• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELAJAR TENTANG ELEKTRONIKA DIGITAL

N/A
N/A
Raja Cohir Siha Budin

Academic year: 2024

Membagikan "BELAJAR TENTANG ELEKTRONIKA DIGITAL"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ELEKTRONIKA DIGITAL

DOSEN PENGAMPU:

Dr Evizal, ST., M.Eng Disusun Oleh:

Hardius Pratama (223510027) Fakultas Teknik

Prodi Teknik Informatika Universitas Islam Riau

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehandiran Allah SWT, Karena telah melimpahkan Rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah Elektronika Digital ini bisa selasai pada waktunya.

Saya berharap semoga makalah Elektronika Digital ini bisa menambah pengetahuan para pembaca, namun terlepas dari itu, Saya memahami bahwa makalah ini masi jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik

Pekanbaru, 20 Maret 2024

Hardius Pratama

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...2

DAFTAR ISI ...3

BAB I ...4

PENDAHULUAN ...4

1.1 Latar Belakang ...4

1.2. Rumusan Masalah ...4

1.3. Tujuan Penelitian ...4

BAB II ...5

PEMBAHASAN ...5

2.1 Pengertian Elektronika Digital ...5

2.2 Jenis Komponen-Komponen Elektronika ...5

2.3. Sensor ...7

2.4. Mikrokontroler ...11

BAB III ...16

PENUTUP ...16

3.1 Kesimpulan ...16

3.2 Saran ...16

DAFTAR PUSTAKA ...17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era sekarang ini teknologi elektronika berkembang sangat pesat. Berbagai produk elektronika dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dapat dilihat dari berbagai produk elektronika bahwa sudah mulai meninggalkan sistem analog dan mulai menggunakan sistem digital. Pada sistem digital ini memiliki beberapa keunggulan dari sistem analog di antaranya, komponen yang digunakan lebih sedikit, ketelitian pembacaan data yang lebih tinggi, lebih tahan terhadap noise dan masih banyak lagi yang lainnya. Tetapi dari beberapa kelebihan sistem digital juga memiliki kelemahan seperti halnya sering terjadi error pada sistem utamanya, karena kelemahan itulah sistem analog juga masih banyak digunakan pada produk- produk elekronika.

Perkembangan elektronika sudah sangat mempermudah pekerjaan ataupun aktivitas-aktivitas manusia

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian elektronika digital

2. Apa saja jenis komponen-komponen elektronika 3. Apa yang dimaksud dengan sensor

4. Apa yang dimaksud dengan mikrokontroler

1.3. Tujuan Penelitian

1. Agar kita mengerti apa pengertian elektronika digital 2. Memahami jenis komponen-komponen elektronika digital 3. Memahami apa yang dimaksud dengan sensor

4.

Memahami apa itu mikrokontroler

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Elektronika Digital

Elektronika digital adalah sistem elektronik yang menggunakan signal digital. Signal digital didasarkan pada signal yang bersifat terputus-putus. Biasanya dilambangkan dengan notasi aljabar 1 dan 0. Notasi 1 melambangkan terjadinya hubungan dan notasi 0 melambangkan tidak terjadinya hubungan. Contoh yang paling gampang untuk memahami pengertian ini adalah saklar lampu. Ketika kalian tekan ON berarti terjadi hubungan sehingga dinotasikan 1. Ketika kalian tekan OFF maka akan berlaku sebaliknya.

Elektronik digital merupakan aplikasi dari aljabar boolean dan digunakan pada berbagai bidang seperti komputer, telpon selular dan berbagai perangkat lain. Hal ini karena elektronik digital mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: sistem digital mempunyai antar muka yang mudah dikendalikan dengan komputer dan perangkat lunak, penyimpanan informasi jauh lebih mudah dilakukan dalam sistem digital dibandingkan dengan analog. Namun sistem digital juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu: pada beberapa kasus sistem digital membutuhkan lebih banyak energi, lebih mahal dan rapuh.

2.2 Jenis Komponen-Komponen Elektronika

Peralatan elektronika merupakan alat yang terbentuk dari beberapa jenis komponen dan mempunyai fungsi masing-masing. Seiring dengan perkembangan teknologi, untuk komponen- komponen ini semakin bervariasi dan jenisnya semakin banyak.

Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai beberapa komponen elektronika. Sedangkan, untuk Anda yang ingin tahu mengenai beberapa jenis komponen tersebut bisa langsung simak penjelasan lebih lengkapnya dibawah ini.

1. Resistor

Resistor merupakan komponen yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik di dalam sebuah rangkaian elektronika. Satuan dari nilai resistor elektronika adalah ohm.

(6)

Selain itu, nilai resistor ini diwakili dengan kode angka atau gelang warna yang bisa di badan resistor. Hambatan resistor juga sering disebut dengan Resistensi atau Resistance.

Beberapa jenis dari resistor elektronika adalah :

● Mempunyai nilai yang tetap.

● Nilainya bisa diatur. Untuk jenis resistor yang satu ini sering disebut dengan variable resistor atau potensiometer.

● Resistor mempunyai nilai yang berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Jenis resistor tersebut sering dengan dengan LDR

● Pada resistor satu ini mempunyai nilai yang bisa berubah sesuai dengan perubahan suhu.

Resistor jenis ini juga sering disebut dengan PTC.

2. Kapasitor

Kapasitor atau yang sering disebut dengan kondensator elektronika adalah komponen pasif yang menyimpan energi atau muatan listrik di dalam sementara waktu. Fungsi dari kapasitor adalah bisa memilih gelombangr adio di rangkaian tuner. Ada beberapa jenis kapasitor elektronika adalah:

● Kapasitor mempunyai nilai yang tetap dan tidak berpolaritas. Berdasarkan di dalam bahan pembuatannya, maka kapasitor mempunyai nilai yang tetap dan terdiri dari kertas, mika, polyester dan keramik.

● Kapasitor mempunyai nilai yang tetap. Ada beberapa jenisnya, yaitu kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum.

● Kapasitor yang nilainya bisa diatur. Untuk jenis kapasitor ini sering disebut dengan variable capacitor.

3. Induktor

Induktor sering disebut dengan komponen elektronika pasif yang mempunyai fungsi sebagai pengatur frekuensi. Induktor atau coil ini banyak ditemukan di peralatan atau rangkaian elektronika yang berkaitan dengan frekuensi seperti tuner atau pesawat radio. Beberapa jenis induktor elektronika adalah :

● Nilainya tetap.

● Nilainya bisa diatur atau sering disebut dengan coil variable.

4. Dioda

(7)

Dioda adalah komponen aktif yang mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah Selain itu, untuk Dioda sendiri juga bisa menghambat arus listrik dari arah yang sebaliknya. Ada 2 jenis Dioda yang harus diketahui, yaitu Anoda dan Katoda. Berdasarkan fungsinya, untuk Dioda sendiri mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:

● Dioda biasa atau penyearah, pada umumnya terbuat dari silikon dan mempunyai fungsi sebagai penyearah arus bolak balik.

● Dioda zener mempunyai fungsi untuk pengaman rangkaian setelah tegangan yang sudah ditentukan oleh dioda zener.

● LED adalah dioda emisi cahaya yang bisa memancarkan cahaya monokromatik.

● Dioda foto adalah dioda yang peka dengan cahaya. Sehingga, sering digunakan sebagai alat sensor.

● Dioda shockley adalah dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali.

● Dioda laser elektronika adalah yang bisa memancarkan cahaya.

● Dioda Schottky adalah jenis dioda yang mempunyai tegangan rendah.

● Dioda Varactor merupakan dioda yang mempunyai sifat kapasitas secara berubah-ubah dan sesuai dengan tegangan diberikan.

2.3. Sensor

Sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik seperti tekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan fenomena-fenomena lingkungan lainnya. Setelah mengamati terjadinya perubahan, Input yang terdeteksi tersebut akan dikonversi mejadi Output yang dapat dimengerti oleh manusia baik melalui perangkat sensor itu sendiri ataupun ditransmisikan secara elektronik melalui jaringan untuk ditampilkan atau diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.

Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya menjadi sinyal listrik ataupun resistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau sinyal listrik).

