Dwianto saat menjadi pembicara dalam seminar di Pameran INAMARINE 2019 yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Dwianto menambahkan, ada beberapa tahap pengembangan Pelabuhan Batu Ampar yang
Genjot
Pengembangan
Pelabuhan
Batu Ampar,
BP Batam
Upayakan
Skema BTO
9 tengah dilakukan BP Batam. Pertama, kata
dia, adalah perluasan area Container Yard (CY) menjadi 10 hektar dengan merelokasi gudang Persero yang berada di Pelabuhan Batu Ampar.
“Dua gudang di sana akan kita geser ke utara, jadi area yang di belakang gudang menjadi lebih terbuka dan luas,” ujar Dwianto.
Tahap selanjutnya, kata Dwianto, adalah proses pengerukan (dredging) di dermaga utara Pelabuhan Batu Ampar sehingga mampu mengakomodir kapal berukuran besar sekelas Panamax untuk bersandar. Hingga Juni 2019 ini, Dwianto menyebut bahwa daya tampung pelabuhan di Batam mencapai 439 ribu TEUs, di mana 309 ribu TEUs berasal dari Pelabuhan Batu Ampar. “Kedepannya pemaksimalan dermaga utara khususnya yang konstruksi lama kita harapkan bisa kita revitalisasi sama dengan dermaga timur dan selatan. Biaya revitalisasi
Vol. 1 | September |2019
memang membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga skema kerjasama bisa kita dorong,”
ujar Dwianto.
Dwianto menargetkan kapasitas Pelabuhan Batu Ampar bisa mencapai 2.5 juta TEUs usai revitalisasi karena masih banyak kawasan industri yang masih kosong. Jika keseluruhan kawasan industri di Batam terisi, maka kebutuhan untuk bongkar muat barang di pelabuhan pun bisa meningkat hingga 1.5 juta TEUs.
Selain Dwianto, turut menjadi pembicara dalam seminar ini Ir. Wahyono Bimarso Dipl. HE selaku Ketua Himpunan Ahli Pelabuhan Indonesia, Prof. Daniel M. Rosyid Ph.D M.RINA selaku Guru Besar Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
9
Saran Pengamat Agar Pelabuhan BATAM Bisa Saingi SINGAPURA
Prof Daniel tak menampik bahwa prospek industri kemaritiman sangat bergantung dengan komitmen pemerintah jangka panjang.
“Saya kira secara umum kalau mau investasi di shipyard (galangan kapal) maupun pelabuhan kan, investasi jangka panjang, sehingga harus ada kepastian komitmen pemerintah jangka panjang. Kalau pemerintah masih ragu-ragu dan berubah-ubah, tidak segera memastikan pemerintah maritim yang kuat maka lingkungan bisnis akan selalu jelek,” imbuhnya.
Saat ini Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah merencanakan pengembangan Pelabuhan Batu Ampar. Pengembangan ini dilakukan dalam skema Built Transfer Operate (BTO) dengan BUMN yang diharapkan bisa mengoptimalkan kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Batu Ampar.
L
okasi Batam yang berhadapan dengan Singapura membuat kota di Kepulauan Riau ini didorong untuk mampu bersaing dengan negeri Singa, tak terkecuali di sektor kepelabuhanan. Apalagi keduanya sama-sama berada di jalur pelayaran tersibuk di dunia, Selat Malaka. Namun seberapa besar peluang Batam untuk mampu menyaingi Singapura?Menurut Prof. Daniel M. Rosyid PhD, M.RINA, Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Batam mampu bersaing dengan Singapura namun membutuhkan usaha yang besar dan komitmen jangka panjang. Prof Daniel menyebut bahwa pengelola pelabuhan Batam dalam hal ini BP Batam harus menentukan strategi yang tepat agar bisa bersaing dengan negara lain.
“Harus menentukan positioning dan diferensiasi dengan Singapura. Kalau go green, green yang bagaimana. Jangan menjadi seperti pelabuhan yang lain. Unique and different kind of port.
