DAMPAK
PACARAN
Menurut Bowman (1978) pacaran adalah kegiatan bersenang-senang antara pria dan wanita yang belum menikah, dimana hal ini akan menjadi dasar utama yang dapat memberikan pengaruh timbal balik untuk hubungan selanjutnya sebelum pernikahan di Amerika.
Benokraitis (1996) menambahkan bahwa pacaran adalah proses dimana seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan hidup.
Pengertian Pacaran
Tujuan negatif berpacaran
Tekanan Sosial dan Ketakutan Ketinggalan (FOMO): Lingkungan sosial bisa memberikan tekanan untuk memiliki pacar, bahkan jika seseorang belum siap atau tidak benar-benar menginginkannya. Ketakutan akan ketinggalan tren (FOMO - Fear of Missing Out) bisa mendorong seseorang untuk pacaran hanya karena semua teman- temannya juga pacaran.
Memanfaatkan Pasangan (Eksploitasi): Ini adalah salah satu sisi negatif paling merugikan. Seseorang mungkin pacaran dengan tujuan untuk memanfaatkan pasangan secara finansial, emosional, fisik, atau bahkan untuk keuntungan pribadi lainnya tanpa memedulikan perasaan pasangannya.
Kesenangan Sesaat Tanpa Komitmen: Pacaran bisa menjadi sarana untuk mencari kesenangan atau hiburan sesaat tanpa ada keinginan untuk
membangun hubungan yang serius atau berkomitmen jangka panjang. Ini bisa menyakiti perasaan pihak yang lebih serius.
Dampa k Positif Pacaran
Menghabiskan waktu dengan orang yang disayangi dapat memicu perasaan bahagia dan mengurangi kadar hormon stres. Memiliki seseorang untuk berbagi cerita dan keluh kesah juga bisa menjadi penawar efektif untuk rasa kesepian dan bahkan membantu mencegah depresi.
Mengurangi Stres dan Kesepian:
Pasangan yang baik dapat menjadi sumber motivasi untuk terus berkembang, baik dalam hal pendidikan, karier, hobi, atau gaya hidup sehat. Saling mendukung impian dan tujuan masing-masing dapat mendorong kedua belah pihak untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka.
Motivasi untuk Lebih Baik:
Pasangan bisa menjadi sistem pendukung (support system) yang penting saat menghadapi tantangan hidup, baik masalah akademik, keluarga, atau sosial. Mereka bisa memberikan rasa aman dan nyaman, serta menjadi tempat yang aman untuk berbagi kegembiraan dan kekhawatiran.
Dukungan Emosional:
Dampak Negatif Pacaran
Pikiran peserta didik seringkali teralihkan oleh masalah atau kebahagiaan dalam hubungan pacaran, sehingga sulit fokus pada
pelajaran, tugas, dan ujian.
Penurunan Konsentrasi Belajar:
Konflik dalam hubungan, cemburu, putus cinta, atau tuntutan dari pasangan dapat menyebabkan stres, kecemasan, bahkan depresi
Stres dan Kecemasan:
Salah satu risiko paling serius dari pacaran di usia sekolah adalah keterlibatan dalam aktivitas seksual
yang tidak aman, yang dapat berujung pada kehamilan di luar
nikah.
Risiko Kehamilan di Luar Nikah:
Peserta didik yang pacaran mungkin menghabiskan banyak waktu larut malam untuk berkomunikasi dengan pasangannya, menyebabkan kurang
tidur dan kelelahan.
Kurang Istirahat:
Demi menyenangkan pasangan, peserta didik bisa saja terlibat dalam perilaku negatif seperti merokok, minum alkohol, atau bahkan mencoba narkoba.
Perubahan Perilaku Negatif:
Sikap Bijak dalam Menyikapi Pacaran:
1. Mendahulukan pendidikan dan masa depan.
2. Membangun batasan yang jelas.
3. Fokus pada pengembangan diri.
4. Mencari dukungan dari
orang tua atau guru.
Terima Kasih
Kartu Fakta Atau Opini
Pacaran dapat menyebabkan terjerumus dalam perzinahan
Fakta atau Opini
Meningkatnya tingkat stres Fakta atau Opini
Penurunan prestasi akademik Fakta atau Opini
Pacaran seringkali melibatkan pengeluaran finansial yang tidak
sedikit Fakta atau Opini
Kehilangan hubungan sosialisasi dengan teman sebaya
Fakta atau Opini