1. Klasifikasi jenis-jenis sensor

Sensor-sensor yang digunakan pada perangkat elektronik pada dasarnya dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori utama yaitu :

1) Sensor Pasif dan Sensor Aktif 2) Sensor Analog dan Sensor Digital

(8)

Berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai kedua klasifikasi sensor tersebut.

1) Sensor Pasif dan Sensor Aktif

Sensor Pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa memerlukan pasokan listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang menghasilkan nilai tegangan sesuai dengan panas atau suhu yang diterimanya.

Sensor Aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya eskternal untuk dapat beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif bervariasi sehubungan dengan efek eksternal yang diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).

2) Sensor Analog dan Sensor Digital

Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu atau berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding dengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya adalah suhu, tegangan, tekanan, pergerakan dan lain-lainnya. Contoh Sensor Analog ini diantaranya adalah akselerometer (accelerometer), sensor kecepatan, sensor tekanan, sensor cahaya dan sensor suhu.

Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sebuah sensor digital biasanya terdiri dari sensor, kabel dan pemancar. Sinyal yang diukur akan diwakili dalam format digital. Output digital dapat dalam bentuk Logika 1 atau logika 0 (ON atau OFF). Sinyal fisik yang diterimanya akan dikonversi menjadi sinyal digital di dalam sensor itu sendiri tanpa komponen eksternal. Kabel digunakan untuk transmisi jarak jauh. Contoh Sensor Digital ini diantaranya adalah akselerometer digital (digital accelerometer), sensor kecepatan digital, sensor tekanan digital, sensor cahaya digital dan sensor suhu digital.

2. Jenis-jenis sensor

Berikut ini jenis-jenis sensor berdasarkan penggunaannya.

(9)

a. Akselerometer (Accelerometer)

Sensor Akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, kecepatan, orientasi, goncangan, getaran, dan kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer analog ini dapat digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas. Berdasarkan pada sinyal keluaran, Akselerometer analog menghasilkan tegangan variabel konstan berdasarkan jumlah percepatan yang diterapkan pada Akselerometer. Selain Akselerometer Analog, Akselerometer ini juga digital.

b. Sensor Cahaya (Light Sensor)

Sensor Cahaya atau Light Sensor adalah Sensor analog yang digunakan untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.

Light dependent resistor atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya analog yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya. Resistansi LDR akan meningkat apabila intensitas cahaya menurun. Sebaliknya, Resistansi LDT akan menurun apabil intensitas cahaya yang diterimanya bertambah.

c. Sensor Suara (Sound Sensor)

Sensor Suara adalah Sensor analog yang digunakan untuk merasakan tingkat suara.

Sensor suara analog ini menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara. Proses ini memerlukan beberapa sirkuit, dan menggunakan mikrokontroler bersama dengan Mikrofon untuk menghasilkan sinyal output analog.

d. Sensor Tekanan (Pressure Sensor)

(10)

Sensor Tekanan atau Pressure Sensor adalah Sensor yang digunakan untuk mengukur jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang diberikan. Sensor piezoelektrik adalah salah satu jenis sensor tekanan yang dapat menghasilkan sinyal tegangan keluaran yang sebanding dengan tekanan yang diterapkan padanya.

e. Sensor Suhu (Temperature Sensor)

Sensor Suhu atau Temperature Sensor adalah Sensor tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda.Salah satu Sensor Suhu adalah Termistor, yaitu resistor peka termal yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat, resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika suhu menurun, maka resistansi juga akan menurun.

f. Sensor Ultrasonik (Ultrasonic Sensor)

Sensor Ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu benda. Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan sifat-sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada rentang suara manusia. Dengan menggunakan gelombang suara, Sensor Ultrasonik dapat mengukur jarak suatu objek (mirip dengan SONAR).

Sifat Doppler dari gelombang suara dapat digunakan untuk mengukur kecepatan suatu objek.

g. Sensor Giroskop (Gyroscope sensor)

Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di mana akselerometer tidak bisa.

h. Sensor Efek Hall (Hall Effect Sensor)

Sensor Efek Hall atau Hall Effect Sensor adalah sensor yang dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik untuk pemrosesan rangkaian elektronik selanjutnya. Sensor Efek Hall ini sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi kedekatan (proximity), mendeteksi posisi (positioning), mendeteksi kecepatan (speed), mendeteksi pergerakan arah (directional) dan mendeteksi arus listrik (current sensing).