Kalau menerapkan go green maka semua operasional harus pakai gas,” ujar Prof Daniel di sela-sela pameran INAMARINE 2019 yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
11
Pameran Inamarine 2019
Badan Pengelola Pelabuhan Batam (BPPB) turut serta dalam pameran INAMARINE (Indonesia Maritime
& Port Forum) 2019 yang berlangsung di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada 28-30 Agustus 2019.
BPPB diwakili oleh GM Administrasi dan Umum, Ferdiana Sumiartony serta Manager Hukum dan Humas, Mangasi Panjaitan.
Senam Bersama
Pegawai di lingkungan Badan Pengelola Pelabuhan Batam melakukan senam kesegaran jasmani yang rutin dilakukan setiap dua minggu sekali. Khusus pada Jumat (16/8), kegiatan senam dilanjutkan dengan gotong royong dan pertandingan voli antar pegawai demi memeriahkan HUT ke-74 Republik
Indonesia.
Vol. 1 | September |2019
Galeri Foto
IPC Kunjungi Badan Pengelola Pelabuhan Batam
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) II atau IPC, mengunjungi Badan Pengelola Pelabuhan Batam (BPPB) pada Kamis (25/7/2019). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menambah wawasan terkait pengembangan, pola pengoperasian dan pengusahaan dari Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
Dalam kesempatan ini IPC diwakili oleh Ogi Rulino selaku Direktur Transformasi dan Pengembangan Bisnis, Arif Suhartono selaku Direktur Komersial, Retno Soelistianti selaku SVP Transformasi dan Pengembangan Bisnis serta Bowo selaku DVP Pengembangan Bisnis. Kunjungan ini diterima
oleh GM Keuangan dan Teknologi Informasi, Feri Nawa Pamungkas; GM Komersial dan Pengembangan Usaha, Djohan Effendy, beserta jajaran struktural dari Badan Pengelola Pelabuhan Batam.
Pertemuan diawali dengan pemaparan oleh GM Keuangan dan Teknologi Informasi BPPB, Feri Nawa Pamungkas mengenai sistem pelayanan yang diterapkan di Pelabuhan Batam dan menjelaskan sejarah mengenai Badan Pengelola Pelabuhan Batam yang dahulu bernama Kantor Pelabuhan Batam. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari GM Komersial dan
Bertukar Wawasan Mengenai Pelabuhan
13 Pengembangan Usaha BPPB, Djohan Effendy
mengenai karakteristik pelabuhan Batam yang berbeda dengan pelabuhan lainnya yang berada di bawah bendera PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
“Batam sebagai hub logistics yang berada di Free Trade Zone ini membuat sistem yang ada di pelabuhan sedikit berbeda dari tempat lain.
Beberapa pelabuhan di Indonesia mungkin di bawah kendali Pelindo tapi pelabuhan di Batam dikelola langsung oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam,” ujar Djohan mengawali perbincangan.
Arif Suhartono selaku Direktur Komersial IPC mengatakan bahwa dalam mengelola pelabuhan, hal terpenting yang harus menjadi perhatian manajemen adalah bagaimana membuat proses pelayanan itu menjadi lebih baik dan terstandardisasi. Ia mencontohkan transformasi Pelabuhan Pontianak yang menjadi lebih baik setelah pengelolaan yang terstandardisasi.
“Sebagai gambaran, Pelabuhan Pontianak sebelum transformasi, pengaturan acak. Waktu tunggu kapal sebelum bersandar butuh 5-10 hari kerja sehingga operasional lambat. Sekarang
sistem sudah berjalan dan terkendali,” sambung Arif.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Pelabuhan Batu Ampar untuk melihat sistem operasional di terminal barang. Sebelumnya jajaran direksi IPC ini telah melakukan pertemuan dengan Anggota 3/ Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha, Direktur Lalu Lintas Barang, dan Direktur Promosi dan Humas di Kantor BP Batam yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa perusahaan seperti PT Sekupang Logistik, PT Panasonic Industrial Devices, dan PT Ecogreen. (Humas BPPB)
Vol. 1 | September |2019 13
B
adan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BP) Bintan Wilayah Kota Tanjungpinang mengunjungi Badan Pengelola Pelabuhan Batam pada Rabu (31/7/2019).Kunjungan ini diterima langsung oleh Direktur Badan Pengelola Pelabuhan Batam, Nasrul Amri Latif beserta jajaran pejabat struktural di Badan Pengelola Pelabuhan Batam (BPPB).