(11)

2.4. Mikrokontroler

Pengertian Mikrokontroler dan Fungsi Mikrokontroler. Teknologi di bidang komputer saat ini berkembang sedemikian rupa dengan sangat cepat. Dimulai dengan awal ditemukannya komputer yang berukuran sangat besar hingga perkembangannya dibuat komputer dengan ukuran yang lebih kecil dan slim sehingga dapat dibawa kemana-mana. Selain itu, untuk keperluan tertentu dibuat juga sebuah komputer dengan ukuran yang minimalis dan lebih portabel yaitu mikrokontroler.

Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil yang dikemas dalam bentuk chip berupa IC (Integrated Circuit) dan dirancang untuk melakukan tugas atau operasi tertentu seperti menerima sinyal input, mengolahnya, kemudian memberikan sinyal output sesuai dengan program yang telah diisikan ke mikrokontroler tersebut. Pada umumnya, sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada aktuator yang dapat melakukan suatu tindakan ke lingkungan. Dengan demikian maka secara sederhana mikrokontroler dapat diasumsikan ibarat sebuah otak yang terdapat pada suatu perangkat dan memiliki kemampuan berinteraksi dengan lingkungan.

Pada dasarnya, pengendali mikro yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Microcontroller ini terdiri dari satu atau lebih inti prosesor (CPU), memory (RAM dan ROM), serta perangkat INPUT dan OUTPUT (I/O) yang dapat diprogram. Walaupun mirip dengan komputer namun kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika dibandingkan dengan komputer atau PC. Kecepatan pengolahan data mikrokontroler umumnya berkisar antara 1 – 16 MHz yang tentu lebih rendah dibandingkan komputer atau PC saat ini yang telah mencapai kecepatan hingga orde GHz. Begitu juga dengan kapasitas memory (RAM dan ROM) yang hanya berkisar pada orde Kbytes.

1. Fungsi Mikrokontroler

Pada umumnya, suatu perangkat atau sistem yang menggunakan mikrokontroler sebagai pengolah data disebut sebagai embedded system atau dedicated system. Embedded system adalah suatu pengendali yang tertanam pada sistem atau perangkat, sedangkan dedicated system adalah pengendali suatu sistem yang dimaksudkan hanya untuk fungsi tertentu. Sebagai contoh, printer adalah suatu embedded system karena terdapat mikrokontroler di dalamnya sebagai pengendali dan juga dedicated system karena fungsi pengendali tersebut hanya untuk menerima data dan mencetaknya.

(12)

Mikrokontroler memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu :

 Sebagai timer atau pewaktu

 Sebagai pembangkit osilasi

 Sebagai Flip-flop

 Sebagai ADC (Analog to Digital Converter)

 Sebagai counter atau penghitung

 Sebagai decoder dan encoder 2. Struktur mikrokontroler

Secara struktural, isi di dalam mikrokontroler berbentuk seperti pada gambar di bawah ini. Ada beberapa perangkat yang seringkali kita temukan pada komputer, seperti CPU, port I/O, dan lain sebagainya.

1. CPU

CPU adalah otak mikrokontroler. CPU bertanggung jawab untuk menga mbil instruksi (fetch), menerjemahkannya (decode), lalu akhirnya dieksekusi (execute). CPU menghubungkan setiap bagian dari mikrokontroler ke dalam satu sistem. Fungsi utama CPU adalah mengambil dan mendekode instruksi. Instruksi yang diambil dari memori program harus diterjemahkan atau melakukan decode oleh CPU tersebut.

(13)

2. Memori (Penyimpanan)

Fungsi memori dalam mikrokontroler sama dengan mikroprosesor. Memori Ini digunakan untuk menyimpan data dan program. Sebuah mikrokontroler biasanya memiliki sejumlah RAM dan ROM (EEPROM, EPROM dan lain-lainnya) atau memori flash untuk menyimpan kode sumber program (source code program).

3. Port INPUT / OUTPUT paralel

Port Input / Output paralel digunakan untuk mendorong atau menghubungkan berbagai perangkat seperti LCD, LED, printer, memori dan perangkat INPUT/OUTPUT lainnya ke mikrokontroler.

4. Port Serial (Serial Port)

Port serial menyediakan berbagai antarmuka serial antara mikrokontroler dan periferal lain seperti port paralel.

5. Pengatur Waktu dan Penghitung (Timer dan Counter)

Timer dan Counter adalah salah satu fungsi yang sangat berguna dari Mikrokontroler.

Mikrokontroler mungkin memiliki lebih dari satu timer dan counter. Pengatur waktu (Timer) dan Penghitung (Counter) menyediakan semua fungsi pengaturan waktu dan penghitungan di dalam mikrokontroler. Operasi utama yang dilakukan di bagian ini adalah fungsi jam, modulasi, pembangkitan pulsa, pengukuran frekuensi, osilasi, dan lain sebagainya. Bagian ini juga dapat digunakan untuk menghitung pulsa eksternal.

6. Analog to Digital Converter atau Pengonversi Analog ke Digital (ADC)

Konverter ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog ke bentuk digital. Sinyal input dalam konverter ini harus dalam bentuk analog (misalnya Output dari Sensor) sedangkan Output- nya dalam bentuk digital. Output digital dapat digunakan untuk berbagai aplikasi digital seperti layar digital pada Perangkat pengukuran.

7. Digital to Analog Converter atau Pengonversi Digital ke Analog (DAC) Kontrol Interupsi (Interrupt Control)

(14)

Kontrol interupsi atau Interrupt Control digunakan untuk menyediakan interupsi (penundaan) untuk program kerja. Interrupt dapat berupa eksternal (diaktifkan dengan menggunakan pin interrupt) atau internal (dengan menggunakan instruksi interupsi selama pemrograman).

8. Blok Fungsi Khusus (Special Functioning Block)

Beberapa Mikrokontroler yang hanya dapat digunakan untuk beberapa aplikasi khusus (misalnya sistem Robotika), pengontrol ini memiliki beberapa port tambahan untuk melakukan operasi khusus tersebut yang umumnya dinamakan dengan Blok Fungsi Khusus.

3. Cara Kerja Mikrokontroler

Sebuah mikrokontroler memiliki prinsip kerja tertentu agar fungsi-fungsi di dalamnya dapat bekerja dengan baik. Masing-masing perangkat sudah saling terintegrasi membentuk sistem kontrol. Lalu bagaimana cara kerja mikrokontroler?

Cara kerja mikrokontroler akan berjalan sesuai dengan program yang diisikan di dalamnya. ROM merupakan perangkat yang berfungsi menyimpan program-program tertentu untuk dijalankan nantinya.

Kemudian, isian program tersebut akan diinstruksikan oleh mikokontroler. Berbagai instruksi yang dimaksudkan seperti membaca, menghitung, atau mengubah nilai data tertentu menjadi bentuk lain.

4. Jenis-jenis mikrokontroler

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa mikrokontroler memiliki kemiripan dengan komputer (PC). Hanya saja fungsi mikrokontroler adalah untuk menjalankan tugas tertentu yang tidak bisa dijalankan oleh komputer secara umum.

1) Mikrokontroler AVR.

2) Mikrokontroler PIC.

3) Mikrokontroler MCS 51.

4) Mikrokontroler ARM.

Berikut penjelasan singkatnya dari setiap jenis mikrokontroler dibawah ini.

(15)

1) Mikrokontroler AVR.

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc Processor) merupakan salah satu komponen yang umum digunakan pada bidang instrumentasi dan elektronika. AVR sendiri diambil dari nama Alf Egil Bogen dan Vegard Wollan yang merupakan penemu berkebangsaan Norwegia.

Dilengkapi dengan arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computing) memungkinkan AVR dapat menjalankan berbagai instruksi hanya 1 siklus, kecuali intruksi percabangan yang memerlukan 2 siklus.

2) Mikrokontroler PIC.

Selain AVR, Mikrokontroler PIC (Programmable Interface Controller, sekarang Programmable Intellegent Computer) menjadi salah satu yang paling banyak digunakan di pasar global.

PIC merupakan mikrokontroler keluaran Microchip Technology dan pertama kali dibuat pada tahun 1975. Kala itu, PIC digunakan bersama CPU 1600 untuk meringankan beban kerjanya.