Kepala BP Bintan Wilayah Tanjungpinang, Den Yealta, mengatakan bahwa tujuan dari audiensi ini adalah untuk mendapatkan masukan mengenai pengembangan Pelabuhan Ekspor Impor Tanjung Mocco dari Badan Pengelola Pelabuhan Batam yang sudah memiliki
pengalaman dalam mengelola pelabuhan di Batam.
“Dasar dari pertemuan ini karena kami ingin mengembangkan Pelabuhan Tanjung Mocco untuk pusat pelabuhan kontainer ekspor impor dan kami ingin meminta gambaran dari konsep pelabuhan yang dikelola Badan Pengelola Pelabuhan Batam,” ujar Den.
Dalam audiensi ini, Direktur Badan Pengelola Pelabuhan Batam (BPPB), Nasrul Amri Latif, memberikan beberapa masukan kepada BP Bintan Wilayah Tanjungpinang terkait pengembangan Pelabuhan Tanjung Mocco. Ia menyarankan agar pihak BP Bintan Wilayah Tanjungpinang
BP Bintan Wilayah Tanjungpinang Melakukan Audiensi dengan
Badan Pengelola Pelabuhan
Batam
15 melakukan forum diskusi terumpun (FGD)
dengan para pemangku kepentingan seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setempat untuk mendapatkan gambaran mengenai rencana alur pergerakan barang di Pelabuhan Tanjung Mocco.
Nasrul juga mengatakan bahwa BP Bintan Wilayah Tanjungpinang memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan Tanjung Mocco sebagai pelabuhan ekspor impor karena lebih mudah dari segi penataan pelabuhan.
“Teman-teman di BP Bintan Wilayah Tanjungpinang memiliki kesempatan yang lebih baik dari kami karena memulai dari awal dan
Vol. 1 | September |2019
didukung dengan keahlian mengelola pelabuhan.
Saran saya sebelum jadi kawasan ekspor impor coba didiskusikan dengan Bea Cukai apakah bisa menyediakan sumber daya dan peralatan,” ujar Nasrul Amri Latif.
Pertemuan ini kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Pelabuhan Batu Ampar untuk melihat langsung kondisi pelabuhan yang dikelola BP Batam. Turut hadir dalam kunjungan ini, Kepala KSOP Tanjungpinang, Mappeati bersama beberapa staf dari BP Bintan Wilayah Tanjungpinang.
15
Pelabuhan Batu Ampar Jadi Tempat Latihan Bersama Bakamla RI dan US Coast Guard
K
apal United States Coast Guard (USCG) Cutter Stratton bersandar di Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar, Batam pada Jumat (9/9/2019). Kedatangan kapal USCG Cutter Stratton ini dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan diplomasi Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sekaligus melakukan latihan bersama dengan tim Badan Keamanan Laut RI (Bakamla).Dalam acara ini, turut hadir Direktur Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam, Brigjen Pol Suherman. Brigjen Pol Suherman turut menyambut kedatangan Komandan USCG Cutter Stratton, Capt. Bob Little bersama pasukan, dibarengi dengan pengalungan bunga sebagai tanda kehormatan.
17 Acara kemudian dilanjutkan dengan
pertunjukan tari persembahan, sambutan oleh Direktur Latihan Bakamla RI Laksma Bakamla Yeheskiel Katiandhago,S.E., M.M., dan diakhiri dengan foto bersama. Rencananya, Kapal USCG Cutter Stratton akan bersandar di Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar hingga 12 Agustus 2019 mendatang.
Sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Latihan Bersama Bakamla RI dan United States Coast Guard, Badan Pengelola Pelabuhan Batam (BPPB) yang diwakili Manager Hukum dan Humas, Mangasi Panjaitan, menyambut baik kedatangan Kapal USCG Cutter Stratton di Dermaga Utara, Pelabuhan Batu Ampar.
“Badan Pengelola Pelabuhan Batam akan terus mendukung kegiatan yang dapat mempererat hubungan diplomasi Indonesia dan negara sahabat. Sebagai tempat penyelenggaraan, kami berharap tim Bakamla dan USCG dapat memanfaatkan pelabuhan kami untuk melakukan latihan bersama demi meningkatnya keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia,”
ujar Mangasi.
Penyambutan kedatangan kapal USCG Cutter Stratton dihadiri tamu undangan dari berbagai instansi, antara lain Danlanal Batam. BIN Daerah Kepri, PSDKP, Guskamla, Basarnas, Polda, Polair, Bea Cukai Batam, Imigrasi, Hubla, dan Syahbandar.
Vol. 1 | September |2019
Destinasi Wisata Ini Bisa Ditempuh Hanya 16 Menit dari Terminal
Ferry Domestik Sekupang
S
elamat datang di Kota Batam. Bagi Anda pengguna jasa angkutan laut yang melalui Terminal Ferry Domestik Sekupang dan ingin menikmati objek wisata di kota Batam, maka tak ada salahnya untuk mengunjungi Tangga Seribu Habibie.Dinamakan demikian karena konon objek wisata ini merupakan bekas tempat tinggal pendiri Badan Pengusahaan (BP) Batam, B.J. Habibie ketika berada di Batam.Ya, Batam memang lekat dengan sosok almarhum B.J. Habibie. Mantan Presiden Indonesia ketiga ini memang pernah ditugaskan oleh Presiden Soeharto untuk mengembangkan Batam sebagai kota industri. Bahkan enam jembatan yang menghubungkan tujuh pulau antara lain, Batam, Rempang, dan Galang atau disingkat Barelang menjadi jejak peninggalan B.J Habibie di Batam.
Destinasi wisata ini hanya berjarak 9 km dari Sekupang Ferry Terminal atau bisa ditempuh selama 16 menit saja. Haris, pengelola tempat wisata ini mengatakan, bangunan yang disebut-sebut tempat tinggal B.J Habibie ini hanya tinggal puing-puing.
Ia secara inisiatif membangun sebuah spot foto di daerah yang tinggi sehingga pengunjung bisa berfoto dengan latar laut di belakangnya.
“Kalau turun ke bawah itu pantai Dangas.
Jadi sekali masuk bisa dua tempat wisata didatangi,” ujar Haris.
Nama seribu sendiri berasal dari jumlah anak tangga dari lokasi tersebut di ketinggian menuju Pantai Dangas di bagian bawah. Bersiaplah untuk tersengal-sengal ketika menuruni serta menaiki anak tangga ini.
19
“Maksud 1000 dihitung secara keseluruhan, jadi tidak cuma tangga yang turun ke pantai saja, ada lagi tangga ditempat lainnya di kawasan ini, sehingga kalau dijumlahkan kurang lebih 1000,” tambah Haris.
Sayangnya, karena dikelola swadaya oleh masyarakat setempat, Tangga Seribu Habibie terkesan kurang terawat. Rute menuju tempat wisata ini pun sangat sepi, dengan kontur jalan yang naik turun.Namun dari spot ini, Anda bisa melihat gedung-gedung pencakar langit
Singapura lebih jelas. Ya, Haris mengatakan bahwa setiap malam tahun baru, pengunjung Tangga Seribu semakin ramai karena antusiasme warga Batam yang ingin melihat pesta kembang api di negara tetangga. Lokasi yang cukup teduh dengan pepohonan mengitari dan semilir angin sepoi- sepoi, wisata Tangga Seribu bisa Anda datangi saat berlibur ke Batam. Untuk tiket masuknya, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp 10 ribu yang sudah termasuk biaya parkir dan foto sepuasnya di berbagai spot. Selamat berwisata.
Vol. 1 | September |2019 19