Sama seperti AVR, PIC memiliki arsitektur RISC 8 bit. PIC juga memiliki beberapa fungsi yang mirip dengan CPU, seperti kalkulasi dan memori, serta sistem kerja menggunakan software (perangkat lunak).

Kita bisa membeli PIC secara kosongan yang selanjutnya diisi oleh program tertentu.

Kita juga bisa membelinya dengan pra-pemrograman, sehingga dapat langsung melakukan pengunduhan dari kabel komputer. Dengan demikian, akan mengurangi biaya pengadaan alat- alat pemrograman.

3) Mikrokontroler MCS 51.

Selanjutnya, ada MCS 51 yang merupakan produksi dari ATMEL (sama seperti AVR).

MCS-51 dibuat dalam dua versi yaitu 40 kaki dan 20 kaki. Keduanya secara umum memiliki arsitektur yang sama. Perbedaan terdapat terutama pada bagian kapasitas memori-data, memori- program, dan jumlah pewaktu 16 bit.

4) Mikrokontroler ARM.

ARM (Advanced RISC Machine, sebelumnya Acorn RISC Machine) adalah keluaran dari ARM Holding sebagai prosesor yang memiliki arsitektur RISC dengan set instruksi 32 bit.

Awalnya, ARM dikembangkan oleh Acorn Computers. Saat itu, pengembangan ARM difungsikan untuk Personal Computer (PC).

(16)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Elektronik Digital adalah suatu sistem elektronika yang berfungsi untuk menghubungkan antara bagian dari suatu sistem atau yang biasa disebut BUILDING BLOKS (kumpulan blok- blok) untuk menghasilkan suatu fungsi. Pada umumnya sebuah sistem digital ini akan menghasilkan suatu fungsi tersebut dalam bentuk diskrit berupa digit-digit atau angka-angka.

untuk memperoleh gambaran tentang sistem digital, dibutuhkan bentuk lain sebagai pembanding.

Bentuk tersebut adalah bentuk analog, dimana nilai besarannya berubah secara teratur dan kontinyu, seperti halnya : temperatur, tekanan udara dan percepatan.

3.2 Saran

Media pembelajaran elektronika digital ini harus dilengkapi agar setiap pembelajaran yang kita dapatkan dimengerti karena adanya media pembelajaran tersebut, maka dari itu pembelajaran elektronika digital ini sangat penting karena terkait dengan kehidupan sehari-hari.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

“Pengertian elektronika digital”

https://bambangherlandi.web.id/elektronika-digital/

“Jenis komponen-komponen elektronika”

https://it.telkomuniversity.ac.id/macam-macam-komponen-elektronika-resistor-dioda-dll/

“Sensor”

https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-jenis-jenis-sensor/

“mikrokontroler”

https://mediacenter.itbmg.ac.id/mikrokontroler-pengertian-fungsi-dan-jenis-jenisnya/

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan adalah media pembelajaran interaktif dasar elektronika dan komputer berupa produk web yang dapat diakses secara

Dengan ditemukannya IC ( Integrated circuit) mulai menggantikan memori berinti magnetic, adanya pengenalan microprogramming, pararelism, software system operasi memungkinkan

Karena ditemukannya IC (Integrated Circuit) yang mampu menampung banyak komponen elektrik dalam satu chip membuat computer pada generasi keempat menjadi jauh lebih

Mikrokontroler atau disebut juga pengendali mikro adalah suatu IC ( Integrated Circuit ) dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan

Chip radio mengirimkan data suara menjadi sinyal radio juga menerima sinyal radio menjadi bit-bit digital yang nantinya diproses oleh mikrokontroler dan diubah DAC menjadi

Pengelolaan pembelajaran melalui media komputer dan atau intenet dikemas dalam sebuah pembelajaran berbasis web, sehingga peserta didik yang akan mempelajari materi

Bahasa pemrograman dirancang untuk komputer: well-match atau tidak dengan arsitektur komputer yang ada. • Technical Setting, memperhatikan sistem operasi, IDE (Integrated

Memori juga merupakan elemen yang terdapat pada CPU yang berupa IC (integrated circuit). Karateristik memori ini mudah dihapus dengan mematikan catu daya. Seperti